Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Aku Mau Merebut Benda Milikmu



Aku Mau Merebut Benda Milikmu

0Sima You Yue menatap Di Zhe, tatapan itu membuat Di Zhe merasa tidak tenang.     

Dan benar saja ….     

"Di mana ibuku?" tanya Sima You Yue.     

"Aku juga tidak tahu," jawab Di Zhe. "Tidak ada yang tahu di mana Bibi Kecil berada. Kalau kau mau tahu, kau harus pulang dan bertanya pada kakekmu, Raja Hantu."     

"Kau pikir aku akan percaya mendengar jawabanmu itu?" Sima You Yue tahu Di Zhe tidak mengatakan yang sebenarnya, jadi ia tidak benar-benar memercayainya.     

"Kenapa tidak?" tanya Di Zhe. "Kalau kau tidak percaya, silakan tanyakan pada orang-orang di Alam Hantu, apakah ada yang tahu di mana Putri Kegelapan Yu Ke Luo berada."     

Sima You Yue tidak berbicara, ia hanya menatap Di Zhe.     

Namun, Di Zhe tetap tidak berniat mengungkapkan keberadaan Yu Ke Luo. Keduanya sama-sama tidak mau mengalah.     

"Maksudmu, aku tidak bisa pergi ke Alam Hantu sekarang?" tanya Sima You Yue dengan pelan setelah beberapa saat.     

"Kau bukan anggota Alam Hantu, jadi kau tidak usah banyak tanya tentang Alam Hantu," jawab Di Zhe dengan kejam.     

"Benarkah? Kalau aku bunuh diri setelah meninggalkan tanah abadi dan rohku pergi ke Alam Hantu, bukankah aku akan menjadi anggota Alam Hantu?" ancam Sima You Yue.     

"Kau -"     

Di Zhe mengamuk lagi. Melihat sikap Sima You Yue yang serius, ia khawatir Sima You Yue akan bunuh diri begitu Sima You Yue pergi dari situ dan jadi masuk ke Alam Hantu. Karena itu bisa saja terjadi kalau Bibi Kecil yang mengancam demikian.     

"Kau mau memberitahuku, atau tidak?"     

"Ya, aku tahu ibumu ada di mana, tetapi untuk apa aku memberitahumu? Kau tidak bisa pergi ke Alam Hantu saat kau masih berada di dunia manusia. Kalau hanya jiwamu yang pergi ke sana, kau cuma akan menjadi seorang hantu kecil tanpa ingatan atau energi roh. Kau akan langsung dimakan oleh hantu lain, bagaimana mungkin kau bisa menyelamatkan ibumu?" jawab Di Zhe.     

"Karena kau tahu toh aku tidak bisa pergi ke Alam Hantu, jadi kenapa kau tidak memberitahuku saja ibuku ada di mana dan apa yang sebenarnya terjadi dahulu?" tanya Sima You Yue.     

"Aku tidak tahu apa yang terjadi saat itu, aku tidak berada di kota waktu itu terjadi," jawab Di Zhe. "Ketika aku mendengar beritanya dan bergegas kembali, aku juga tidak tahu Bibi Kecil dibawa ke mana. Kalau dia tidak meninggalkan giok kehidupan keduanya padaku, aku bahkan tidak akan tahu apakah dia masih hidup atau tidak."     

"Kau punya giok kehidupan Ibu?"     

"Tidak, giok kehidupannya ada di istana. Giok Hitam yang kupegang diberikan langsung padaku oleh ibumu ketika kami ada di dunia manusia. Itu tidak seakurat giok kehidupan, tetapi aku masih bisa melihat kalau dia masih hidup. Dan —"     

"Dan apa?"     

"Giok Hitam bisa menunjukkan arah di mana ibumu berada," jawab Di Zhe. "Aku mungkin sudah terlalu banyak cari masalah selama dua tahun terakhir, itulah kenapa Klan Hantu bisa sampai mengetahuinya."     

"Klan Hantu? Klan ibunya Yu Du?" tanya Sima You Yue.     

"Mmm."     

"Pantas saja Di Wu E tahu di mana ibumu berada, dan juga tahu apa yang sedang kau lakukan," kata Sima You Yue.     

"Baiklah, aku sudah menjawab pertanyaanmu, bisakah kau pergi dari sini sekarang?"     

"Kapan aku bilang kalau aku mau pergi dari sini?" tanya Sima You Yue. "Aku cuma bilang kalau keadaanku di sini lebih aman dibandingkan dengan kalian, tetapi aku tidak bilang kalau aku mau pergi keluar."     

"Kau …."     

"Aku punya maksud yang ketiga." Sima You Yue tidak peduli melihat Di Zhe yang jengkel terhadapnya. "Aku menginginkan sesuatu darimu."     

"Apa?"     

"Pataka Seratus Hantu," jawab Sima You Yue.     

"Tidak!" tolak Di Zhe langsung.     

Ia pasti akan memberikan semua benda lain yang diinginkan Sima You Yue, tetapi bukan Pataka Seratus Hantu, karena ia akan menggunakan benda tersebut untuk menyelamatkan Bibi Kecil.     

"Akan lebih baik kalau kau memberikannya padaku. Kalau tidak, aku akan merebutnya dengan paksa," kata Sima You Yue. "Aku pasti akan mendapatkannya. Kalau tidak, aku tidak akan mengikutimu selama ini, apalagi sampai menyusulmu ke tempat seperti ini."     

