Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Cinta Alami sejak Sepuluh Ribu Tahun yang Lalu!



Cinta Alami sejak Sepuluh Ribu Tahun yang Lalu!

1Keheningan di dalam gua pohon menyelimuti Sima You Yue. Ia merasa kalau seolah-olah, entah bagaimana, Qing Yi sedang marah.     

Meskipun Qing Yi sebenarnya tidak marah.     

Di usianya yang sekarang, hanya ada sedikit hal yang bisa membuatnya marah.     

Sima You Yue berbalik, ia hanya bisa melihat kerutan pohon.     

"Apakah aku harus memahami beberapa prinsip dari sini?"     

Ia perlahan duduk. Dedaunan lembut mengeluarkan aroma samar yang membuatnya tenang setelah menciumnya.     

"Kerutan pohon, kerutan pohon, prinsip apa yang mungkin kau kandung?" Ia mengamati kerutan pohon tersebut. Namun, kerutan pohon tetaplah hanya kerutan pohon, ia tidak melihat perbedaan apa pun.     

Pada saat yang sama, di gua yang lain, Han Miao Shuang dan Xu Siao Siao juga sedang mencoba merasakan. Namun, bedanya, mereka berada dalam fatamorgana, yang mereka lihat adalah lingkungan yang berbeda dan bukan kerutan asli seperti yang sedang diamati oleh Sima You Yue.     

"Qing Yi." Tujuh Kecil memanjat dahan pohon, memanggil orang yang ada di sampingnya.     

"Hm?" Qing Yi menoleh dan menatap gadis muda yang merupakan temannya itu, teman baiknya.     

"Qing Yi, aku ingat siapa kau," kata Tujuh Kecil. "Maaf, sebelumnya aku lupa."     

Sudut bibir Qing Yi melengkung membentuk senyuman. Ia mengulurkan tangannya dan menepuk kepala Tujuh Kecil, lalu berkata, "Aku tidak menyangka kalau kau akan merosot sejauh ini, kau pasti menderita selama beberapa tahun belakangan."     

Tujuh Kecil menggeleng. "Tidak ada kenangan, tidak ada rasa sakit."     

Tujuh Kecil duduk, bersandar pada Qing Yi dan berkata, "Namun, setelah bertahun-tahun, kau masih ingat masa lalu, kau lebih menderita daripada aku."     

Qing Yi memeluk Tujuh Kecil. Sosok kecilnya berbeda dari saat yang terakhir kali, rasanya berbeda, tetapi aromanya sama seperti yang Qing Yi ingat.     

Sudah berapa tahun berlalu? Qing Yi bahkan tidak ingat sudah berapa lama ia tidak melihat Tujuh Kecil.     

"Ketika kau tertangkap terakhir kali, mereka menyerap semua energi rohmu. Tidak ada yang tahu kau hidup atau mati. Kupikir aku tidak akan bisa bertemu denganmu lagi."     

Qing Yi membelai rambut Tujuh Kecil seperti dahulu, selembut yang ia lakukan di masa lalu. Sayangnya mereka tidak lagi seperti dahulu.     

Tujuh Kecil berbaring dalam pelukan Qing Yi dengan lembut dan mencium aroma Qing Yi.     

"Qing Yi, tahukah kau, setelah aku sadar, aku terus mengira kalau aku adalah bayi yang baru saja terbentuk. Aku layaknya bayi yang begitu penasaran dengan dunia ini, yang perlahan tumbuh dewasa. Namun, saat aku melihatmu, ingatanku sepenuhnya kembali. Dari situ aku tahu kalau banyak hal yang tidak terjadi seperti yang kukira. Aku senang, senang bisa bertemu denganmu lagi, dan mengingat masa lalu kita. "     

"Sayang sekali kita tidak kuat saat itu, kalau tidak, aku tidak akan membiarkan mereka merebutmu begitu saja dan merasa tidak berdaya." Qing Yi merasa menyesal.     

Tujuh Kecil menengadah. Melihat Qing Yi menyalahkan dirinya sendiri, mau tidak mau ia ikut merasakan sakit hati Qing Yi.     

"Apa yang terjadi di masa lalu bukan salahmu. Jangan hukum dirimu sendiri seperti ini dan bersembunyi di sini selama bertahun-tahun. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana kau melewati tahun demi tahun dengan tinggal seorang diri di sini. Kau pasti sangat kesepian, kan?"     

Qing Yi hanya tersenyum simpul.     

Kesepian?     

"Mungkin."     

Namun, ia sudah kesepian sampai ia lupa apa itu kesepian.     

"Huh, apa yang harus kita lakukan?" Tujuh Kecil mengembuskan napas.     

"Kenapa?"     

Tujuh Kecil mengulurkan tangan dan dengan lembut mencubit wajah Qing Yi. Lalu ia mencubit wajahnya sendiri dan berkata, "Apa yang harus kita lakukan? Meskipun ingatanku sudah pulih, aku merasa kalau aku sangat muda dan kau sudah tua. Akankah ada kesenjangan generasi di antara kita?"     

"…." Qing Yi tidak tahu harus bilang apa. Melihat mata Tujuh Kecil yang memancarkan senyuman, ia berkata tanpa daya dengan sayang, "Tujuh Kecil, sekarang kau nakal ya."     

