Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Kemunculan Pendekar Peringkat Mulia



Kemunculan Pendekar Peringkat Mulia

2Mereka semua memperluas kesadaran mereka, mencoba untuk merasakan lingkungan sekitar. Namun, mereka tidak menemukan seorang atau seekor pun Binatang Roh di depan mereka.     

"Kenapa aku tidak bisa melihat orang yang berkelahi itu?" Tujuh Kecil mengerahkan seluruh kemampuan indranya, tetapi ia tidak bisa merasakan apa-apa.     

"Iya. Siapa yang bertengkar dengan siapa?"     

"Siapa yang lebih unggul?"     

"Mungkinkah mereka sedang memperebutkan sebuah harta karun?"     

"Aku juga tidak bisa melihat apa-apa!"     

"…."     

Sima You Yue tidak bisa berkata-kata. Orang-orang itu sedang terjebak dalam perkelahian, tetapi kenapa anggota pasukannya sendiri justru begitu bersemangat?     

"Yue Yue, di mana pertarungannya? Kenapa aku tidak bisa melihat apa-apa?!" tanya Tujuh Kecil sambil menarik lengan Sima You Yue.     

"Bukan aku yang merasakannya, tetapi lebahku yang melaporkan informasi itu," jawab Sima You Yue.     

"Oh, seharusnya kau bilang dari awal."     

Mereka semua menarik kembali kesadaran mereka. Seharusnya Sima You Yue memberi tahu mereka tadi kalau ia mendengar informasi itu dari lebahnya, jadi mereka tidak perlu buang-buang energi.     

"Kenapa mereka bertengkar?" tanya Bi Sheng.     

Di tempat semacam itu, alasan kenapa para pasukan saling bertempur hampir selalu karena harta karun. Tempat-tempat pecahnya perkelahian selalu menunjukkan adanya semacam harta karun. Itulah kenapa semua orang akan bubar setelah menang atau mendapatkan harta karun, kalau tidak, orang-orang di sekitar mungkin akan langsung bergegas untuk mencoba merebut harta mereka.     

Kalau memang benar ada beberapa pasukan di depan mereka, tentu mereka akan terlibat pertarungan dengan pasukan-pasukan itu. Bukankah itu berarti harta karun tersebut pasti akan jatuh ke tangan mereka?     

"Aku tidak tahu. Saat lebahku melaporkan berita tentang pertempuran itu, mereka terjebak dalam baku tembak dan mati," jawab Sima You Yue.     

"Apakah kita sebaiknya ke sana dan memeriksanya?" tanya Ximen Feng.     

"Tentu saja kita harus pergi ke sana. Kalau ada harta karun, aku tidak keberatan jadi nelayan sekali ini saja." Sima You Yue tersenyum.     

"Nelayan?"     

"Saat kedidi dan kerang sibuk berkelahi, si nelayanlah yang paling diuntungkan. Dalam perselisihan antara dua pihak yang dungu, keduanya pasti kalah dan pihak ketigalah yang jadi pemenangnya."     

"Hahaha, ayo pergi. Ayo jadi nelayan!"     

….     

Pada saat mereka tiba di tempat pertarungan, perkelahian tersebut sudah berakhir. Mayat berserakan di tanah dan para pemenangnya sudah tidak kelihatan batang hidungnya.     

"Kita terlambat," kata Bi Sheng. "Mayat-mayat ini bahkan sudah tidak hangat lagi. Ini menunjukkan kalau pertarungan mereka sudah selesai dari tadi."     

"Ini sedikit aneh." Sima You Yue melompat turun dari punggung Halcyon dan mendarat di samping beberapa mayat.     

Saat ia turun, Wu Lingyu pun mengikutinya.     

Tujuh Kecil terbang mendekat dan melihat mayat-mayat tersebut. Ia tidak merasa ada yang aneh, jadi ia bertanya, "Apanya yang aneh?"     

