Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Memasuki Tanah Abadi



Memasuki Tanah Abadi

1Setelah sinar cahaya keemasan tersebut memancar dan berdenting, sinar itu jatuh ke atas tangan Yin Lin. Pada saat itu, sinar cahaya keemasan memancar dari banyak kawah gunung berapi di sekitar, menunjukkan bahwa tanah abadi memang benar-benar sedang dibuka.     

Selain kawah tempat Yin Lin berdiri, kawah lain juga dikelilingi oleh banyak orang. Satu demi satu, mereka bergegas pergi menuju kawah dan terjun masuk.     

Sima You Yue menyaksikan kelompok-kelompok perkasa tersebut bergegas masuk tanpa henti. Beberapa dari mereka berkelahi hanya untuk memperebutkan siapa yang bisa masuk terlebih dahulu. Ia langsung tidak bisa berkata-kata.     

"Ini terlalu berlebihan, kan?!" Mata Ni An Yi membelalak saat melihat peristiwa semacam itu terjadi di hadapannya.     

"Ada banyak sekali orang di depan. Kalau begini, kapan tiba giliran kita untuk masuk!" Wajah Tujuh Kecil tampak kusut.     

"Tunggu saja, kita akan pergi setelah mereka semua masuk." Mao San Quan tidak gelisah. Orang yang bisa masuk lebih dahulu bukan berarti punya kesempatan lebih banyak, jadi tidak ada gunanya gelisah.     

"Namun, orangnya banyak sekali. Dengan kecepatan seperti ini, aku khawatir giliran kita jadi tertunda terlalu lama," kata Feng Kai.     

"Tuan Muda Sima, kalian bisa berjalan di sampingku." Terdengar suara Yin Lin. Sima You Yue menoleh menghadapnya, Yin Lin tersenyum dan mengangguk.     

"Yue Yue, apakah kita akan ikut pergi?" tanya Tujuh Kecil sambil menengadah.     

"Ayo pergi," jawab Sima You Yue. "Dia sudah berbaik hati menawarkan bantuan untuk kita, tidak sopan kalau kita menolak tawarannya."     

"Ayo naik." Ximen Feng memberi tahu para anggota Lembah Patah Hati.     

Murid Sekte Langit, anggota Klan Naga Air Lembayung, Lembah Iblis Ilahi, dan Lembah Patah Hati pun berkumpul. Kalau anggota Lembah Patah Hati pergi, yang lainnya tentu saja ikut pergi.     

"Pintu masuknya besar, jangan berdesakan, semua orang pasti bisa masuk, baris yang rapi," perintah Fan Lei pada murid-murid sekte, sekaligus mengingatkan anggota Klan Naga Air Lembayung dan Lembah Patah Hati.     

"Feng'er, pimpin mereka dahulu," kata Sima You Yue.     

Ximen Feng mengangguk dan terbang ke kawah gunung berapi terlebih dahulu.     

"Apa kau tidak mau cepat-cepat masuk?" tanya Yin Lin karena melihat Sima You Yue sama sekali tidak cemas.     

"Kalau memang milikku, pasti sesuatu itu akan tetap jadi milikku. Sesuatu itu tidak akan hilang hanya karena aku terlambat beberapa menit."     

"Perilakumu baik," komentar Yin Lin dengan makna yang mendalam.     

"Kenapa kalian tidak masuk?" tanya Sima You Yue.     

Yin Lin menggeleng dan menjawab, "Kami tidak ikut masuk. Kesempatan yang ada di sana bukanlah milik kami. Ketika kau masuk, kau bisa pergi ke tempat itu dahulu, dari sana, kau bisa mencari peluangmu."     

"Tempat apa itu?" tanya Tujuh Kecil.     

"Setelah kau masuk, berjalanlah ke arah timur. Tempat yang penuh dengan bunga merah adalah tempat peluangmu."     

"Terima kasih," ucap Sima You Yue dengan penuh rasa terima kasih.     

"Masih terlalu dini untuk berterima kasih padaku," sela Yin Lin. "Aku cuma mau mengingatkanmu, Alam Iblis dan Alam Hantu juga membuka gerbang mereka, kalian harus berhati-hati saat berada di dalam."     

"Baiklah," kata Sima You Yue.     

"Kalian akan mendapatkan sebuah peluang besar. Kalau ada terlalu banyak orang yang berkumpul bersama, itu akan membuyarkan peluang kalian, jadi sebaiknya kalian menjauh dari kelompok besar. Mereka tidak akan mengalami bencana besar kali ini."     

Melihat bagaimana Yin Lin hanya berdiri di sana tanpa berniat mau masuk, Sima You Yue pun bertanya, "Apakah kau tidak ikut masuk?"     

Angin bertiup dan mengibarkan rambut perak Yin Lin. Ia tampak seperti sesosok makhluk abadi.     

"Kesempatan di dalam bukanlah milik kami, kalaupun kami ikut masuk, itu akan menjadi perjalanan yang sia-sia. Kami telah mendapatkan keberuntungan dari langit. Orang tidak boleh terlalu rakus dan tidak pernah puas," jawab Yin Lin. "Namun, kalau memungkinkan, aku mau memintamu untuk membawa keluar sesuatu dari sana untukku."     

