Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Amukan Sima You Yue!



Amukan Sima You Yue!

0Karena jumlah orang yang sedikit, pertandingan babak itu berakhir sebelum sore hari. Namun, karena setiap murid harus memulihkan energi roh mereka, tidak ada pertandingan hari berikutnya.     

Dalam daftar peringkat tersebut, selain Sima You Yue, keberadaan yang lainnya tidak terlalu mengejutkan. Ada Tujuh Kecil, Wang Si Miao, Hua Piao Miao dan Mo Bin.     

Tidak banyak perbedaan di lima peringkat teratas sekarang dibandingkan dengan yang sebelumnya. Satu-satunya perbedaan ialah Sima You Yue yang mengambil alih posisi Pang Jia Nan.     

Karena Tujuh Kecil terlalu luar biasa, ia naik peringkat dan masuk ke tiga besar tanpa harus bertanding.     

Menurut alasan sekte, seharusnya Tujuh Kecil langsung menduduki peringkat pertama. Namun, Tujuh Kecil tidak setuju, ia bilang ia ingin berjuang memperoleh peringkatnya sendiri. Hal itu membuat para guru tak habis pikir.     

"Leluhur Kecil, sebelumnya aku ikut pertandingan karena keadaan yang memaksa. Kalau kau mau ikut bertanding untuk naik peringkat demi peringkat, bukankah kau akan tetap menempati peringkat pertama?!"     

Namun, Tujuh Kecil terus bersikeras mau mengikuti pertandingan terakhirnya, jadi sekte tidak punya pilihan selain mengikutkannya.     

Pertandingan semifinal resmi diadakan keesokan harinya. Karena Tujuh Kecil langsung masuk ke babak final, hanya ada empat orang yang masih harus mengundi untuk menentukan lawan mereka.     

"Yue Yue, Yue Yue, siapa lawanmu?" tanya Tujuh Kecil.     

Sima You Yue menggeleng dan menunjukkan kertasnya kepada Tujuh Kecil.     

"Nomor dua." Tujuh Kecil membaca, lalu menoleh ke tiga orang lainnya dan bertanya, "Siapa di antara kalian yang nomor dua?     

Hua Piao Miao melambaikan kertas di tangannya.     

"Kau nomor dua?" tanya Tujuh Kecil.     

Hua Piao Miao mengangguk. Ia mengira Tujuh Kecil hendak mengatakan sesuatu, tetapi Tujuh Kecil akhirnya menarik Sima You Yue dan pergi dari situ.     

Mereka tidak perlu bertarung pada saat yang sama dalam pertandingan tersebut. Itu pertandingan satu lawan satu, dimulai dari nomor satu, lalu nomor dua.     

Sima You Yue dan Tujuh Kecil kembali ke area istirahat.     

"Yue Yue, dalam pertandinganmu nanti, jangan tunjukkan belas kasihan sedikit pun," kata Tujuh Kecil. "Aku mau bertarung melawan Hua Piao Miao dan memukulinya, tetapi melihat situasinya sekarang, dia pasti tidak akan bisa mengalahkanmu. Jadi, aku tidak punya kesempatan untuk bertarung melawannya, aku hanya bisa mengandalkanmu."     

"Ha?"     

"Waktu kita di Gurun Karma, Hua Piao Miao menjelek-jelekkanmu. Selalu kuingat itu," lanjut Tujuh Kecil. "Aku selalu ingin menghajarnya, tetapi aku tak pernah punya kesempatan. Bukankah ini kesempatannya sekarang? Maka dari itu, kau harus memanfaatkan kesempatan ini!"     

Sima You Yue terdiam mendengar kata-kata Tujuh Kecil, tetapi ia masih bisa mendengar apa yang Tujuh Kecil katakan.     

Sebelumnya, Hua Piao Miao terus-terusan menyebut mereka murid baru, sama sekali tidak menghiraukan perasaan mereka. Pertandingan itu merupakan kesempatan bagus untuk membunuh kesombongan Hua Piao Miao, supaya dia berhenti meremehkan orang.     

