Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Membuat Sebuah Taman Mawar Untukmu



Membuat Sebuah Taman Mawar Untukmu

0Mereka berjalan ke arah yang asal mereka temukan. Mereka tidak tahu apakah itu arah yang juga diambil oleh Ximen Feng atau bukan.     

Karena Yin Lin bilang ia sebaiknya bertindak sendiri, maka ia tidak perlu mengejar Ximen Feng dan yang lainnya.     

"Apakah memang ada reruntuhan Kaisar di tanah abadi ini?" tanya Tujuh Kecil. "Bukankah tanah abadi semacam ini pasti disegel? Bagaimana mungkin Kaisar bisa tinggal di sini?"     

"Tanah abadi dan alam kecil terhubung dengan benua-benua di masa lalu, tentu saja, orang jadi bisa tinggal di sini. Hanya saja kita tidak tahu apakah yang tinggal di sini itu salah satu Kaisar atau bukan," jawab Han Miao Shuang.     

"Wah, kau saja tahu tentang ini!" Tujuh Kecil menatap Han Miao Shuang dengan hormat.     

"Meskipun Klan Han tidak istimewa, Klan Han tetaplah klan yang besar, wajar kalau kami tahu mengenai beberapa hal," kata Han Miao Shuang.     

"Lalu, apa lagi yang kau tahu?" tanya Tujuh Kecil.     

"Cuma itu yang kutahu, tetapi dahulu aku pernah membaca di buku-buku kalau ada tanah abadi di wilayah bintang lain juga, siapa tahu ada hal-hal di sini yang tidak berasal dari benua kita," jawab Han Miao Shuang.     

"Wilayah bintang yang lain?"     

"Iya. Waktu masih muda, aku membaca sebuah buku yang menjelaskan kalau kita bukanlah satu-satunya, ada benua-benua lain. Namun, aku masih muda, jadi aku tidak begitu mengerti. Setelah itu, aku tidak pernah melihat buku itu lagi. Aku tidak tahu apakah yang ditulis buku itu benar atau tidak." Han Miao Shuang mengangkat bahu.     

"Apakah benar-benar ada tempat lain? Yue Yue, bagaimana menurutmu?" Tujuh Kecil mengedipkan matanya yang besar.     

"Mungkin." Sima You Yue tidak terkejut mendengar hal tersebut.     

Orang-orang dari zaman kuno mengira kalau tempat mereka tinggal sangat besar, tetapi mereka menyadari ada negara lain. Kemudian, mereka mengira negara lain itu besar, tetapi ternyata ada negara lain, ada benua lain di selain benua mereka. Setelah itu, mereka baru tahu kalau bumi itu bulat dan juga bahwa bumi berputar mengelilingi matahari. Kemudian, mereka belajar tentang tata surya, galaksi bima sakti, dan alam semesta yang tak terbatas.     

Karena kehidupan masa lalu Sima You Yue yang seperti itu, memberitahunya tentang banyaknya dan besarnya sebuah benua tidak akan mengagetkannya.     

"Omong-omong tentang Kaisar, You Yue, bagaimana kondisi Tombak Berkapak Langit milikmu?" tanya Han Miao Shuang.     

"Aku sudah menyempurnakannya selama bertahun-tahun belakangan, tetapi tombak itu tetap tidak bisa kugunakan. Selain itu, tombak itu tidak akan terlalu kuat kalau aku tidak bisa menemukan separuh bagiannya."     

Tombak itu tidak sebagus Ling Long, batinnya.     

Di Pagoda Roh, Tombak Berkapak Langit yang digunakan oleh Raung Kecil untuk menggali tanah, tiba-tiba berubah gelisah, menggunakan kekuatan penuhnya untuk berguncang, tetapi ia ditekan oleh kekuatan Raung Kecil.     

"Jangan bergerak, kita harus menggali lubang." Raung Kecil menampar Tombak Berkapak Langit.     

Tiba-tiba Roh Kecil muncul di tengah udara, menatap Raung Kecil yang sedang memegang Tombak Berkapak Langit, ia tampak kotor dan polos.     

Roh Kecil sudah melayang di situ untuk waktu yang lama, tetapi Raung Kecil bahkan tidak menyadari kehadirannya di bawah. Inilah kali pertama ia melihat Raung Kecil melakukan sesuatu dengan serius.     

"Kau sedang apa?" tanya Roh Kecil.     

Raung Kecil memutar pantatnya, berbalik dan melirik Roh Kecil. Ia berbalik lagi dan menjawab, "Aku sedang menggali lubang."     

"Untuk apa kau menggali lubang?" Roh Kecil pun terbang ke bawah. Melihat kalau Raung Kecil sudah menggali sepuluh lubang, dahinya berkerut.     

"Dahulu Yue Yue pernah bilang, kalau seorang gadis sedang bersedih hati, sebagai seorang lelaki, aku harus memberi gadis itu setangkai mawar, dengan begitu, ia akan bahagia. Mimpi Kecil tampak murung sepanjang hari dan tidak tersenyum, jadi aku ingin menanam seikat mawar, supaya ia berubah senang saat melihatnya!" jawab Raung Kecil sambil melambaikan Tombak Berkapak Langit yang ia pegang.     

"…." Roh Kecil tidak tahu lagi bagaimana harus menilai lelaki yang tidak bisa diandalkan itu.     