"…."     

Perampok! Penjahat!     

"Tidak." Di Zhe tetap tidak mau mengalah. "Tahukah kau untuk apa Pataka Seratus Hantu itu?"     

"Di Wu E memberitahuku kalau kau mau menggunakannya untuk menyelamatkan Ibu," jawab Sima You Yue.     

"Kenapa kau tetap mau merebutnya padahal kau sudah tahu alasanku?" Di Zhe mengira Sima You Yue menginginkan Pataka Seratus Hantu karena Sima You Yue telah melihat kekuatan Pataka Seratus Hantu saat di Puncak Gunung Merah. Namun, ia tidak menyangka kalau Sima You Yue ternyata sudah tahu alasannya menggunakan Pataka Seratus Hantu!     

"Apakah kau tahu Master Peramal dari dunia manusia, Yin Lin?" tanya Sima You Yue.     

"Tahu," jawab Di Zhe. Reputasi peramal tersebut lebih terkenal daripada peramal di Alam Hantu. Sebagai seseorang yang punya hubungan dengan klan kerajaan, ia pasti tahu siapa Yin Lin.     

"Tepat sebelum aku masuk ke tanah abadi, dia bilang padaku kalau aku harus mendapatkan Pataka Seratus Hantu. Dia juga bilang kalau benda itu hanya boleh ada di tanganku, dan hanya aku yang bisa mendapatkannya," kata Sima You Yue.     

Apakah Yin Lin sekarang juga jadi terlibat dalam masalah ini?     

"Bagaimana kalau aku bersikeras tidak mau memberikannya?" Di Zhe penasaran kenapa Yin Lin berkata demikian, tetapi ia juga tidak mau menyerahkan Pataka Seratus Hantu-nya pada Sima You Yue.     

"Begini, kalau kau memberikan benda itu padaku, kau akan jadi sepupuku. Kalau tidak, aku akan merebutnya. Kalau sudah sampai di titik itu, salah satu dari kita akan mati atau kita berdua akan sama-sama mati, itu tidak dalam kendaliku lagi."     

"Aku sepupumu, aku akan selalu jadi sepupumu!" teriak Di Zhe. "Aku keluargamu!"     

"Bahkan Yu Du itu saja pamanku!" bantah Sima You Yue.     

Ia tetap membunuh Yu Du walaupun ia tahu Yu Du itu pamannya. Jadi, tidak peduli mereka saudara atau bukan, hubungannya dengan Klan Hantu memang belum sedekat itu!     

"…."     

Pengawal Di Zhe menyadari kalau Sima You Yue bisa membuat tuan mereka marah. Meskipun keduanya tidak banyak berkomunikasi, tetapi Sima You Yue bisa membuat Di Zhe jengkel sepanjang waktu.     

Sima You Yue menatap Di Zhe, menunggu jawaban Di Zhe.     

"You Yue, aku benar-benar tidak bisa." Di Zhe memejamkan mata. "Aku membutuhkan ini untuk menyelamatkan ibumu. Aku semakin dekat dengan kebenarannya setelah melalui begitu banyak hal. Kau tidak bisa membuatku menyerahkan Pataka Seratus Hantu sekarang. Kalau kau benar-benar menginginkannya, aku akan memberikannya padamu setelah aku menyelamatkan ibumu."     

Sima You Yue tidak yakin apa yang telah terjadi antara Di Zhe dan ibunya sehingga Di Zhe begitu keras kepala, tetapi ia senang mengetahui bahwa ada seseorang yang terus berusaha membantu ibunya ketika ibunya sedang dalam masalah.     

"Apakah kau yakin kau bisa menyelamatkan Ibu?" Sima You Yue tenang dan tidak terdengar sekeras kepala sebelumnya, tetapi bukan berarti ia menyerah.     

"Kalau aku berhasil membunuh hantu-hantu di sini, peluangnya lima puluh persen," jawab Di Zhe.     

"Lima puluh persen? Berarti peluang kegagalanmu juga lima puluh persen," kata Sima You Yue.     

Di Zhe mengangguk. "Walaupun peluangku hanya satu banding sepuluh ribu, aku tetap akan mengeluarkan Bibi Kecil!"     

"Setengah peluang saja kau tak punya, kau mau menghalangi jalan keluar Ibu?" Andai saja hubungan mereka dekat, ia ingin membuka kepala Di Zhe untuk melihat apa yang sebenarnya Di Zhe pikirkan.     

"Menghalangi jalan keluar Bibi Kecil?" Di Zhe tercengang mendengar celaan Sima You Yue. "Bagaimana mungkin aku bisa menghalangi jalan keluarnya?"     

"Justru kenapa tidak?" Sima You Yue memelototi Di Zhe. "Kalau kau menyelamatkan Ibu sekarang hanya dengan setengah peluang untuk berhasil, mungkin kau bisa menyelamatkannya. Bagaimana kalau kau menunggu lebih lama dan peluangmu berubah menjadi delapan puluh persen? Sebenarnya kau bisa menyelamatkan Ibu, tetapi bagaimana kalau kau tergesa-gesa seperti sekarang dan kau gagal? Kau mati atau kekuatan yang telah kau miliki sirna, kalau begitu, siapa lagi yang bisa Ibu andalkan?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.