Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Semua Orang Kagum



Semua Orang Kagum

1Pada saat pasukan yang lain bergegas datang, mereka melihat kalau tempat itu benar-benar dipenuhi dengan bunga pemakan manusia. Pemandangan itu terlalu mengejutkan.     

"Ini … raja bunga pemakan manusia!"     

"Sima You Yue!"     

"Apa?!"     

"Dahulu di Hutan Gelap, kami juga melihat ini. Kabarnya raja bunga pemakan manusia merupakan Binatang Roh kontrak Sima You Yue. Karena raja bunga pemakan manusia ada di sini, berarti Sima You Yue pasti juga ada di sini!"     

"Memang benar dia?!"     

Setelah raja bunga pemakan manusia membunuh semua anggota Klan Iblis, Flowey perlahan menyimpan semua bunganya dan tangannya kembali ke wujud yang biasa.     

Ketika semua bunga tersebut telah menghilang, akhinya pasukan lainnya melihat Sima You Yue dan yang lainnya yang berdiri di belakang.     

"Itu memang dia!"     

Ketika mereka melihat Sima You Yue, mereka tidak tahu harus berpikir apa. Pada saat itu, orang yang dahulu sangat bermasalah sekarang kekuatannya telah tumbuh sedemikian rupa. Pertumbuhan kekuatannya berlangsung terlalu cepat. Sekarang, ia bukan lagi orang yang sama dengan yang di Hutan Gelap yang bisa diganggu seenaknya oleh orang lain.     

"Master Lembah, Wakil Master Lembah." Seseorang datang mendekat dan menangkupkan tinjunya untuk memberi hormat kepada Ximen Feng dan Sima You Yue. "Apa yang barusan terjadi?"     

Mayat anggota Klan Hantu dan aura anggota Klan Iblis di udara yang masih belum menghilang memberi petunjuk tentang apa yang baru saja terjadi.     

"Seperti yang bisa kau lihat. Sekelompok anggota Klan Hantu datang dan kami menyingkirkan mereka, lalu anggota Klan Iblis juga datang. Namun, kami semua baik-baik saja. Meski agak sulit, kami berhasil memusnahkan mereka," jawab Ximen Feng.     

Orang-orang tersebut cemberut. Sulit? Tidak ada satu orang pun di lembah yang tampak seperti mereka telah bertarung. Mungkin raja bunga pemakan manusialah yang mengalahkan semuanya.     

Namun, karena Ximen Feng sudah berkata demikian, mereka tidak bisa membantahnya. Mereka hanya bisa menyetujui. "Untunglah anggota kalian kuat-kuat. Kalau kami yang menghadapi ini, pasti ini sudah menjadi sebuah pemandangan yang mengerikan."     

"Terima kasih atas pujian kalian," kata Ximen Feng sambil menangkupkan tinjunya ke arah mereka. "Kalau tidak ada yang lain, kami pamit dahulu. Sampai jumpa lagi."     

"Sampai jumpa lagi."     

Ximen Feng membawa anggotanya pergi, meninggalkan kelompok tersebut.     

"Tetua, mereka terlalu tidak sopan, langsung pergi begitu saja," keluh seorang anggota.     

Tetua yang wajahnya penuh senyum sebelumnya itu merasa dongkol. Ia berkata, "Mungkin mereka takut kalau-kalau kita menyerang mereka."     

"Mungkinkah mereka telah mendapatkan harta karun?"     

"Mungkin saja. Kalau tidak, kenapa mereka buru-buru pergi?"     

"Huh, kalaupun mereka memang berhasil mendapatkan harta karun, apakah kau berani merebutnya dari mereka?"     

"Eh …."     

Tentu saja mereka tidak berani!     

"Abaikan saja mereka. Kau lihat kan apa yang terjadi di pintu masuk? Mengingat bagaimana Master Yin Lin memperlakukan mereka … bagaimanapun juga, sebaiknya kita jangan sampai bermusuhan dengan mereka. Ayo kita periksa wilayah lain."     

"Baik, Tuan …."     

Ketika Lebah Merah Tua menyampaikan percakapan tersebut pada Sima You Yue ketika mereka pergi, mulutnya tersenyum simpul. Sepertinya apa yang telah terjadi di pintu masuk sangat bermanfaat baginya. Kejadian tersebut bagaikan jimat pelindung.     

"Apa yang kau pikirkan sampai-sampai membuatmu sebahagia itu?" bisik Wu Lingyu di samping telinganya.     

Kedekatan yang tiba-tiba itu mengejutkannya dan ia harus menenangkan diri dahulu sebelum ia bisa menceritakan apa yang telah ia dengar.     

"Menurutmu, kenapa Yin Lin begitu baik padaku?" tanya Sima You Yue.     

"Seharusnya karena dia bisa melihat potensimu yang tak terbatas," jawab Wu Lingyu.     

"Sebelumnya, setiap kali ada lelaki yang dekat denganku, raut wajahmu langsung tampak sangat jengkel. Sekarang Yin Lin sangat baik padaku, tetapi aku tidak melihat tanggapan apa pun darimu." Ia berkedip pada Wu Lingyu.     

"Seorang peramal tidak bisa punya keturunan atau pun pendamping. Ia tidak akan bisa melakukan apa pun padamu meskipun dia menginginkannya. Untuk apa aku cemburu?" jawab Wu Lingyu dengan santai.     

