Ikan Telah Mengambil Umpan (2)
Ikan Telah Mengambil Umpan (2)
"You Yue! You Yue!"
Ia berbalik dan melihat Kong Xiang Yi berlari mendekat.
"Xiang Yi? Apa yang kau lakukan di sini?" Sima You Yue berlagak terkejut sambil tersenyum pada Kong Xiang Yi.
Tidak ada yang menyaksikan pertemuan mereka berdua sebelumnya. Karena tidak ada yang melihat mereka bersama tadi, pertemuan mereka sekarang tidak menimbulkan kecurigaan siapa pun.
"Kami juga baru saja tiba," jawab Kong Xiang Yi. "You Yue, apakah kau akan menyeberangi laut ini?"
"Ya, benar." Sima You Yue tidak menutupi fakta tersebut.
"Bisakah kami ikut bersamamu naik kapal ini?"
Sima You Yue ragu-ragu sejenak, lalu mengangguk. "Sebelum ini kau telah menyelamatkan hidupku. Tentu saja aku akan membawamu menyeberang bersama kami."
Kong Xiang Yi tersenyum, lalu berkata, "Kalau begitu, aku harus berterima kasih padamu!"
"Xiang Yi." Tetua Wu dan Kong Xiang Qi berjalan mendekat dan menatap Kong Xiang Yi. Maksud mereka jelas.
Kong Xiang Yi juga cerdas. Ia langsung paham apa maksud Tetua Wu.
"Begini …." Kong Xiang Yi tampak kebingungan saat menatap Sima You Yue. "You Yue, apakah anggota Istana Yin Yang juga boleh ikut naik di kapalmu?"
Sima You Yue mengangkat alisnya. "Apakah kalian berhubungan dekat?"
"Sebelumnya aku sudah berjanji pada Tetua Wu kalau aku akan mengajaknya kalau aku bisa menyeberang. Begitu …. apakah boleh?"
"Tidak boleh!" tolak Ximen Feng langsung sambil berjalan mendekat.
"Master Lembah." Sima You Yue menatap Ximen Feng dengan penuh hormat, seolah-olah Ximen Feng adalah seniornya.
"You Yue, kita sudah membawa banyak orang. Kita akan juga akan membawa Lembah Kong karena mereka telah menyelamatkan hidupmu sekali sebelumnya. Kita tidak punya hubungan apa-apa dengan Istana Yin Yang!" kata Ximen Feng.
"Namun, aku pernah berjanji pada Xiang Yi kalau aku akan menyetujui permintaannya. Apa pun yang ia minta." Sima You Yue berlagak seolah-olah ia benar-benar bingung dan tidak mau ingkar janji.
"You Yue …."
"Master Lembah, kau tidak akan membuatku jadi orang yang ingkar janji, kan?"
Setelah Sima You Yue berkata demikian, Ximen Feng tidak bisa mengatakan apa-apa lagi.
"Ya, benar! You Yue sudah berjanji padaku!" Kong Xiang Yi menatap Tetua Wu dengan tajam.
Tetua Wu langsung paham dan menangkupkan tinjunya. "Hamba merupakan Tetua Istana Yin Yang. Kalau kau dapat membawa kami serta bersamamu, kami akan sangat berterima kasih dan berutang budi padamu selamanya."
"Kalau begitu, apakah kau punya sesuatu yang bisa kau tawarkan kepada kami?" tanya Tujuh Kecil.
"…." Tetua Wu tidak menyangka kalau mereka akan menanyakan hal itu di bawah tatapan semua orang. Bukankah ini jelas-jelas pemerasan namanya?!
Namun, Tetua Wu melihat tatapan apatis Ximen Feng dan hanya bisa menahan amarahnya saat menjawab sambil tersenyum, "Kalau kalian bisa membawa kami ikut serta di kapan kalian, kami akan memberi kalian dua puluh persen dari harta karun itu."
"Empat puluh persen," kata Ximen Feng.
Tetua Wu cemberut. Ia berkata, "Tiga puluh persen. Itu penawaran tertinggi dari kami!"
Ximen Feng mempertimbangkan hal tersebut sebentar. "Kalian hanya boleh tinggal di geladak."
Setelah berbicara, Ximen Feng berbalik dan pergi meninggalkan geladak.
Melihat kalau Ximen Feng tidak keberatan lagi, Sima You Yue melambai kepada Kong Xiang Yi sambil berkata, "Xiang Yi, ayo naik!"
"Tetua Wu, ayo pergi!"
Kong Xiang Yi dengan gembira berlari ke atas, diikuti oleh anggota Lembah Kong dan Istana Yin Yang. Orang-orang yang menonton dari samping merasa luar biasa iri.
Kalau mereka berhubungan baik dengan Sima You Yue, mereka pasti juga bisa ikut naik kapal itu.
Menurut mereka, Sima You Yue bodoh sekali. Bagaimana mungkin mereka bersedia mengajak orang lain di saat-saat seperti ini?! Siapa lagi selain orang bodoh yang mau melakukan hal semacam ini?
Pada saat yang sama, mereka juga memahami hal lainnya. Sima You Yue memiliki kedudukan yang tinggi di Lembah Patah Hati. Bahkan Master Lembah Patah Hati saja memberikan perlakuan istimewa padanya.
Setelah anggota Lembah Kong dan Istana Yin Yang naik ke atas kapal, Sima You Yue memerintahkan mereka untuk berangkat. Tujuh Kecil pun mengemudikan kapal dengan riang.
