Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Ingatan Mimpi Kecil Pulih Lagi (2)



Ingatan Mimpi Kecil Pulih Lagi (2)

0Mimpi Kecil menggumamkan kata-kata permintaan maaf yang membuat mereka semua menangis.     

Sima You Yue tersenyum. "Aku baik-baik saja."     

"Yue Yue, aku …." Mimpi Kecil tidak bisa berbicara, ia hanya memeluk Sima You Yue dan menangis. Tangisannya dengan rengekan pelan, tetapi berakhir dengan isak tangis yang keras. Ia menangis sejadi-jadinya sampai-sampai ia nyaris tidak bisa bernapas.     

Sima You Yue mengerti bagaimana perasaan Mimpi Kecil. Saat itu, ia sendiri hampir hancur. Kejadian semacam ini pasti akan berdampak lebih buruk pada Mimpi Kecil, yang begitu murni dan sederhana.     

Ia memahami hal itu. Saat ini, tidak ada yang bisa ia katakan untuk membuat Mimpi Kecil merasa lebih baik. Hanya Mimpi Kecil yang bisa menenangkan dirinya sendiri. Apa yang bisa Sima You Yue lakukan sekarang adalah menemaninya dalam keheningan dan memberitahunya bahwa ia akan selalu berada di sisi Mimpi Kecil kapan pun juga.     

Setelah menangis untuk waktu yang lama, akhirnya Mimpi Kecil berhenti. Ia meringkuk di dalam pelukan Sima You Yue dan berkata dengan suara datar, "Yue Yue, aku melihatnya. Aku melihat bagaimana mereka memusnahkan seluruh klanku. Aku melihat mereka jatuh di sisiku satu per satu. Mereka membelah perutku dan terus menggali di dalam. Itu menyakitkan … sakit rasanya …. Aku mau mati saja. Aku mau bersama ibu dan ayahku, tetapi aku tidak bisa mati! Tidak peduli apa pun yang mereka lakukan padaku, tidak peduli bagaimana mereka menghancurkan tubuhku, aku tidak bisa mati! Aku benci mereka! Yue Yue, aku penuh kebencian! Aku benci mereka, tetapi aku lebih membenci diriku sendiri. Kalau bukan karena aku, klanku akan tetap hidup bahagia. Akulah penyebab itu semua …."     

Sima You Yue menangis dengan Mimpi Kecil. Air matanya menetes ke wajah Mimpi Kecil dan air mata mereka mengalir menjadi satu.     

"Aku mengerti, Mimpi Kecil. Aku mengerti perasaanmu. Kau terluka. Kau penuh dengan kebencian. Menangislah kalau kau mau menangis. Kalau kau mau membalas dendam, kami akan berada di sini bersamamu. Siapa peduli kalau kita sampai harus menjungkirbalikkan Alam Iblis? Kami akan selalu mendukungmu!"     

"Yue Yue …." Mimpi Kecil berteriak sambil menangis, "Kenapa? Kenapa aku?! Kenapa!"     

Kenapa benda itu harus tumbuh dalam dirinya? Kenapa benda itu membuatnya begitu terluka?     

Mimpi Kecil mengembuskan napas panjang, lalu menghunjamkan tangannya langsung ke jantungnya. Seluruh tangannya tenggelam masuk ke dalam dadanya.     

"Mimpi Kecil! Apa yang kau lakukan?!" Sima You Yue tidak menyangka Mimpi Kecil akan berbuat demikian. Sudah terlambat baginya untuk menghentikan Mimpi Kecil.     

Mimpi Kecil menarik tangannya keluar dari dalam tubuhnya dan darah segar mengalir dari lukanya!     

Ia menunduk dan menyaksikan darah yang mengalir keluar. Ia telah menusuk jantungnya dan kehilangan banyak sekali darah, tetapi luka itu sama sekali tidak berdampak padanya.     

"Yue Yue, lihat. Aku tidak bisa mati! Aku tidak bisa mati! Aaahhh!" Mimpi Kecil melihat darah di tangannya, ia tidak bisa menahannya lagi dan mulai berteriak.     

Memperhatikan perilaku Mimpi Kecil, Sima You Yue jadi agak mengerti bagaimana perasaan yang lain saat melihatnya hancur berantakan. Ia memeluk Mimpi Kecil dengan erat dan menempelkan dahinya ke dahi Mimpi Kecil, lalu berkata, "Mimpi Kecil, ini bukan salahmu. Anggota klanmu juga tidak menyalahkanmu. Bahkan di detik-detik terakhir hidup mereka, mereka tetap mau melindungimu. Tidak peduli apa pun yang terjadi di luar, mereka tidak mau kau sampai tahu karena mereka mau melindungimu yang begitu manis kepada mereka. Apa kau lupa perkataan ibumu sebelum ia pergi? Ia memintamu untuk hidup dengan baik."     

Mimpi Kecil mengingat kata-kata terakhir yang diucapkan ibunya padanya. Ibunya menyuruhnya untuk hidup dengan baik dan melarikan diri untuk menjalani kehidupan yang baik.     

Namun, ia tidak kabur. Ia ditangkap dan disiksa selama bertahun-tahun. Ia akhirnya disegel dan dikurung.     

Kalau ibunya tahu itu, betapa sedihnya ia?     

Mimpi Kecil memejamkan matanya, tetapi air matanya tidak berhenti mengalir.     

