Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Saatnya Permainan Dimulai



Saatnya Permainan Dimulai

1Para pengawal menyerbu masuk dan memosisikan diri dalam barisan untuk mengelilingi orang-orang yang tidak setuju. Para pengawal itu menghadap mereka yang ada di tribune penonton.     

"Song Chang Jie, apa maksudnya ini?"     

"Apakah nama Ketua Agung adalah nama yang bisa disebut begitu saja oleh orang sepertimu?" tanya pemandu acara. "Kau meragukan niat Ketua Agung yang sebelumnya dan tidak menghormati ketua kita yang sekarang. Kalau sikapmu tetap seperti ini kami akan menangkapmu dan membawamu pergi."     

Sima You Yue melihat ke arah para pengawal. Setiap pengawal itu tampak jahat dan memancarkan aura membunuh.     

"Orang-orang itu bukanlah pengawal biasa," kata Mao San Quan. "Jangan bertindak gegabah."     

Sima You Yue mengutuk dalam hati dan mulai memikirkan apa yang harus ia lakukan.     

Xia Chang Tian dan yang lainnya masih berada di dalam alam kecil. Menurut rencana, ia akan mencari tempat di situ untuk mengeluarkan mereka. Namun, melihat situasi sekarang, ia tidak bisa bertindak begitu saja, apalagi menemukan sebuah tempat tersembunyi.     

Apakah Sima You Yue harus mengungkapkan keberadaan alam kecilnya di depan begitu banyak orang?     

Sima You Yue melihat sekelilingnya, lalu mengurungkan ide tersebut.     

Ada terlalu banyak mata di sana. Mungkin saja ada orang yang akan berkomplot melawannya. Wajar kalau orang lain mau merebut harta karun semacam itu dengan paksa begitu melihatnya.     

Namun, di tengah banyaknya orang yang ada di sekitarnya, apa yang harus ia lakukan?     

"Rencananya berubah. Kita akan berimprovisasi," bisik Han Miao Shuang pada Sima You Yue begitu melihat bahwa situasinya pelik.     

Sima You Yue pun mengangguk. Tujuh Kecil meraih tangannya.     

"Song Chang Jie, apa maksudnya ini? Bukankah hari ini adalah pertandingan Alkimia? Ternyata kau sudah mempersiapkan semua pengawal ini di luar sejak lama!"     

"Mengingat apa yang terjadi di bagian luar kota, ditambah dengan pencurian Jamur Bodhi, kami memutuskan untuk berhati-hati kalau ada orang yang datang ke sini dan ingin menimbulkan masalah. Kita beruntung ada para para pengawal yang bersiaga di sini," jawab pemandu acara. "Kalian tetap bersikeras tidak setuju. Mungkinkah kalian bersekongkol dengan para penjahat itu?"     

"Bersekongkol kepalamu!" kutuk seorang lelaki sambil berdiri. "Song Chang Jie, kau mau menjadi ketua? Kalau kami tidak melihat Ketua dengan mata kepala kami sendiri dan mendengar dia mengatakannya secara langsung, kami tidak akan pernah mengakuimu!"     

"Kau mau bertemu dengan Ketua?" Song Chang Jie menyipitkan mata sambil memperhatikan orang tersebut. Pengawal yang berdiri di depan orang itu mengeluarkan senjata rohnya, lalu menyerang orang itu.     

Sebuah tekanan yang kuat mengunci orang itu sehingga ia hanya bisa diam di tempat, tidak bisa bergerak. Ia hanya bisa menyaksikan dengan tak berdaya ketika senjata roh tersebut hendak menusuk jantungnya.     

"Klang …."     

Sebuah anak panah terbang melesat, menjatuhkan senjata roh tersebut ke samping. Pada saat itu, sebuah kekuatan membuat pengawal itu diam di tempat, lalu melemparkannya ke belakang.     

"Siapa yang melakukan itu!" Pemandu acara melihat ke arah datangnya anak panah tersebut, tetapi ia tidak menemukan siapa pun di sana.     

"Song Chang Jie, kau berniat menjadi ketua, tetapi apakah kau sudah meminta pendapat kami?" Terdengar sebuah suara yang karismatik. Sima You Yue agak bersemangat ketika mendengarnya.     

Sima You Yue melihat Guru Lembah Ilahi bersama Ying Bai Chun dan sekelompok murid Lembah Iblis Ilahi berjalan melewati pintu utama. Mereka melihat sekeliling begitu masuk dan berhenti sejenak ketika melihat Sima You Yue.     

"Guru …." Sima You Yue langsung menyapa Guru Lembah Ilahi.     

Guru Lembah Ilahi mengangguk dengan lembut, lalu mengalihkan pandangannya. Ia menatap Song Chang Jie dan Zhao Xiang Rui sambil bertanya, "Kalian ingin mengambil alih kekuasaan, tetapi apakah kalian sudah meminta pendapat kami?"     

"Liang Wu Ming, kupikir kau tidak akan datang," kata pemandu acara dengan aneh.     

"Song Jiang, orang macam kau mengirim para pengawal itu, kau pikir mereka bisa menghalangi kedatangan Lembah Iblis Ilahi? Kau terlalu banyak bermimpi." Guru Lembah Ilahi, Liang Wu Ming, mendengus dengan kesal.     

"Huh, kami memang telah meremehkan kekuatan Lembah Iblis Ilahi. Kami tidak menyangka ternyata kau punya peluru guntur sebanyak itu. Kalau tidak, bagaimana mungkin kau bisa berjalan masuk ke tempat ini?"     