Di atas gelanggang, pertarungan antara Mo Bin dan Wang Si Miao tidak menggemparkan, tetapi cukup luar biasa. Mereka yang ada di tribune penonton menyaksikan dengan gembira dan bersorak dengan nyaring.     

Wang Si Miao menempati urutan kedua di peringkat sekte sebelumnya, dan kekuatannya memang mumpuni. Mo Bin menempati peringkat kelima, tetapi kekuatannya meningkat dengan cepat dalam sepuluh tahun terakhir. Kekuatan keduanya setara, pertempuran mereka pun setara.     

"Yue Yue, menurutmu siapa yang akan menang?" tanya Tujuh Kecil.     

"Sulit ditebak," jawab Sima You Yue. "Namun, menurutku tidak peduli siapa pun yang menang, dia pasti hanya memang tipis. Kalau mereka bertarung bukan di atas gelanggang, melainkan dalam pertarungan yang sesungguhnya, kurasa keduanya pasti sama-sama kalah."     

"Ya, selisihnya tidak banyak," timpal Tujuh Kecil. "Namun, mereka bukan tandinganmu."     

"Kau terlalu berlebihan menilai kemampuanku," komentar Sima You Yue.     

"Tentu saja, aku tahu kekuatanmu, kemampuan bertarungmu tajam dan kuat," kata Tujuh Kecil dengan yakin.     

"Namun, aku tetap saja bukan tandinganmu! Omong-omong, seberapa tinggi sebenarnya kekuatanmu saat ini?" Sima You Yue menatap Tujuh Kecil dengan penasaran.     

Sebelumnya, Sima You Yue telah menyaksikan bagaimana Tujuh Kecil mengalahkan dua pendekar berperingkat Mulia dalam satu pukulan, jadi ia menebak kalau Tujuh Kecil juga tampaknya berperingkat Mulia. Namun, Tujuh Kecil bisa membunuh Lei Tian Quan, seorang pendekar berperingkat Mulia. Saat itu, ia menyadari kalau kekuatan Tujuh Kecil lebih dari peringkat Mulia dan tidak lebih rendah dari itu.     

Namun, beberapa hari yang lalu Tujuh Kecil bertarung melawan Li Ying untuk waktu yang begitu lama dan belum terkalahkan juga. Saat itulah Sima You Yue tahu kalau kekuatan Tujuh Kecil pasti lebih tinggi dari yang ia kira.     

"Hehehe, aku tidak akan memberitahumu!" Tujuh Kecil tertawa nakal. Ia memegang lengan Sima You Yue dan berkata, "Ingat saja aku sebagai orang lemah yang membutuhkan perlindunganmu!"     

"…."     

Sima You Yue terdiam menatap Tujuh Kecil. Gadis kecil itu mau menyembunyikan kekuatannya dan berpura-pura jadi orang lemah?     

Namun, bagian mana dari Tujuh Kecil yang terlihat lemah?     

Karena Sima You Yue tidak mau membahasnya, ia membiarkan saja perkataan Tujuh Kecil tersebut. Toh, itu bukanlah sesuatu yang penting.     

Tak lama kemudian, akhirnya pemenangnya keluar. Seperti dugaan Sima You Yue, Wang Si Miao menang tipis melawan Mo Bin.     

"Kelompok pertama, Wang Si Miao menang. Kelompok kedua, silakan mulai."     

Sima You Yue dan Hua Piao Miao, yang duduk di sisi yang berlainan di area peristirahatan, serempak bangkit berdiri. Keduanya bertukar pandang, lalu terbang ke atas gelanggang pada saat yang sama.     

"Tak kusangka kau bisa bertahan sampai sekarang." Hua Piao Miao berdiri sambil tersenyum lalu berkata, "Sebagai murid baru, hasil pertandinganmu luar biasa. Namun, dongeng tentangmu akan segera berakhir. Sebagai seorang murid baru, kau sudah luar biasa. Sebagai saudari seniormu, aku bangga padamu."     

