Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Alam Roh di Ambang Bahaya!



Alam Roh di Ambang Bahaya!

3Nalan Lan tidak menyangka kalau Zong Zheng Han Yue akan berkata seperti itu. Ia berteriak pada Yu Cheng Bi, "Guru!"     

Ia takut Yu Cheng Bi benar-benar akan menyerah begitu saja.     

Yu Cheng Bi memandang Qing Yi. Ketika Qing Yi hanya mengusir Nalan Lan keluar dari penghalang roh, ia sudah tahu bahwa Qing Yi memihak Han Miao Shuang.     

Ia tidak yakin cara apa yang digunakan Han Miao Shuang untuk bisa membuat Qing Yi memperlakukannya secara istimewa, tetapi ia tahu kalau mereka tidak bisa membunuh Han Miao Shuang dengan adanya Qing Yi di sekitar mereka.     

"Ayo pergi," katanya pada Nalan Lan.     

"Guru?!" Nalan Lan tidak menyangka kalau Yu Cheng Bi ternyata benar-benar menyerah. Itu pencerahan yang telah ia capai! Ia tidak terima kalau mereka menyerah begitu saja!     

"Han Yue benar, kau akan punya banyak kesempatan untuk membunuhnya lain kali, tidak ada gunanya membunuhnya sekarang dan melawan Pohon Kehidupan," jawab Yu Cheng Bi.     

"Namun, …." Bagaimana dengan pencerahannya?     

"Saudari Junior, 'hati' itu sudah masuk ke tubuhnya, ini sudah berakhir. 'Hati' itu tidak akan bisa jadi milikmu walaupun kau membunuhnya sekarang," kata Zong Zheng Han Yue. "Kami mengerti betapa kau mau membunuhnya, tetapi apa kau mau Master Paviliun dan seluruh Paviliun Bijaksana jadi harus melawan Pohon Kehidupan hanya karena masalah ini?"     

Biarpun mereka semua bersatu dan bekerja sama, mereka tetap tidak akan mampu menandingi Pohon Kehidupan!     

Nalan Lan memperhatikan kalau semua orang menatapnya. Meskipun ia sedih, ia tidak bisa membahayakan nyawa semua orang.     

Kalau ia benar-benar bersikeras mau melawan Pohon Kehidupan sekarang, itu berarti ia tidak akan bisa mendasarkan kekuatannya di Paviliun Bijaksana di masa depan!     

"Aku akan mengikuti nasihat Saudari Senior. Aku tidak bisa menyeret semua orang hanya karena keegoisanku." Ia menggigit bibirnya. Hati semua orang yang ada di situ terenyuh melihatnya. Ia telah dicurangi, tetapi mau tidak mau ia tetap harus memikirkan kepentingan semua orang dan tidak bisa melawan.     

"Lan'er, jangan khawatir, lain kali kita pasti akan membalaskan dendammu. Orang itu tidak akan meninggalkan tanah abadi hidup-hidup," hibur Yu Cheng Bi sambil mengelus kepala Nalan Lan.     

"Terima kasih, Guru."     

"Ayo pergi!"     

Karena tidak ada lagi anggota Paviliun Bijaksana lainnya yang bisa masuk, tidak ada gunanya mereka berlama-lama tinggal di situ.     

Ketika Nalan Lan pergi, ia berbalik dan melotot ke arah Han Miao Shuang. Matanya penuh dengan kebencian.     

Melihat raut wajah Nalan Lan yang seperti itu, lubuk hati Han Miao Shuang terasa lega. Ia semakin bahagia saat ia mengangkat dagunya dan melihat bahwa Nalan Lan menjadi tambah marah.     

Melihat Nalan Lan pergi dengan tidak terima, Han Miao Shuang menangkupkan tangannya ke Qing Yi dan berkata, "Terima kasih!"     

"Kau tampak cukup puas." Qing Yi mengaitkan tangannya di belakang punggungnya dan menerima ketulusan ucapan terima kasih Han Miao Shuang.     

"Ya! Gadis itu berniat membunuh Saudara Junior, pfft, tentu saja aku bahagia setiap kali aku melawannya!" kata Han Miao Shuang. "Omong-omong, aku bukannya sengaja mau melawannya, bukan aku yang membuat kata 'hati' itu memilihku."     

"Kalau kalian tidak kebetulan berhasil mencapai pencerahan bersama-sama, kau tidak akan bisa merebut pencerahan orang lain dengan semudah tadi," kata Qing Yi.     

Melihat sikap Han Miao Shuang yang seperti itu, jelas bahwa ia adalah jenis orang yang sudah mendapatkan untung, tetapi masih bertingkah lugu!     

"Aku kan tidak bisa mengendalikannya! Ini takdir!" kata Han Miao Shuang. "Pohon Kehidupan, di mana saudara juniorku dan yang lainnya? Bagaimana dengan Tujuh Kecil?"     

"Mereka masih mengusahakan kesempatan mereka masing-masing," jawab Qing Yi. "Selain itu, jangan panggil aku Pohon Kehidupan."     

"Jadi, aku harus memanggilmu apa?"     

"Qing Yi."     

Han Miao Shuang mengamati Qing Yi dari atas ke bawah. "Kau kan Pohon Kehidupan berwarna emas, jadi kenapa namamu Qing Yi?"     

Dahi Qing Yi langsung berkerut. Kenapa Han Miao Shuang menanyakan hal yang sama dengan Sima You Yue?     

"Tetaplah diam di sini kalau kau tidak mau dibunuh oleh yang lainnya saat kau keluar." Setelah Qing Yi berbicara, ia menghilang dari kanopi pohon.     

