Pertandingan antara Kedua Benua
Pertandingan antara Kedua Benua
"Apakah Selir Hantu sudah menyerah karena ia tidak punya harapan untuk membunuhku?" tanya Sima You Yue dengan percaya diri.
"Mustahil." Di Zhe terpancing melihat kepercayaan diri Sima You Yue. "Sepemahaman kami tentang Selir Hantu, kalau kau sudah membunuh putra kesayangannya, dia tidak akan pernah berhenti sampai dia berhasil membunuhmu."
"Kalau begitu, kenapa tidak ada pergerakan lagi?"
"Dia pasti sedang merencanakan sesuatu yang lebih besar!" tebak Di Zhe. "Kita tidak bisa mendapatkan informasi karena kita tidak berada di luar. Jadi, kita hanya bisa langsung menghadapi mereka begitu mereka tiba."
"Tentu kita akan melawan mereka kalau mereka datang kemari. Lagi pula kita tidak tahu berapa lama lagi kita akan berada di sini," kata Sima You Yue.
Mereka sudah berada di tanah abadi selama beberapa tahun. Seperti yang mereka katakan sebelumnya, mereka seharusnya sudah keluar dalam dua tahun. Namun, karena situasi di tanah abadi yang sedemikian rupa, ditambah dengan kedatangan warga dari benua lain, jangka waktu tertutupnya tanah abadi jadi tidak sesuai lagi. Tidak diketahui apakah tanah abadi akan menutup ketika warga Benua Feng Qi keluar dari situ.
Namun, semua orang yang masuk ke dalam tanah abadi tidak akan bisa pergi sebelum tanah abadi ditutup. Jadi, meskipun orang-orang Benua Feng Qi tidak sulit untuk dihadapi, orang-orang Negeri Purba juga tidak akan bisa meninggalkan tanah abadi kalau tanah abadi memang belum menutup. Hanya ketika tiba waktunya tanah abadi ditutup, barulah semua orang akan langsung dikeluarkan dari tanah abadi.
"Kudengar banyak orang Negeri Purba mulai belajar bagaimana cara merampok karena terpengaruh olehmu. Mereka tidak bersembunyi ketika bertemu dengan orang-orang Benua Feng Qi, sebaliknya, mereka malah bergegas merampok orang-orang Benua Feng Qi," kata Di Zhe.
"Apa maksudmu mereka terpengaruh gara-gara aku? Itu keputusan mereka sendiri, tidak ada hubungannya denganku." Sima You Yue mencari pembenaran. "Jangan menuduhku yang tidak-tidak!"
"Sebelum kau menjadi perampok, kenapa aku tidak pernah dengar ada orang-orang Negeri Purba yang balik merampok orang lain?" tanya Di Zhe. "Bagaimanapun, itu semua gara-gara kau."
"Aku cuma membuka pikiran mereka dan membiarkan mereka mengeksplorasi sifat mereka," kata Sima You Yue dengan polos.
"Sudahlah." Semakin banyak Di Zhe berbicara dengan Sima You Yue, semakin terlihat jelas sifat asli Sima You Yue.
Sebelumnya Di Zhe mengira karena dalam diri Bibi Kecil dan Sima You Yue mengalir darah yang sama, karakter mereka juga jadi mirip. Namun, setelah berinteraksi dengan Sima You Yue selama beberapa saat, ia sadar kalau anggapannya tersebut salah.
Meskipun karakter Sima You Yue dan Bibi Kecil mirip, Sima You Yue ternyata sangat berbeda dari Bibi Kecil. Setidaknya Bibi Kecil tidak punya sifat liar dan narsistik seperti Sima You Yue.
Dan masih banyak lagi ketidakmiripan lainnya. Di Zhe tidak tahu bagaimana semua kepribadian Sima You Yue tersebut bisa terbentuk.
Saat Sima You Yue dan Di Zhe sedang mengobrol di samping kemah, sekumpulan orang berjalan mendekat.
"Bos, ada yang datang mencarimu!" seru Ni An Yi dengan lantang.
Sima You Yue menoleh ke sana dan melihat kalau Serikat Alkemis-lah yang datang.
"Salam kepada Tetua You Yue." Melihat orang-orang berjanggut putih tersebut menyapanya, ia jadi merasa agak tidak nyaman.
Kata 'tetua' itu membuatnya teringat kalau ia memang seorang tetua yang memiliki reputasi baik dalam Serikat Alkemis.
"Kau tidak perlu berbicara terlalu formal denganku, Tetua," kata Sima You Yue sambil membantu tetua tersebut bangkit berdiri. Lalu ia bertanya, "Apakah Ketua Xia dan yang lainnya tidak ikut masuk?"
"Ketua Xia dan yang lainnya tidak ikut masuk ke tanah abadi. Sebagai gantinya, Wakil Ketua dan semua tetua-lah yang masuk," jawab tetua itu.
"Oh, bagaimana kalian bisa menemukan kami di sini?" tanya Sima You Yue.
"Kami diperintahkan oleh Wakil Ketua untuk meminta bantuanmu," jawab tetua itu.
"Bantuan? Bantuan apa?"
Serikat Alkemis sudah sangat kuat, kenapa mereka membutuhkan bantuannya?
