Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Diselamatkan



Diselamatkan

0Sima Qi Qi melihat ke luar gua. Apakah benar-benar ada orang yang datang untuk menyelamatkan mereka?     

Ledakan itu terjadi sangat tiba-tiba. Mereka masih curiga kalau itu hanyalah halusinasi pendengaran.     

"Raung Kecil, berhentilah bikin onar! Cepat bawa aku masuk! Sebentar lagi Yin Zun akan kembali!" pinta Sima Yi Fei dengan cemas dari luar gua.     

"Lihatlah, kau gelisah sekali. Bukankah aku yang imut ini sedang berusaha membuka penghalang roh ini? Ini penghalang roh buatan pendekar yang berperingkat Paragon. Bahkan aku yang imut ini pun butuh waktu untuk bisa membukanya," kata Raung Kecil.     

Raung Kecil meletakkan cakarnya di permukaan penghalang roh, lalu sebuah lingkaran cahaya biru yang samar perlahan menghancurkannya. Ketika penghalang roh tersebut sudah terbuka, Sima Yi Fei langsung masuk dengan penuh semangat.     

Begitu Sima Yi Fei masuk, ia melihat Sima Yi Yun yang terbungkus mantel berbaring di tempat tidur dan Sima Qi Qi berlutut di samping dengan wajah yang berlinang air mata.     

"Yi Yun, Qi Qi, apakah kalian baik-baik saja?"     

"Yi Fei!" Sima Qi Qi menangis semakin keras ketika melihat abangnya. Namun, kali ini ia menangis bahagia.     

Sima Yi Fei menatap robekan pakaian di tanah dan mantel yang menyelubungi Sima Yi Yun. Ia berkata dengan sedih, "Yi Yun, kau sudah …."     

"Tidak, Yin Zun pergi tepat sebelum dia mulai melakukannya. Namun, dia sudah merobek pakaian Yi Yun," jelas Sima Qi Qi.     

"Kalian yang di dalam, kenapa kalian belum keluar juga? Apa kalian mau menunggu sampai penjahat besar itu kemari?!" teriak Raung Kecil dari luar.     

"Benar, kita bisa bicara nanti. Ikuti aku!" kata Sima Yi Fei. "Kalian juga ikutlah denganku!"     

Sima Yi Fei melihat kalau Sima Yi Yun masih belum bergerak. Ia berjalan dua langkah ke depan dan menggendong Sima Yi Yun menggunakan kedua tangannya. Ia memberi tahu Sima Qi Qi, "Ayo pergi!"     

Gadis-gadis lainnya sudah keluar. Raung Kecil melepaskan cakarnya saat Sima Yi Fei dan yang lainnya juga sudah berhasil keluar.     

"Cepat ikut aku!" Sima Yi Fei mengeluarkan sebuah formasi teleportasi sementara, memasukkan kekuatan roh ke dalamnya, dan membawa mereka semua pergi meninggalkan tempat tersebut.     

Di sebuah lembah tidak jauh dari kelompok Sima You Yue, Sima Yi Fei membawa para sandera keluar.     

"Hahaha, kita selamat!"     

"Apakah kita benar-benar sudah keluar?!"     

"Kupikir, kupikir kita …."     

Gadis-gadis tersebut menangis bahagia bersama-sama karena sudah diselamatkan.     

"Terima kasih Tuan Muda karena sudah menyelamatkan kami!" ucap gadis-gadis itu dengan penuh terima kasih.     

Raung Kecil terbang di udara. Ia melambaikan kaki kecilnya, lalu berkata, "Aku, si imut inilah yang telah menyelamatkan kalian semua!"     

Para gadis itu tahu kalau Raung Kecil tidak membuka penghalang roh tersebut, mereka tidak akan bisa melarikan diri. Melihat tingkahnya yang haus pujian, mereka pun tertarik pada keimutannya.     

"Terima kasih, Binatang Roh Ilahi, atas bantuanmu!"     

"Ya, terima kasih banyak! Terima kasih banyak, Binatang Roh Ilahi."     

Raung Kecil berkeliling melayang-layang. Melihat gadis-gadis cantik tersebut, ia mengusap lengannya dan menepuk dadanya.     

Sima Yi Fei memperhatikan kalau Sima Yi Yun tidak tampak sebahagia yang lainnya karena sudah diselamatkan. Ia menundukkan kepala ke arah Sima Yi Yun, lalu berkata dengan rasa bersalah, "Maaf, Kakak datang terlambat."     

Sima Yi Fei jarang membahasakan dirinya dengan sebutan 'kakak', tetapi dengan mengatakan panggilan itu, Sima Yi Yun tersadar dan air mata Sima Yi Yun pun mengalir.     

"Kakak …."     

Kata 'kakak' tersebut membawa perasaan terlahir kembali, sedih, gembira, dan duka. Kata itu mengandung emosi yang begitu banyak sampai-sampai bisa membuat mata orang yang teguh seperti Sima Yi Fei pun memerah.     

"Maaf, aku datang terlambat."     

Sima Yi Yun bersandar pada Sima Yi Fei dan menggeleng. Ia menangis untuk beberapa saat, lalu akhirnya berhenti. Semua rasa panik dan ketakutannya sudah lenyap.     

