Ular Kuno yang Melonjak!
Ular Kuno yang Melonjak!
Setelah jiwa Wu Lingyu sudah menyatu, ia jadi lebih sensitif terhadap aura Klan Iblis. Baru setelah itulah ia tahu mengenai siapa sebenarnya Tang Yun.
Saat itu, Wu Lingyu sangat terkejut. Kemudian, ketika ia sudah tahu tentang Tang Yun, hubungan keduanya jadi lebih dekat.
"Alam Iblis agak kacau sekarang. Kalau kau kembali, musuhmu mungkin tidak akan punya waktu untuk mengejarmu," kata Wu Lingyu.
"Belum tentu." Mata Tang Yun memancarkan kebencian. "Namun, apa pun yang terjadi, aku pasti harus pergi ke Alam Iblis!"
"Mm. Balas dendamlah saat itu memang harus dilakukan."
"Kau harus cepat pulang untuk menyelesaikan masalah itu. Dengan begitu, tidak akan banyak jalan buntu ketika aku pulang nanti!" kata Tang Yun.
"Aku sudah memintamu untuk pulang bersamaku, tetapi kau tidak mau."
"Mungkin lain kali. Begitu aku sudah mengumpulkan keberanian untuk pulang, aku pasti akan kembali bersamamu."
"Baiklah."
….
Saat Wu Lingyu dan Tang Yun berbicara, Sima You Yue, yang sedang berada di dalam awan kesengsaraan tidak mendengar apa-apa. Pada saat itu, ia sedang minum-minum bersama Awan Roh.
"Ke mana saja kau selama ini?" Awan Roh mengangkat kendi anggur ke kepalanya. Kendi anggur tersebut langsung habis dalam waktu kurang dari dua menit.
Awan Roh menikmati dua teguk anggur lagi. Rasanya sangat familier!
"Aku pergi ke tanah abadi dan tinggal di sana selama dua puluh tahun," jawab Sima You Yue. "Kenapa? Kau sangat merindukanku?"
"Aku merindukan anggurmu," jawab Awan Roh dengan lugas.
"Sebelumnya kau bilang kau menguasai ketiga alam. Kenapa bukan kau yang ada di tanah abadi?" tanya Sima You Yue.
"Memangnya tanah abadi masuk dalam alam hantu, iblis, dan manusia? Tanah abadi bukanlah bagian dari ketiga alam itu, jadi bagaimana mungkin aku bisa bertanggung jawab di sana?" jawab Awan Roh.
"Jadi, kalau kilat kesengsaraan terjadi di Alam Hantu, kaulah yang bertanggung jawab di sana?"
"Ya." Awan Roh mengambil sekendi anggur lagi dan langsung membenamkan kepalanya ke dalam.
Ia menyaksikan Awan Roh yang mendengus dan tertawa.
Kalau dua alam lainnya juga berada di bawah kuasa Awan Roh, ia jadi punya cara untuk menghadapi musuh-musuhnya di masa mendatang.
"Baiklah, aku harus pergi. Kau sebaiknya turun. Oh ya, tinggalkan beberapa kendi anggur dan pil terlebih dahulu," kata Awan Roh sambil mengosongkan sekendi anggur lagi.
Ia pun meninggalkan setumpuk kendi anggur buah dan pil, lalu terbang ke bawah.
Tepat saat Sima You Yue mendarat, sebuah kilat kesengsaraan menyambar. Untungnya itu bukan sambaran yang kuat. Kalau tidak, ia tidak akan bisa menangkapnya.
"Dasar Awan Roh! Untuk apa dia menyambar secepat itu!" gumam Sima You Yue, sambil membiarkan petir ungu kelas atas naik ke atas kepalanya dan mengurus sisa sambaran kilat.
Melihat Sima You Yue menerima sambaran kilat kesengsaraan dengan sangat mudah dan tanpa bekas luka sedikit pun, Tang Yun mengembuskan napas. "Selain dia, aku yakin tidak ada orang yang bisa menghadapi kilat kesengsaraan setenang itu. Eh, kenapa awan kesengsaraan meningkatkan kekuatannya?"
Wu Lingyu sudah memperhatikan Sima You Yue sedari tadi dan langsung tahu kenapa kilat kesengsaraan meningkatkan kekuatan sambarannya.
Sima You Yue tidak menyangka kalau Emas Kecil ternyata akan menyebabkan perubahan besar pada kilat kesengsaraan ketika Emas Kecil keluar. Hal itu belum pernah terjadi sebelumnya.
Emas Kecil melilit leher Sima You Yue. Melihat awan kesengsaraan di langit, ia agak menciutkan kepalanya karena ia sedikit ketakutan.
"Kalau kau takut, sebaiknya kau kembali ke dalam Pagoda Roh dahulu." Sima You Yue mengelus kepala Emas Kecil yang mungil.
"Aku tidak takut," kata Emas Kecil. "Raung Kecil dan yang lainnya bisa melakukannya, aku juga bisa. Aku lebih kuat daripada mereka! Selain itu, aku merasa kalau aku juga harus disambar. Meskipun aku tidak yakin apa alasannya."
Sima You Yue menatap Emas Kecil dengan agak bingung. Emas Kecil harus disambar?
"Apakah karena kau Binatang Roh Kuno dan kau naik peringkat, jadi kau harus disambar?" tebak Sima You Yue.
Emas Kecil tidak tahu. Namun, intuisinya mengatakan kalau ia pasti mendapatkan manfaat kalau ia disambar.
