Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Benda yang Ada di Tingkat Keempat



Benda yang Ada di Tingkat Keempat

2"Kau mau lihat apa?" Wu Lingyu mengambil segenggam rambut hitam Sima You Yue dan memilinnya.     

Sima You Yue berbalik, menarik rambutnya sehingga menarik Wu Lingyu juga. "Ayo pergi, aku tidak tahu apa itu."     

Wu Lingyu pun ditarik pergi oleh Sima You Yue ke menara kecil di Pagoda Roh.     

Sima You Yue jarang datang ke tempat tersebut. Biasanya ia menyuruh Roh Kecil mengambil apa pun yang ia butuhkan dari sana dan tidak khusus pergi ke sana hanya untuk mencari sesuatu.     

Setiap kali Sima You Yue datang ke situ, ia pasti teringat bagaimana dahulu ia mengucapkan kata-kata itu dan tersambar petir sampai gosong.     

Roh Kecil muncul, lalu berkata, "Kupikir kau sudah lupa tentang ini."     

"Akhir-akhir ini aku sibuk," kata Sima You Yue. "Kenapa kau tidak memberitahuku saja apa yang ada di dalam daripada memintaku datang langsung ke sini."     

"Nanti kau juga tahu waktu melihatnya." Roh Kecil membuat Sima You Yue penasaran. "Ayo."     

Roh Kecil membawa Sima You Yue dan Wu Lingyu masuk. Mereka naik ke tingkat demi tingkat, lalu berhenti ketika sudah sampai di antara tingkat ketiga dan keempat.     

Segumpal kabut mendung samar-samar menyelimuti tangga atas. Karena Sima You Yue belum pernah naik sebelumnya, kabut itu belum hilang.     

"Naiklah," kata Roh Kecil pada Sima You Yue.     

Sima You Yue mengangguk dan melangkah naik.     

Kabut mendung tersebut perlahan menghilang saat ia naik ke tingkat keempat. Saat ia sampai di tingkat keempat, semua kabut mendung itu pun benar-benar menghilang.     

Wu Lingyu mengikutinya. Mereka berdua berdiri di depan gerbang tingkat keempat, menunggu untuk melihat apa yang ada di sana, yang sampai membuat Roh Kecil jadi begitu misterius.     

Sima You You menarik napas dalam-dalam. Ia mengulurkan tangannya dan perlahan membuka pintu gerbang.     

Lantai ini berbeda dengan lantai lainnya. Ini bukanlah dataran yang terbentang luas, juga bukan sebuah tambang. Lantai ini hanya sebuah ruang gelap yang besar. Ruang yang sangat, sangat besar yang terdapat di dalam Pagoda Roh.     

"Gelap sekali. Udaranya penuh debu." Sima You Yue melambaikan tangannya ke depan.     

"Kau jadi bodoh setelah terluka," komentar Roh Kecil dengan merendahkan.     

Sima You Yue sudah semakin pintar dan kuat akhir-akhir ini, sehingga ia nyaris lupa bagaimana Roh Kecil selalu merendahkannya sebelumnya.     

"…." Raut wajah Sima You Yue langsung berubah masam. Roh Kecil sedang menguji kesabarannya lagi.     

Bukankah Roh Kecil sudah pernah bilang kalau ia bisa mengendalikan lantai ini? Roh Kecil sebenarnya bisa langsung mengingatkannya saja dan bukannya justru menghinanya.     

Menggunakan pikirannya, ruangan yang gelap tersebut pun berubah menjadi terang. Namun, pemandangan yang tiba-tiba menyambut mereka membuatnya tertegun. Bahkan Wu Lingyu pun terkejut.     

Setelah beberapa saat, ia kembali menguasai diri. Ia melihat tumpukan besi tua di depannya. Ia bertanya dengan tidak percaya, "Apakah ini benda yang ada di tingkat keempat?"     

"Benar!" jawab Roh Kecil dengan tegas.     

Mulutnya bergerak-gerak. Pantas saja Roh Kecil memintanya untuk langsung melihat sendiri. Kalau Roh Kecil yang memberitahunya, ia tidak akan percaya.     

Roh Kecil menatapnya dengan menghina dan memutar matanya. "Kau benar-benar mengira itu hanyalah setumpuk besi tua?"     

"Bukannya memang begitu?" Sima You Yue menoleh dengan bingung.     

Roh Kecil mau tidak mau memutar matanya lagi. "Itu harta karun!"     

"Harta karun?" Sima You Yue mengambil sepotong besi yang berbentuk seperti tangan. Ia sungguh tidak bisa mengerti bagaimana Roh Kecil bisa menganggap semua ini sebagai harta karun.     

"Kubilang kau memang tolol dan bertingkah bodoh!" cela Roh Kecil. "Yang asli ada di dalam, bukan di sini! Di belakang!"     

Setelah itu, barulah Sima You Yue tahu kalau di balik ruangan tersebut, yang ukurannya lebih besar dari beberapa lapangan sepak bola yang dipenuhi dengan besi tua yang rusak, ada sebuah pintu.     

"Kenapa kau tidak bilang dari tadi?" Sima You Yue juga memutar matanya pada Roh Kecil. Sambil menggandeng Wu Lingyu, ia melangkah melewati tumpukan besi tua tersebut.     

