Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Qing Yi



Qing Yi

2Sima You Yue sangat terkejut sampai-sampai ia ternganga.     

Setelah hidup untuk waktu yang lama, jarang sekali ia bisa seterkejut itu.     

Setelah beberapa saat, ia kembali menguasai diri. Pada saat yang sama, kekhawatirannya pun muncul.     

Sungguh bakat yang istimewa, tetapi kalau orang lain sampai tahu, bukankah Tujuh Kecil akan berada dalam bahaya yang lebih besar?!     

"Mungkin karena inilah Mata Bumi jadi seperti itu." Sima You Yue mendesah. "Kalau dia lebih kuat, itu tidak akan terlalu berbahaya."     

Pohon Kehidupan mengamati Sima You Yue. Sejak Sima You Yue tahu kegunaan Mata Bumi yang sesungguhnya, Sima You Yue tidak menunjukkan kegembiraan atau keserakahan, hanya ada keterkejutan dan kekhawatiran.     

Tidak seperti orang-orang yang ia temui sebelumnya, begitu mereka tahu tentang beberapa hal baik, mereka langsung jadi serakah.     

"Apakah kau tidak mau memilikinya? Setahuku, kalian tidak membentuk kontrak apa pun. Apakah kau mau membentuk kontrak dengannya sebelum dia menjadi lebih kuat?" selidik Pohon Kehidupan.     

Sima You Yue menggeleng. "Aku tidak pernah berniat membuat kontrak dengan Tujuh Kecil. Bahkan sekarang setelah aku tahu kegunaannya yang lebih besar, aku tidak pernah memikirkannya."     

"Kenapa? Kalau kau memilikinya, kau akan menjadi lebih kuat dan kau bisa melangkah lebih jauh."     

"Tanpanya, aku juga bisa menjadi lebih kuat dan melangkah lebih jauh," jawab Sima You Yue.     

"Tidakkah kau menginginkan bantuan dari luar? Kau mau bergantung pada dirimu sendiri saja dan terus melangkah?" tanya Pohon Kehidupan.     

"Tentu saja tidak," jawab Sima You Yue. "Aku tidak hanya fokus pada kultivasi, tentu saja aku membutuhkan bantuan kekuatan dari luar. Hanya saja Tujuh Kecil itu temanku, adikku, dia orang yang kusayang. Di mataku, dia bukan harta karun yang kugunakan hanya untuk berkultivasi, dia itu temanku. Aku tidak akan mengorbankan temanku untuk meningkatkan peringkatku sendiri."     

Pohon Kehidupan menatap Sima You Yue, ia mengeluh dalam hati.     

Dialah master di tempat itu, jadi ia tahu apakah Sima You Yue mengatakan yang sebenarnya atau tidak.     

Ia bisa merasakannya dan ia memang merasakan apa yang Sima You Yue katakan. Sima You Yue benar-benar menganggap Tujuh Kecil sebagai temannya dan bukan sebagai sebuah harta karun.     

"Kuharap lain kali kau akan tetap berpegang pada pemikiranmu saat ini," kata Pohon Kehidupan dengan lembut.     

"Aku juga berharap aku akan tetap seperti ini," timpal Sima You Yue. "Mungkin lain kali ketika alam berubah, pemikiranku mungkin berubah, tetapi kuharap tidak peduli seberapa jauh aku melangkah, pemikiranku akan tetap seperti ini."     

"'Pemikiran yang tetap seperti ini', kalimat yang bagus!" Suara Pohon Kehidupan terdengar agak bersemangat, sudah lama sejak ia terakhir mendengar kalimat tersebut.     

Manusia tidak akan pernah memiliki pemikiran yang sama selamanya. Kekuatan mereka yang bertumbuh, alam yang berbeda, pengalaman yang berlimpah dan lingkungan hidup yang berubah pasti akan mengubah manusia. Namun, terlepas dari banyaknya perubahan yang akan terjadi, kalau Sima You Yue berpegang teguh pada hatinya, ia akan tetap menjadi dirinya sendiri!     

"Tak kusangka kau sudah paham di usia yang begitu muda," komentar Pohon Kehidupan. "Sayangnya kondisimu saat ini sedang buruk, aku tidak yakin apakah kau bisa terus seperti ini."     

"Ha?" Sima You Yue tidak mengerti apa makna lompatan pemikiran Pohon Kehidupan.     

"Kondisi kesehatanmu buruk," jelas Pohon Kehidupan. "Fisik Iblis Cahaya, sudah lama sekali sejak terakhir kali aku melihatnya. Untungnya kau menyempurnakan tubuhmu dengan baik, kalau tidak, kau pasti sudah mati akibat ledakan tubuhmu."     

Sima You Yue tidak menyangka kalau Pohon Kehidupan akan mengetahui masalah utamanya tersebut. Tertegun, ia tersenyum pahit dan berkata, "Meskipun aku pandai menyempurnakan, tetapi itu tidak menyelesaikan masalah, akhirnya itu justru akan menjadi ancaman bagiku."     

"Cara berpikirmu tegas, kau pasti menemukan jalan keluarnya," kata Pohon Kehidupan. "Aku yakin pada penilaianku."     

