Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Melepaskan Simpul Hati



Melepaskan Simpul Hati

2"Menurutku, kalau keluarga pemilik tubuhmu yang sebelumnya tahu akan hal itu, mereka pasti merasa sangat bahagia," kata Mo Ketiga.     

"Kenapa?" Sima You Yue tidak bisa memahami alasannya.     

"Karena tanpamu, anak perempuan ataupun saudara perempuan mereka pasti sudah meninggal," jawab Mo Ketiga. "Kau memberi mereka harapan."     

Sima You Yue termenung, ia tidak pernah memikirkan hal itu sebelumnya.     

"Kau belum pernah memikirkan ini sebelumnya, kan?" Mo Ketiga tertawa dengan santai. "Pikirkanlah, kalau bukan karena kau, anak perempuan atau saudara perempuan mereka pasti hanya tinggal tulang-belulang. Bagaimana mungkin dia masih bisa hidup dan melompat muncul di hadapan mereka, membuat mereka merindukanmu?"     

Sima You Yue terdiam.     

"Apakah kau sudah menganggap mereka sebagai orang tuamu sendiri?" tanya Mo Ketiga.     

Sima You Yue mengangguk, ia berkata, "Sebelumnya saat aku berjanji untuk membantu pemilik tubuh ini melanjutkan hidupnya, aku juga berjanji untuk mencari orang tuanya. Aku adalah dia dan dia adalah aku, jadi orang tuanya tentu saja orang tuaku juga."     

"Kalau begitu, untuk apa kau masih terikat pada siapa dirimu? Kau adalah kau, dan kau adalah dia juga," kata Mo Ketiga. "Kau anak perempuan mereka dan kalau pada akhirnya mereka memutuskan untuk tidak mengakuimu, kau pun tidak akan menyesal. Lagi pula, itu baru akan terjadi setelah kau bertemu dengan mereka. Jadi, tidak ada gunanya kau terlalu memikirkan hal itu sekarang, kan?"     

"Mm." Sima You Yue mengangguk. "Setelah mengobrol denganmu, sepertinya aku sudah mengerti jalan pikiranku dalam menghadapi semua ini."     

"Kau cuma terlalu berlebihan memikirkan hal ini, padahal ini semua di luar kendalimu," kata Mo Ketiga. "Aku belum pernah melihatmu seperti ini sebelumnya."     

"Sebelumnya aku tidak pernah menghadapi masalah semacam ini!" Sima You Yue tersenyum.     

Setelah mengobrol dengan Mo Ketiga, Sima You Yue merasa jauh lebih tenang. Seperti kata Mo Ketiga, ia menganggap orang tua pemilik tubuhnya sebelumnya sebagai orang tuanya sendiri. Kalau mereka mau mengakuinya syukurlah, tetapi kalau mereka tidak mau mengakuinya, yang penting ia telah menepati janjinya kepada pemilik tubuhnya yang asli.     

"Oh ya, mana Ular Emas Kecil?" tanya Mo Ketiga.     

"Terakhir kali, ia memakan sesuatu di gurun dan masih tertidur lelap sampai sekarang," jawab Sima You Yue.     

"Bolehkah aku melihatnya?"     

"Tentu saja, ayo kita lihat."     

Dahulu Ular Emas Kecil berasal dari batu bijih milik Mo Ketiga dan dialah yang telah mengeluarkannya dari batu bijih tersebut, jadi Ular Emas Kecil sebenarnya merupakan milik Mo Ketiga. Namun, karena Ular Emas Kecil menyukai Sima You Yue, ia jadi mengikuti Sima You Yue.     

Sima You Yue membawa Mo Ketiga ke tempat Ular Emas Kecil yang terpencil. Ular Emas Kecil sedang melingkar, kepalanya tersembunyi di dalam tubuhnya.     