Kalau dibilang Raung Kecil pantas dipukul, nyatanya ia hanya mencoba menyenangkan Mimpi Kecil. Kalau dibilang ia tulus, nyatanya ia bisa-bisanya menggunakan Tombak Berkapak Langit untuk menggali tanah, terlebih dengan lubang sebanyak itu. Menggali lubang boleh saja, tetapi ia menggali lubang sedalam satu meter, jadi sebenarnya lubang itu untuk menanam mawar atau mengubur diri sendiri?     

"Kalau Yue Yue tahu kau menggunakan Tombak Berkapak Langit untuk menggali tanah, jawab aku, menurutmu akankah dia mengurungmu?" tanya Roh Kecil dengan tenang.     

Mata Raung Kecil yang tadinya memancarkan semangat jadi berubah jernih. Sepertinya Yue Yue sangat menyayangi tombak itu ….     

Memikirkan bagaimana Sima You Yue akan menghukumnya nanti, kedua telinganya naik dengan waspada.     

"Yue Yue tidak akan menghukumku, kan?"     

Ia bahkan tidak yakin dengan kata-katanya sendiri.     

"Sangat mungkin," jawab Roh Kecil.     

"Jangan menakut-nakutiku!" kata Raung Kecil sambil memeluk Tombak Berkapak Langit.     

"Kau pikir aku sedang menakut-nakutimu?" Roh Kecil tampak serius. Raung Kecil merasakan hawa dingin menjalar di punggungnya.     

Mimpi Kecil berjalan mendekat dari jauh, lalu mengangkat Raung Kecil keluar dari lubang. Ia tersenyum dan berkata, "Jangan takut, Yue Yue tidak akan menghukummu."     

Mimpi Kecil yang sekarang berbeda dari yang terakhir kali. Kalau terakhir kali ia seperti teratai hitam, sekarang ia bagaikan mawar hitam, cantik dan memikat, bisa menusuk siapa saja dan kapan saja.     

Melihat senyum Mimpi Kecil, Raung Kecil membuang Tombak Berkapak Langit dari tangannya dan berkata dengan semangat, "Mimpi Kecil, akhirnya kau tersenyum juga setelah beberapa hari ini!"     

Mimpi Kecil membenamkan wajahnya di punggung Raung Kecil dan berkata, "Kenapa aku bisa seberuntung ini? Aku punya kau dan Yue Yue, dan semua orang yang menemaniku."     

Ia adalah seorang pendosa, seharusnya ia menanggung rasa sakit dan kritik yang tiada henti, bukannya justru mendapatkan cinta dan kasih sayang mereka semua.     

"Mimpi Kecil, kami ini keluargamu!" Merasakan rasa sakit yang terkandung dalam kata-kata Mimpi Kecil, Raung Kecil pun menghiburnya, "Hanya saja, jangan salahkan aku kalau lain kali aku berbuat salah."     

"Tidak akan. Kaulah yang paling imut!" Mimpi Kecil meyakinkan dan mencium kening Raung Kecil.     

"Hehehe …."     

Raung Kecil kaget karena dicium Mimpi Kecil, lalu ia tertawa dengan konyol.     

Melihat Raung Kecil yang tampak konyol, Roh Kecil menggeleng dengan jijik dan berkata pada Mimpi Kecil, "Meskipun dia tidak bisa diandalkan, beberapa kata-katanya memang benar. Kita ini keluarga, kau tidak akan sendiri menanggung ini semua. Kami akan selalu mendampingimu."     

Roh Kecil jarang mengucapkan kata-kata yang menyentuh seperti itu, jadi setelah itu ia merasa malu dan cepat-cepat melarikan diri.     

Setelah Roh Kecil pergi, lubang yang digali Raung Kecil tadi terisi kembali. Setelah itu, tunas-tunas mawar tumbuh dari dalam tanah. Tunas tersebut tumbuh dengan kecepatan yang bisa dilihat dengan mata telanjang, dengan cepat mekar menjadi bunga yang indah dan harum. Terlebih, ada segala macam jenis warna.     

Tempat itu berubah menjadi taman mawar, taman yang dibuat untuk Mimpi Kecil.     

Senyum di sudut bibir Mimpi Kecil semakin lebar, tetapi air mata menetes dari matanya.     

"Terima kasih, teman-teman …."     

Raung Kecil sedang berada dalam pelukan Mimpi Kecil, tetapi raut wajahnya tampak kesal.     

Seharusnya ia sudah bisa menebak kalau Roh Kecil akan merebut pusat perhatian dari dirinya. Jelas-jelas dialah yang mau menanam mawar untuk Mimpi Kecil, tetapi bisa-bisanya Roh Kecil langsung mengubah tempat itu menjadi sebuah taman. Terlebih, Roh Kecil langsung mengisi semua lubang yang telah ia gali dengan susah payah.     

Sebal! Sebal!     

Mimpi Kecil menggendong Raung Kecil, lalu mendudukkannya di taman sambil mencium aroma bunga-bunga yang wangi. Ia berkata, "Raung Kecil, kau bermain-mainlah dahulu, aku harus mencerna kekuatan di tubuhku dan secepatnya keluar dari sini."     

"Oh …."     

Raung Kecil pun berjalan pergi dengan kecewa.     

"Raung Kecil, kau memang yang paling baik!"     

Raung Kecil menjadi semangat lagi setelah mendengar perkataan Mimpi Kecil. Ia bahkan mulai berjalan dengan berlagak.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.