Mencuri Pencerahanmu!
Mencuri Pencerahanmu!
Nalan Lan sangat senang karena ia bisa mencapai pencerahan dalam waktu yang begitu singkat. Pasti fisiknya yang membuatnya bisa mencapai pencerahan semudah itu.
"Suci, Murni, Teratai, Hati!"
Suara yang memekakkan telinga terdengar di antara langit dan bumi, Nalan Lan menerimanya dengan senang.
"Memang pantas untuk Fisik Teratai, pencerahan yang mereka capai juga suci dan murni," komentar seseorang.
"Hargai, lindungi."
Terdengar suara kedua di antara langit dan bumi.
"Eh, apakah dia mencapai dua pencerahan?"
"Hahaha, Guru, Saudari Junior mencapai dua pencerahan!"
"Mencapai pencerahan ganda, itu belum pernah terjadi sebelumnya. Master Paviliun Yu, masa depan muridmu yang berharga itu cerah!"
"Hahaha -"
Dalam hati Yu Cheng Bi bahagia setengah mati. Meskipun ia sendiri tidak bisa masuk, itu tidak masalah kalau muridnya berhasil mencapai dua pencerahan sekaligus!
"Eh, kenapa ada dua orang?" teriak kerumunan itu dengan kaget ketika mereka melihat orang yang ada di atas pohon.
Tawa Yu Cheng Bi belum sepenuhnya mereda saat ia tersedak saking terkejutnya saat melihat ada dua orang di atas pohon.
Cahaya yang sebelumnya bersinar pun menghilang. Nalan Lan dan Han Miao Shuang muncul pada saat bersamaan.
"Ternyata ada dua orang!"
"Mungkinkah tadi itu bukan satu orang yang mencapai dua pencerahan, tetapi dua orang yang mencapai pencerahan pada saat yang sama?"
Sebuah cahaya keemasan melintas di langit. Enam kata tersebut, hargai, lindungi, suci, murni, teratai dan hati muncul di depan mata semua orang.
Enam kata itu berubah kacau dan jadi saling mengejar di udara. Han Miao Shuang tidak bisa berkata-kata ketika ia menyaksikan kata-kata emas tersebut saling kejar-kejaran seperti anak-anak.
Ia melirik Nalan Lan dan langsung tahu kalau dialah orang yang mau membunuh saudari juniornya.
Mereka berdua secara tak terduga mencapai pencerahan pada saat bersamaan. Ini membuatnya jengkel!
Nalan Lan tidak tahu siapa itu Han Miao Shuang. Melihat tatapan Han Miao Shuang yang memancarkan kebencian pada dirinya, ia menganggap Han Miao Shuang iri melihat kecantikannya.
Mereka berdua hanya saling menatap. Kemudian, keduanya mengalihkan pandangan mereka pada enam kata emas di udara dan memanggil kata-kata itu untuk masuk ke tubuh mereka masing-masing.
Kata-kata emas tersebut mengelilingi kanopi pohon, lalu mencari pemilik mereka masing-asing. Kata-kata, 'hargai', 'murni' dan 'suci' masuk ke dalam tubuh mereka berdua pada saat bersamaan.
Namun, kata 'lindungi', 'teratai' dan 'hati' tidak terburu-buru. Kata-kata itu mengelilingi mereka berdua, kemudian kata 'lindungi' masuk ke tubuh Han Miao Shuang, sementara kata 'teratai' dan 'hati' masuk ke tubuh Nalan Lan.
Ketika semua orang mengira kejadian tersebut sudah berakhir, sesuatu yang mencengangkan terjadi.
Setelah kata 'hati' mengelilingi Nalan Lan, kata itu tidak masuk ke tubuhnya, melainkan berbalik dan terbang masuk ke dalam tubuh Han Miao Shuang.
Semua orang tertegun ketika mereka melihat kejadian tersebut. Kata 'hati' benar-benar meninggalkan Nalan Lan!
Nalan Lan dan Han Miao Shuang bingung. Apa yang sebenarnya terjadi?
Tubuhnya berisi 'hargai', 'lindungi' dan 'hati', sedangkan tubuh Nalan Lan hanya berisi 'suci', 'murni' dan 'teratai'.
"Apa? Ada apa ini?"
Kerumunan itu merasa kejadian tersebut sama sekali tidak terduga. Itu adalah kata yang dihasilkan oleh pencerahan yang dicapai oleh Nalan Lan. Namun, kenapa kata itu justru masuk ke tubuh Han Miao Shuang?
Itu bukanlah sesuatu yang bisa dipermainkan!
Dengan berkurangnya satu kata, bukankah itu bisa dianggap sebagai hanya setengah mencapai pencerahan?
Terlebih, Nalan Lan kekurangan kata yang paling penting, yaitu 'hati'. Kalau begitu, pencerahan apa yang akan ia jalani setelah ini?
Han Miao Shuang terkejut karena ia tidak menyangka hal semacam ini akan terjadi.
Mereka tidak tahu bahwa kata 'hargai' dan 'lindungi' diperoleh dengan ketulusan. Dibandingkan dengan Nalan Lan yang menggunakan Fisik Teratainya untuk mencapai pencerahan, kata 'hati' lebih rela masuk ke dalam tubuh Han Miao Shuang.
"Kau siapa? Kembalikan 'hati'-ku!" teriak Nalan Lan pada Han Miao Shuang.
