Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Mengenang



Mengenang

3Melihat Sima You Yue berjalan mendekat, Xia Chang Tian dan Zhao Xiang Qi pun mengembuskan napas lega.     

"Mengapa kalian ada di sini?" tanya Xia Chang Tian.     

"Aku menang juara pertama, jadi saudara seniorku datang ke sini untuk merayakannya bersamaku. Dia mendengarku membicarakan apa yang terjadi di luar kota, jadi dia ingin datang ke sini dan memeriksanya, siapa tahu dia bisa melihat sesuatu. Kami pergi ke bagian luar kota kemarin karena aku harus bertemu dengan Ketua Paviliun Shao di luar kota pagi ini," jelas Sima You Yue.     

"Untunglah kalian tidak datang ke sini saat larut malam," kata Xia Chang Tian.     

"Apa yang sebenarnya terjadi di sini? Kenapa ada aura iblis yang begitu pekat di sini?" tanya Sima You Yue dengan heran.     

"Kami belum yakin, tetapi jelas ini bukan masalah kecil," jawab Gao Zhi Hong.     

"Di mana Master Paviliun?" tanya Wu Lingyu dengan cemas. "Dia sampai di sini tadi malam."     

"Tidak ada yang melihatnya," jawab Xia Chang Tian. "Kami menemukan beberapa bagian tubuh yang terpotong-potong, tetapi itu bukan bagian tubuhnya."     

"Aku akan menghubungi Paviliun," kata Wu Lingyu, lalu pergi ke samping.     

Tidak lama kemudian, lorong ruang terbuka dan sekelompok orang keluar dari sana. Yang agak mengejutkan Sima You Yue adalah Nalan Lan ternyata juga ikut.     

Nalan Lan terkejut melihat Sima You Yue dan langsung membuang muka dengan wajah datar, seolah ia tidak mengenal Sima You Yue.     

Melihat Nalan Lan, Sima You Yue mau tidak mau mengingat kejadian ketika terakhir kali Nalan Lan melarikan diri dari kilat kesengsaraan. Sudut bibirnya sedikit melengkung membentuk senyuman.     

"Yang Mulia," sapa orang-orang Paviliun Bijaksana pada Wu Lingyu.     

Shao Yun Xiao tidak ada di sana, jadi Wu Lingyu-lah yang sekarang menduduki peringkat tertinggi di situ.     

"Utusan, apakah kau membawa barang itu?" tanya Wu Lingyu.     

"Aku membawanya." Ning Tai mengeluarkan sebuah kotak dan menyerahkannya kepada Wu Lingyu dengan kedua tangannya.     

Wu Lingyu membuka kotak tersebut, di dalamnya ada pelat nama yang sudah rusak.     

"Silakan, Putra Suci," kata Ning Tai.     

Wu Lingyu mengangguk dan memadatkan sebuah bola energi roh berwarna putih, yang kemudian melilit pelat nama tersebut. Setelah itu, seberkas cahaya putih langsung menunjukkan kejadian kematian Shao Yun Xiao di hadapan semua orang.     

Pada saat yang sama, Ketua Paviliun Bijaksana di wilayah dalam dan paviliun lainnya juga menyaksikan kejadian yang sama.     

"Apa itu?" seru Ning Tai. "Bagaimana mungkin bisa jadi begini?!"     

Awalnya mereka mengira bahwa pembunuh Master Paviliun akan muncul, tetapi mereka hanya bisa melihat bercak hitam asam, tidak ada yang lain, sepertinya Shao Yun Xiao terbunuh di ruang hitam.     

"Itu tampak seperti bagian dalam tubuh seekor Binatang Roh," kata Zhao Xiang Qi.     

"Sepertinya itu memang semacam Binatang Roh Iblis," kata Xia Chang Tian. "Mungkin seekor Binatang Roh Iblis yang sangat kuat dari Alam Iblis."     

Anggota Paviliun Bijaksana yang lain juga memperhatikan bahwa ada aura iblis yang masih tersisa di sekitar situ.     

"Kenapa Binatang Roh Iblis dari Alam Iblis muncul di sini?" tanya Wu Lingyu.     

"Masih belum jelas, kita hanya bisa lanjut menyelidiki," jawab Xia Chang Tian. "Zhi Hong, kalian teruslah menyelidiki di sini, kita akan berbicara lagi setelah kita menyelesaikan babak terakhir pertandingan Alkimia hari ini."     

Hari itu merupakan babak terakhir dalam pertandingan kelompok pertama dan semua orang sudah menunggu di gelanggang. Supaya tidak banyak orang yang panik, mereka harus melanjutkan jalannya pertandingan.     

Xia Chang Tian dan Zhao Xiang Qi meninggalkan desa di pegunungan tersebut dan kembali ke Kota Samudra Awan, sementara yang lain tetap tinggal dan terus menyelidiki dan mencari. Sima You Yue juga tetap tinggal di situ untuk menemani Wu Lingyu.     

"Tak kusangka kau masih hidup," kata Nalan Lan dengan pelan, setelah berjalan ke arah Sima You Yue.     

"Aku juga tak menyangka kau masih hidup," balas Sima You Yue.     

"Kudengar kau jadi juara pertama dalam pertandingan Alkimia. Mengejutkan," komentar Nalan Lan. "Melihatmu seperti ini, rasanya sulit dipercaya kalau kau dahulu hanya seorang sampah."     

