Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Menjebakmu (1)



Menjebakmu (1)

1Setelah merasakan napas Binatang Roh Keberuntungan hari itu, semua orang jadi bersemangat dan mengutus segerombolan orang untuk mencari Binatang Roh Keberuntungan tersebut, tidak terkecuali anggota Istana Yin Yang.     

Tentu saja, dengan adanya anggota Klan Zong Zheng, anggota Istana Yin Yang tidak perlu benar-benar keluar dan hanya menggunakan penanda untuk mengirim beberapa orang untuk mengikuti anggota Klan Zong Zheng.     

Tidak jelas apakah Istana Yin Yang dan Klan Zong Zheng bernasib baik atau buruk. Kelompok lainnya tidak berhasil menemukan satu pun jejak Binatang Roh Keberuntungan bahkan setelah memeriksa sekeliling dengan cermat, tetapi begitu Klan Zong Zheng dan Istana Yin Yang melangkah keluar, mereka langsung melihat si kera tua dan seekor Binatang Roh lainnya sedang bertarung.     

Akibat pertarungan tersebut memengaruhi seluruh klan. Dari seratus anggota klan yang ada, hanya tersisa sedikit yang masih hidup, sisanya mati.     

Namun, kebanyakan yang meninggal adalah anggota Klan Zong Zheng. Cao Le bahkan tidak merasa menyesal, sebaliknya, ia justru senang mendengar berita yang mereka bawa pulang.     

"Maksud kalian, si kera tua terluka?" Ia dengan bersemangat mendorong perempuan-perempuan cantik di sekitarnya.     

"Ya, Tuan Muda Istana, aku melihat dengan mata kepalaku sendiri kalau si kera tua itu terluka karena lawannya dan melarikan diri dengan tergesa-gesa. Dia sangat kuat, kalau kami tidak lari cukup cepat, kami pasti sudah mati seperti anggota Klan Zong Zheng," jawab penjaga Istana Yin Yang.     

"Bagaimana keadaan si kera tua sekarang?" tanya Zong Zheng Song Mao dari samping.     

Hanya beberapa anggota Klan Zong Zheng yang kembali, padahal setengah dari orang-orang itu pergi keluar bersama. Semoga saja mereka berhasil menemukan Binatang Roh Keberuntungan, karena kalau tidak, mereka akan menderita kerugian yang cukup besar.     

"Ya ya ya, bagaimana keadaan si kera tua?" tanya Cao Le.     

"Untuk menjawab Tuan Muda Istana, keadaan si kera tua tidak tampak sehat, bisa dibilang hidupnya sedang diujung tanduk. Kalau bukan karena seekor kera kecil yang muncul di menit-menit terakhir untuk menyelamatkannya, dia pasti sudah mati," jawab si penjaga. "Menurut tebakanku, luka-lukanya pasti parah, walaupun Binatang Roh Keberuntungan bisa cepat sembuh, tidak mungkin dia bisa sembuh dalam waktu singkat. Kalau kita bisa secepatnya menemukannya, kemungkinan besar kita bisa menangkapnya."     

"Bagaimana kekuatan kera kecil yang muncul di menit-menit terakhir itu?" tanya Zong Zheng Song Mao.     

"Dia hanya seekor Binatang Roh Sakti biasa."     

"Bagus!" Cao Le bangkit berdiri dari antara para perempuan cantik dan berkata, "Bawalah semua orang keluar dan tangkap si kera tua itu sebelum dia sembuh!"     

"Ya, Tuan Muda Istana." Si penjaga jadi bersemangat.     

"Ingat, jangan biarkan anggota pasukan lain tahu tentang ini," perintah Zong Zheng Song Mao.     

"Ya, ya, ya, kalau pasukan lain tahu tentang ini maka kita jadi harus berurusan dengan mereka dan akan timbul banyak masalah," timpal Cao Le.     

"Hamba akan membawa pasukan kita mengejar si kera tua."     

"Pergilah!" Cao Le mengangguk dan berkata, "Kumpulkan semuanya, aku sendiri yang akan memimpin pasukan kita."     

"Tuan Muda Istana, di pegunungan berbahaya, bagaimana kalau kita bertemu …."     

"Omong kosong, ini kesempatan langka, kalau kita melewatkannya, bagaimana mungkin aku bisa menjelaskannya pada Master?" bantah Cao Le. "Pergilah dan kumpulkan semua orang secepatnya! Ingat, jangan terlalu ribut!"     

"Ya, Tuan Muda Istana."     

Tak lama kemudian, anggota Klan Zong Zheng dan Istana Yin Yang berkumpul menjadi beberapa ratus orang, yang bisa dianggap sudah berskala besar. Agar tidak ketahuan pasukan lainnya, mereka tidak membongkar kemah dan meninggalkan beberapa orang untuk berjaga di sana, sementara yang lainnya mengikuti Cao Le dan Zong Zheng Song Mao ke pegunungan.     

Melihat mereka berdatangan ke pegunungan, Sima You Yue dan Ximen Feng bertukar pandang.     

"Beri tahu Qin Mo dan Xiang Yi kalau anggota Istana Yin Yang dan Klan Zong Zheng sudah masuk. Suruh mereka bertindak sesuai rencana," bisik Sima You Yue.     

"Mm." Ximen Feng mengeluarkan batu induk-anak untuk menghubungi dua kelompok orang di pegunungan dan memberi tahu mereka tentang pergerakan di sini.     