"Aura Ular Emas Kecil semakin kuat. Semakin tinggi kemungkinan Ular Emas Kecil ditemukan oleh orang lain, semakin besar bahaya yang akan kau hadapi."     

Sima You Yue tersenyum. Ia punya banyak sekali harta karun, kalau orang lain sampai tahu, setiap harta karun itu akan menjadikannya target untuk dikejar tanpa henti.     

"Kau masih anggap enteng," kata Mo Ketiga. "Mulai dari sekarang, usahakan sebisamu supaya Ular Emas Kecil tidak keluar."     

"Aku juga berpikir demikian, tetapi melihat tingkah laku Ular Emas Kecil sebelumnya, sepertinya itu tidak mungkin." Sima You Yue mengangkat bahu. Ular Emas Kecil sangat penasaran dengan dunia luar dan sering ingin keluar. Jadi, sepertinya mustahil ia bisa mengurung Ular Emas Kecil di situ untuk waktu yang lama.     

"Kalau begitu, kau tidak boleh membiarkan Ular Emas Kecil melakukan apa pun yang diinginkannya," kata Mo Ketiga.     

"Aku merasa Ular Emas Kecil masih dalam tahap masa kecil, tetapi kekuatannya sudah luar biasa. Di tahap selanjutnya setelah ia semakin dewasa, orang-orang yang mengincarnya mungkin tidak akan mampu melakukan apa pun terhadapnya." Sima You Yue tidak terlalu khawatir.     

"Kuharap memang begitu."     

"Oh ya, bagaimana dengan benda-benda lain yang harus kau kumpulkan? Selain Jamur Bodhi, masih kurang apa lagi? Beri tahu aku, coba kulihat apakah benda-benda yang kau perlukan ada di sini atau tidak," tanya Sima You Yue.     

"Aku sudah berbicara dengan Roh Kecil dan mendapatkan dua bahan ramuan, tetapi masih ada sedikit yang kurang. Setelah aku meninggalkan tempat ini, aku tetap harus terus mencari bahan ramuan itu," jawab Mo Ketiga.     

"Buatlah daftar bahan ramuan yang kau butuhkan, aku bisa membantumu mencarinya," kata Sima You Yue.     

"Baiklah." Mo Ketiga tidak berbasa-basi dengan Sima You Yue. Ia membuat daftar akan semua benda yang ia butuhkan, petunjuk untuk menemukan bahan-bahan ramuan tersebut dan memberi tahu Sima You Yue tentang semua bahan ramuan tersebut.     

Pada saat Sima You Yue keluar dari Pagoda Roh, kesedihan dan perasaan murung di hatinya telah kembali sirna dan ia kembali tenang seperti semula.     

Kebetulan, Han Miao Shuang dan Su Xiao Xiao pun datang mengetuk pintu rumah Sima You Yue.     

"Saudari Junior, kau kenapa? Mereka bilang kau pulang sambil terengah-engah karena marah," tanya Han Miao Shuang sambil melihat Sima You Yue yang membukakan pintu.     

Sima You Yue berpikir sejenak. Ia bergeser ke samping, membiarkan Han Miao Shuang dan Su Xiao Xiao masuk.     

"Ada apa?" tanya Su Xiao Xiao sambil menatap Sima You Yue.     

Sima You Yue memberikan secangkir teh untuk Han Miao Shuang dan Su Xiao Xiao masing-masing, lalu berkata, "Ceritanya panjang. Minumlah teh ini, aku akan menceritakan semuanya pelan-pelan."     

Su Xiao Xiao dan Han Miao Shuang mendengarkan cerita Sima You Yue. Keduanya terkejut, mereka memegang cangkir sambil menatap Sima You Yue dengan tatapan kosong.     

Kematian dan kelahiran kembali, dunia yang mereka tinggali itu ternyata memiliki kejadian mistis semacam itu!     

"Jadi, kau sudah bertemu dengan pamanmu dan mereka membuatmu berang?" tanya Han Miao Shuang menyimpulkan.     