"Melihatmu bertingkah sok suci seperti sekarang, aku juga sulit membayangkan kalau kau dahulu kejam dan tanpa ampun," balas Sima You Yue. "Namun, kalau diingat-ingat, kau memang suka sok suci dari dahulu."     

"Kau masih menjengkelkan seperti biasa," kata Nalan Lan.     

"Kau juga," balas Sima You Yue.     

Nalan Lan memelototi Sima You Yue. Setelah tidak bertemu selama bertahun-tahun, Sima You Yue tampaknya jadi pintar bicara.     

"Jangan memelototiku seperti itu, jangan kau pikir aku lupa kalau kau dan komplotanmu beberapa kali mencoba membunuhku di Benua Yi Lin." Sima You Yue balas menatap Nalan Lan.     

"…." Nalan Lan tertawa, lalu bertanya, "Memangnya kenapa? Memangnya kau pikir kau bisa membunuhku sekarang?"     

"Kau pikir aku tidak bisa?" Sima You Yue tertawa dengan jahat. "Kau pikir kau bisa tenang dan bebas sesuka hatimu sekarang karena kau punya perlindungan dari Paviliun Bijaksana?"     

"Hehehe, kau salah, aku memang tidak pernah takut," jawab Nalan Lan. "Hanya aku yang bisa membunuhmu, kau tidak bisa membunuhku."     

Sima You Yue merenung sambil memutar-mutar cincin ilusi di tangannya. Ia mempertimbangkan apakah sebaiknya ia langsung membunuh Nalan Lan saja di situ, langsung menyerang Nalan Lan secara tiba-tiba.     

"Lan'er, kemarilah," panggil Ning Tai dari sisi lain.     

Suara Ning Tai menyadarkan Sima You Yue dari kegegabahannya. Ia pasti akan diserang oleh anggota Paviliun Bijaksana kalau ia langsung membunuh Nalan Lan saat itu juga di situ. Ia sungguh tidak punya waktu untuk berurusan dengan mereka.     

"Ya, Utusan Ning," jawab Nalan Lan. Lalu ia berkata pada Sima You Yue, "Dari pancaran matamu aku tahu kalau kau mau membunuhku, tetapi … kita lihat saja, siapa yang akan terbunuh."     

Setelah menyelesaikan kalimatnya, ia berbalik dan pergi menghampiri Ning Tai tanpa menunggu tanggapan Sima You Yue.     

"Lan'er, kau kenal orang itu?"     

"Mm, aku dahulu mengenalnya …."     

"Benarkah? Kemarilah, aku ingin memberitahumu sesuatu."     

"Baik …."     

Sima You Yue mengawasi Nalan Lan yang berjalan pergi dan bergumam, "Baiklah, kita lihat saja."     

Anggota Serikat Alkemis dan Subbagian Pil menyelidiki desa di pegunungan tersebut sepanjang hari, tetapi mereka tetap tidak dapat menemukan apa pun. Anggota Paviliun Bijaksana juga tidak berhasil menemukan apa pun. Upaya mereka semua tak berhasil dan sia-sia.     

Malam itu, anggota Sekte Langit dan Lembah Iblis Ilahi datang untuk menemui Sima You Yue.     

"Kau bisa pulang dengan mereka dahulu, menyelesaikan masalah ini akan memakan waktu beberapa hari," kata Wu Lingyu.     

Melihat sekelompok orang yang terus-menerus khawatir tersebut, Sima You Yue tahu kalau masalah itu tidak akan mudah untuk diselesaikan. Sebagai orang luar, tidak baik kalau ia tetap tinggal di situ seorang diri, jadi ia pun mengangguk dan pergi keluar dari desa.     

Han Miao Shuang, Su Xiao Xiao dan Ying Bai Chuan menunggunya di luar.     

"Saudara Senior, Saudari Senior, Saudara Senior Ying, kenapa kalian ada di sini?" tanya Sima You Yue sambil berjalan ke arah mereka.     

Han Miao Shuang dan yang lainnya melihat kalau Sima You Yue sudah keluar. Han Miao Shuang melihatnya dari ujung rambut sampai ujung kaki, lalu bertanya, "Saudara Junior, kau baik-baik saja?"     

"Aku baik-baik saja, aku tidak di sini saat peristiwa itu terjadi," jawab Sima You Yue.     

"Apa yang sebenarnya terjadi di sini? Mengapa Klan Iblis bisa tiba-tiba muncul?"     

Sima You Yue melihat ke sekeliling, lalu berkata, "Kita akan bicara lagi setelah kita pulang."     

Keadaan di situ sangat kacau, ada beberapa hal tidak bisa ia katakan di situ.     

Han Miao Shuang dan yang lainnya langsung paham. Ying Bai Chuan berkata, "Kau keluar lama sekali. Guru tahu kalau telah terjadi sesuatu di sini dan mengkhawatirkanmu, jadi dia meminta kami untuk membawamu pulang."     

"Direktur Mao juga. Setelah dia mendengar sesuatu terjadi di daerah luar dan mendengar kalau kau juga sedang di luar, kami langsung panik setengah mati," kata Han Miao Shuang.     

"Kalau begitu, ayo pulang."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.