"Kau mau kubawakan apa?"     

"Sebotol air."     

"Sebotol air?"     

"Air apa?"     

"Air paling jernih yang kau lihat di dalam."     

Sima You Yue mengerutkan kening. "Apakah ada kriteria lain? Bagaimana kalau air yang kubawa keluar nanti bukan air yang kau inginkan?"     

"Itu tergantung padamu. Kalau kau bisa membawa keluar air yang kumau, aku akan memberimu informasi sebagai gantinya," jawab Yin Lin.     

"Informasi apa?"     

"Informasi tentang ayahmu."     

Sima You Yue terkejut dan menatap Yin Lin dengan takjub. "Kau tahu ayahku ada di mana?"     

"Tuan Muda Sima, kalau kau menginginkan informasi itu, kau harus membayar dahulu," jawab Yin Lin. "Nanti kau juga tahu setelah kau kembali, apakah kau bisa mendapatkan informasi ini atau tidak."     

Sima You Yue terpancing, tetapi ia paham. Yin Lin tidak akan menjawabnya, tidak peduli bagaimanapun ia mendesaknya.     

Yin Lin tersenyum simpul. Melihat anggota Lembah Patah Hati yang hampir masuk, ia berkata, "Sebaiknya kau cepat masuk, Yin Mou akan menunggumu dengan hormat saat kau keluar nanti."     

Sima You Yue mengerti kalau tidak ada gunanya mereka terus bicara. Ia menangkupkan tangan untuk memberi salam kepada Yin Lin, lalu terbang ke kawah gunung berapi bersama Wu Lingyu.     

Kawah gunung berapi tersebut meletus dari waktu ke waktu. Jika orang berdiri di atas kawah gunung berapi dan melihat ke bawah, orang tersebut akan melihat lahar merah. Namun, saat melihat ke bawah sekarang, ada riak yang tidak jelas di atas lahar. Ketika orang terjun ke bawah dan menyentuh riak tersebut, mereka langsung menghilang.     

Sima You Yue dan Wu Lingyu-lah yang terjun paling terakhir setelah anggota Lembah Patah Hati, Lembah Iblis Ilahi, Sekte Langit dan Klan Naga Air Lembayung terjun terlebih dahulu. Dengan demikian, semua anggota empat pasukan itu akhirnya masuk ke tanah abadi.     

Ketika pasukan lain melihat bagaimana Sima You Yue dan yang lainnya bisa masuk secepat itu, mereka merasa iri, cemburu, dan benci! Kenapa mereka tidak mendapatkan tawaran dari Yin Lin juga? Yin Lin terlalu baik pada Sima You Yue!     

Namun, mereka hanya bisa mengeluh dalam hati karena tidak ada yang berani meminta Yin Lin untuk membiarkan mereka masuk.     

Sima You Yue terbang ke bawah kawah gunung berapi. Ketika ia bersentuhan dengan riak tersebut, rasanya tubuhnya bagaikan disedot oleh kekuatan yang hebat dan ditekan oleh ruang spasial.     

Namun, tekanan tersebut hanya terasa selama beberapa tarikan napas. Setelah itu, ia merasa ada energi hangat yang menyelimutinya.     

Ia berbalik dan menatap Wu Lingyu. Ia tersenyum penuh terima kasih.     

Wu Lingyu memperhatikan matanya yang berkilau. Sudut bibirnya terangkat membentuk senyuman, suasana hatinya jadi gembira.     

Mereka terjun selama sekitar setengah jam di dalam penghalang tersebut. Akhirnya, tekanan di tubuh mereka menghilang. Mereka menyelinap keluar dari riak spasial.     

"Ughh, pinggang kecilku jatuh sampai …." Seorang lelaki yang tangguh dan gempal memegangi pinggulnya dan duduk di tanah.     

"Buk - "     

Orang-orang di samping hendak berdiri, tetapi mendengar kalimat itu, mereka mengalah dan duduk lagi.     

Sima You Yue berhasil mendarat dengan bantuan Wu Lingyu. Mendengar kalimat tadi, ia jadi setengah tertawa, setengah menangis.     

"Ibu, Ibu!"     

"Ibu, kau kenapa?" seru Wu La Lu bersaudara. Suara mereka langsung menarik perhatian Sima You Yue.     

"Qing Man, kau kenapa? You Yue, kemarilah dan periksa ibu angkatmu secepatnya!" teriak Wu La Mai dengan cemas.     

Jarak antara Sima You Yue dan Shui Qing Man cukup jauh. Namun, ia langsung bergerak dalam sekejap ketika mendengar seruan Wu La Lu barusan.     

Shui Qing Man sedang berbaring di tanah, kepalanya menunduk dan ia memegangi perutnya, tampak amat kesakitan. Karena sedang tidak sehat, ia berteriak cukup lama dan nyaring, lalu berubah ke wujud aslinya.     

Sima You Yue langsung memeriksanya dan berkata, "Tampaknya gawat, Ibu Angkat kena pengaruh tekanan spasial. Dia akan melahirkan!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.