Kapal tersebut perlahan meninggalkan pantai dan bergerak menuju ke pulau. Semua orang yang ada di kapal tampak semakin kecil sampai akhirnya sama sekali menghilang. Mereka yang menonton dari pantai sangat iri.
"Kenapa kalian masih bengong saja?! Kalian harus secepatnya membangun perahu!"
"Air laut ini berubah setiap lima hari, dan dua hari telah berlalu. Mereka hanya dua hari lebih cepat daripada kita. Ini tidak berarti merekalah yang akan mendapatkan harta karun itu!" Beberapa orang menghibur diri.
"Benar. Mereka belum tentu mendapatkan harta karun itu hanya karena mereka tiba lebih dahulu," timpal seseorang menyetujui. "Harta karun itu tidak bisa didapatkan dengan cara siapa cepat dia dapat. Hanya orang yang memang ditakdirkan yang bisa mendapatkannya!"
"Kalian ini cuma mengeluh karena kalian tidak bisa mendapatkan harta karun itu. Begitu ternyata mereka berhasil mendapatkannya, kita lihat saja apakah kalian masih bisa bicara seperti itu!"
"Huh, memangnya kenapa kalau mereka bisa mendapatkannya?! Kau kan tidak tahu tangan siapa yang akhirnya akan mendapatkan harta karun itu!"
Baiklah, mereka yang mengucapkan kata-kata semacam itu pasti sudah berniat untuk mencuri harta karun tersebut!
"Memangnya kau berani mencuri dari Lembah Patah Hati?" Seseorang mencibir. "Jangan lupa mereka itu siapa. Apa kau tidak takut kalau seluruh klan burung akan mengejarmu untuk membalas dendam?"
"Jumlah anggota Lembah Patah Hati itu banyak sekali. Memangnya kau mampu mengalahkan mereka? Jangan sampai kau berhasil mencuri dari mereka hari ini, tetapi besoknya klanmu justru mereka musnahkan!"
"Klan Naga Air Lembayung merupakan penguasa Samudra Bintang Kesembilan. Memangnya kau berani mencuri harta karun milik pangeran mereka?"
"Eh …." Orang yang sebelumnya mengucapkan kata-kata itu mulai berkeringat. Ia tampak takut dengan mendengar apa yang mereka katakan.
"Aku kan cuma bilang saja! Bukan berarti aku benar-benar berani mencuri dari mereka! Namun, tanah abadi ini sangat luas dan ada begitu banyak orang yang telah masuk. Tidak mungkin semua orang itu takut pada Lembah Patah Hati, kan?"
Setidaknya, anggota Klan Hantu dan Klan Iblis tidak akan takut pada Lembah Patah Hati!
"Siapa tahu! Jangan lupa siapa saja guru-guru Sima You Yue. Yang pertama, Xu Jin, yang kedua Lelaki Tua Iblis dan yang ketiga, Feng Zhi Xing. Masing-masing dari mereka merupakan tokoh yang berpengaruh di wilayah dalam!"
"Lelaki Tua Iblis dan Xu Jin telah menghilang selama bertahun-tahun. Siapa yang tahu ke mana mereka pergi! Adapun Feng Zhi Xing, dia berasal dari wilayah dalam dan terlalu jauh untuk bisa jadi ancaman bagi kita!"
"Hehehe, silakan, cobalah curi barang milik mereka kau tidak takut."
"Eh, aku tidak senekat itu! Maksudku kalau ada orang lain yang memang berani!"
"Huh, daripada membiarkan pikiranmu berkeliaran ke mana-mana, sebaiknya cepat kau selesaikan perahumu itu!"
"Huh, kau benar."
"Kenapa kau melamunkan hal ini? Cepat perbaiki perahunya!"
"Ya, Tuan Muda!"
….
Para anggota Istana Yin Yang dan Lembah Kong ada di geladak, begitu pula dengan anggota Lembah Patah Hati. Mereka melipat tangan, memelototi anggota Istana Yin Yang.
"Xiang Yi, kalian bisa duduk di mana saja. Aku akan turun untuk memeriksa keadaan di bawah." Sima You Yue tersenyum pada Kong Xiang Yi.
"Kau mau pergi ke kabin? Boleh aku ikut denganmu?" tanya Kong Xiang Yi dengan bersemangat.
Itu kali pertama Kong Xiang Yi melihat kapal perang semacam itu. Ia hanya pernah melihat kapal seperti itu terbang di langit dahulu, jadi ia sangat penasaran sekarang.
Sima You Yue ragu-ragu sejenak, lalu menjawab, "Baiklah, tetapi jangan sentuh apapun. Kalau ada yang rusak, bisa jadi kita harus tetap berada di perairan."
"Tenang saja!" janji Kong Xiang Yi sambil menepuk dadanya.
"Kalau begitu, ikuti aku."
Yang lainnya memperhatikan saat Kong Xiang Yi mengikuti Sima You Yue turun, mereka sangat iri.
Mereka juga penasaran dan mau ikut turun untuk melihatnya!
Sayang sekali mereka tidak punya hubungan baik dengan Sima You Yue, jadi mereka tidak bisa memintanya untuk mengajak mereka juga.
Saat Sima You Yue dan Kong Xiang Yi turun ke bawah, Tujuh Kecil sedang duduk di kursi, kedua kakinya ada di roda kemudi dan ia sedang menggigit lobak dengan santai.