Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Tidak Sengaja Membunuh Orang yang Penting Bagimu



Tidak Sengaja Membunuh Orang yang Penting Bagimu

3Ketika Sima You Yue dan yang lainnya sepertinya sudah cukup banyak membahas urusan mereka, lagi-lagi Sima You Yue diseret oleh Mo Yu untuk lebih banyak minum teh.     

Sima You Yue memutar matanya ke arah Mo Yu, lalu berkata, "Mo Yu, upacara pengangkatan akbar akan diadakan besok. Kita sudahi dahulu hari ini. Aku harus memikirkan baik-baik bagaimana cara menghadapi orang-orang itu besok."     

"Apanya yang harus dipikirkan?" tanya Mo Yu dengan tidak setuju. "Mereka hanyalah sekelompok bandit kecil."     

"Di matamu mereka itu bandit kecil. Di mata mereka, akulah yang bandit kecil," jawab Sima You Yue. "Ini bukan sesuatu yang bisa kuabaikan hanya karena aku tidak mau berurusan dengan orang-orang itu."     

"Bukankah He Chen Dong sudah mengurusnya untukmu?"     

"Satu-satunya hal yang bisa Paman He lakukan adalah menghentikan mereka untuk membunuhku selama aku ada di kota ini. Itu tidak berarti mereka tidak akan mempersulitku saat mereka bertemu denganku besok," jawab Sima You Yue.     

"Biarkan saja Klan Jun yang mengatasinya," kata Mo Yu.     

"Apakah Klan Jun sekuat itu?"     

"Mereka masih bisa menjamin keamananmu."     

"Kenapa kau tidak bilang dari tadi! Kalau begini kan aku tidak perlu lagi memikirkan soal besok," kata Sima You Yue.     

"Jadi, apa kau sudah bisa minum teh bersamaku sekarang?"     

"…."     

Percayalah, Mo Yu tidak akan lupa perihal teh!     

"Kau tadi bilang kau punya teh yang belum pernah kurasakan sebelumnya." Mo Yu sangat menggemari teh.     

"Karena kau tidak bisa berhenti memikirkannya, aku akan membiarkanmu mencicipinya. Sudah lama kusimpan teh ini," kata Sima You Yue. "Kuberi tahu kau ya, teh ini terasa lebih enak kalau lebih lama diseduh. Sejak aku menemukan teh ini sampai sekarang, sudah beberapa tahun lamanya, aku tidak pernah sampai hati meminumnya. Namun, aku akan membiarkanmu meminumnya hari ini. Bagaimana, lumayan kan?"     

"Apa namanya?"     

"Teh pu er[1]," jawab Sima You Yue. "Teh ini berbeda dengan teh yang kau minum sebelumnya. Sebentar lagi kau bisa menikmatinya dengan santai."     

Sima You Yue mengeluarkan seperangkat penyeduh teh bertutup ungu. Setelah menuangkan air, ia menggunakan pisau teh untuk memotong sepotong daun teh pu er. Kemudian, ia menunggu airnya mendidih. Setelah airnya mendidih, ia mengisi cangkir sampai meluap, mencuci tehnya, lalu menuangkannya lagi. Kemudian, ia memberikan teh tersebut kepada Mo Yu.     

Selama itu, Mo Yu sudah melihat Sima You Yue mengeluarkan berbagai jenis perangkat penyeduh teh. Sekarang ketika ia melihat Sima You Yue mengeluarkan jenis perangkat penyeduh teh yang lain lagi, ia merasa seolah-olah ia sudah membuang-buang banyak teh enak di masa lalu.     

Untunglah Mo Yu bertemu dengan Sima You Yue di dunia manusia dan Sima You Yue mengizinkannya mencari tahu bagaimana cara menyeduh teh yang sebenarnya. Kalau tidak, ia tidak akan pernah menemukan esens teh yang sejati.     

Orang-orang macam Selir Hantu cuma tahu cara mencarikan teh yang enak untuk Mo Yu. Dibandingkan dengan Sima You Yue, itu tidak ada apa-apanya. Meskipun Sima You Yue selalu mengungkapkan perasaannya dengan jelas dan tidak pernah menutupinya, itu sama sekali tidak membuat Mo Yu menjauh.     

