Luar Biasa Malu!
Luar Biasa Malu!
Keduanya tinggal di dalam Pagoda Roh selama beberapa hari. Roh Kecil pergi, meninggalkan mereka yang sibuk mempelajari meka dengan bantuan buku-buka tentang meka.
"Ayo, kita coba," ajak Sima You Yue.
Ia mengajak Wu Lingyu ke depan meka. Masing-masing dari mereka memilih meka peringkat rendah untuk mereka coba kendalikan.
Wu Lingyu dengan mudah langsung bisa membuat meka itu bergerak. Lalu, ia menatap ke arah Sima You Yue sambil menyilangkan tangan.
"Kenapa kau cepat sekali!" Sima You Yue menatap Wu Lingyu dengan tertekan.
Wu Lingyu tersenyum. "Bakatku bagus. Mau bagaimana lagi?"
"…."
Sima You Yue memelototi Wu Lingyu. Mengabaikan Wu Lingyu, ia lanjut mencoba mengendalikan mekanya.
Bukannya Wu Lingyu langsung bisa karena Wu Lingyu sudah menguasai persenjataan roh? Mengaku-ngaku kalau bakatnya bagus itu sama saja layaknya menindas orang lain!
Setelah beberapa saat, Sima You Yue pun berhasil. Meka tersebut mulai bergerak sesuai perintahnya.
"Boleh juga!" Sima You Yue terkikik.
"Meka peringkat rendah ini tidak berguna. Kemampuan bertarungnya rendah dan gerakannya kaku," komentar Wu Lingyu. "Namun, kau bisa memanfaatkan meka ini sebaik mungkin saat kau sedang sendiri."
Sima You Yue cemberut. Wu Lingyu dengan nilai-nilainya yang tinggi itu menggodanya karena kekurangmampuannya.
Master Persenjataan Roh, ia pasti akan menjadi seorang Master Persenjataan Roh!
Ia berpikir untuk mencari rombongan Di Zhe dan Sima Liu Feng sesudah ini. Ia tidak tahu bagaimana situasi di sana, jadi ia mungkin membawa beberapa meka untuk berjaga-jaga.
"Ini cukup bagus. Namun, meka yang berperingkat menengah dan lanjut jumlahnya sedikit," keluh Sima You Yue.
"Setidaknya ada puluhan ribu meka berperingkat rendah. Yang berperingkat menengah cukup sedikit. Yang berperingkat lanjut sepertinya hanya meka perempuan itu," timpal Wu Lingyu.
Tidak masuk akal bisa ada begitu banyak meka berperingkat rendah, tetapi meka yang berperingkat menengah dan lanjut sangat sedikit.
"Mungkin masih ada lebih banyak meka." Sima You Yue melepaskan kesadaran rohnya. Ia melihat sebuah pintu di belakang ruang meka tersebut. "Ada sebuah pintu. Seharusnya ada lebih banyak meka di dalam. Ayo kita ke sana dan memeriksanya."
Wu Lingyu mengangguk. Ia menggandeng tangan Sima You Yue, dan keduanya berjalan mendekat. Mereka menemukan tiga pintu.
Kali ini, Wu Lingyu tidak berusaha membuka pintu. Sebaliknya, ia melepaskan tangan Sima You Yue dan mempersilakannya.
Sima You Yue tiba di depan pintu yang di bagian tengah. Ia mendorongnya dengan pelan. Namun, pintu itu tidak bergerak. Tidak peduli seberapa keras ia dorong, pintunya tetap bergeming.
"Hmm?" Sima You Yue mundur dua langkah. "Pintunya tidak bisa dibuka."
Wu Lingyu mengamati sekeliling dan tidak menemukan mekanisme apa pun.
"Coba kubuka dua pintu lainnya."
Sima You Yue pergi ke depan pintu di sebelah kiri dan mendorong dengan kuat. Pintu tersebut juga tidak bergerak.
Apakah pintu-pintu itu memang tidak seharusnya ia buka?
Ia mencoba beberapa kali lagi. Hasilnya sama saja. Jadi, ia menyerah dan pergi ke pintu di sebelah kanan.
Ia sudah menduga hasilnya akan sama saja. Jadi, ia langsung mendorong pintu itu kuat-kuat.
Sebenarnya pintu tersebut bisa terbuka hanya dengan disentuh sedikit. Namun, karena ia mendorong terlalu kuat, ia pun terdorong masuk ke dalam.
"Bruk bruk bruk bruk -"
Suara benda-benda berjatuhan itu akhirnya berhenti. Wu Lingyu berjalan mendekat dan memadatkan sebuah bola api. Ia melihat Sima You Yue terbaring di atas tumpukan meka. Di depan Sima You Yue, ada setumpuk meka yang berserakan di lantai
"…." Sima You Yue menutupi wajahnya dan bergumam, "Aku tidak tahu apa yang ada di sini. Aku tidak bisa menggunakan kesadaran rohku."
Karena terlalu gelap, ia tidak bisa menggunakan kesadaran rohnya. Karena benturan yang kuat, ia tidak bisa menghentikan dirinya dan menabrak sebuah meka.
Awalnya meka-meka di situ berbaris dengan rapi. Namun, saat ia jatuh, semua meka itu pun ikut jatuh seperti kartu domino.
