Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Terlambat



Terlambat

0Sima You Yue berbaring di tempat tidur, matanya dipenuhi rasa terima kasih.     

Mereka mengira karena Sima You Yue terluka dan lelah, ia tidak dapat mendengar percakapan mereka, jadi mereka tidak berusaha menyembunyikan percakapan tersebut darinya.     

Siapa sangka ternyata Sima You Yue mendengar seluruh pembicaraan mereka dengan jelas.     

Mungkin, bagi seseorang yang seperingkat dengannya, menderita luka yang menyedihkan seperti dirinya akan benar-benar membuat mereka begitu lemah sampai-sampai mereka tidak akan bisa mendengar percakapan orang-orang di sekitar mereka.     

Namun, kekuatan mental Sima You Yue selalu lebih kuat daripada orang kebanyakan. Luka semacam itu tidak akan menghalangi dirinya.     

Sima You Yue mengembuskan napas, memikirkan betapa baiknya Xu Jin dan Ge Lang padanya meskipun mereka belum lama berkenalan, tetapi mereka tetap begitu tulus terhadapnya.     

Menjadi seorang guru selama sehari, layaknya menjadi seorang ayah untuk seumur hidup. Sima You Yue belum melakukan apa-apa, tetapi mereka telah bertindak terlebih dahulu.     

"Guru, Guru Ge …."     

Sima You Yue ingin menemui mereka untuk menghentikan rencana kepergian mereka. Mo Sha sudah ada tepat di situ bersamanya, dan ia pasti punya rencana ketika saatnya tiba. Namun, ia tidak bisa bergerak jadi ia tidak bisa pergi untuk menemui mereka.     

"Aku akan memberi tahu mereka begitu mereka kembali …." pikir Sima You Yue. Setelah itu ia berhenti berpikir, ia hanya ingin beristirahat sejenak, tetapi ia malah tertidur.     

Saat Sima You Yue bangun, sehari telah berlalu. Berkat obat dan fisiknya, ia sudah lebih dari setengah sembuh.     

Sima You Yue bangkit dari tempat tidur. Ternyata dialah satu-satunya orang yang tersisa di pelataran. Ketua Sekte Yuan dan yang lainnya sudah tidak di sana lagi, dan penghalang sebelumnya juga telah hilang.     

Sima You Yue berjalan mengitari daerah tersebut, tetapi tidak ada seorang pun di situ. Ia pun meninggalkan pelataran dan kembali ke Taman Perpisahan.     

Sima You Yue bermaksud menemui Xu Jin untuk memberi tahu Xu Jin supaya tidak usah pergi demi dirinya, tetapi sebaliknya, ia justru mendengar sesuatu yang di luar dugaan.     

"Apa katamu? Guru sudah pergi?!" Sima You Yue terkejut dan langsung meraih pakaian Su Xiao Xiao.     

Su Xiao Xiao tidak menyangka kalau Sima You Yue ternyata seterkejut itu. Sejenak ia terpana, lalu menjawab, "Guru bilang ada sesuatu yang harus ia lakukan, jadi ia pergi tadi malam."     

"Apa kau tahu ke mana Guru pergi?"     

Su Xiao Xiao menggelengkan kepala, lalu menjawab, "Guru bilang dia akan pergi ke suatu tempat yang jauh bersama Ketua Sekte dan yang lainnya, dan tidak akan kembali untuk sementara waktu. Oh iya, Guru meninggalkan giok kehidupannya."     

"Guru meninggalkan giok kehidupannya?!" Sima You Yue kebingungan, lalu melepaskan cengkeramannya terhadap Su Xiao Xiao dan berlari keluar.     

"Junior, kau baru saja pulang. Kau mau pergi ke mana?" teriak Su Xiao Xiao di belakang Sima You Yue.     

Sayangnya Sima You Yue langsung menghilang, meninggalkan Su Xiao Xiao di belakang seorang diri.     

"Huh, lari You Yue cepat sekali. Aku bahkan belum sempat bertanya bagaimana keadaannya sekarang!" Su Xiao Xiao menggelengkan kepala lalu mengambil sapu di sampingnya untuk menyapu pelataran.     

Sima You Yue dengan cemas berlari ke kantor Mao San Quan. Ia tidak menunggu para petugas mengumumkan kedatangannya dan langsung membuka pintu.     

"Direktur Mao …." Sima You Yue berlari masuk dan melihat bahwa Mao San Quan sedang berbicara dengan guru lain. Baru pada saat itulah ia sadar akan sikapnya dan langsung berdiri diam di tempat, merasa agak malu.     

"Kau sudah bangun?" Mao San Quan cukup terkejut ketika ia melihat Sima You Yue memasuki kantornya.     

"Iya," jawab Sima You Yue sambil menundukkan kepala.     

Mao San Quan berkata kepada guru tersebut, "Kita akan menyelesaikan pertandingan peringkat berdasarkan apa yang telah kita sepakati hari ini. Silakan urus hal itu terlebih dahulu."     

"Ya, Direktur Mao." Para guru berdiri untuk pergi dan menangkupkan tangan memberi hormat kepada Mao San Quan sebelum pergi.     

Ketika Mao San Quan mendekati Sima You Yue, ia pun membungkuk di hadapan Mao San Quan.     

"Kenapa kau justru lari ke sini walaupun belum sepenuhnya pulih? Kenapa terburu-buru?" tanya Mao San Quan.     

