Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Menjebakmu (2)



Menjebakmu (2)

0Kong Xiang Yi dan anggota Lembah Kong lainnya melarikan diri dengan panik, seolah-olah ada yang mengejar mereka dari belakang. Melihat Cao Le dan yang lainnya, mereka langsung terbang mendekat.     

"Kong Xiang Yi? Kapan kau datang kemari? Ada apa?" tanya Cao Le dengan kaget setelah melihat bahwa Kong Xiang Yi membawa sekelompok orang. Ia mengenal Kong Xiang Yi.     

Sebelum ini, ia bahkan tidak tahu kalau anggota Lembah Kong juga datang ke sini.     

Melihat Cao Le, Kong Xiang Yi menunjukkan semburat kebahagiaan di wajahnya.     

"Cao Le, apa yang kalian lakukan di sini?" Kong Xiang Yi dan yang lainnya terbang mendekat. Gaunnya compang-camping, robek dan kotor.     

"Kau kenapa?" tanya Cao Le karena ia jarang melihat Kong Xiang Yi seperti ini.     

"Aku …." Kong Xian Yi ragu-ragu dan tampak gemetar. "Kami diserang Binatang Roh di sana."     

"Diserang Binatang Roh?" Zong Zheng Quan menatap Kong Xiang Yi. "Kau membawa bau si kera tua, apakah kau mencari si kera tua?"     

Kong Xiang Yi tampak agak aneh, seolah-olah ia sudah tertangkap basah. Namun, melihat penampilannya, mereka semakin yakin kalau Binatang Roh yang ia maksud itu memang si kera tua.     

"Bukankah si kera tua terluka? Namun, bahkan kau saja tetap tidak bisa melawannya?" tanya Zong Zheng Quan.     

Kong Xiang Yi yakin kalau mereka sudah tahu. Ia memutar matanya dan menjawab, "Um, meskipun terluka, kera itu sangat kuat. Kami tidak bisa menang melawannya meskipun jumlah kami jauh lebih banyak."     

"Kurasa tidak," bantah Zong Zheng Hai. "Ada aroma Binatang Roh lain di tubuh kalian, yang mengejarmu bukanlah si kera tua, tetapi Binatang Roh yang lain!"     

"Itu …. Tebakanmu salah," bantah Kong Xiang Yi.     

"Mustahil!" Zong Zheng Quan tidak memercayai Kong Xiang Yi.     

"Ah, aromamu ini aroma Binatang Roh yang bertarung dengan si kera tua!" seru salah satu anggota Istana Yin Yang.     

"Apa kau yakin?"     

"Ya, Tuan Muda Istana, ini pasti bau Binatang Roh itu," jawab orang itu dengan tegas. "Sebelumnya kami melarikan diri darinya, aku yakin itu."     

"Xiang Yi, kita kan sudah kenal lama, untuk apa kau berbohong segala padaku?" Cao Le sedikit tersenyum.     

"Itu …. Bukannya aku tidak mau memberitahumu, hanya saja situasinya sekarang …." Melihat Kong Xiang Yi yang salah tingkah, Cao Le semakin meyakini tebakannya.     

"Xiang Yi, kalian sudah mendapatkan darah Binatang Roh Keberuntungan, kan?" Cao Le berjalan mendekat dengan penuh semangat. Ia mau meraih lengan Kong Xiang Yi, tetapi Kong Xiang Yi menghindar.     

Kong Xiang Yi menatap Cao Le dengan penuh waspada dan bertanya, "Cao Le, kau mau apa? Darah Binatang Roh Keberuntungan ini sudah kami racuni, kau tidak akan bisa menggunakannya meskipun kau berhasil merebutnya."     

Senyum Cao Le menegang. Raut wajahnya langsung kembali normal dan tersenyum. "Kita kan teman. Kalau kau benar-benar mendapatkan darah Binatang Roh Keberuntungan, tentu aku ikut bahagia untukmu, kenapa aku harus merebut darahmu!"     

"Huh, jangan kau pikir aku tidak tahu apa maksudmu." Kong Xiang Yi mengawasi Cao Le. Kalau Cao Le sedikit saja melakukan gerakan yang tidak seharusnya, ia akan langsung meracuni Cao Le.     

"Memangnya aku punya maksud apa? Kau berpikir berlebihan," kata Cao Le. "Namun, apakah kau sungguh berhasil mendapatkan darah Binatang Roh Keberuntungan?"     

"Ya." Kong Xiang Yi yakin bahwa ia tidak perlu menutup-nutupi kenyataan. "Kami menemukan Binatang Roh Keberuntungan itu, dia sedang terluka dan bukan tandingan kami. Namun, kalau dia menyerang kami semampunya, kami juga pasti kalah, jadi kami membuat kesepakatan dengannya. Dia memberi kami sedikit darah segarnya dan kami tidak akan menyerangnya."     

"Kalau begitu, bagaimana kalian bisa terluka?" tanya Cao Le.     

