Lari dari Tanggung Jawab
Lari dari Tanggung Jawab
Sima You Yue berhenti ketika ia mendengar ada seorang asing yang memanggil namanya. Ia berbalik dan tidak melihat siapa pun yang ia kenal.
"Kau Sima You Yue?" tanya seorang lelaki berperawakan kecil sambil mengangkat dagu, mengacungkan sebuah pedang besar dan berjalan mendekat ke arah Sima You Yue.
"Kau siapa?" tanya Sima You Yue.
Sima You Yue sepertinya tidak pernah mengenal orang gila semacam itu!
"Aku He Feng. Orang-orang memanggilku si lelaki gila," jawab He Feng.
Alis Sima You Yue terangkat karena terkejut. Pemuda itu adalah si lelaki gila yang dibicarakan di sekte dalam?
Dalam benak Sima You Yue, seseorang yang suka bertarung pastilah orang yang kuat dan gila yang setinggi kuda. Bukan seperti orang yang di depannya, yang hampir tidak lebih tinggi darinya dan tampak lembut dan cantik.
Sima You Yue menilai He Feng sejenak. Selain dari julukannya yang diukir pada bilah pedangnya yang besar itu, ia tampak sangat normal.
"Apakah kau Sima You Yue?" tanya He Feng.
"Kau salah orang." Sima You Yue berbohong tanpa mengedipkan mata.
Sima You Yue tahu apa yang diinginkan He Feng begitu ia melihat lelaki itu. Namun, ia tidak tertarik untuk melawan He Feng.
"Salah orang? Aku baru saja mendengar seseorang memanggilmu Sima YouYue. Bagaimana mungkin aku salah?" He Feng menggaruk kepala dengan bingung.
"Kau salah dengar. Atau mungkin orang itu sedang memanggil orang lain." Sima You Yue pergi setelah berbicara demikian.
Setelah beberapa saat, He Feng berlari ke hadapan Sima You Yue dan menghalangi jalannya. "Aku tahu kau memang Sima You Yue."
"Kau salah orang." Sima You Yue terus menyangkal.
"Tidak mungkin! Kecuali kau bisa membuktikannya," kata He Feng.
"Bagaimana caraku membuktikannya?" tanya Sima You Yue sambil mengangkat.
"Bertarunglah denganku. Kalau kau menang, terbukti kalau kau memang bukan Sima You Yue," jawab He Feng dengan usil.
"Aku murid baru, sementara kau masuk di peringkat dua puluh besar. Apakah menurutmu layak bagimu untuk bertarung denganku?" tanya Sima You Yue.
"Layak," jawab He Feng. "Kau setuju atau tidak? Kalau kau tidak setuju, itu artinya kau memang Sima You Yue!"
Sima You Yue dikalahkan oleh ketidaktahumaluan He Feng. Ia berkata, "Andaikan aku adalah Sima You Yue, aku tidak akan bertarung melawanmu."
"Kenapa tidak?" tanya He Feng.
"Karena aku tidak tertarik dengan pertarungan macam ini," jawab Sima You Yue. "Selain itu, aku belum sembuh benar. Kau tidak akan bertarung melawan orang yang sedang terluka, kan?"
"Kau terluka? Kok aku tidak bisa melihat lukamu?"
"Kesadaranku yang terluka," jawab Sima You Yue. "Kau pasti tahu kalau kesadaran kita terluka itu akan sangat memengaruhi kemampuan bertarung. Kau pasti tidak mau bertarung dalam pertarungan yang berat sebelah, kan?"
He Feng menundukkan kepala dan mempertimbangkan hal itu. Lalu ia mengangguk. "Kau benar. Kau sedang terluka sekarang, jadi aku tidak akan bisa melawanmu. Kalau begitu, aku akan datang dan mencarimu lagi!"
Setelah berbicara, He Feng mengacungkan pedang besarnya lagi, lalu pergi.
"You Yue, kau sudah disasar sekarang." Fatty Qu menatap Sima You Yue dengan iba.
"Maksudmu?" Sima You Yue terus berjalan.
"Kabarnya orang-orang yang telah disasar oleh si lelaki gila tidak akan dibiarkan pergi begitu saja jika mereka tidak melawannya. Dia akan terus mengganggumu sampai kau setuju," jawab Fatty Qu.
"Tidak masalah, dia kan tidak bisa masuk ke Taman Perpisahan," kata Sima You Yue.
"Benar. Kau tinggal pergi ke Taman Perpisahan kalau kau tak tahan lagi. Dia tidak akan berani masuk," timpal Fatty Qu sambil tersenyum.
"Ayo pergi. Coba kita lihat apa yang sedang dilakukan abang-abangku dan yang lainnya. Kita juga akan memeriksa bagaimana kinerja kelompok kita."
Mereka berjalan ke luar rumah dan melihat Sima You Qi dan yang lainnya duduk di sana, sedang berunding dengan serius. Mereka pun berjalan masuk ke rumah.
"Apa yang kalian bicarakan?" tanya Sima You Yue sambil berjalan mendekat untuk mengambil tempat duduk dan menatap mereka.
"Kedatanganmu tepat waktu," komentar Sima You Qi. "Kami sedang merundingkan tentang kelompok."
"Ada masalah apa dengan kelompok kita? Apakah kita mengalami kesulitan?"
