Menggunakan Makanan sebagai Umpan (4)
Menggunakan Makanan sebagai Umpan (4)
"Sudah ingat sekarang?"
"Kalau kau memang mau membunuhku, lakukanlah!" Tetua Wu menyadari bagaimana situasinya sekarang, percuma saja kalau ia berniat melarikan diri. Kalau itu hanya masalah salah paham, mungkin ia bisa mencari cara untuk melarikan diri. Namun, membalas dendam atas pemusnahan sebuah klan adalah sesuatu yang tidak bisa diredakan dengan kata-kata. Sekarang, ia hanya menginginkan kematian yang cepat.
"Kau pikir kau bisa langsung mati hanya karena kau mau mati?" Ximen Feng mengangkat kakinya dan memandang orang-orang di atas geladak dengan tatapan dingin. "Tenang saja, aku pasti akan membiarkan kalian semua mati. Akan kubuat kedua mata kalian membelalak lebar-lebar untuk menyaksikan kematian kalian sendiri. Kunci mereka di lantai paling bawah."
"Ya, Master Lembah!"
Meskipun anggota Lembah Patah Hati tahu kalau Lembah Patah Hati didirikan untuk berurusan dengan Istana Yin Yang dan Paviliun Bijaksana dan tahu kalau ada perselisihan di antara pihak-pihak tersebut, mereka tidak tahu kalau ternyata itu untuk membalas dendam atas pemusnahan seluruh klan Ximen Feng dan Sima You Yue.
Anggota Lembah Patah Hati melangkah maju dan menyeret setiap anggota Istana Yin Yang menggunakan satu tangan. Mereka membawa orang-orang itu dari geladak ke ruangan yang gelap di lantai paling bawah dan mengurung mereka.
Anggota Istana Yin Yang mengeluarkan aroma yang bisa menarik Binatang Roh untuk mendekat dan menyerang kapal. Kalau mereka tidak dikurung, bisa-bisa mereka akan menarik kedatangan Binatang Roh Laut.
"Baiklah, terima kasih atas kerja sama kalian. Anggur ini tidak dicampur apa-apa. Kalian bisa meminumnya dengan tenang," kata Sima You Yue kepada orang-orang di atas geladak sambil menyimpan anggur buah yang sebelumnya dan mengeluarkan anggur yang baru.
"Hehehe, aku tahu pasti Bos tidak akan mungkin melarang kami minum-minum." Ni An Yi memeluk kendi-kendi anggur tersebut dan membuka sumbatnya. Ia menunduk dan mengendus anggur itu. Aromanya lezat!
"Kau memang terlalu banyak bicara!" Sima You Yue memutar matanya, tetapi ia sama sekali tidak berniat menghukum Ni An Yi.
Untunglah Sima You Yue memiliki banyak persediaan anggur, jadi semua orang di kapal bisa minum-minum sampai puas.
Roh Kecil menyaksikan orang-orang tersebut menghabiskan setengah dari jumlah seluruh anggur yang telah ia dan yang lainnya sempurnakan selama hampir satu tahun dalam waktu satu malam. Ia meratapi kenyataan bahwa mereka sanggup meminum anggur sebanyak itu. Sepertinya ia harus menyempurnakan lebih banyak anggur di masa depan. Kalau tidak, persediaan anggur mereka tidak akan cukup di kemudian hari.
Dahulu, hanya sedikit orang yang minum-minum. Itulah kenapa Roh Kecil dan Sima You Yue tidak membuat anggur sebanyak itu. Buah Roh di Pagoda Roh difermentasi satu demi satu, jadi akhirnya mereka bisa menyempurnakan beberapa kendir anggur.
Namun, mengingat jumlah anggur yang telah Roh Kecil dan Sima You Yue sempurnakan, bahkan tidak masalah kalau Sima You Yue memberikannya begitu saja kepada beberapa orang.
Kapal itu berlayar di bawah kendali Tujuh Kecil dan Kong Xiang Yi selama lima sampai enam hari sebelum akhirnya sampai pada sebuah pulau.
Meskipun mereka menyebutnya pulau, ternyata pulau tersebut tidak kecil. Itu mungkin berukuran sekitar setengah benua.
"Xiao Xiao, apakah menurutmu ini agak aneh?" tanya Han Miao Shuang dengan alis berkerut saat berbalik melihat ke arah perairan yang tampaknya tak berujung. Kapal telah berlabuh di pantai dan Sima You Yue telah menyimpan kapalnya.
"Memang ada yang sangat tidak beres. Kita datang ke sini, tetapi tidak diserang oleh satu pun Binatang Roh Laut. Ini sangat aneh," jawab Su Xiao Xiao.
"Tidak juga. Tadi aku penasaran apakah memang ada Binatang Roh Laut di perairan atau tidak. Kemudian saat aku berada di geladak, aku menyadari bahwa ada banyak Binatang Roh Laut, tetapi mereka bersembunyi begitu melihat kita," kata Kong Xiang Yi.
"Mungkinkah mereka tahu kalau mereka tidak akan bisa mengalahkan kita, jadi mereka sengaja menghindari kita?" tebak Tujuh Kecil.
"Mereka saja bahkan belum bertarung dengan kita. Bagaimana mungkin mereka bisa tahu kalau mereka tidak akan mampu mengalahkan kita? Selain itu, kita masuk tanpa izin ke wilayah mereka, tetapi mereka bahkan tidak mengatakan apa-apa," jawab Han Miao Shuang.
"Benar juga." Tujuh Kecil mengusap dahinya. "Aku tidak tahu. You Yue, kau tahu alasannya?"
"Kurasa aku punya tebakan yang cukup masuk akal," jawab Sima You Yue.