"Begini. Akhir-akhir ini ada banyak pertarungan di antara dua benua, yang tewas dan terluka semakin banyak. Untuk mengurangi kerugian yang diderita oleh kedua belah pihak, kedua benua mengusulkan untuk mengadakan sebuah pertandingan."
"Pertandingan?"
Semua orang yang ada di situ terkejut. Di tempat macam tanah abadi sekalipun pertandingan bahkan tetap bisa diadakan?
"Apa yang dipertandingkan?" tanya Sima You Yue.
"Semuanya," jawab si tetua. "Alkimia, persenjataan roh, formasi, dan bahkan bidang Master Pencari Roh, pokoknya semua bidang."
"Apa yang menjadi taruhannya?"
"Taruhannya adalah harta karun dari setiap pasukan yang sudah didapatkan dari tanah abadi, baik yang ditemukan sendiri, maupun yang dirampok dari warga benua kita," jawab si tetua. "Semua harta karun itu akan menjadi milik sang pemenang."
"Pertandingan semacam itu memang lebih beradab daripada merampok secara langsung. Walaupun sebenarnya pada dasarnya sama saja." Sima You Yue mengembuskan napas. "Ada lagi?"
"Pihak lawan juga membuat kesepakatan. Untuk benua yang kalah, semua harta yang ditemukan setelahnya oleh benua yang kalah harus diberikan kepada pihak lawan. Orang-orang dari benua yang kalah tidak boleh merebutnya kembali."
"Itu yang menjadi sorotan utama," kata Di Zhe.
Mereka tidak tahu berapa lama lagi sisa waktu mereka di situ, atau berapa banyak harta karun yang akan mereka temukan di sana. Kalau ada harta karun yang begitu besar yang tertinggal, orang-orang yang datang terlebih dahulu akan punya kesempatan yang lebih tinggi untuk mendapatkannya.
Sima You Yue sudah memperoleh banyak hal sejak ia masuk ke tanah abadi, jadi ia tidak akan menuntut apa pun setelah pertandingan selesai. Namun, bagi orang lain, mereka mungkin bisa menemukan peluang mereka sendiri di situ.
"Apa yang kalian ingin minta dariku?" tanya Sima You Yue.
"Wakil Ketua bilang karena kau ada di sini, dia mengharapkan kau bisa mewakili Serikat Alkemis dalam pertandingan nanti," jawab si tetua.
"Aku? Kenapa? Peringkatku tidak setinggi itu," tanya Sima You Yue.
"Karena pihak lawan juga bilang kalau penilaian pertandingan tidak hanya berdasarkan kekuatan, mereka juga akan memasukkan usia sebagai salah satu kriteria penilaian," jelas si tetua. "Pasti kaulah Alkemis termuda."
"Aku akan membantu kalau aku bisa," kata Sima You Yue. "Aku cuma khawatir kalau aku justru akan jadi beban."
"Kalau kau ikut bertanding, siapa lagi yang bisa menyaingimu!" kata si tetua dengan penuh semangat. "Karena Tetua Sima You Yue sudah setuju, ayo ikut dengan kami."
"Baiklah. Aku akan memberi tahu yang lainnya."
Ketika anggota Lembah Patah Hati mendengar kalau Sima You Yue akan ikut serta dalam pertandingan, mereka ingin ikut menonton. Namun, ia tahu kalau mereka takut sesuatu akan terjadi padanya sehingga mereka ingin ikut menonton pertandingan untuk melindunginya. Ia tidak menolak permintaan mereka dan membawa mereka pergi bersamanya.
Sebenarnya anggota Lembah Patah Hati juga berpikir demikian. Mereka sudah merampok beberapa orang dari benua Feng Qi. Kalau mereka ikut pergi bersama Sima You Yue dan mereka bertemu dengan pihak musuh di sana, setidaknya orang-orang tersebut tidak akan berani menyentuh Sima You Yue.
Anggota Lembah Patah Hati dengan cepat mengemas semua perlengkapan mereka dan ikut pergi ke lokasi pertandingan sementara.
"Karena ini sebuah pertandingan, apakah kita masih punya waktu kalau baru pergi sekarang?" tanya Sima You Yue.
"Pihak lawan bilang mereka akan memberi kita waktu satu bulan untuk mencari kandidat yang terdekat dan terkuat untuk bersaing dengan mereka, supaya mereka tidak dianggap tidak adil," jawab si tetua dengan nada marah. Pihak lawan benar-benar meremehkan orang-orang Negeri Purba.
"Tetua, jangan marah, mereka memang begitu. Aku akan mengurus mereka semua ketika waktunya tiba," kata Sima You Yue. "Sampai saatnya tiba, kita tetap perlu berterima kasih kepada mereka karena telah memberi kita waktu satu bulan."
"Mm, selama kau yang ikut bertanding, mata mereka pasti akan silau! Lihat saja apakah mereka masih bisa bersikap angkuh seperti sekarang!" kata si tetua. "Kita akan sampai setelah melewati gunung itu."
Sima You Yue mengikuti si tetua dan terbang menuju gunung yang dimaksud. Sepertinya gunung tersebut sudah penuh dengan banyak orang. Sebagian besar orang berasal dari Benua Feng Qi, sepertinya mereka sedang menunggu datangnya perwakilan dari warga Negeri Purba.