"Ayo pergi, ayo kita ikuti dan awasi mereka." Sima You Yue memanggil keluar Seribu Gaung untuk menyatu dengannya dan berubah wujud menjadi orang lain.     

Wu Lingyu memutar cincin ilusinya dan berubah menjadi seorang lelaki biasa.     

Ximen Feng mengenakan masker kulit manusia. Ketiganya mengubah aroma tubuh mereka dan menjelma menjadi tiga orang yang sama sekali berbeda.     

Kalau orang tidak melihat mereka berubah wujud dengan mata kepala mereka sendiri, tidak akan ada yang bisa menebak siapa mereka sebenarnya.     

Qin Mo dan Kong Xiang Yi membawa kelompok mereka sendiri dan tetap diam di pegunungan. Setelah menerima informasi dari Ximen Feng barulah mereka mulai bergerak.     

"Saudara-saudaraku, waktunya sudah tiba, anggota Klan Zong Zheng sudah di sini, ayo kita tampilkan sebuah pertunjukan yang bagus, jangan kecewakan Sima You Yue, mengerti?" kata Kong Xiang Yi pada anggotanya sendiri.     

"Nona Muda, jangan khawatir, kami pasti akan bertindak seolah-olah semuanya nyata!" Seseorang menepuk dadanya dengan yakin.     

Orang-orang tersebut bukanlah anggota Lembah Kong biasa, mereka semua merupakan orang kepercayaan Kong Xiang Yi yang bergaul dengannya. Meskipun mereka tidak tahu apa alasan Kong Xiang Yi melakukan ini, tetapi karena Kong Xiang Yi yang meminta, tentu mereka akan melakukan yang terbaik sebisa mereka!     

Di sisi lain, Qin Mo menyimpan batu induk-anak dan bertanya pada orang-orang di sekitarnya, "Kalian dengar?"     

"Ya, Tuan. Kami akan menanganinya," jawab Mu Wen.     

"Tuan, yakinlah, kami pasti akan menggiring mereka ke tempat sesuai rencana," kata Qin Hong.     

"Mm, kalau mereka tidak jatuh ke dalam jebakan kita, tidak masalah kalau kalian bunuh mereka langsung di tempat," kata Qin Mo.     

"Bagus! Mendengar kata-kata Tuan, sekarang kami lebih jelas harus melakukan apa." Qin Hong dan Mu Wen saling bertukar pandang, lalu pergi untuk menyusun semuanya.     

Cao Le dan Zong Zheng Song Mao membawa pasukan mereka ke lokasi di mana si kera tua bertarung melawan seekor Binatang Roh lain sebelumnya.     

"Tuan Muda Istana, di sinilah si kera tua bertarung sebelumnya." Penjaga Istana Yin Yang menunjuk ke sebuah puncak gunung.     

"Memang ada bau Binatang Roh Keberuntungan," kata seseorang dengan penuh semangat, ia mencium aroma si kera tua.     

"Si kera tua lari ke arah mana?" Zong Zheng Quan memandangi puncak gunung yang hancur sambil mengerutkan kening.     

"Timur."     

Zong Zheng Song Mao melihat ke arah timur. Puncak gunung tersebut lebih tinggi. Semakin lebat hutannya, semakin kuat Binatang Roh yang tinggal di situ.     

"Itu pasti tempat tinggal si kera tua," kata Zong Zheng Song Mao "Ada banyak Binatang Roh yang kuat, bisa bahaya kalau kita masuk ke sana."     

"Meski begitu, kita tetap harus mengejar mereka," kata Cao Le. "Kali ini kita harus bisa menangkap Binatang Roh Keberuntungan, kalau tidak, kita tidak akan bisa masuk ke tanah abadi!"     

"Namun, Tuan Muda Istana …." Zong Zheng Quan mau memberi tahu Cao Le tentang bahaya di sana dan mempertimbangkan hal itu lagi, tetapi kata-katanya langsung dipotong.     

"Kenapa? Kalian para anggota Klan Zong Zheng mau mundur? Kalau kalian mundur, jangan salahkan aku kalau aku melaporkan hal ini pada Master." Cao Le menatap Zong Zheng Song Mao dari sudut matanya, ancamannya sangat jelas.     

Zong Zheng Song Mao merasakan niat membunuh yang terpancar dari tubuh Cao Le. Ia menatap Zong Zheng Quan dan berkata pada Cao Le, "Apa pun yang Tuan Muda Istana mau lakukan, Klan Zong Zheng pasti akan ikut. Tetua Kelima tidak bermaksud mau mundur, dia hanya mau mengingatkan tentang bahaya yang akan kita hadapi kalau kita mengejar dari timur, karena kita tidak bisa memastikan bahwa Binatang Roh Keberuntungan memang benar-benar ada di sana atau tidak. Kalau kita gagal menangkap Binatang Roh Keberuntungan, kita justru hanya akan kehilangan orang-orang kita di sana, itu tidak sepadan."     

"Kalau begitu, apa yang sebaiknya kita lakukan?" Cao Le menyipitkan matanya dan menatap Zong Zheng Song Mao dengan kejam.     

Seseorang berteriak sebelum Zong Zheng Song Mao sempat membuka mulutnya untuk menjawab.     

"Ada orang yang datang dari sana! Itu anggota Lembah Kong!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.