Aku Tidak Mau
Aku Tidak Mau
"Aku menghabiskan lebih banyak waktu daripada kau, tetapi peringkatku juga lebih tinggi darimu. Kita menilai peringkat bukan waktu. Kau masih muda, kau belum bisa membedakan pil-pil ini," katanya dengan percaya diri.
"Kubilang, kau menyempurnakan pil biasa peringkat tujuh," kata Sima You Yue.
"Benar!" Si tujuh puluh lima mengangkat dagunya dengan bangga, Mampu mencapai peringkat tujuh pada usianya sekarang saja merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa.
Raut wajah si tujuh puluh lima tampak puas ketika Sima You Yue tidak membalasnya. Gadis kecil ini pasti sudah ketakutan melihat kemampuannya sampai-sampai dia terdiam.
Sepertinya gadis kecil ini cukup cantik. Yue apa tadi namanya, ya?
Si tujuh puluh lima ingin menanyakan nama Sima You Yue ketika Sima You Yue mengambil salah satu pil yang baru ia sempurnakan dari mejanya sendiri dan melemparkannya.
Pil tersebut masih hangat sewaktu dikeluarkan dari tungku.
"Pil lanjutan peringkat tujuh?!" Si tujuh puluh lima membelalak karena tidak percaya. Apakah ia sedang berhalusinasi?
Setelah Sima You Yue selesai menyempurnakan, ia tidak langsung menunjukkan pilnya, jadi yang lainnya tidak tahu peringkat pilnya.
Serikat Alkemis tidak risau. Sima You Yue memang mampu menyempurnakan pil peringkat delapan. Bukankah terlalu mudah baginya untuk melindas lawannya?!
Namun, orang lain tidak bisa menerima hasil tersebut, terutama mereka yang berasal dari Benua Feng Qi. Mereka sudah terkejut saat mengetahui usia Sima You Yue. Sekarang kalau mereka pikir-pikir, orang-orang yang berani masuk ke tanah abadi memang bukan orang-orang biasa, kan?
Namun, seorang Alkemis peringkat tujuh tingkat lanjut yang berumur kurang dari lima puluh tahun!!! Ini terlalu sulit diterima!
Sima You Yue memperhatikan saat si tujuh puluh lima menatapnya dengan tidak percaya, seolah-olah si tujuh puluh lima tidak mau mengakui kalau ia sendirilah yang telah menyempurnakan pil tersebut. Raut wajahnya berubah serius, lalu ia bertanya dengan dingin, "Semua orang melihat kalau akulah yang menyempurnakan pil ini. Kau pikir aku masih bisa berbuat curang? Atau maksudmu suhu pil itu menipu?"
Setelah ia bertanya demikian, si tujuh puluh lima terdiam. Wajahnya memerah.
Benar. Bagaimana mungkin ia bisa curang dengan semua mata yang terus melihatnya saat pertandingan berlangsung? Semua orang menyaksikan bagaimana ia menyempurnakan pil tersebut. Kalau memang bukan ia yang menyempurnakan pil itu, bukankah orang lain pasti bisa melihatnya?
"Apa kau sudah selesai memeriksa pilku? Kalau sudah, sini kembalikan. Lalu mundurlah ke belakang. Masih ada pertandingan yang harus kuhadapi!" kata Sima You Yue.
Tang Yun berdiri. "Kita semua sudah melihat hasil akhirnya, Master Paviliun Chen, bagaimana menurutmu?"
Wajah-wajah pihak lawan tampak sangat masam. Mereka benar-benar kalah dalam dua pertandingan berturut-turut?
Namun, hasilnya sangat jelas sehingga mereka tidak bisa berbuat apa-apa.
"Ayo lanjutkan ke pertandingan selanjutnya! Apa yang akan kita pertandingkan?" tanya Master Paviliun Chen dengan jengkel.
Perkataannya tersebut secara tidak langsung mengakui kalau Sima You Yue-lah yang memenangkan pertandingan Alkimia.
Tang Yun menatap Sima You Yue. "Kau mau bertanding dalam bidang apa?"
"Formasi," jawab Sima You Yue.
"Master Paviliun Chen, kau dengar itu? You Yue bilang formasi." Tang Yun tersenyum dan menangkupkan tangannya kepada Master Paviliun Chen.
"Kau masih mau bertanding? Kau tidak perlu istirahat dahulu?" tanya si sembilan puluh dua, yang merupakan seorang Master Formasi, ketika ia melihat Sima You Yue tetap berada di atas panggung. "Kau bisa minta orang lain untuk bertanding, jangan sampai nanti kau bilang kami ini berlaku tidak adil padamu."
"Hah! Kau pikir kau bisa mengalahkan kami?" balas Sima You Yue. "Bagaimana kau mau bertanding dalam formasi?"
"Masing-masing dari kita akan menyusun sebuah formasi perangkap, lalu masing-masing akan masuk ke formasi lawan. Siapa yang lebih dahulu bisa keluar dari formasi perangkap lawan-lah yang akan menang," jawab si sembilan puluh dua.
"Baiklah." Sima You Yue langsung setuju. Kemudian keduanya mengeluarkan batu formasi masing-masing dan langsung mulai menyusun.
