Yi Yun dalam Bahaya
Yi Yun dalam Bahaya
Lebih dari selusin gadis dibentak oleh Yin Zun. Beberapa gadis menutup mulut mereka, sementara yang lainnya menangis lebih kencang karena ketakutan.
Gadis yang menangis paling kencang adalah gadis yang baru saja Yin Zun nodai.
"Kubilang jangan menangis!" teriak Yin Zun pada gadis tersebut. Kemudian, terjadi sebuah lonjakan kekuatan.
"Pfff …."
Gadis itu memuntahkan seteguk darah. Bagian-bagian wajahnya mulai berdarah. Matanya membelalak. Ia terjatuh ke samping dengan syok dan kehilangan nyawanya.
"Kalau kalian semua terus menangis, kalian akan berakhir seperti dia!" ancam Yin Zun.
Gadis-gadis yang sebelumnya masih menangis langsung terdiam ketakutan. Mereka berhenti menangis dan tidak berani menangis lagi.
"Huh! Bagus." Yin Zun membelai wajah gadis yang paling dekat dengannya. Kemudian, ia pergi ke bagian gua yang terdalam dan duduk untuk mulai bermeditasi.
Meskipun Yin Zun barusan terganggu, ia telah mendapatkan banyak kekuatan. Ia harus menyempurnakannya.
Sima Yi Yun dan Sima Qi Qi duduk bersebelahan. Mereka berdua menangis.
"Yi Yun, apa yang harus kita lakukan?" Sima Qi Qi melirik mayat gadis yang tadi dan bersandar pada Sima Yi Yun dengan syok.
"Jangan takut. Kita akan baik-baik saja." Sima Yi Yun mengelus tangan Sima Qi Qi. Ia sendiri masih tidak bisa memercayai apa yang sedang terjadi.
Mereka telah ditangkap oleh penjahat semacam itu. Kalaupun Sima Yi Yun dan Sima Qi Qi menghubungi Paman Liu Feng, kemungkinan mereka tetap tidak akan bisa diselamatkan dengan tepat waktu.
Yin Zun sangat kuat. Klan Sima saja tidak punya pendekar peringkat Paragon yang bisa mereka utus.
Kenapa pendekar sekuat Yin Zun datang ke sini? Kalau ia berniat mencari gadis-gadis, seharusnya ia mencarinya di luar sana. Lagi pula, ada lebih banyak gadis di luar sana.
"Hhh, Yi Yun, menurutmu ledakan tadi itu apa? Mungkinkah ada orang yang datang untuk menyelamatkan kita?" tanya Sima Qi Qi.
"Mungkin tidak?" Sima Yi Yun melirik ke luar.
"Menurutku, itu sangat mungkin. Kalau tidak, siapa yang mau memancing penjahat macam dia?" tanya Sima Qi Qi. "Kalaupun orang itu bukan mau menyelamatkan kita, setidaknya mereka mungkin mencoba menyelamatkan salah satu gadis-gadis ini. Semoga mereka bisa menyelamatkan kita juga! Kalau kuingat nasib gadis-gadis yang sebelumnya, aku merasa …."
Sima Yi Yun merasa tubuh Sima Qi Qi gemetar. Ia mengulurkan lengannya untuk memeluk Sima Qi Qi, lalu berkata, "Jangan takut, ayo kita hadapi ini bersama-sama."
"Kita dikendalikan olehnya, kita bahkan tidak bisa bunuh diri. Inilah perbedaan antara kekuatan kita dengannya," bisik Sima Qi Qi.
Kalau mereka bisa, mereka lebih memilih bunuh diri sebelum dinodai, daripada harus berakhir seperti itu.
Sima Yi Yun mau menghibur Sima Qi Qi dengan mengatakan kalau akan selalu ada harapan. Namun, bahkan hatinya sendiri juga merasa putus asa.
Keesokan harinya, Yin Zun pun bangun. Para gadis di dalam gua mulai gemetaran.
Setiap kali Yin Zun bangun setelah menyerap esens seorang gadis, ia akan mengulang perbuatannya. Mereka semua menciut, takut bahaya itu akan menimpa mereka!
Yin Zun mengedarkan pandangan. Akhirnya pandangannya jatuh pada Sima Yi Yun.
Tubuh Sima Yi Yun membeku ketika ia merasakan tatapan Yin Zun.
Apakah sekarang sudah tiba gilirannya? Ia kan masih berharap dan menunggu seseorang menyelamatkan mereka?
"Kau, kemari!" Yin Zun memanggil Sima Yi Yun sambil menggerakkan jarinya.
Sima Yi Yun menutup matanya dan menarik napas dalam-dalam. Sekarang benar-benar gilirannya.
Penjahat ini memintanya datang mendekat? Apakah ini benar-benar sedang terjadi?
Sima Yi Yun perlahan bangkit berdiri. Sima Qi Qi mencengkeramnya dari samping.
"Yi Yun, jangan!" teriak Sima Qi Qi.
Yin Zun mengalihkan pandangannya pada Sima Qi Qi. "Aku belum pernah mencoba melakukannya dengan dua gadis sekaligus. Karena hubungan kalian berdua baik, kemarilah kalian bersama-sama!"