"Tidak, kita tidak mengalami masalah apa-apa. Inilah semua anggota kelompok kita, kita tidak memiliki persoalan antar sesama anggota," jawab Sima You Qi.
"Kalau begitu, kenapa kalian semua terlihat begitu serius?" Sima You Yue tidak mengerti.
"Kami baru saja merundingkan apakah kita sebaiknya menerima misi atau tidak," jawab Sima You Ran.
"Sebuah misi?"
"Benar," jawab Sima You Le. "Kami telah berkultivasi di dalam menara kultivasi selama beberapa hari terakhir, jadi kami kehabisan poin kultivasi."
"Kalian menghabiskan poin kultivasi secepat itu? tanya Sima You Yue dengan penasaran.
"Dahulu kami punya lebih banyak poin kultivasi, karena murid baru yang masuk dijamin mendapatkan poin kultivasi minimum," jawab Sima You Ming. "Namun, kami bukan profesional dan tidak bisa mengandalkan produk kami untuk ditukar dengan poin kultivasi. Itu sebabnya kami mau tidak mau harus terus menggunakan poin kultivasi, sampai akhirnya kehabisan," jelas Sima You Qi.
"Maksudku, selama kedatanganku akhir-akhir ini, kalian menghabiskan sebagian besar waktu dengan melakukan kultivasi tertutup," kata Sima You Yue. "Kalau begitu, kalian benar-benar harus menemukan cara untuk mendapatkan lebih banyak poin kultivasi."
"Maka dari itu kami sedang merundingkannya," kata Sima You Qi. "Kebanyakan kelompok mengandalkan misi, dan kami ingin melihat apakah ada misi yang sesuai dengan kita."
"Apakah kalian menemukan misi yang cocok?" tanya Fatty Qu.
"Ada beberapa yang lumayan." Sima You Qi meletakkan beberapa lembar kertas di depan agar bisa dilihat oleh yang lain. "Kami telah memilah dan memilih beberapa misi ini, misinya tidak terlalu sulit dan bayarannya lumayan."
Sima You Yue membaca salah satu misi, yang berisi tentang pergi ke Hutan Gelap untuk mengambil sepuluh telur burung api dengan bayarannya seribu poin.
Ada sepuluh telur burung api, dan itu hanya satu misi tunggal, tetapi mereka akan mampu mendapatkan sekitar seratus poin kultivasi dari masing-masing telur. Mereka akan dapat terus berkultivasi di menara kultivasi selama tiga bulan dengan poin sebanyak itu.
Misi itu boleh juga.
Sima You Yue melihat misi yang lain yang berisi tentang mencari dan membunuh sepuluh penjahat. Setiap penjahat yang terbunuh akan memberi mereka seribu poin. Lagi-lagi, sepuluh nyawa penjahat ditempatkan dalam satu urutan, di mana nama pertama yang tercantum memiliki poin kultivasi yang paling banyak.
"Ini bisa dianggap sebagai misi dari sekte juga?" Sima You Yue mau tidak mau bertanya.
"Ya," jawab Sima You Qi. "Kami sudah benar-benar memeriksa kesepuluh penjahat itu. Mereka benar-benar lebih dari sekadar jahat, mereka telah membunuh, menjarah dan menculik, tindakan-tindakan semacam itu. Di antara mereka, ada beberapa pendekar Yin yang bergantung pada penyerapan esens perempuan untuk meningkatkan kekuatan mereka. Kau bisa simpulkan bahwa masing-masing dan semua penjahat ini benar-benar kejam dan tidak akan ada orang yang menyayangkan kematian mereka."
Sima You Yue membaca peringkat yang tercantum di belakang masing-masing nama penjahat itu. Mereka tidak terlalu kuat, Sima You Yue masih bisa menghadapi orang-orang dengan tingkat kekuatan seperti itu.
"Penjahat-penjahat itu tampaknya tidak terlalu kuat, tetapi kenapa imbalan poin kultivasinya setinggi itu?"
"Karena mereka terlalu jahat, tetapi selalu berhasil untuk melarikan diri dan bertahan hidup, jadi mereka tidak mudah untuk dibunuh," jawab Sima You Ran. "Selain itu, misi ini telah dikeluarkan sejak lama. Ada tenggat waktu untuk setiap misi di sekte. Jika tidak ada yang mampu menyelesaikan misi tersebut selama tenggat waktu yang ditentukan, nilai misi itu akan meningkat."
"Apakah ada banyak orang yang mencoba menyelesaikan misi ini?" tanya Sima You Yue.
"Banyak, tetapi tidak ada yang berhasil. Pada awalnya, kesepuluh penjahat dalam daftar ini hanya bernilai lima ratus poin kultivasi, tetapi meningkat menjadi seratus poin untuk masing-masing penjahat dalam dua tahun, dan sekarang masing-masing penjahat bernilai seribu poin."
"Tidak ada yang berhasil membunuh mereka dalam waktu sepuluh tahun?!"
"Iya," jawab Sima You Ran. "Terlebih, para murid yang mengambil misi ini akan selalu mendengar kabar tentang para penjahat itu, tetapi begitu mereka pergi untuk mulai memburu, seringkali mereka akan kehilangan jejak para penjahat tersebut."