Keduanya sangat cepat. Tampaknya mereka sangat menguasai formasi perangkap.
Namun, Sima You Yue tetap lebih cepat. Ia selesai beberapa saat sebelum si sembilan puluh dua selesai.
Keduanya bertukar pandang. Masing-masing berjalan ke formasi lawan dan mulai mengaktifkan formasi.
Raut wajah si sembilan puluh dua berubah saat formasi Sima You Yue aktif karena ia belum pernah melihat formasi semacam itu sebelumnya!
Sebagian besar Master Formasi Benua Feng Qi tercengang. Itu benar-benar sebuah formasi yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. Bagaimana mungkin Negeri Purba bisa menyusun formasi semacam itu?
Orang-orang menyaksikan bagaimana Sima You Yue memecahkan formasi lawan, kemudian melihat betapa bingungnya si sembilan puluh dua. Semua orang tahu kalau hasil pertandingan itu sudah jelas.
Orang-orang Negeri Purba luar biasa gembira. Kalau mereka memenangkan babak itu, artinya mereka sudah sepenuhnya menang! Mulai sekarang, orang-orang Benua Feng Qi tidak bisa lagi merampas mereka seperti sebelumnya. Mereka juga akan menjadi yang lebih didahulukan saat menemukan harta karun!
Awalnya mereka menduga kalau pertandingan tersebut pasti alot, tetapi mereka tidak menyangka mereka bisa menang dengan semudah itu!
Setelah beberapa saat, Sima You Yue keluar dari formasi perangkap si sembilan puluh dua, sementara si sembilan puluh dua masih menggaruk-garuk kepala dan telinganya dalam formasinya, tidak bisa menemukan jalan keluarnya.
"Master Paviliun Chen, kita tidak perlu lagi melanjutkan dua babak yang terakhir," kata Tang Yun.
Dengan tiga kemenangan berturut-turut dalam lima babak pertandingan, Negeri Purba dipastikan sudah menang. Tidak masalah kalau pihak lawanlah yang ternyata memenangkan babak berikutnya.
Orang-orang Benua Feng Qi tidak menanggapi Tang Yun untuk waktu yang lama. Untungnya, mereka masih punya rasa malu. Mereka tidak mempermalukan diri mereka sendiri dengan menolak mengakui kemenangan Negeri Purba. Jadi, setelah bersusah payah untuk beberapa saat, akhirnya mereka mengakui keputusan akhir pertandingan.
"Kalian menang!" Master Paviliun Chen mengumumkan dengan enggan.
Master Paviliun Chen merupakan pemimpin Benua Feng Qi. Jadi, kalau ia sudah mengaku kalah, itu berarti seluruh warga Benua Feng Qi juga mengakuinya.
Setelah Sima You Yue menunggu pengumumannya, ia menghampiri formasi perangkap naga miliknya dan membongkarnya, melepaskan si sembilan puluh dua. Dengan sekali lambaian tangannya, ia mengumpulkan batu-batu formasinya.
"Terima kasih!" kata Sima You Yue kepada si sembilan puluh dua, lalu berbalik dan berjalan kembali ke bangku peserta.
Raut wajah si sembilan puluh dua tampak murka. Awalnya ia mengira ia akan menang, tetapi ia tidak menyangka kalau ia sama sekali tidak berdaya melawan lawannya. Apalagi lawannya belum genap berusia lima puluh tahun. Kalau begini, ia harus menguasai kemampuan apa saja baru bisa disebut sebagai seorang genius di masa depan?
Si sembilan puluh dua kembali ke bangkunya dengan lesu atau perasaan kemenangan yang ia rasakan sebelumnya. Ia sudah seperti terong beku.
"Karena hasilnya sudah diumumkan, pertandingan tidak perlu lagi dilanjutkan. Master Paviliun Chen sudah mengakui kekalahan," kata Liu Hai.
Orang-orang Negeri Purba bersorak. Hasilnya sungguh mengasyikkan!
"Tunggu sebentar!" seru si sembilan puluh delapan. "Meskipun pertandingan sudah berakhir, aku masih ingin bertanding melawan Master Pencari Roh kalian."
Sima You Yue yang sudah setengah jalan menuju bangkunya berhenti, lalu berbalik, menoleh ke pihak lawan. "Aku tidak mau."
Kemudian, ia langsung lanjut berjalan kembali ke bangkunya.
Semua orang terdiam dalam sekejap, tidak hanya orang-orang Benua Feng Qi, tetapi bahkan orang-orang Negeri Purba juga tercengang.
Dia juga seorang Master Pencari Roh? Sialan, dia itu manusia atau bukan?!
Seorang Alkemis dan Master Formasi yang begitu muda, dan sekarang ternyata dia bahkan juga seorang Master Pencari Roh, dia itu manusia atau bukan?
"Aku ingin bertanding melawan Master Penjinak Binatang Roh kalian," kata peserta yang terakhir.
"Aku tidak mau." Sima You Yue duduk di kursinya. "Pertandingan sudah berakhir. Kurasa, aku berhak menolak, kan?"
Seluruh gelanggang menjadi amat sunyi. Sebagian orang curiga kalau mereka sedang mengalami halusinasi pendengaran.
Dia juga seorang Master Penjinak Binatang Roh?!!!