Melihat Sima You Yue dan Mo Yu minum teh dan mengobrol berdua di paviliun, dan mendengar tawa You Yue sesekali berderai, yang lainnya dalam hati merasa beruntung Sima You Yue tahu bagaimana cara menyeduh teh. Kalau tidak, ia bukan hanya tidak akan punya penolong baru tersebut, hidupnya sendiri pun pasti akan sangat menyedihkan.     

Pada keesokan paginya, Sima You Yue harus bangun dan bersih-bersih. Pada saat ia membuka matanya, hal pertama yang ia pikirkan adalah ia bertanya-tanya sampai kapan ia harus menanggung hukumannya tersebut.     

Ia harus tidur setiap hari. Awalnya tidak masalah, tetapi lama-kelamaan ia merasa itu hanya buang-buang waktu saja!     

Ia menghembuskan napas sambil bergolek di tempat tidur. Dalam sekali loncat, ia langsung bangkit dan mengemasi tendanya. Saat itu, semua orang juga sudah bersiap-siap.     

Karena ada terlalu banyak orang dan wilayah Kota Persenjataan cukup kecil, semua orang harus berjalan kaki ke pelataran besar milik Serikat Master Persenjataan.     

Awalnya, upacara seharusnya diadakan di Serikat Master Persenjataan, tetapi karena orangnya terlalu banyak, mereka jadi harus pindah ke tempat yang lebih besar.     

Namun, pelataran tersebut tidak terlalu jauh dari tempat tinggal Sima You Yue dan yang lainnya. Mereka tiba dalam waktu setengah jam berjalan kaki.     

Sima You Yue dan yang lainnya baru sampai di luar gerbang utama ketika mereka melihat Ketua Klan Jun berjalan masuk dengan sekelompok orang. Sima You Yue melirik mereka, tetapi ternyata Mo Yu tidak ada bersama mereka!     

"Nona Muda You Yue, kebetulan sekali," sapa Jun Wei sambil menangkupkan tinjunya untuk memberi hormat dan tersenyum kepada Sima You Yue.     

"Ketua Klan Jun, kebetulan sekali." Sima You Yue balik membungkuk.     

Jun Wei sudah jauh-jauh datang ke depan pintu pelataran Sima You Yue. Kebetulan tersebut terlalu … kebetulan!     

"Karena kita semua mau menuju ke pelataran, sebaiknya kita pergi bersama-sama," kata Jun Wei.     

Sima You Yue ingat saat Mo Yu memberitahunya kemarin kalau Klan Jun akan membantu melindunginya dari Paviliun Bijaksana dan Klan Wu hari ini. Ia menduga Klan Jun datang ke situ atas perintah Mo Yu.     

"Baguslah kalau begitu! Ketua Klan Jun, silakan."     

"Silakan."     

Ini bisa saja karena perintah Mo Yu, tetapi tampaknya anggota Klan Jun yang datang kali ini bersikap lebih ramah daripada sebelumnya. Mereka mengobrol dengan Sima You Yue di jalan, dan tidak bersikap sedingin sebelumnya.     

"Kenapa Mo Yu tidak ada di sini?" tanya Sima You Yue.     

"Orang itu. Dia bilang dia tidak suka menonton pesta, jadi dia tidak mau datang," jawab Jun Wei. "Kami harus berterima kasih padamu, Nona You Yue, karena telah meladeninya selama dua hari ini. Kalau tidak, aku sendiri terlampau sibuk beberapa hari terakhir ini."     

Sima You Yue memahami maksud yang sebenarnya dari kata-kata Jun Wei, dan diam-diam membayangkan betapa beruntungnya Jun Wei karena telah berhasil membebaskan diri dari Mo Yu. Sebagai gantinya, ia sendiri justru jadi harus minum berkendi-kendi air, tahu!     

Saat mereka tiba di pelataran, ia bisa merasakan gelombang niat membunuh yang kuat yang mengepung mereka. Ia menengadah dan melihat sekelompok orang berseragam sedang menatapnya dengan niat membunuh, mengawasinya dan yang lainnya.     