"Aku tidak tahu kenapa aku marah. Mungkin karena mereka tidak pernah muncul selama bertahun-tahun dan sekarang mereka tiba-tiba muncul untuk memberitahuku tentang kenyataan itu, menambah rasa sakit hatiku, jadi aku tidak bisa mengendalikan emosiku sendiri untuk beberapa saat," jawab Sima You Yue. "Namun, sekarang semuanya sudah beres."     

"Apa-apaan ini, ternyata kau anggota Klan Sima!" kata Han Miao Shuang sambil menatap Sima You Yue dengan takjub.     

"Kenapa mereka meninggalkanmu di Benua Yi Lin? Siapa nama ayahmu?" tanya Su Xiao Xiao.     

"Mereka bilang namanya Sima Liu Xuan."     

"Prang -"     

Cangkir teh yang Han Miao Shuang pegang jatuh ke lantai, mengeluarkan bunyi pecah yang tajam. Mata Su Xiao Xiao membelalak.     

"Ada apa?" Sima You Yue terkejut melihat reaksi Han Miao Shuang dan Su Xiao Xiao yang seperti itu.     

"Ternyata ayahmu Sima Liu Xuan?!" Akhirnya Han Miao Shuang mampu bersuara.     

"Mereka bilang begitu. Aku belum memastikannya lagi," jawab Sima You Yue. "Kenapa raut wajah kalian sampai seperti itu?"     

"Sima Liu Xuan, ah! Astaga, ayahmu ternyata Sima Liu Xuan! Aku harus mencerna berita ini dengan benar." Han Miao Shuang menepuk-nepuk dadanya sendiri dengan berlebihan.     

"Kau kenal ayahku?"     

"Bagaimana mungkin kami tidak tahu siapa dia? Memangnya ada berapa banyak orang di wilayah dalam yang tidak tahu siapa dia?" tanya Han Miao Shuang balik. "Dia merupakan sosok yang legendaris, kami tidak menyangka kalau dia itu ayahmu."     

"Kalau begitu, kau sangat mengenalnya?" tanya Sima You Yue.     

"Kami hanya mengetahui beberapa hal dari luar, tetapi itu saja sudah cukup untuk membuat semua orang bersujud kagum padanya," jawab Han Miao Shuang. "Sayang sekali aku belum bisa bertemu langsung dengannya. Sekarang semuanya beres, ternyata dia adalah ayahmu, jadi nanti kami punya kesempatan untuk bertemu langsung dengannya!"     

"Ceritakan tentangnya dengan mendetail," pinta Sima You Yue.     

"Dia dan Feng Zhi Xing dari Klan Feng dianggap sebagai dua pahlawan wilayah dalam. Tidak peduli dalam hal kekuatan atau penampilan atau sifat, mereka berada beberapa tingkat di atas orang lain. Ayahmu merupakan orang tercepat yang bisa naik sampai peringkat Mulia, yaitu pada saat usianya baru seratus tahun. Ya, kan?" Han Miao Shuang menatap Su Xiao Xiao untuk memastikan.     

"Kurang lebih satu sampai dua tahun setelah ia berumur seratus tahun," jawab Su Xiao Xiao. "Gurumu, Feng Zhi Xing, adalah orang yang berhasil naik ke peringkat Mulia di usia seratus tahun."     

"Naik ke peringkat Mulia di umur seratus tahun …." Sima You Yue terpana mendengar bakat alami kedua orang tersebut, sungguh luar biasa!     

"Sayang sekali, terakhir kali, kudengar sesuatu terjadi jadi ayah dan gurumu sama-sama menghilang dari wilayah dalam dan tidak pernah muncul lagi. Kudengar mereka pergi ke luar. Sebagian orang bilang mereka sudah meninggal, tetapi kenyataannya, gurumu masih hidup," kata Han Miao Shuang dengan penuh sesal.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.