Han Miao Shuang melihat kerumunan di luar penghalang roh saat ia berdiri di atas pohon seorang diri. Rasanya seperti sedang diawasi, seolah-olah ia adalah sebuah pertunjukan. Itu membuatnya merasa aneh dan tidak nyaman.     

Ia tidak keluar karena Qing Yi tidak mengusirnya. Kalau tidak, ia pasti sudah dibunuh oleh yang lainnya di luar.     

Karena ia baru saja mencapai pencerahan, ia bisa sekalian langsung agak memperkuat pencerahannya. Bisa memperkuat pencerahan di Pohon Kehidupan adalah suatu kesempatan yang tidak bisa dinikmati oleh sembarang orang.     

Ia naik ke atas kanopi pohon, menemukan sebuah cabang yang lebih tebal dan lebih kuat daripada tubuhnya, duduk bersila dan mulai memperkuat pencerahannya.     

Kerumunan di luar dipenuhi dengan rasa iri, kebencian dan kekaguman ketika mereka melihat bahwa ia bisa berkultivasi di atas Pohon Kehidupan!     

"Alangkah menakjubkannya kalau kita juga bisa masuk."     

"Lupakan saja, aku tidak mau lagi. Aku mau pergi, kau mau ikut?"     

"Kau mau ke mana?"     

"Masih ada satu reruntuhan Kaisar yang tersisa di pulau ini, kan? Kenapa kita tidak pergi ke sana saja dan memeriksanya?"     

"Pusaka itu sudah diambil oleh yang lainnya lebih dahulu, tidak akan ada harta karun apa pun meskipun kita pergi ke sana sekarang."     

"Benar, kami baru saja datang dari sana, tempatnya nyaris kosong."     

"Benarkah?"     

"Tentu saja."     

"Apakah hanya ada sedikit barang yang ada di reruntuhan?"     

"Tidak sedikit, hanya saja tidak semua orang bisa masuk ke sana."     

"Apa maksudmu?"     

"Ada berbagai jenis pembatasan di setiap tempat Kaisar, kita hanya bisa masuk ke tempat-tempat yang tidak ada pembatasnya. Orang-orang yang lebih kuat bisa langsung masuk, sementara kita hanya bisa berkeliaran di luar."     

"Ya, tetapi hanya ada sedikit sekali barang di tempat-tempat yang tanpa pembatas. Tempat itu sudah lama diubrak-abrik berkali-kali oleh yang lainnya."     

"Eh, kalau begitu apa yang bisa kita dapatkan di pulau ini? Ayo pergi lebih awal, masih ada barang yang tersisa di tempat yang kita kunjungi kemarin."     

"Hei, apa kalian sudah dengar? Kabarnya Lembah Patah Hati membawa sekelompok orang ke dalam tempat dan belum menghancurkan pembatas. Kudengar selain pembatas, juga ada banyak formasi perangkap. Aku tidak tahu apakah mereka masih hidup atau sudah mati."     

"Ah, bukankah itu pasukan baru? Kudengar pasukan mereka cukup kuat, terutama Sima You Yue. Dia benar-benar seorang monster."     

"Apakah Sima You Yue juga pergi ke dalam reruntuhan?"     

"Kurasa tidak. Mereka bilang mereka tidak melihatnya di sana."     

"Sayang sekali kalau sampai terjadi sesuatu padanya. Dia sungguh memesona!"     

"Kalau dia baik-baik saja dan terjadi sesuatu pada Master Paviliun, bukankah itu artinya dia akan menjadi Master Paviliun?"     

"Tidak mungkin, dia kan masih sangat muda? Orang-orang itu adalah bekas penduduk Kota Iblis Darah, tidak mudah untuk menghadapi mereka."     

"Menurutku, justru dialah orang yang menaklukkan orang-orang itu. Apa kau lupa dengan apa yang terjadi di Kota Iblis Darah?"     

"Maksudmu …. Sepertinya, hari itu petir menyambar selama berhari-hari. Mungkinkah dia yang memanggil petir-petir itu?!"     

"Jadi, singkatnya, eh, yang menghancurkan Kota Iblis Darah itu adalah Sima You Yue."     

"Namun, aku melihat kalau Sima You Yue cukup menghormati Master Paviliun itu."     

"Kalian membicarakan tentang apakah mereka mati atau tidak, mereka mungkin baik-baik saja! Jangan lupa, Master Yin Lin sangat dekat dengan pasukan itu. Kalau ternyata mereka bisa mati dengan semudah itu, untuk apa dia repot-repot berurusan dengan mereka?"     

"Benar."     

Qing Yi agak mengerutkan alis ketika mendengar obrolan tersebut. Ia pun bergegas ke gua pohon ketika menyadari perubahan kondisi Sima You Yue.     

Qing Yi tidak menyangka kalau alam roh Sima You Yue bisa menembus semua itu, jadi ia juga bisa mendengar obrolan orang-orang tersebut. Setelah mendengar kalau Ximen Feng dan anggota Lembah Patah Hati tidak jelas masih hidup atau sudah mati, napasnya menjadi tidak stabil Bahkan alam rohnya pun mulai retak, ia jelas-jelas nyaris hancur berantakan. Semua yang telah ia capai jadi sia-sia belaka.     

"Sebaiknya jangan biarkan alam roh ini hancur. Begitu kau melewatkan kesempatan ini, tidak akan mudah bagimu untuk mencapai alam roh saat kau mencobanya lagi," kata Qing Yi dengan cemas.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.