Sima Yi Fei menyadari kalau suasana hati Sima Yi Yun sudah membaik. Ia berbicara kepada Sima Qi Qi, "Bawa dia untuk berganti pakaian."     

"Mm." Sima Qi Qi menopang Sima Yi Yun. "Ayo pergi."     

Sima Yi Yun pergi sambil mengepit mantelnya karena takut mantelnya jatuh.     

"Qi Qi, kau tadi juga terluka. Minumlah pil terlebih dahulu."     

"Aku baik-baik saja. Ayo ganti baju." Sima Qi Qi membantu Sima Yi Yun berjalan ke samping sebuah batu besar.     

Ketika Sima Yi Yun dan Sima Qi Qi keluar dari sisi batu besar tersebut, Sima Yi Yun telah mengganti pakaiannya dan Sima Qi Qi telah meminum pil.     

"Kakak, bagaimana kau bisa menyelamatkan kami? Siapa Binatang Roh Ilahi itu?" tanya Sima Yi Yun sambil berjalan mendekat. Ia melihat Raung Kecil bergaul dengan gadis-gadis lainnya.     

"Itu Binatang Roh You Yue. Sejujurnya, dialah yang telah menyelamatkan kalian," jawab Sima Yi Fei.     

"You Yue? Kau bertemu dengannya?" Sima Yi Yun dan Sima Qi Qi terkejut saat mendengar nama Sima You Yue.     

"Bajingan itu sangat kuat, siapa yang mampu menariknya pergi?"     

"Ayah angkat You Yue, Raja Naga dari Klan Naga Air Lembayung," jawab Sima Yi Fei.     

Kemudian, mereka semua pergi menggunakan formasi teleportasi lagi. Ia memberikan penjelasan singkat tentang keadaan Sima You Yue.     

Karena sumpahnya, Sima Yi Fei tidak menyinggung perihal alam kecil dan Pagoda Roh.     

"Tak kusangka, kita sangat berutang budi pada You Yue," kata Sima Yi Yun. "Kalau bukan karena dia, kurasa pasti aku sudah …."     

Memikirkan kejadian sebelumnya, seluruh tubuh Sima Yi Yun mau tak mau gemetar.     

Sima Yi Fei melangkah maju dan memeluk Sima Yi Yun, lalu berkata, "Jangan terlalu kaget saat kau melihat You Yue."     

"Kenapa?"     

"Nanti kalian juga tahu." Sima Yi Fei membuat mereka penasaran.     

Mereka tidak jauh dari kelompok Sima You Yue. Mereka tidak banyak mendengar tentang Sima You Yue, jadi mereka tidak tahu kalau ia ternyata seorang perempuan. Kalau ia tidak mengambil inisiatif untuk menyapa Sima Yi Fei dan Sima Xin Shu ketika mereka bertemu, mereka pasti tidak akan bisa mengenalinya.     

"Lalu di mana mereka sekarang? Ayo kita lihat. Kalau sampai terjadi sesuatu pada You Yue, aku khawatir kita tidak akan bisa tenang selama sisa hidup kita," tanya Sima Yi Yun.     

"Sejujurnya, aku juga mengkhawatirkan mereka. Namun, kalau kita menyusul ke sana, aku khawatir kita justru hanya akan jadi beban bagi mereka," jawab Sima Yi Fei.     

Bagaimana mungkin mereka bisa ikut dalam pertarungan melawan seseorang yang berperingkat Paragon? Kalaupun ujung-ujungnya mereka meninggal, mereka tetap akan menjadi beban bagi Sima You Yue dan yang lainnya.     

"Kita tidak akan ikut bertarung, kita hanya akan melihat dari kejauhan." Sima Yi Yun beralasan. "Aku mau melihat orang itu mati!"     

Sima Yi Fei merasakan kebencian Sima Yi Yun yang mendalam. Kalau ia tidak mengizinkan Sima Yi Yun melihat Yin Zun meninggal, ia takut Sima Yi Yun akan trauma seumur hidup.     

"Baiklah, ayo pergi," kata Sima Yi Fei.     

Mereka pun pergi menemui Raung Kecil, yang sedang menjilat para gadis cantik yang ada di situ. Ketika para gadis tersebut mendengar kalau ketiganya mau mencari bajingan itu, mereka ketakutan dan bertekad untuk tidak ikut pergi.     

Sima Yi Fei tidak memaksa mereka. "Kalau begitu, ayo kita berpisah di sini. Kalian kembalilah ke sekte dan klan kalian. Kami akan pergi mencari teman-teman kami."     

Gadis-gadis tersebut lagi-lagi ragu. Mengingat pengalaman mereka sebelumnya, mereka tidak berani lagi pergi seorang diri. Sima Yi Fei yang sudah menyelamatkan mereka sekarang telah menjadi santo pelindung di dalam hati mereka.     

"Bagaimana kalau kami juga ikut pergi bersama kalian?" Seorang gadis angkat bicara. "Bukankah kita semua pasti mau melihat bagaimana penjahat itu terbunuh?"     

Ketika gadis tersebut mengucapkan kata-kata itu, sakit hati yang sebelumnya dirasakan gadis-gadis lain mulai terpancing kembali. Akhirnya mereka memutuskan untuk pergi bersama-sama. Namun, mereka tetap harus menjaga jarak sejauh mungkin dan menetapkan hati untuk tidak mencoba mendekati Yin Zun.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.