Han Miao Shuang kembali menguasai diri. Meskipun ia tidak tahu manfaat apa yang akan didapatnya dari kata 'hati', tetapi melihat Nalan Lan sangat marah karena ia telah merebut kata miliknya, Han Miao Shuang sangat bahagia.
"Apa maksudmu aku harus mengembalikan 'hati'-mu?" Han Miao Shuang bangkit berdiri dan menarik pakaiannya sendiri. "'Hati' ini dianugerahkan kepadaku oleh tao langit, bukan aku yang bisa mengendalikan kenapa dia memilihku."
"Semua ini gara-gara kau. Kalau kau tidak mengikutiku, bagaimana mungkin kata itu bisa sampai masuk ke tubuhmu?!" teriak Nalan Lan.
"Kau salah. Apa maksudmu aku mengikutimu? Akulah yang terlebih dahulu masuk ke sini. Kalau soal siapa mengikuti siapa, seharusnya justru kaulah yang mengikutiku," jawab Han Miao Shuang. "Tahukah kau kenapa kata 'hati' itu meninggalkanmu?"
"Kenapa?" tanya kerumunan yang ada di bawah, mulai bergabung.
"Karena dia tidak punya perasaan. Karena dia tidak berperasaan, tentu saja kata 'hati' tidak akan mau masuk ke dalam tubuhnya," jawab Han Miao Shuang sambil tertawa.
"Masuk akal. Sepertinya begitu, kalau tidak, kata 'hati' tidak akan meremehkannya sampai seperti itu."
Han Miao Shuang merasa suara orang itu terdengar akrab. Ia pun menoleh dan melihat Shi Qian Zhi sedang mengipasi dirinya sendiri sambil tertawa.
Kurang ajar!
Han Miao Shuang memutar matanya ke arah Shi Qian Zhi lalu kembali menatap Nalan Lan dengan waspada.
Jangan menilai Nalan Lan hanya dari kesucian, kemurnian dan kelembutannya, dari apa yang Sima You Yue gambarkan, gadis itu adalah orang yang kejam.
Dan memang terbukti. Tanpa tedeng aling-aling, Nalan Lan langsung membekukan energi roh dan menyerang Han Miao Shuang. Jarak keduanya sangat dekat satu sama lain, kalau ia tidak waspada, Nalan Lan pasti sudah berhasil menyerangnya dengan diam-diam.
Nalan Lan hampir seumuran dengan Sima You Yue. Meskipun peringkatnya tidak setinggi Sima You Yue, dengan bantuan Fisik Teratainya, ia bisa naik peringkat lebih cepat selama bertahun-tahun belakangan. Sekarang ia sudah naik ke peringkat Maharaja Dewa.
Namun, kekuatannya lebih lemah dibandingkan dengan Han Miao Shuang. Ia tidak berhasil menyerang Han Miao Shuang dengan diam-diam. Sebaliknya, Han Miao Shuang menangkap pergelangan tangannya dan membantingnya dengan keras ke tanah.
Ia pasti harus menanggung malu kalau ia tidak mengeluarkan pedang dan menopang dirinya sendiri di detik-detik terakhir. Ia membalikkan tubuhnya di udara dan mendarat dengan mantap.
Ia masih ingin menyerang Han Miao Shuang, tetapi ia dihentikan oleh Qing Yi. Qing Yi melambaikan tangan, lalu gelombang kekuatan menyeret Nalan Lan keluar dari penghalang roh.
Bayangan Qing Yi melayang di atas kanopi pohon. Ia memandang kerumunan dan berkata, "Pilihan tao langit tidak bisa dikendalikan oleh manusia mana pun, terlepas dari apa pun hasilnya, itu adalah pilihan tao langit. Karena tao langit sudah memutuskan, aku akan membunuh siapa pun yang berdebat sini!"
Sebenarnya Nalan Lan masih mau masuk untuk bertarung dengan Han Miao Shuang, tetapi setelah Qing Yi berkata demikian, ia tidak punya pilihan selain berhenti setelah baru mengambil satu langkah ke depan.
Ia bisa membunuh Han Miao Shuang, tetapi mau tidak mau ia harus mematuhi peringatan Qing Yi.
Mayat pendekar berperingkat Mulia itu masih tergeletak di tanah. Itu bukti kalau kata-kata Qing Yi bukanlah isapan jempol belaka.
Zong Zheng Han Yue sudah merasa iri pada Nalan Lan karena ia sendiri tidak berhasil mencapai pencerahan. Namun, gadis kecil itu justru ternyata bisa mencapai pencerahan.
Bukankah Nalan Lan hanya mengandalkan fisik tubuhnya yang baik? Huh, sekarang Zong Zheng Han Yue tahu jelas kalau Nalan Lan tidak hebat.
Nalan Lan hanya mencapai setengah pencerahan, jadi tidak ada yang bisa ia pamerkan setelah ini!
"Master Paviliun, sepertinya Pohon Kehidupan berpihak pada orang itu." Zong Zheng Han Yue berjalan mendekati Yu Cheng Bi. "Meskipun pencerahan Saudari Junior agak kurang, tetapi ia tetap telah mencapai pencerahan. Tidak masalah walaupun itu kurang sedikit. Guru, kita tidak mampu cari masalah dengan Pohon Kehidupan. Kita akan punya kesempatan lagi lain kali."
Yu Cheng Bi menatap Han Miao Shuang dengan niat membunuh yang membara.