Tubuh Sima Qi Qi menegang. Bersama-sama?
Sima Qi Qi hendak menolak, tetapi kesabaran Yin Zun sudah habis. Dengan lambaian tangannya, sebuah embusan angin kencang pun membawa mereka berdua ke sampingnya.
Saat Sima Yi Yun semakin mendekat, tiba-tiba ia menembakkan semburan kekuatan roh ke arah dada Yin Zun.
Walaupun ia tidak bisa menyakiti Yin Zun, ia akan membuat Yin Zun kesal, dengan begitu Yin Zun akan membunuhnya. Itu lebih baik daripada dinodai ….
Sayangnya, kekuatan Sima Yi Yun terlalu lemah di hadapan Yin Zun. Serangannya sudah buyar bahkan sebelum mendekati Yin Zun.
"Ugh -"
Yin Zun mencengkeram leher Sima Yi Yun, membuatnya tidak bisa bernapas untuk sesaat.
"Hahaha, aku suka gadis galak sepertimu. Cukup memuaskan!" Yin Zun terbahak.
"Bunuh aku kalau kau memang mampu!" kata Sima Yi Yun dengan susah payah.
"Mau membuatku kesal supaya aku membunuhmu?" Yin Zun tertawa. "Gadis kecil, kau terlalu rapuh untuk bisa menggunakan trik itu. Jangan khawatir, aku akan membuatmu senang sebentar lagi!"
Yin Zun mendorong Sima Qi Qi ke samping. Kemudian, ia melepaskan tangannya untuk merobek pakaian Sima Yi Yun.
"Sret -"
Suara robekan pakaian tersebut menghancurkan harapan terakhir Sima Yi Yun.
Kalau kehidupan setelah kematian memang ada, ia harus bisa jadi lebih kuat dan tidak akan membiarkan siapa pun menindasnya!
"Tidak!" teriak Sima Qi Qi. Ia mencoba menghalangi, tetapi dihempaskan ke dinding batu oleh tangan Yin Zun. Ia memuntahkan seteguk darah dan punggungnya terasa sakit.
"Tidak!" Sima Qi Qi melihat pakaian Sima Yi Yun robek menjadi beberapa helai, memperlihatkan kulit yang mulus seperti batu giok. Ia tidak bisa berbuat apa-apa. Air matanya terus mengalir. Ia menangis sambil terbaring di tanah.
"Gadis cantik, jangan khawatir. Sebentar lagi aku akan membuatmu senang." Yin Zun tersenyum. "Sejujurnya, aku agak enggan membunuh gadis cantik sepertimu. Kalau kau patuh, aku akan membuat pengecualian dan membiarkanmu hidup. Aku akan mengizinkanmu mengikutiku."
Sima Yi Yun menatap Yin Zun dengan kebencian yang mendalam, lalu berkata dengan pelan, "Lebih baik kau bunuh aku, kalau tidak, akulah yang akan membunuhmu!"
"Hahaha -" Yin Zun tertawa. "Semakin banyak kau bicara, semakin enggan aku membunuhmu. Aku telah memutuskan untuk membiarkanmu hidup. Aku mau lihat bagaimana kau akan membunuhku."
"Akan kubunuh kau, pasti!" Sima Yi Yun menegaskan setiap kata yang ia ucapkan.
"Akan kutunggu. Sekarang, si kecil yang cantik, tolong buatlah aku merasa nyaman terlebih dahulu!"
Mungkin Yin Zun tertarik pada Sima Yi Yun, karena ia mengeluarkan sebuah tempat tidur untuk pertama kalinya, dan bukannya langsung melakukannya di situ seperti sebelum-sebelumnya.
Ia meletakkan Sima Yi Yun di tempat tidur. Ketika ia hendak melanjutkan aksinya, lagi-lagi terdengar ledakan di pintu masuk gua. Ia terkejut dan suasana hatinya yang gembira pun lenyap.
Kalau ledakan semacam itu terjadi beberapa kali lagi, ia tidak tahu apakah ia akan impoten saking terkejutnya!
"Orang itu lagi. Kali ini pasti kutangkap dia! Gadis cantik, tunggulah, sebentar lagi aku akan kembali dan menyenangkanmu." Yin Zun bangkit berdiri. Ia memakai celananya dan berjalan keluar.
"Yi Yun!"
Sima Qi Qi bangkit berdiri dan melepaskan pakaiannya untuk menyelimuti Sima Yi Yun.
"Jangan takut. Ada orang yang ke sini untuk menyelamatkan kita! Dengar, ada suara pertarungan di luar."
Mata Sima Yi Yun berputar dan pancaran matanya tampak cerah.
"Akankah ada orang yang datang untuk menyelamatkan kita?"
"Ya, mereka pasti datang ke sini untuk menyelamatkan kita." Sima Qi Qi memeluk Sima Yi Yun.
"Hahaha, ada penghalang roh di sini. Sudah tiba waktunya bagiku yang imut ini untuk menggunakan kekuatanku!" Tiba-tiba terdengar suara Raung Kecil dari pintu masuk gua. Wajah orang-orang yang ada di dalam gua langsung dipenuhi kebahagiaan.