Sima You Yue melihat senyuman di wajah Hua Piao Miao dan teringat akan kalimat dari kehidupannya yang lampau. Sekuntum teratai putih, orang yang tampak murni di luar tetapi licik di dalam, memang paling cocok untuk menggambarkan Hua Piao Miao.     

Awalnya Sima You Yue tidak terpikir untuk mempermalukan Hua Piao Miao, tetapi Hua Piao Miao terus menyebut-nyebut kata 'murid baru', bahkan melontarkan kalimat lain yang menilai bahwa kemampuannya boleh juga, membuatnya merasa tidak nyaman mendengarnya.     

Entah kemampuan Sima You Yue hebat atau tidak, ia tidak butuh orang semunafik Hua Piao Miao untuk menilainya!     

Karena Hua Piao Miao selalu bersikap sombong, merendahkan semua yang ada di hadapannya, maka sudah saatnya ia merasakan jatuh dalam dunia nyata dan berguling-guling di lumpur. Siapa tahu ia bertemu dengan murid baru lainnya dan tetap saja membuat mereka merasa tidak nyaman.     

"Saudari Senior Hua, hentikan pembicaraan tentang hal-hal lain itu, ayo kita mulai," sela Sima You Yue.     

Itu kali pertama Hua Piao Miao disela di depan banyak orang. Bahkan terakhir kali saat Mo Bin mengabaikannya pun tidak sampai seperti sekarang. Murid baru tersebut memang kelewat tidak sopan!     

Selain itu, kaum lelaki seharusnya tidak meremehkan kaum perempuan!     

Merasa malu, senyum di wajah Hua Piao Miao pun lenyap. "Jangan kau pikir He Feng-lah satu-satunya yang tersisa sebelum kau bisa menguasai sekte, aku akan membuatmu paham …."     

"Saudari Senior, kau terlalu banyak bicara." Sima You Yue langsung memadatkan kekuatan rohnya, lalu menatap Hua Piao Miao. Jika Hua Piao Miao tetap lanjut mengoceh, ia akan langsung mulai menyerang.     

Hua Piao Miao tidak bisa mempertahankan air mukanya lagi. Ia berkata dengan cemberut, "Murid baru sebaiknya jangan terlalu sombong. Saudari seniormu ini akan mengajarimu bagaimana sepantasnya berperilaku atas nama orang tuamu!"     

Mendengar kalimat tersebut, wajah Sima You Yue langsung tampak murka.     

Hua Piao Miao mau mengajari Sima You Yue bagaimana sepantasnya berperilaku atas nama orang tuanya? Maksud Hua Piao Miao, orang tuanya tidak mengajarinya dengan baik?     

Sima You Yue bisa tahan kalau Hua Piao Miao menjelek-jelekan dirinya, tetapi ia tidak akan membiarkan siapa pun menjelek-jelekkan orang tuanya!     

Dalam kehidupan Sima You Yue sebelumnya, orang tuanya baik. Namun, dalam kehidupan yang sekarang, terlepas apakah mereka orang tua kandungnya atau hanya nama, mereka tidak ada di sisinya. Namun, ia masih percaya kalau mereka mengalami kesulitan sehingga mereka tidak bisa membesarkan dan mendampinginya.     

Siapa yang tidak mencintai anak mereka sendiri? Siapa yang tidak ingin melewatkan waktu dengan anak mereka sendiri? Orang tua Sima You Yue sudah banyak menderita, bagaimana mungkin orang asing bisa menghakimi orang tuanya begitu saja?     

Memikirkan hal tersebut, Sima You Yue tidak bisa menahan amarahnya. Ia melempar sebuah bola api, lalu berkata dengan dingin, "Kau mau mengajariku atas nama orang tuaku? Kau sendiri saja tidak mampu!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.