"Kami dijebak oleh si kera tua," jawab Kong Xiang Yi dengan berang. "Kami benar-benar berpikir dia sungguh tidak mau berkelahi dengan kami, itulah mengapa dia setuju untuk memberikan darahnya pada kami. Namun, pada akhirnya si kera tua bermaksud jahat. Dia memberi darahnya pada kami supaya musuhnya terpikat pada kami."     

"Jadi, kalian terluka karena Binatang Roh yang melukai si kera tua?" tanya Zeng Zhong Song Mao.     

"Mm." Kong Xiang Yi mengangguk. "Binatang Roh itu sangat kuat, kami bukan tandingannya meskipun jumlah kami lebih banyak."     

"Kalian datang ke sini tanpa membawa lebih banyak pasukan seperti kami. Jadi, memangnya kau pikir kami takut pada Binatang Roh itu?" tanya Cao Le dengan bangga.     

Kong Xiang Yi mengamati anak buah Cao Le. Memang jumlah mereka setengah lebih banyak daripada pasukannya, tetapi ….     

"Kami sudah mendapatkan apa yang kami inginkan, kami mau pergi." Setelah Kong Xiang Yi menyelesaikan kalimatnya, ia memberi isyarat kepada anggota Lembah Kong, lalu mereka pergi bersamanya.     

Istana Yin Yang dan anggota Klan Zong Zheng memperhatikan kepergian mereka, lalu menatap Cao Le dengan cemas.     

Kalau mereka merampas darah Binatang Roh Keberuntungan milik Kong Xiang Yi, mereka jadi tidak perlu mencari si kera tua lagi. Dibandingkan pergi ke pegunungan, risikonya lebih rendah kalau mereka memilih untuk bertarung dengan anggota Lembah Kong.     

Namun, Cao Le dan Zong Zheng Song Mao tidak menunjukkan tanda-tanda apa pun, jadi mereka juga tidak berani mengambil tindakan. Mereka hanya bisa menyaksikan anggota Lembah Kong pergi begitu saja.     

"Tuan Muda Istana, kenapa kita tidak menghentikan mereka?" tanya salah satu dari mereka karena dia tidak tahan melihat Kong Xiang Yi menghilang dari pandangannya.     

"Apa yang bisa kita lakukan kalau anggota Lembah Kong melakukan sesuatu pada darah itu?" Cao Le memelototi orang tersebut.     

Cao Le tentu mau merebut darah Binatang Roh Keberuntungan, tetapi apakah itu berguna? Jawabannya adalah tidak. Terlebih, mereka tidak mau menyinggung perasaan anggota Lembah Kong.     

"Racun Lembah Kong bukanlah sesuatu yang bisa kita selesaikan, sebaiknya simpan saja niatmu itu," timpal Zong Zheng Song Mao. "Daripada memikirkan itu, mengapa kita tidak memikirkan bagaimana cara menangkap Binatang Roh Keberuntungan."     

"Paling tidak sekarang ada satu hal yang kita tahu pasti, kondisi si kera tua sedang buruk. Kalau kita bisa menemukannya, kemungkinan besar kita bisa menangkapnya," kata Zong Zheng Hai.     

"Benar," timpal Cao Le. "Jadi, gunakan akal sehat kalian. Karena sekarang kita sudah tahu Binatang Roh Keberuntungan ada di mana, kita tidak boleh mundur!"     

"Ya!" jawab mereka semua dengan lantang.     

"Namun, kita harus hati-hati. Kalau kita masuk jauh ke dalam pegunungan, bahayanya akan lebih tinggi, kalian jangan bertindak gegabah," tambah Zong Zheng Song Mao. "Selain itu, musuh si kera tua sedang mencarinya, kita harus menghindari musuhnya itu."     

"Tuan Muda, jangan khawatir, kami sudah ingat baunya, kalau kita mencium baunya, kita mungkin bisa langsung menghindarinya jauh-jauh," kata Zong Zheng Quan.     

"Karena kita semua sudah paham sekarang, ayo kita siap-siap untuk masuk," kata Cao Le.     

"Tunggu." Lagi-lagi Zong Zheng Song Mao menghentikan mereka.     

"Ada apa lagi?" Cao Le menatap Zong Zheng Song Mao dengan kesal.     

"Ada orang di dekat sini," jawab Zong Zheng Song Mao sambil menatap ke arah tertentu.     

"Mungkinkah ada orang lain yang juga tahu kalau si kera tua ada di sini?"     

Semua orang berbalik untuk mengawasi. Begitu melihat ada orang yang mendekat, kewaspadaan mereka langsung meningkat.     

"Qin Mo dan Qin Hong," kata Zong Zheng Quan.     

"Si Qin Mo itu juga ada di sini!" Melihat Qin Mo, Cao Le sangat marah. Ia tidak sabar mau mencabik-cabiknya. Ini menunjukkan betapa buruknya hubungan antara Klan Qin dan Istana Yin Yang.     

Qin Mo membawa beberapa orang dan terbang mendekat. Melihat anggota Istana Yin Yang, mereka pun berhenti di udara.     

Kedua belah pihak saling menatap. Suasana menjadi semakin menegang, seolah-olah pertarungan antar keduanya akan terjadi sebentar lagi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.