Ia mengenali seragam tersebut. Mereka anggota Klan Wu dan Paviliun Bijaksana. Yang mengejutkannya adalah ternyata Nalan Lan juga ada di antara orang-orang itu.     

Mengingat siapa Nalan Lan, bagaimana mungkin ia bisa datang dan ikut serta dalam upacara tersebut?     

Adapun Nalan Lan, sepertinya matanya dipenuhi dengan lebih banyak kebencian daripada sebelumnya ketika ia menatap Sima You Yue. Seolah-olah Sima You Yue telah membunuh seseorang yang penting baginya.     

Sepertinya Lebah Merah Tua telah mengirimkan kembali beberapa informasi yang bernada demikian. Ada seorang gadis yang menaruh hati pada seorang lelaki, tetapi lelaki itu telah terbunuh di jalan kemarin.     

Gadis tersebut tidak mungkin Nalan Lan, kan?     

Melihat Sima You Yue menatap Nalan Lan dengan bingung, Jun Wei pun berkata, "Dia Putri Suci yang baru saja dipilih oleh Paviliun Bijaksana. Sepertinya dia telah mengukir jalannya sendiri ke Negeri Purba jadi mereka membuat pengecualian untuk mengangkatnya."     

"Jalannya sendiri ya …." Sima You Yue tersenyum.     

Jalan Nalan Lan belum sepenuhnya terbentuk, di mana sebelumnya kata 'hati' yang paling penting justru telah terbang ke Han Miao Shuang. Kapan pun ia mengingat kejadian tersebut, ia ingin terbahak!     

"Sepertinya dia sangat membencimu!" komentar Jun Wei. "Mungkinkah ini karena fakta bahwa dua gadis yang cantik dan berbakat tidak bisa hidup berdampingan?"     

"Ketua Klan Jun, kau terlalu banyak berpikir," jawab Sima You Yue. "Ini karena aku telah tidak sengaja membunuh lelaki yang dia sukai kemarin. Maka dari itu, dia tidak sabar mau menerkamku dan menghajarku!"     

"Kau membunuh lelaki yang dia sukai? Berarti dia memang seharusnya menerkam dan memukulimu." Jun Wei menyetujui.     

"…."     

Hei, Ketua Klan Jun, bukankah ini saja sudah cukup menarik untukmu?     

Sementara itu, ketika Nalan Lan melihat Sima You Yue, ia diam-diam mulai mengingat kembali semua kebenciannya terhadap Sima You Yue. Sekarang ia jauh lebih membenci Sima You Yue daripada ketika Sima You Yue mengungkap kalau ia telah menyelingkuhi Murong An.     

Kalau mereka sedang tidak berada di situ, ia pasti akan langsung membunuh Sima You Yue begitu saja.     

Gurunya telah membawanya ke Negeri Purba dan ia bertemu dengan Mu Bai, yang berkunjung dari Paviliun Bijaksana Pusat untuk berpatroli. Sejak saat itu, ia mulai menyukai Mu Bai.     

Selama bertahun-tahun ini, ia dengan tekun berusaha tumbuh lebih kuat dan berkultivasi hanya supaya ia bisa masuk ke Paviliun Bijaksana Pusat dan jadi sering bertemu Mu Bai. Itulah kenapa ia tidak sepenuhnya mengejar Sima You Yue walaupun ia tahu kalau Sima You Yue juga ada di Negeri Purba.     

Namun, Sima You Yue telah membunuh lelaki yang ia sukai. Dan peristiwa ini terjadi tepat ketika ia akhirnya berhasil masuk ke sekte dalam dua bulan yang lalu. Ia jelas sangat dekat dengan sumber kebahagiaannya. Namun, begitu Sima You Yue muncul, lagi-lagi Sima You Yue menghancurkan mimpinya. Sama seperti yang Sima You Yue lakukan ketika mereka masih muda!     

Sima You Yue-lah kutukan atas hidupnya!     

[1] Jenis teh fermentasi yang diproduksi secara tradisional di Provinsi Yunnan, Tiongkok. Diproses dengan cara khusus untuk mendorong fermentasi mikroba setelah daun dikeringkan, menua dengan lebih dinamis daripada teh yang lainnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.