Sima You Yue memeriksa beberapa mayat dan berkata, "Apa kau belum sadar? Luka mereka semua sama, terlepas dari bentuk atau kedalaman lukanya. Terlebih, mereka semua mati. Apa artinya ini?"     

"Apa artinya?" Raut wajah mereka semua menunjukkan seolah-olah mereka semua sudah paham, tetapi Tujuh Kecil masih belum mengerti.     

"Ini membuktikan kalau mereka semua dibunuh oleh satu orang dalam satu gerakan," kata Sima You Yue. "Lebah-lebah itu seharusnya dibunuh pada saat yang bersamaan."     

"Meskipun orang-orang ini tidak terlalu kuat, mereka juga tidak terlalu lemah karena mereka bisa bekerja sama. Namun, mereka bisa dimusnahkan dalam satu gerakan. Seberapa kuat lawan mereka ini?" Feng Kai menelan ludah dan sejenak berhenti mengayunkan kipas lipatnya.     

"Setidaknya, seorang pendekar peringkat Mulia," jawab Bi Sheng.     

"Sedikit sekali pendekar peringkat Mulia yang datang ke sini. Sebagian besar dari mereka merupakan pemimpin suatu pasukan," kata Ximen Feng. "Kalau kita tahu pasukan mana yang datang ke sini, seharusnya kita bisa menebak dia berasal dari pasukan yang mana."     

Sima You Yue menggeleng. "Dia bukan bagian dari sebuah pasukan, dia cuma seorang diri."     

"Seorang diri?"     

"Ketika lebahku melaporkan informasi tersebut, mereka bilang kalau kejadiannya adalah satu orang lawan sekelompok pasukan," kata Sima You Yue. "Maka dari itu, ini bukan pertempuran antara dua pasukan, tetapi ini adalah seseorang yang memusnahkan sekelompok pasukan."     

"Seorang pendekar peringkat Mulia yang datang ke sini seorang diri?"     

"Orang-orang semacam itu seharusnya sudah mencapai batas waktu mereka dan mencoba menggunakan waktu yang tersisa untuk mencari cara meningkatkan peringkat. Kalau mereka bisa naik peringkat, rentang hidup mereka juga akan meningkat," kata Bi Sheng.     

"Untunglah kita tidak bertemu dengannya." Tujuh Kecil bergidik.     

Melihat sikap Tujuh Kecil, Sima You Yue bertanya sambil tersenyum, "Jadi, kau juga bisa merasa takut?"     

"Ini bukan takut, ini namanya cerdas," kata Tujuh Kecil. "Aku tidak bisa membantai banyak orang dalam satu gerakan. Tentu saja, kalau aku berubah wujud sekali lagi, aku pasti bisa melakukan itu dengan mudah."     

"Kau masih bisa berubah wujud lagi?" tanya Han Miao Shuang.     

"Tentu saja! Aku baru berubah wujud beberapa kali, tahu! Selama ketentuannya terpenuhi, aku bisa berubah wujud berkali-kali! Setiap kali aku berubah wujud, kekuatanku bertumbuh pesat!" jawab Tujuh Kecil dengan sombong.     

"Sudah berapa lama sejak terakhir kali kau berubah wujud? Kau sudah memikirkan tentang perubahan wujudmu yang selanjutnya?" Sima You Yue tidak mau Tujuh Kecil terburu-buru dan akhirnya mengabaikan fondasinya saat ini yang akan memengaruhi inti tao-nya di masa depan.     

"Tenanglah Yue Yue. Aku pasti baik-baik saja," kata Tujuh Kecil. "Untuk perubahan wujud kali ini, meskipun aku sudah bilang kalau keinginan untuk menjadi sangat kuat merupakan salah satu alasannya, kalau kesempatan itu tiba, aku bisa melakukannya tanpa memengaruhi perkembanganku di masa depan."     

"Bagaimana kau bisa tahu kalau perubahan wujudmu tidak akan memengaruhi perkembanganmu?" tanya Sima You Yue.     

