Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Meskipun ia juga sangat marah pada Adonan Kecil, ia masih terikat dengan Adonan Kecil. Kalau Kakak benar-benar mau menghukum Adonan Kecil, ia juga akan dihukum bersama dengan Adonan Kecil.     

Adonan Kecil sangat ketakutan. Ia bisa merasakan pikiran Ximen Li dan hatinya pun jadi agak lega.     

Ia sama sekali tidak tahu bagaimana perempuan jahat itu akan menghukumnya! Orang benar-benar tidak punya pilihan selain menunduk ketika kepala mereka sedang berada di atas balok pemotong!     

Ini terlalu menyedihkan!     

Namun, setelah menunggu lama, Sima You Yue masih belum mengatakan apa -apa. Apakah Sima You Yue bertanya-tanya bagaimana cara menyingkirkannya? Setelah menunggu begitu lama, ia menjadi semakin takut. Huhuhu, perempuan jahat itu terlalu kejam!     

Saat mereka semua mengira kalau Sima You Yue akan mengucapkan kalimat berisi hukuman mereka dengan kejam, ia malah mundur dan berkata, "Aku lelah. Kuserahkan putusan hukumanmu pada Feng'er. Li'er, bawa masalah ini ke kakak keduamu."     

"Hm?"     

Ximen Li dan Adonan Kecil menengadah pada saat bersamaan. Berdasarkan apa yang Sima You Yue katakan, apakah itu berarti dia tidak menyalahkan mereka lagi?     

Mungkinkah perempuan jahat itu telah berubah menjadi lebih baik? Adonan Kecil membatin. Namun, ketika melihat raut wajah Sima You Yue yang pucat, ia menyadari kalau dia memang benar-benar cuma lelah.     

Baiklah kalau begitu, ini bahkan lebih baik lagi. Kakak Kedua yang sedingin es itu sebenarnya jauh lebih masuk akal daripada si perempuan harimau itu.     

"Kalau begitu, Kakak, kau sebaiknya beristirahat dengan baik. Aku akan membawa Adonan Kecil ke hadapan Kakak Kedua," kata Ximen Li.     

"Pergilah," kata Sima You Yue sambil menutup matanya.     

Setelah itu, Ximen Li memeluk Adonan Kecil dan pergi. Kong Xiang Yi akhirnya membuka mulutnya untuk bertanya, "Kau benar-benar tidak mau menghukum mereka?"     

Sima You Yue membuka matanya. "Aku tidak punya tenaga untuk melakukan itu sekarang."     

"Jadi, untuk apa kau repot-repot menakut-nakuti Adonan Kecil segala?"     

"Bukankah itu karena aku mengkhawatirkan Li'er?" Sima You Yue mengembuskan napas. "Dia sama sekali tidak tahu siapa Adonan Kecil itu sebenarnya, dan sekarang hal semacam ini telah terjadi. Apa yang akan terjadi kalau Adonan Kecil itu ternyata Binatang Roh yang jahat? Aku hanya memikirkan kepentingan Li'er."     

"Sebagai kakaknya, kau sudah berbuat semampumu, bahkan sampai kondisimu jadi mengkhawatirkan seperti ini." Kong Xiang Yi menggeleng. "Namun, sungguh suatu berkah bisa punya seorang kakak sepertimu."     

"Begitu kau dan Feng'er menikah, aku kan jadi kakak iparmu." Sima You Yue menutup matanya lagi, ia masih merasa tidak enak badan.     

Melihat sikap Sima You Yue, Kong Xiang Yi berhenti bercanda dan berkata, "Kau sebaiknya kembali dan istirahat. Kau tidak usah repot-repot mengurus hal-hal lain."     

"Mmm," jawab Sima You Yue dengan pelan, lalu ia tertidur.     

Meskipun ia tidak akan sadar saat ia tidur, Fisik Iblis Cahayanya akan beraksi dengan sendirinya.     

Mengenai bagaimana Ximen Feng akan menghukum Ximen Li dan Adonan Kecil, sebenarnya, ia sama sekali tidak khawatir.     

Qing Yi menatap Sima You Yue dan tatapannya pun berubah. Ia perlahan-lahan mulai menerima Sima You Yue.     

Dua hari telah berlalu saat Sima You Yue bangun lagi. Kali ini, ia telah agak sembuh.     

"Qing Yi, energi hidupmu benar-benar berkhasiat. Kalau bukan karena itu, aku tidak akan bisa pulih secepat ini," kata Sima You Yue sambil berdiri dan meregangkan tubuh. Qing Yi sedang duduk di sudut tenda sambil minum teh.     

"Berdasarkan fisikmu, kau pasti bisa sembuh dalam waktu dekat," kata Qing Yi.     

"Namun, tanpamu aku tidak akan bisa pulih secepat ini," kata Sima You Yue.     

Ia masuk ke Pagoda Roh lalu langsung keluar. Ketika ia muncul lagi, ia sudah berganti pakaian dan tampak jauh lebih berenergi.     

Kong Xiang Yi masuk ke dalam tenda dan melihatnya mengenakan rok panjang. "Aku sudah terbiasa melihatmu mengenakan pakaian laki-laki, jadi rasanya agak aneh melihatmu memakai rok panjang."     

"Kalau begitu, kau tinggal melihatku memakai rok beberapa kali lagi."     