Dengan kata lain: Tujuh Kecil, kau sudah jadi bandel!     

"Sejak kapan aku jadi nakal? Ini benar-benar masalah di antara kita. Apakah kau tidak berpikir kalau aku sangat muda?" Tujuh Kecil menatap Qing Yi, raut wajah Tujuh Kecil tampak meminta kepastian.     

"Hahaha …." Qing Yi tertawa. "Ya, kau muda sekarang, seperti sebuah boneka kecil."     

"Pfft, kau menggodaku." Tujuh Kecil cemberut.     

"Tidak." Qing Yi melihat Tujuh Kecil marah, tetapi ia tidak khawatir. "Kalau Sima You Yue tahu aku menggodanya, apakah dia akan marah padaku?"     

"Tidak, Yue Yue tidak gampang marah," jawab Tujuh Kecil. "Lagi pula, kau tidak menggodanya, kalau dia bisa mencapai pencerahannya sendiri di sini, dia pasti akan berterima kasih kepadamu."     

"Sebenarnya dia lumayan juga. Dia tulus padamu," kata Qing Yi. "Aku yakin kau pasti mengikutinya."     

"Maukah kau ikut denganku?" Tujuh Kecil memegang pakaian Qing Yi sambil menatapnya dengan gelisah.     

"Aku …."     

"Kalau kau tidak ikut denganku, apa yang akan terjadi kalau Yue Yue tidak bisa melindungiku? Bagaimana kalau aku ditangkap oleh orang lain lagi? Kalau energi roh-ku diserap lagi, apakah aku masih bisa memulai kebijaksanaan roh-ku? Aku …. HUHUHU —"     

Semakin Tujuh Kecil berbicara, ia jadi semakin sedih. Ia menangis dengan keras.     

Melihat air mata Tujuh Kecil setelah bertahun-tahun berlalu, Qing Yi jad bingung. Seperti apa yang Tujuh Kecil katakan, kalau semua itu jadi kenyataan ….     

Tidak, tidak pernah. Ia tidak akan membiarkan itu jadi kenyataan!     

"Sudahlah, jangan menangis, aku tidak bilang kalau aku tidak mau pergi denganmu." Qing Yi menenangkan Tujuh Kecil sambil menyeka air matanya dengan lembut.     

Qing Yi mau bilang kalau ia sudah terbiasa tinggal di situ, tetapi ia tidak bisa membiarkan sesuatu terjadi pada Tujuh Kecil. Ia tidak tahu apakah ia masih bisa menahan rasa sakit kalau sampai kehilangan Tujuh Kecil lagi.     

"Benarkah?" tanya Tujuh Kecil sambil terisak.     

"Tentu saja. Kapan aku pernah berbohong padamu?"     

"Huh, kau selalu berbohong padaku terakhir kali saat kau belum dewasa dan aku hanyalah sebuah adonan kecil." Tujuh Kecil mengungkit hal-hal yang terjadi ketika mereka masih muda.     

"Itu sudah sepuluh ribu tahun yang lalu …." Qing Yi merasa tidak berdaya.     

"Tetap saja itu telah terjadi tidak peduli sudah berapa lama waktu berlalu." Tujuh Kecil mendengus.     

"Baiklah. Aku tidak berbohong padamu saat kita tumbuh besar dahulu."     

"Itu karena aku jadi lebih pintar setelah aku tumbuh dewasa, kau tidak bisa menipuku."     

"…."     

Kau sudah jadi narsis.     

"Baiklah, aku sudah kubilang kalau aku akan ikut pergi denganmu, jangan menangis lagi." Hati Qing Yi sakit saat melihat Tujuh Kecil menangis.     

Saat itu, ketika Qing Yi melihat bagaimana Tujuh Kecil dibawa pergi dengan mata kepalanya sendiri, air mata di wajah Tujuh Kecil membuatnya sakit selama puluhan ribu tahun. Sekarang, ia tidak mau melihat air mata Tujuh Kecil lagi dan ia tidak tahan untuk melihatnya lagi.     

"Aku tidak bisa menahannya, siapa suruh kau menggodaku," keluh Tujuh Kecil.     

"Ini semua salahku. Jangan menangis lagi …." Qing Yi menarik Tujuh Kecil ke dalam pelukannya dan dengan lembut mengelus punggungnya. "Namun, ada syaratnya kalau aku ikut denganmu."     

"Syarat apa?" tanya Tujuh Kecil dengan suara teredam sambil bersandar di dada Qing Yi.     

"Meskipun aku ada di luar sana, kecuali kalau kau sedang ada dalam situasi yang berbahaya, aku tidak akan mengambil tindakan apa pun," jawab Qing Yi.     

"Aku juga tidak mau kau mengambil tindakan apa pun. Aku tahu, kau dibatasi oleh aturan langit, aku tidak akan menempatkanmu dalam bahaya," kata Tujuh Kecil. "Saat kita keluar, aku akan melindungimu."     

"Hahaha …. Baiklah, kau yang melindungiku."     

Qing Yi tertawa, meskipun temperamen Tujuh Kecil sedikit berubah, tetapi Tujuh Kecil masih memperlakukannya sama seperti terakhir kali. Ia tidak akan membiarkan siapa pun menghancurkan kebahagiaan yang telah susah payah ia temukan itu, langit pun tidak!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.