"Kau lebih yakin dari pada aku," kata Sima You Yue.     

"Sebenarnya, kau tidak terlalu khawatir tentang itu, kan?" Pohon Kehidupan tersenyum, bisa menebak pikiran Sima You Yue.     

"Hehehe, bukannya aku tidak khawatir. Hanya saja, kupikir kalau aku memang bisa menemukan jalan keluarnya, maka aku akan menemukannya. Namun, kalau aku benar-benar tidak bisa menemukan jalan keluarnya, maka aku hanya bisa menerimanya," jawab Sima You Yue. "Namun, sebelum aku mati, ada sesuatu yang harus kucapai, kemudian mati tanpa penyesalan."     

"Pemikiranmu cukup terbuka."     

"Bukankah orang-orang zaman dahulu mengatakan bahwa, cepat atau lambat, orang pasti akan mati, tidak masalah, asal bisa mati tanpa penyesalan. Yang penting jangan mati sebelum mencapai sesuatu."     

"Hehehe …." Pohon Kehidupan tertawa pelan. "Pemikiranmu memang berbeda dari orang lain. Namun, pemikiranmu sesuai dengan seleraku. Awalnya aku cuma mau memberimu sesuatu yang kecil dan mengusirmu, tetapi aku berubah pikiran."     

"Bukankah kau tadi bilang akan ada ujian?" tanya Sima You Yue dengan ragu.     

"Ujiannya sudah selesai, kau sudah lulus ujian," jawab Pohon Kehidupan.     

"Ujiannya itu mengobrol?" Sima You Yue mengedipkan matanya. Apakah ujiannya memang semudah itu?     

"Hahaha, memangnya kau pikir bagaimana ujiannya?" Pohon Kehidupan tersenyum simpul. "Menyiksamu secara fisik dan secara mental?"     

"Um …." Sima You Yue memang mengira ujiannya akan seperti itu.     

"Aku sudah tahu masalahmu saat kau masuk ke sini," kata Pohon Kehidupan. "Bakatmu, kehendakmu, aku sudah tahu dari masa lalu, jadi aku tidak perlu lagi mengujimu tentang semua itu."     

"Kau sudah tahu tentang masa laluku?" Kalau begitu, apakah Pohon Kehidupan juga mengetahui semua rahasianya?     

"Kau tidak usah khawatir kalau orang lain sampai mengetahui rahasiamu," kata Pohon Kehidupan. "Aku punya banyak rahasia orang lain di sini, aku tidak berniat membocorkan semua rahasia itu."     

"Hehehe, tentu saja aku pasti khawatir." Sima You Yue terkikik.     

"Biasanya mereka yang lulus ujianku akan mendapatkan esensku. Namun, kurasa aku bisa memberimu hal lain, kalau kau bisa mendapatkannya," kata Pohon Kehidupan.     

"Artinya ada kemungkinan aku tidak bisa mendapatkannya?" tanya Sima You Yue.     

"Iya dan tidak," jawab Pohon Kehidupan.     

"Kalau begitu, bisakah aku menukarnya dengan hal lain?" tanya Sima You Yue.     

"Menukarnya?"     

"Ya, bagaimana kalau aku menukarnya denganmu? Aku tidak menginginkan hadiah darimu lagi, tetapi kau pergi bersama kami," kata Sima You Yue dengan nekat.     

"Hahaha …." Pohon Kehidupan tergoda mendengar tawaran Sima You Yue, tetapi ia tidak menyetujui permintaannya. Cahaya emas berkilat dan bayangan di batang pohon pun menghilang.     

"Kerutan di pohon ini mengandung sebuah makna, kalau kau bisa merasakannya, maka kau bisa pergi dari sini. Kalau kau tidak bisa mengetahui apa maknanya dengan benar, maka kau harus tetap tinggal di sini sampai kau bisa merasakannya."     

"Hei, kok begitu? Bukankah itu artinya kau menculikku?" teriak Sima You Yue.     

Meskipun Sima You Yue hanya bercanda dengan Pohon Kehidupan yang mungkin membuatnya kesal, Pohon Kehidupan seharusnya tidak perlu sampai bersikap begitu.     

"Qing Yi."     

"Apa?"     

Itu namaku," jawab Pohon Kehidupan.     

"Qing Yi? Bukankah kau berwarna kuning? Kenapa kau dipanggil Qing Yi dan bukannya Huang Yi?"     

"…."     

Qing Yi memutuskan untuk mengabaikan pertanyaan Sima You Yue. Sikap Sima You Yue memang kadang agak seenaknya.     

"Qing Yi, kalau aku bisa merasakan kerutannya, maukah kau pergi denganku?" tanya Sima You Yue ke udara kosong.     

Qing Yi tetap mengabaikannya.     

"Kalau kau tidak menjawabku, berarti kau menerima tawaranku. Kau harus pergi bersamaku setelah aku melewati babak ini. Aku akan membawamu berkeliling untuk melihat dunia."     

Qing Yi menyesal, seharusnya dia jangan sampai membiarkan Sima You Yue menarik kesimpulan sendiri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.