"Ha? Bagaimana aku bisa tahu?" Tujuh Kecil bingung mendengar pertanyaan Sima You Yue. "Sepertinya aku langsung tahu begitu saja. Namun, kenapa bisa begitu?"     

"Itu pasti diwariskan oleh tradisi," kata Feng Kai.     

"Aku bahkan tidak punya nenek moyang, jadi bagaimana mungkin itu bisa diwariskan melalui tradisi?" Tujuh Kecil kesal karena ia tidak tahu jawabannya, jadi ia memelototi Feng Kai dengan marah.     

Tidak punya nenek moyang?     

Feng Kai dan yang lainnya tidak tahu siapa sebenarnya Tujuh Kecil, jadi mereka tidak pernah mengira kalau ia merupakan Binatang Roh jenis tumbuhan atau semacamnya.     

Seperti Tujuh Kecil, Flowey Kecil merupakan Binatang Roh jenis tumbuhan lainnya. Mereka berdua sangat kuat, tetapi mereka tidak punya tradisi sendiri karena ingatan mereka tidak bisa diwariskan dengan cara demikian. Sama halnya seperti Binatang Roh Ilahi yang punya garis keturunan kuno. Hanya Binatang Roh Keberuntungan yang bisa menurunkan warisan ingatan ketika mereka membangkitkan garis keturunan mereka.     

"Baiklah, kalau kau tidak bisa mengingatnya maka lupakan saja." Sima You Yue tidak mau melihat alis Tujuh Kecil berkerut di wajah mungilnya. Ia mengelus kepala Tujuh Kecil sambil berkata, "Selama kau tahu kalau itu bermanfaat untukmu, tidak masalah apakah kau bisa mengingatnya atau tidak."     

"Mm-hmm." Tujuh Kecil bukanlah orang yang akan memperhatikan hal-hal sepele. Karena ia tidak bisa memahami hal tersebut, ia tidak akan mencurahkan perhatiannya pada hal itu lagi.     

Yang tidak ia ketahui adalah memang ada kenangan warisan yang berenang di benaknya, padahal Binatang Roh jenis tumbuhan benar-benar tidak punya ingatan warisan ….     

"Kita tidak tahu harta karun apa yang ada di sini. Harta karun itu sampai bisa melibatkan seorang pendekar dan memusnahkan mereka semua. Terlebih, sepertinya pendekar itu benar-benar tidak mau mengungkapkan keberadaan harta karun tersebut," celetuk Bi Sheng.     

Keingintahuan mereka semua lagi-lagi terusik. Kata-kata Bi Sheng memang benar. Harta karun macam apa yang mampu menarik seorang pendekar peringkat Mulia sampai-sampai tanpa ragu membunuh sekelompok pasukan demi membungkam mereka semua?     

Mereka hanya bisa penasaran. Mereka tidak punya nyali atau pun kemampuan untuk mencari tahu lebih lanjut. Kalau mereka sampai bisa mengetahuinya, mereka khawatir jangan-jangan mereka jadi harus berurusan dengan Klan Iblis atau Klan Hantu.     

"Sebaiknya kita tidak usah memikirkannya. Mereka yang mati di alam kecil tidak bisa pergi ke Alam Hantu," kata Bi Sheng.     

"Tidak bisa pergi ke Alam Hantu? Bukankah tempat ini berhubungan dengan Alam Hantu?"     

Kalau orang-orang tersebut tidak bisa pergi ke Alam Hantu, bukankah mereka akan kehilangan kesempatan kedua untuk bisa hidup lagi?     

"Tanah abadii ini merupakan wilayah yang istimewa. Ketika seseorang meninggal, jiwa mereka tidak bisa meninggalkan tempat ini. Tidak ada yang tahu apa sebabnya."     

"Ss- kalau begitu sebaiknya kita lebih berhati-hati. Kalau kita sampai mati di sini, habis sudah," kata Ni An Yi sambil mengusap lehernya dengan ketakutan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.