Ia sudah tidak melakukan hal semacam ini selama bertahun-tahun, terlebih di depan Wu Lingyu.
Ini benar-benar … terlalu memalukan!
Wu Lingyu tidak berpikir macam-macam, tetapi ketika ia melihat sikap Sima You Yue yang seperti itu, ia tertawa pelan.
"Kenapa? Memangnya lantainya selembut itu? Kau mau tengkurap terus di situ?"
Sima You Yue tetap berbaring tengkurap di lantai, tidak bergerak. Seumur hidup, belum pernah ia merasa semalu sekarang.
Wu Lingyu berjalan mendekat, hendak menarik Sima You Yue bangkit berdiri. "Untuk apa kau malu segala? Ayo, cepat bangun."
Namun, Sima You Yue tetap di lantai, menatap meka-meka tersebut dengan bingung.
Wu Lingyu berjalan mendekat, mengira Sima You Yue masih merasa malu. Ia tidak menduga kalau Sima You Yue sedang menatap meka-meka itu dengan kebingungan.
"Meka-meka ini lebih cantik daripada aku?"
Sima You Yue duduk, lalu berseru, "Lihat, mereka semua punya tanda itu!"
Wu Lingyu melihat ke arah teratai hitam yang Sima You Yue tunjuk. Berbeda dari bunga teratai yang asli, teratai hitam itu mekar dengan keindahan yang menarik.
"Memangnya kenapa?" tanya Wu Lingyu. "Bukankah kau sudah melihat tanda itu di meka yang sebelumnya?"
"Lihat di bagian tengah, ada sebuah titik emas kecil. Titik emas itu tidak ada di meka yang di luar," kata Sima You Yue sambil menunjuk.
Wu Lingyu memperhatikan meka-meka itu lagi. "Iya, memang ada."
"Semua meka di sini punya titik emas itu," kata Sima You Yue. "Tadi aku mengamati titik itu dari dekat, titik itu tampak seperti sebuah huruf."
Lalu ia mengeluarkan sebuah kaca pembesar dan menuangkan kekuatan roh ke dalamnya. Semua yang ada di sekitar titik emas tersebut membias ke udara, kaca pembesar itu memperbesar titik emas itu beberapa kali lipat.
"Ini memang sebuah huruf, Ling," kata Sima You Yue. "Aku melihatnya di bagian akhir buku. Di situ tertulis bahwa meskipun si lelaki mencintai si perempuan dengan mendalam, cintanya lemah. Meski begitu, si lelaki berharap dia setidaknya bisa menghuni ruang kecil di hati si perempuan."
Wu Lingyu merasakan kesedihan Sima You Yue. Ia menarik Sima You Yue sampai berdiri dan memeluknya. "Kalau begitu, aku cuma bisa bilang kalau aku lebih beruntung dibandingkan dia. Aku juga jatuh cinta pada perempuan dari Klan Teratai Hitam, tetapi aku bisa mendapatkan cintamu."
"Kalau begitu, kau harus baik padaku. Aku sudah membuatmu beruntung. Mengerti?"
"Baiklah."
"Kalau begitu, kau harus menuruti apa yang kukatakan."
"Baiklah."
"Kau harus tetap tinggal di sini sampai kekuatanmu pulih."
"…. Baiklah …."
Sima You Yue tersenyum. Ia melingkarkan lengannya di pinggang Wu Lingyu dan menyandarkan kepalanya di dada Wu Lingyu. Ia bisa mendengar detak jantung Wu Lingyu.
Menurutnya itu adalah bunyi paling indah yang pernah ia dengar.
"Semua meka di sini berperingkat menengah," kata Sima You Yue. "Ada sesuatu yang menekan kesadaran rohku, aku jadi tidak bisa menggunakannya."
"Ayo kita cari apa penyebabnya."
Mereka mencari selama beberapa saat. Karena mereka tidak bisa menggunakan kesadaran roh mereka, mencari di tempat yang seluas itu pun jadi cukup menyita waktu.
Mereka mencari-cari selama setengah hari. Akhirnya mereka menemukan penyebabnya di sebuah sudut, sebuah balok besi yang bisa menekan kesadaran roh mereka.
"Alat roh ini kelihatannya tidak besar, tetapi alat ini bisa menekan kesadaran roh kita," kata Sima You Yue. "Bisa menggeletakkannya begitu saja di lantai, betapa hebatnya master Pagoda Roh yang sebelumnya?"
"Mungkin, mereka jauh dari bayangan kita," kata Wu Lingyu.
"Kita harus menyimpan harta karun semacam ini. Mungkin ini akan berguna nanti!" Sima You Yue memindahkan benda itu ke dalam cincin interspasialnya. Kesadaran rohnya langsung berfungsi kembali.
"Baiklah, ayo keluar."
Mereka sudah cukup lama berada di sana. Karena kedua pintu yang lain tidak bisa dibuka, mereka harus menunggu sampai punya waktu untuk mempelajarinya dengan perlahan.
"Kau mau pergi ke mana? Kalau memang terjadi sesuatu, biarkan aku keluar. Jangan lupa, ada mereka di sampingku," kata Wu Lingyu mengingatkan.