Dengan demikian, tepat saat kilat kesengsaraan menyambar, Emas Kecil memanjangkan diri ke arah langit dan menerima sambaran kilat sebelum sambaran kilat sampai ke tanah.
"Sss -"
Saat kilat kesengsaraan menyambar tubuh Emas Kecil, ia langsung kembali ke wujud aslinya. Tubuh emasnya memancarkan cahaya dari sambaran kilat dan tubuhnya yang panjangnya seratus meter menggeliat di atas tanah, seolah-olah terluka parah akibat sambaran kilat.
"Ini - ini …." Tang Yun menatap Sima You Yue. "Bagaimana mungkin, bagaimana mungkin ini …."
Meskipun Wu Lingyu memang tahu dari dahulu kalau Emas Kecil itu Binatang Roh Kuno, ia belum pernah melihat wujud aslinya sebelumnya. Melihat tubuh aslinya saat itu, ia juga sedikit terkejut.
Tang Yun melirik Wu Lingyu. Melihat kalau Wu Lingyu juga terkejut, ia merasa ada temannya, ia tidak sendiri.
"Tak kusangka Binatang Roh Sakti Ular yang Melonjak yang legendaris ternyata masih bisa hidup sampai sekarang. Binatang Roh itu keluar dari Batu Roh, kan?"
Wu Lingyu mengangguk. Ia pun berkata dengan alis berkerut, "Tak kusangka ular kecil itu ternyata Ular yang Melonjak. Bocah itu, semua Binatang Roh yang dikontraknya selalu jauh lebih kuat daripada yang lainnya!"
"Kenapa kau kedengarannya serius sekali? Bukannya ini justru bagus? Melihat keberuntungannya ini, sejak zaman kuno, selain kau, tidak ada orang lain yang bisa menandinginya," kata Tang Yu dengan sungguh-sungguh.
Maksud Tang Yun bukan siapa Wu Lingyu sekarang, tetapi siapa sebenarnya Wu Lingyu, yaitu sebagai Raja Iblis dari puluhan ribu tahun yang lalu.
"Karena itu aku mati muda," kata Wu Lingyu.
"Apa yang kau khawatirkan?"
"Keberuntungan semua orang sudah ditentukan," jawab Wu Lingyu. "Kalau keberuntungan seseorang terlalu bagus, mereka akan menghadapi tanggung jawab atau kemunduran. Keberuntungan Sima You Yue terlalu bagus, anugerah yang ia kultivasi bersama dengan berbagai pelajaran yang sudah ia pelajari, identitas Binatang Roh kontraknya, ini semua akan menghabiskan keberuntungannya. Aku khawatir akan terjadi sesuatu yang tidak bisa kita prediksi di masa mendatang."
Bahkan Wu Lingyu pun juga ikut ambil bagian dalam keberuntungan Sima You Yue. Kalau ia tidak bertemu dengan Sima You Yue, peringkat kemampuan Alkimia, penjinakan Binatang Roh, dan formasi Sima You Yue tidak akan setinggi sekarang.
Tang Yun juga tahu tentang hal tersebut. Semakin kuat seseorang, semakin mereka bisa memahami hal-hal semacam itu.
"Keberuntungan dan bakat Sima You Yue memang luar biasa. Apakah ada yang bisa kita lakukan untuk membantunya?" tanya Tang Yun.
"Kalau di masa lalu, mungkin aku bisa merasakan sesuatu. Namun, kekuatanku sekarang …." Wu Lingyu merasa tidak berdaya. Ia tidak bisa merasakan apa pun mengenai masa depan Sima You Yue. Ia tidak tahu apakah masa depan Sima You Yue baik atau buruk.
"Kenapa kau tidak meluangkan waktu untuk menemui Yin Lin? Siapa tahu, mungkin dia tahu sesuatu," saran Tang Yun.
"Mm. Sepertinya itu satu-satunya hal yang bisa kulakukan."
Hanya saja Tang Yun dan Wu Lingyu sama-sama tahu kalau Yin Lin mungkin tidak akan mengatakan sesuatu dengan jelas.
"Aku tidak terlalu memikirkannya sebelumnya, tetapi mendengar kau bilang begitu tadi, sepertinya benua memang sangat kacau akhir-akhir ini." Tang Yun agak gelisah. "Sejak dahulu, setiap kali terjadi kekacauan, seseorang yang menonjol akan muncul. Melihat Sima You Yue sekarang, aku menduga akan terjadi kekacauan di dunia manusia."
"Apakah ini masih belum cukup kacau?" tanya Wu Lingyu. "Oh ya, setelah bertahun-tahun belakangan, bagaimana penyelidikannya?"
"Aku tidak tahu kekuatan macam apa yang mampu membuat sistem informasi Paviliun Bijaksana tidak bisa menemukan sedikit pun informasi," jawab Tang Yun. "Kuduga, ada beberapa kekuatan yang mungkin sudah membentuk sebuah sekutu. Kalau tidak, dampaknya tidak akan sebesar ini."
"Bahkan kau saja tidak bisa menemukan apa pun?" Wu Lingyu terkejut.
Tang Yun mengangguk, lalu berkata, "Mm. Setiap kali anak buahku pergi ke sana, mereka dipukul mundur. Meskipun aku sudah menemukan banyak petunjuk, tidak ada satu pun anak buahku yang pulang dengan membawa informasi yang berguna. Aku bertanya-tanya, apakah Paviliun Bijaksana juga ambil bagian dalam sekutu itu?"