Sima You Yue cemberut. Wu Lingyu memang benar-benar …. Kalau dia dianggap murah hati, tidak juga karena terkadang dia bisa bersikap sangat picik. Namun, kalau dia dianggap picik juga tidak tepat, karena ada kalanya dia bisa berpikiran terbuka.     

"Menurutku, para peramal itu agak menyedihkan. Meskipun mereka menerima banyak kehormatan dalam hidup mereka, mereka harus menua seorang diri tanpa pendamping ataupun keturunan." Sima You Yue agak berempati.     

"Orang-orang seperti mereka memang agak kesepian." Bagi Wu Lingyu, satu-satunya orang yang ia hormati adalah peramal, terlebih, seorang peramal seperti Yin Lin.     

"Ketika aku melihat Yin Lin, aku merasa seolah-olah dia tidak berharap apa pun terhadap kehidupan. Tampaknya ia memahami masa depannya dengan jelas tanpa kegembiraan. Hidupnya singkat dan tanggung jawabnya besar. Dia tidak punya kehidupan sendiri untuk ia jalani." Sima You Yue mengembuskan napas. "Oh ya, bagaimana menurutmu? Kalau aku benar-benar bisa membawakan air yang memuaskan untuknya, akankah dia memberitahuku berita tentang ayahku?"     

"Selama kau bisa membawakan air itu untuknya, seharusnya tidak ada masalah," jawab Wu Lingyu. "Masalahnya, kau bisa membawakan air itu untuknya atau tidak."     

Raut wajah Sima You Yue berubah muram. "Benar. Permintaannya sangat tidak jelas. Dia hanya meminta air yang paling bersih. Namun, semua air kan sama saja. Bagaimana aku bisa tahu air itu bersih atau tidak? Kalau dia tidak puas dengan air yang kubawa, aku jadi tidak bisa menukarnya dengan berita tentang ayahku."     

"Kau harus yakin kalau kau pasti bisa menemukan ayahmu terlepas dari apakah Yin Lin memberi tahu informasi tersebut padamu atau tidak," hibur Wu Lingyu.     

"Paman Liu Feng dan yang lainnya saja tidak bisa menemukan jejak ayahku meskipun telah mencarinya selama bertahun-tahun. Apalagi kita yang hanya melakukannya seorang diri," kata Sima You Yue. "Kalau Yin Lin bisa memberi tahu satu atau dua petunjuk padaku, kita jadi tidak usah buang-buang tenaga."     

Ia mengeluarkan batu giok kehidupan Sima Liu Xuan. Batu itu retak di sana sini, tetapi belum sepenuhnya pecah. Itulah bukti kalau Sima Liu Xuan sedang menderita.     

"Apa yang Yin Lin katakan saat kalian ada di atas gunung?" tanya Tujuh Kecil, teringat saat Yin Lin berbicara empat mata dengan Sima You Yue.     

Sima You Yue mempertimbangkannya, lalu memberi tahu mereka apa yang terjadi secara garis besar. Mendengar kalau Sima You Yue adalah orang yang sama dengan Ximen You Yue, Tujuh Kecil ikut senang.     

"Jadi, sebenarnya kalian itu orang yang sama! Kalau begitu, kalian tidak perlu menyatukan jiwa!"     

"Ya." Sima You Yue mengangguk. Dengan berkurangnya masalah tersebut, hatinya terasa jauh lebih ringan.     

"Apakah kalian membicarakan hal-hal lain?" Han Miao Shuang dan yang lainnya juga mendengarkan. Mereka ikut senang mendengarnya, tetapi mereka juga penasaran tentang apa lagi yang keduanya bicarakan.     

"Ya."     

"Apa yang kalian bicarakan?"     

"Bahwa kali ini aku harus mendapatkan Pataka Seratus Hantu di tanah abadi."     

"Pataka Seratus Hantu? Yang dahulu kita lihat di Puncak Gunung Merah itu?" tanya Han Miao Shuang.     

Sima You Yue mengangguk.     

"Pataka Seratus Hantu itu sangat kuat, kenapa kau harus mencurinya? Lagi pula, benda itu memang milik Klan Hantu. Apakah memang sebaiknya kau yang memilikinya?" tanya Ximen Feng dengan tidak setuju.     

Terakhir kali Sima You Yue disakiti oleh Klan Hantu, ia hampir kehilangan nyawanya. Ximen Feng masih ketakutan setiap kali mengingat kejadian tersebut.     

"Namun, Yin Lin bilang aku harus merebut Pataka Seratus Hantu," jawab Sima You Yue. "Meskipun dia tidak bilang apa alasannya, firasatku mengatakan sesuatu akan terjadi. Kalau tidak, dia tidak akan secara khusus memperingatkanku tentang hal itu."     

"Kau punya garis keturunan Klan Hantu. Walaupun itu Pataka Seratus Hantu, kau pasti bisa mengendalikannya!" kata Wu Lingyu. "Karena Yin Lin sudah bilang begitu, seharusnya tidak akan ada masalah."     

"Kenapa kau sangat memercayainya?"     

"Yin Lin itu peramal paling kuat. Semua ramalannya benar, tidak ada satu pun yang salah," jawab Wu Lingyu.     

"Bagaimanapun, Pataka Seratus Hantu itu adalah sebuah harta karun. Kalau kita berhasil mendapatkannya, kita bisa menggunakannya saat kita berada di Alam Hantu." Sima You Yue merasa tidak masalah kalau ia harus merebut Pataka Seratus Hantu. Toh, itu cuma masalah waktu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.