"Jadi, mulai sekarang kau akan memakai pakaian perempuan?"     

"Mm, karena banyak orang yang sudah tahu, tidak ada gunanya lagi aku memakai pakaian laki-laki," jawab Sima You Yue.     

"Baguslah. Seorang perempuan harus berdandan dengan cantik. Kau memang tidak seharusnya memakai pakaian laki-laki sepanjang hari," kata Kong Xiang Yi.     

"Kata-katamu mirip seperti perkataan Saudari Senior."     

"Oh ya, kalian kan tidak menghancurkan pembatas, jadi bagaimana kalian bisa masuk ke sini? Bagaimana dengan Miao Shuang dan yang lainnya?"     

"Xuan Qiu He yang membantuku masuk. Saudari Senior dan yang lainnya menunggu di luar," jawab Sima You Yue. "Kalau kita tidak ada urusan lagi di sini, ayo kita bisa keluar. Mereka pasti khawatir kalau kita terlalu lama di sini."     

"Baiklah, aku akan memberi tahu yang lainnya dan meminta mereka untuk memanggil semua orang kembali ke sini," kata Kong Xiang Yi.     

"Aku ikut pergi denganmu."     

Sima You Yue muncul di luar. Ketika anggota Lembah Patah Hati melihat kalau ia sudah bangun, mereka semua pun keluar.     

"Wakil Master Lembah, akhirnya kau bangun! Kami semua sangat cemas."     

"Wakil Master Lembah, terima kasih karena telah menyelamatkan kami."     

Bi Sheng menatap Sima You Yue dan bertanya, "Apakah kondisimu sudah mendingan?"     

"Aku baik-baik saja sekarang," jawab Sima You Yue. "Mengapa kalian semua menungguku di sini dan bukannya berkeliling mencari harta karun?"     

"Fu Yi dan yang lainnya pergi lebih dahulu jadi kami menunggu di sini. Sementara ini kami terus berjaga-jaga terhadap Binatang Roh yang aneh."     

"Apakah kalian melihat sesuatu?"     

"Ya."     

"Apa yang kalian lihat?"     

"Binatang Roh Kuno jauh lebih jelek daripada Binatang Roh yang sekarang."     

"…."     

Sima You Yue menatap Ni An Yi dengan tajam. Ni An Yi-lah yang barusan berbicara, menjawab pertanyaannya.     

"Baiklah, kita semua sebaiknya mulai berkemas. Begitu yang lain sudah kembali, kita akan meninggalkan tempat ini," kata Sima You Yue.     

"Kalau begitu kami akan ke depan untuk menyimpan tenda-tenda."     

Mereka pun bubar, hanya tinggal Sima You Yue dan Bi Sheng yang ada di tebing.     

"Aku belum pernah melihat mereka mengungkapkan perasaan mereka yang sebenarnya sebelumnya." Bi Sheng menatap orang-orang yang mulai bekerja sambil tersenyum itu. "Kau telah menghidupkan kembali hati orang-orang ini. Bahkan seluruh penduduk Kota Iblis Darah, mereka akan bersatu demi dirimu."     

Sima You Yue tersenyum. "Bi Tua, kau terlalu melebih-lebihkan."     

"Kau memang punya kemampuan dan pesona yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pujaan," kata Bi Sheng. "Aku belum pernah memikirkan hal ini sebelumnya. Aku beruntung bisa melakukan perjalanan ini bersama kalian semua sekarang."     

"Aku juga senang kau telah membantu kami," kata Sima You Yue. "Tanpamu, Lembah Patah Hati tidak akan mencapai apa yang telah kita capai saat ini."     

Mereka saling tersenyum pada satu sama lain, seolah-olah mereka adalah teman dekat.     

"Dengan tingkah Binatang Roh Kuno yang seperti itu, apakah akan terjadi sesuatu?" tanya Tujuh Kecil.     

"Dengan adanya Jala Langit, mereka tidak akan bisa keluar. Mungkin mereka akan menghabiskan seluruh hidup mereka terjebak di sana," jawab Bi Sheng.     

"Ha? Kasihan sekali!" seru Tujuh Kecil. "Mereka tidak melakukan apa-apa, tetapi harus menghabiskan seluruh hidup mereka terperangkap di sana. Kalau itu aku, aku pasti jadi gila. Yue Yue, bisakah kita membawa mereka keluar bersama kita?"     

Sima You Yue melihat kawanan Binatang Roh Kuno di pegunungan dan mengerutkan alisnya, ia menjawab, "Mereka terlalu jahat. Kalau kita melepaskan mereka, mereka mungkin justru hanya membahayakan orang lain."     

"Bagaimana kalau kita membawa mereka semua?" tanya Tujuh Kecil. "Selama masih ada waktu, kita bisa perlahan-lahan menjinakkan mereka satu per satu."     

Sima You Yue menatap Tujuh Kecil dengan bingung, lalu bertanya, "Tumben. Sebenarnya apa rencanamu?"     

"Hehehe." Tujuh Kecil menyeringai. "Aku kan hanya memikirkan betapa mereka telah menyakitimu? Kalau kita bisa menjinakkan mereka dengan benar, nanti aku bisa menyiksa mereka sedikit demi sedikit dan membantumu melampiaskan amarahmu!"