Ketika ia membuka matanya lagi, matanya yang selalu tampak begitu murni dan polos itu kini telah berubah. Kedua matanya sekarang diliputi kepahitan dan kebencian.     

"Mimpi Kecil, tidak peduli apa pun yang mau kau lakukan, kami akan selalu berada di sini bersamamu," kata Burung Roc Kecil dengan emosional dari samping.     

"Ya, itu benar! Apa pun yang mau kau lakukan, kami akan selalu mendukungmu!" timpal Ya Guang.     

Melihat bagaimana Mimpi Kecil mereka yang murni dan polos telah berubah dan menyaksikan kebencian dan rasa sakitnya, mata mereka mulai berkaca-kaca.     

Jika memungkinkan, mereka berharap Mimpi Kecil bisa kembali ceria, tidak sedih dan terluka seperti sekarang.     

Mimpi Kecil ingin mengungkapkan rasa terima kasihnya, tetapi ia merasa seperti tercekik. Ia tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun.     

"Emas … Kecil … Mimpi … Kecil …." Emas Kecil merayap ke bawah dan melingkari leher Mimpi Kecil. Ia menggunakan kepalanya untuk membelai Mimpi Kecil dengan lembut.     

Ia mengatakan pada Mimpi Kecil bahwa ia akan selalu berada di sisinya.     

Raung Kecil, yang dengan senang hati bermain di luar, tiba-tiba menangis. Hal itu mengejutkan Tujuh Kecil dan Kong Xiang Yi.     

"Raung Kecil, ada apa? Kami hanya main-main denganmu!" Kong Xiang Yi agak kebingungan.     

"Mimpi Kecil … huhuhu … Mimpi Kecil … Yue Yue, aku mau masuk!" Raung Kecil menangis.     

Sima You Yue mendengar permohonan Raung Kecil, jadi ia membawanya masuk.     

Ketika Raung Kecil melihat Mimpi Kecil, ia menangis tersedu-sedu dan langsung memeluk Mimpi Kecil. Ia tidak memedulikan darah Mimpi Kecil yang menodai bulu putih kesukaannya, mengubahnya menjadi warna merah tua.     

"Huhuhu, Mimpi Kecil, maafkan aku. Seharusnya aku tidak bermain-main di luar. Seharusnya aku bersamamu! Huhuhu …."     

Setelah Raung Kecil masuk, ia membuat semua orang mulai menangis. Tangisannya bahkan lebih dramatis daripada Mimpi Kecil sendiri.     

Mimpi Kecil melepaskan cengkeramannya dari tangan Sima You Yue dan menyentuh Raung Kecil. Ia melihat bahwa bulu di bawah mata Raung Kecil sudah basah karena air mata dan matanya penuh dengan penyesalan, air matanya semakin deras mengalir.     

"Mimpi Kecil, jangan menangis. Aku akan menemanimu untuk menghajar penjahat-penjahat itu!" Raung Kecil memanjat naik dan bertumpu pada leher Mimpi Kecil, sambil menangis sesenggukan.     

Sima You Yue bingung melihat reaksi Raung Kecil. Apakah telah terjadi sesuatu yang tidak ia ketahui?     

Setelah waktu yang cukup lama, Mimpi Kecil akhirnya menanggapi, ia berkata, "Terima kasih semuanya, terima kasih sudah menemaniku."     

"Untuk apa kau berterima kasih? Kita ini satu keluarga!" kata Sima You Yue. "Sebaiknya kau tetap di sini sekarang untuk memulihkan diri. Setelah lukamu sembuh, kita akan mencari anggota Klan Iblis untuk balas dendam. Karena Luo Li dan yang lainnya sudah masuk ke tanah abadi, pasti anggota Klan Iblis yang juga sudah masuk. Ada banyak pasukan yang menculikmu saat itu. Kebanyakan dari mereka pasti datang ke sini sekarang!"     

"Mm." Mimpi Kecil mengangguk.     

Sima You Yue meraih tangan Mimpi Kecil. Bagian atasnya masih ternoda oleh darah hitamnya.     

"Jangan lakukan hal semacam ini lagi. Kau di sini untuk membunuh musuhmu, bukan untuk menyakiti dirimu sendiri. Mengerti?"     

"Aku mengerti." Melihat kalau Sima You Yue juga ternoda darah hitam dan merah, Mimpi Kecil berkata dengan nada meminta maaf, "Maaf, Yue Yue. Aku juga menyakitimu."     

"Tidak apa-apa, yang penting kau baik-baik saja," kata Sima You Yue sambil menggunakan tangannya yang lain untuk mengelus kepala Mimpi Kecil.     

"Aku akan baik-baik saja. Aku akan balas dendam pada mereka!" kata Mimpi Kecil.     

"Baguslah kalau kau berpikir demikian," kata Sima You Yue. "Panggil aku lagi nanti, aku mau keluar dahulu. Istirahatlah dengan baik, cepat sembuh."     

"Karena segelku sudah lepas, sepertinya kekuatanku sudah agak bertambah. Tunggulah sampai aku terbiasa menggunakannya, setelah itu aku akan keluar," kata Mimpi Kecil.     

"Baiklah, kami akan menunggumu." Sima You Yue mengecup dahi Mimpi Kecil, lalu berganti pakaian dan pergi keluar.     

Saat ia keluar, Tujuh Kecil dan Kong Xiang Yi bisa mencium bau darah yang samar darinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.