"Ini semua harta karun. Namun, kau tidak mampu mengolahnya, jadi kau hanya bisa menganggap ini sebagai potongan-potongan besi," kata Roh Kecil.     

"Benarkah? Kalau begitu, kau yang coba, ubahlah potongan besi ini jadi harta karun supaya aku bisa jelas melihat harta karun yang kau maksud," balas Sima You Yue.     

"Kalau aku mampu melakukan itu, untuk apa aku tetap jadi roh artefak?" Roh Kecil memelototi Sima You Yue.     

Sima You Yue cemberut dan mengabaikan Roh Kecil. Besi-besi bekas yang rusak di bawah kakinya sangat tidak rata. Ia harus berjalan dengan hati-hati. Hmm, memang seperti itu.     

Keduanya berjalan beberapa saat sebelum tiba di ujung ruangan yang lain. Setelah menginjak tumpukan besi tua, Sima You Yue akhirnya melihat sesuatu yang menyerupai sebuah pintu.     

Keduanya berjalan turun dan Wu Lingyu pergi untuk membuka pintu. Namun, pintunya tetap bergeming.     

"Kau tidak bisa membukanya, cuma You Yue yang bisa," kata Roh Kecil.     

Tempat ini milik Sima You Yue, jadi hanya ia yang bisa datang dan pergi dengan bebas di sini.     

Ia berjalan mendekat mendekat dan mendorong pintu tersebut dengan pelan. Pintunya terbuka.     

Area di belakang pintu itu gelap. Mengingat pengalamannya sebelumnya, ia menggunakan pikirannya dan tempat itu langsung berubah jadi terang benderang.     

"Sss -"     

Setelah melihat apa yang ada di dalam ruangan tersebut, ia menarik napas dalam-dalam. Mereka melihat mesin berwujud manusia yang berdiri berbaris dengan rapi. Ternyata mesin-mesin itu adalah hasil rakitan dari tumpukan besi-besi tua yang sudah rusak di luar.     

"Apakah ini meka?!" Sima You Yue menutup mulutnya, merasa tidak percaya.     

"Ya." Roh Kecil membenarkan. "Sudah kubilang kan ini bukan hanya besi bekas. Namun, kau tidak tahu bagaimana cara memanfaatkannya, maka dari itu kau berpikir demikian."     

"Baiklah, aku akui kali ini kau benar." Sima You Yue berjalan mendekat dan mengulurkan tangan untuk menyentuh salah satu meka.     

Menurut pendapat orang-orang di benua tersebut dan orang-orang terdahulu, meka adalah robot untuk orang biasa. Ukuran badan meka tersebut tinggi. Kabarnya kemampuan bertarung meka lebih kuat daripada Binatang Roh dengan peringkat yang sama.     

"Ini sangat mengejutkan, meka ternyata benar-benar ada!" seru Sima You Yue. "Namun, bagaimana cara mengendalikannya?"     

"Bagaimana mungkin aku tahu?" jawab Roh Kecil. "Tidak seorang pun di antara mantan masterku yang bisa mengendalikannya."     

"Apa kau tahu bagaimana caranya?" tanya Sima You Yue pada Wu Lingyu.     

"Aku tahu sedikit. Namun, aku tidak terlalu menguasainya," jawab Wu Lingyu.     

Wu Lingyu baru mendengar tentang meka saat sebelum pergi ke Alam Iblis. Ia belum pernah benar-benar melihat meka secara langsung sebelumnya. Bahkan setelah pergi ke Alam Iblis, ia juga belum mengetahui lebih banyak tentang meka.     

"Apa yang kau tahu?"     

"Cara mengendalikan meka peringkat terendah," jawab Wu Lingyu. "Tampaknya kalau peringkatnya berbeda, cara pengendaliannya pun berbeda."     

"Oh." Sima You Yue tidak menyangka kalau Wu Lingyu ternyata tahu segalanya. "Kalau begitu, beri tahu aku dasar-dasarnya. Saat aku keluar, aku akan mencari informasi lebih lanjut di buku-buku."     

"Setelah ini, kau tetap masih harus membedakan peringkatnya," kata Roh Kecil.     

"Kata siapa aku harus membedakan peringkatnya? Bukankah sudah jelas? Kau bisa dengan mudah membedakannya," kata Sima You Yue.     

"Oh? Kau sudah jadi lebih pintar sekarang?" tanya Roh Kecil.     

"…."     

Sima You Yue tidak tahan lagi. Ia menarik Roh Kecil ke dalam pelukannya dan mengusap wajah Roh Kecil kuat-kuat.     

"Penampilan meka-meka ini berbeda. Mustahil kan kalau semakin halus meka-nya, semakin rendah peringkatnya? Aku masih bisa mengerti hal-hal semacam ini!"     

Ia sudah memperhatikan penampilan meka yang berbeda-beda di setiap area. Ada yang kasar dan ada yang halus. Hanya dengan sekali lihat saja orang pasti bisa menentukan peringkat mereka dengan mudah.     

Beberapa meka bahkan tampak mirip dengan manusia sungguhan, tetapi wajah mereka datar, tidak punya ekspresi.     

Tiba-tiba, tangan Sima You Yue berhenti, wajahnya tampak terkejut. Ia menggandeng Roh Kecil dan berjalan menuju ke salah satu meka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.