"Kami memang telah berjalan ke sini," kata Liang Wu Ming. "Karena kami sudah ada di sini, kau bisa bangun dari mimpi liarmu."     

"Menurutmu, apakah ada gunanya kalian, anggota Lembah Iblis Ilahi, datang ke sini?" tanya Song Chang Jie. "Apakah kalian tahu kalau kalian bisa masuk ke dalam gelanggang kami hari ini, tetapi kalian tidak akan bisa keluar?"     

"Maksudmu orang-orang yang kau tempatkan di luar itu?" tanya Liang Wu Ming. "Menurutmu, apakah kami bisa masuk ke sini karena mereka yang mengizinkan kami masuk?"     

"Apa maksudmu?" Zhao Xiang Rui punya mata-mata pribadi dalam Lembah Iblis Ilahi dan mengetahui kekuatan mereka. Setelah mendengar ucapan Liang Wu Ming, firasat buruk muncul dalam hatinya.     

"Apakah kalian belum bisa menebaknya?" tanya Liang Wu Ming. "Para pengawalmu? Kami sudah menyingkirkan mereka."     

"Bagaimana mungkin! Semua pengawal yang berjaga di luar merupakan pendekar. Berdasarkan kemampuan Lembah Iblis Ilahi, bagaimana mungkin kalian bisa menyingkirkan mereka tanpa kami sadari?"     

Kalau telah terjadi pertarungan yang sengit, bagaimana mungkin mereka sama sekali tidak mendengarnya?     

"Mungkinkah kalian tak tahu kalau Lembah Iblis Ilahi punya ahli racun?"     

"Ternyata kalian menggunakan racun?!" teriak Zhao Xiang Rui. "Apa kalian tidak punya moral?"     

"Kau ini idiot atau bagaimana?" Liang Wu Ming menatap Zhao Xiang Rui dengan mengejek. "Pertama-tama, Lembah Iblis Ilahi kami tidak pernah sekalipun mengatakan kalau kami bermoral. Tujuan kami adalah untuk selalu melakukan apa pun yang kami inginkan. Apakah kami menggunakan racun atau tidak, itu tergantung pada apakah itu sesuai dengan yang kami inginkan atau tidak. Apa hubungannya denganmu?"     

"Kau …."     

"Kedua …." Liang Wu Ming memotong Zhao Xiang Rui, "Bagaimana situasi yang sedang terjadi sekarang? Kalian sedang merebut kekuasaan. Apakah kau pikir sebaiknya kami berdiri di sini saja dan berunding dengan sopan dengan kalian? Kurasa kemampuan otakmu agak kurang!"     

"Pfft -"     

Semua orang tertawa. Bahkan orang-orang yang menyaksikan dengan tatapan sedingin es pun tersenyum.     

"Huh, menurutmu hanya karena kalian sudah menyingkirkan para pengawal itu, kalian akan mampu mengalahkan kami? Kalau kau mengabaikan kata-kata mantan Ketua Serikat Alkemis dan Ketua Subbagian Pil, kami bisa menangkapmu."     

"Mantan ketua? Maksudmu batu suara itu? Apakah kau berani bersumpah kalau yang berbicara itu benar-benar Ketua Serikat Alkemis?" tanya Liang Wu Ming.     

"Apa kau tidak bisa mengenali suara Ketua?"     

"Tentu saja aku bisa mengenali suara Ketua. Namun, yang kau maksud itu bukanlah Ketua yang sebenarnya."     

"Apa maksudmu?" tanya seseorang. "Mungkinkah suara yang baru saja kami dengar tadi bukan suara Ketua?"     

"Persis seperti yang kubilang," jawab Liang Wu Ming. "Yang berbicara di batu suara itu pasti bukan Ketua."     

"Palsu? Banyak hal bisa dipalsukan, tetapi apakah suara juga bisa dipalsukan?"     

"Tentu saja bisa!" jawab Liang Wu Ming.     

"Huh, tidak ada seorang pun yang punya suara yang sama dengan orang lain di dunia ini." Suara pemandu acara terdengar jengkel. "Apa kau punya bukti? Apa kau masih berencana untuk menentang kami?"     

"Lembah Iblis Ilahi, kenapa kau bilang suara itu palsu?" tanya beberapa pihak yang tidak memihak. "Apa kalian punya bukti?"     

Kalau suara tadi itu adalah suara Ketua, mereka tentu akan menghormati keinginannya dan membiarkan Song Chang Jie menjadi ketua. Namun, kalau tidak, tidak mungkin mereka mau mengakui Song Chang Jie sebagai ketua!     

"Sebentar lagi buktinya akan muncul," jawab Liang Wu Ming. "Tunggu saja selama dua menit dan kalian akan tahu yang sebenarnya."     

"Wuuush …. Buk!"     

Sebuah sosok mendarat dari langit, mendarat dengan berat di depan semua orang. Sepertinya semua orang mendengar suara tulang yang patah.     

"Bukti yang kalian inginkan, aku sudah menyerahkannya." Merah berdiri di udara. Dia-lah yang melemparkan orang tadi ke bawah.     

"Merah!" Melihat Merah, Zhao Xiang Rui tanpa sadar mundur selangkah.     

"Tuan Merah!"     

"Tuan Merah selalu bersama Ketua. Kalau dia ada di sini, lalu di mana Ketua?"     

"Buk!"     

Saat semua orang membicarakan hal tersebut, ada seseorang yang lagi-lagi dilempar ke tanah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.