"Kau sungguh tahu apa alasannya?!"
"Kalau tebakanku tidak salah, ini seharusnya karena abang-abang angkatku telah membawa Klan Naga Air Lembayung menyeberangi perairan ini terlebih dahulu. Saat kita menyeberangi perairan, Klan Naga Air Lembayung sekali lagi menegaskan hal ini. Jadi, Binatang Roh Laut tidak akan berani cari masalah dengan kita," jawab Sima You Yue.
"Bagaimana kau bisa tahu?"
Sima You Yue menutup matanya dan mengendus, lalu ia menjawab, "Samar-samar ada aroma Klan Naga Air di udara. Mereka mungkin sudah sampai di sini belum lama ini."
"Kau bahkan bisa mencium aroma mereka? Kenapa aku tidak bisa?" Han Miao Shuang mencoba mengendus-endus, tetapi tetap tidak bisa mencium aroma Klan Naga Air Lembayung.
"Kau tidak cukup banyak menghabiskan waktu bersama mereka, karena itu kau tidak bisa mengenali aroma mereka," jawab Sima You Yue. "Aku sudah lama mengenal mereka dan menghabiskan banyak waktu bersama mereka. Aku pasti lebih terbiasa dengan aroma mereka."
"Bos, apa yang akan kita lakukan pada orang-orang ini?" tanya Ni An Yi.
"Membantu mereka menemukan tempat pemakaman yang bagus," jawab Sima You Yue, lalu melepaskan sekelompok Lebah Merah Tua. Mereka memanfaatkan waktu ketika masih hanya ada sedikit orang di pulau. Sima You Yue dan yang lainnya berusaha memeriksa pulau kecil itu sebaik mungkin dan juga mencoba melihat apakah memang ada peninggalan bersejarah di pulau tersebut.
Masing-masing anggota Lembah Patah Hati membawa satu orang anggota Istana Yin Yang dan mengikuti Sima You Yue ke tengah pulau.
Sima You Yue dan yang lainnya tiba di sebuah lembah gunung. Mereka berencana untuk melemparkan anggota Istana Yin Yang ke atas tanah dan kabur.
"Apa yang akan kau lakukan pada kami?! Kusarankan kau, lepaskan kami. Kalau tidak, Istana Yin Yang pasti tahu kalau kalianlah yang telah membunuh kami!" ancam salah satu Tetua Istana Yin Yang.
"Siapa bilang aku akan membunuh kalian?" Sima You Yue berjalan mendekat. "Kami tidak punya waktu untuk membunuh kalian, kami juga tidak punya energi untuk berurusan dengan konsekuensinya."
"Kalau kau melepaskan kami sekarang, kami tidak akan meminta pertanggungjawaban atas apa yang kau coba lakukan kepada kami hari ini." Beberapa anggota Istana Yin Yang masih bersikap narsistik, seolah belum memahami apa yang sedang terjadi.
"Orang itu tidak gila, kan?" tanya Tujuh Kecil.
"Kurasa dia memang gila. Kalau tidak, dia tidak akan bilang begitu," jawab Han Miao Shuang.
"Apa yang mau kalian lakukan pada kami?!" Anggota Istana Yin Yang kebingungan.
"Tentu saja akan ada yang datang untuk mengurus kalian," jawab Sima You Yue. "Bukankah kau bilang Istana Yin Yang akan melakukan ini itu kepada kami? Kalau kami tidak membunuh kalian menggunakan tangan kami sendiri, bagaimana mungkin Istana Yin Yang bisa menuduh kami?"
Tetua Wu menyipitkan matanya. Sima You Yue benar-benar membuatnya bingung. Ia tidak tahu apa yang akan Sima You Yue dan yang lainnya lakukan pada mereka.
"Lempar saja mereka ke lembah gunung. Sebentar lagi akan datang Binatang Roh yang mau menyambut mereka," perintah Sima You Yue.
Setelah itu, semua anggota Istana Yin Yang pun dilempar ke lembah gunung.
"Kau mau menggunakan Binatang Roh untuk membunuh kami?!" tanya Tetua Wu.
Sima You Yue berjalan mendekat, lalu menjawab, "Benar. Tetua Wu, kau memang pintar. Enak rasanya kalau berbicara dengan orang yang pintar."
Tetua Wu menjadi agak tenang ketika mendengar jawaban Sima You Yue. Jika demikian, kalau semua berjalan dengan baik, Binatang Roh mungkin tidak akan menyerang mereka. Mereka mungkin bisa meyakinkan para Binatang Roh itu untuk melepaskan mereka.
"Sedang memikirkan bagaimana kau akan bernegosiasi dengan Binatang Roh?" Sima You Yue mengungkap apa yang sedang dipikirkan Tetua Wu. "Apa kau pikir kami memilih cara ini untuk memberi kalian jalan keluar? Begitu Binatang Roh itu datang dan melihat kalian, mereka akan langsung menggila. Mereka tidak akan berhenti sampai mereka berhasil membunuh kalian semua."
Kata-kata Sima You Yue membuat Tetua Wu mengingat kembali apa yang terjadi ketika mereka bertemu dengan Binatang Roh sebelumnya. Binatang Roh itu langsung menyerang dengan membabi buta begitu melihat mereka. Binatang Roh tersebut langsung menyerang mereka tanpa mengatakan sepatah kata pun.
Kalau dipikir-pikir, sepertinya Sima You Yue sudah lama tahu tentang hal itu!
"Mengingat-ingat apa yang terjadi pada kalian sebelumnya?" Sima You Yue dengan baik hati menjelaskan kepada Tetua Wu, "Kau bertanya-tanya kenapa setiap Binatang Roh yang kalian temui sebelumnya juga melakukan hal yang sama?"