"Eh itu, aku ingin bertanya apakah Guru dan yang lainnya …. Apakah mereka sudah pergi?" tanya Sima You Yue.     

"Ya."     

"Apakah kau dapat menghubungi Guru dan yang lainnya?"     

"Tidak."     

"Tidak? Bukankah kau dan Guru selalu dapat menghubungi satu sama lain?"     

"Mereka pergi ke sana, jadi kita tidak bisa mengirim kabar," jawab Mao San Quan.     

"Lalu Guru, dia … apa yang harus kita lakukan?" Sima You Yue sangat khawatir.     

Mao San Quan melihat kegelisahan Sima You Yue dan menebak, "Apa kau mendengar apa yang kami bicarakan kemarin?"     

Sima You Yue memikirkannya sejenak, lalu mengangguk, "… Ya. Karena itu aku ingin menghentikan mereka."     

"Akan lebih baik kalau kau sadar kemarin malam," kata Mao San Quan. "Sekarang mereka sudah telanjur pergi, aku tidak bisa mengirim kabar."     

"Apakah tidak ada cara sama sekali?"     

"Tidak ada."     

Sima You Yue tenggelam dalam pikirannya.     

"Kau tidak usah terlalu khawatir." Mao San Quan menatap Sima You Yue, "Meskipun kita tidak dapat mengirim kabar, mereka bisa. Kami sudah sepakat bahwa mereka akan mengirim kabar berdasarkan waktu yang sudah kami tentukan. Jika mereka menghilang, sekte akan mengutus orang untuk menemukan mereka."     

"Baiklah." Sima You Yue tampak serius.     

"Apakah ada yang lain?" tanya Mao San Quan.     

"Tidak."     

"Kau belum sepenuhnya sembuh. Kau sebaiknya kembali untuk beristirahat," saran Mao San Quan.     

"Ya, Direktur Mao." Sima You Yue membungkuk, lalu melangkah pergi.     

"Oh ya, pertandingan peringkat akan diadakan dalam tiga bulan. Kalian harus mempersiapkan diri lebih awal."     

"… Ya."     

Sima You Yue berjalan keluar dari kantor lalu mengembuskan napas. Ia menuju ke rumah Sima You Ming dan yang lainnya. Kebetulan ia bertemu dengan mereka di jalan keluar.     

"Kakak Sulung, Kakak Kedua, kalian mau ke mana?"     

Mata Sima You Ming dan Sima You Qi memancarkan kebahagiaan ketika mereka melihat Sima You Yue.     

"Saudara Kelima, keadaanmu sudah membaik?"     

"Saudara Kelima, apa yang kau lakukan di sini?"     

Keduanya bertanya dengan serempak.     

"Ada sesuatu yang harus kulakukan. Lukaku sudah lumayan sembuh," jawab Sima You Yue sambil tersenyum, "Kalian mau pergi ke mana?"     

"Kau ingat kan sebelum ini kita pergi untuk menjalankan misi? Jadi kami akan menyerahkan hasil misi kita sekarang," jawab Sima You Ming. "Kami ingat kalau kaulah yang membawa telur-telur flamingo, jadi kami ingin menyerahkan hasil misi yang ketiga saja. Namun, karena kita kebetulan bertemu, kami bisa sekaligus menyerahkan hasil misi yang pertama."     

Sima You Yue berpikir dan telur-telur flamingo pun muncul di hadapan mereka.     

"Aku masih merasa tidak enak badan, jadi aku tidak bisa ikut pergi dengan kalian."     

"Kami bisa menyerahkan hasilnya kapan saja. Karena kau sudah di sini, ayo, kami antar kau ke dalam," kata Sima You Ming.     

"Benar. Ayo masuk." Mata Sima You Qi tampak sangat sedih karena melihat Sima You Yue masih pucat.     

Sima You Yue pun berjalan masuk. Sima You Ran dan Sima You Le tampak terkejut sekaligus gembira ketika melihatnya.     

"Saudara Kelima, akhirnya kau sembuh juga! Waktu kami mendengar cerita Lan Jian dan yang lainnya, kami hampir mati ketakutan!" Sima You Le mengulurkan tangan untuk memeluk Sima You Yue.     

"Lan Jianlah yang memberi tahu kalian?" tanya Sima You Yue sambil balas memeluk Sima You Le.     

"Ya, kan?" Sima You Le melepaskan pelukannya. "Pada saat itu, Lan Jian datang untuk mencari kami dan mengatakan bahwa Klan Hantu telah melukaimu. Bahkan Guru Xu pun tidak bisa melakukan apa-apa, jadi ia membawamu ke Ketua Sekte. Kami khawatir setengah mati. Orang sehebat Guru Xu sekalipun tidak tahu harus berbuat apa. Memangnya separah apa kondisimu kemarin?"     

"Ya, Saudara Keempat sudah nyaris menangis saking cemasnya," goda Sima You Ming.     

"Bukankah kau juga hampir menangis?" balas Sima You Le. "Aku penasaran, siapa ya yang menggigiti jari mereka sampai berdarah waktu itu?"     

"Saudara Kelima, apa yang terjadi padamu hari itu?" tanya Sima You Ran.     

"Sebaiknya panggillah mereka semua ke sini. Aku akan menceritakan semuanya pada kalian …."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.