Cukup Mimpi Kecil yang Menghadapi Mereka
Cukup Mimpi Kecil yang Menghadapi Mereka
"Dari apa yang kami tahu, memang demikian. Namun, kalau kau melihatnya dari perspektif yang berbeda, kematian hanyalah sebuah kesempatan baru untuk menjalani hidup yang baru," jawab Bi Sheng.
Sima You Yue tertegun.
Kematian adalah sebuah kesempatan baru dalam hidup?
"Kenapa bisa begitu?" tanya Tujuh Kecil.
"Setelah seseorang meninggal, jiwanya pasti masuk ke Alam Hantu. Semua orang tahu ini. Setahuku, bagi mereka yang jiwanya masuk ke Alam Hantu, kalau mereka mampu bertahan, mereka dapat terus berkultivasi. Kalau mereka cukup kuat, mereka akan mampu mewujudkan tubuh mereka secara fisik dan terus hidup."
"Kalau begitu, apakah mereka masih ingat akan apa yang terjadi di kehidupan mereka sebelumnya?" tanya Sima You Yue.
"Soal itu, aku tidak tahu," jawab Bi Sheng. "Lagi pula, aku belum pernah benar-benar mengalaminya, aku cuma pernah mendengarnya."
Sima You Yue mengingat bagaimana ia juga pernah mendengar hal-hal serupa sebelumnya. Kalau itu benar, apakah mungkin kalau itu berarti Klan Ximen masih tinggal di Alam Hantu?
Melihat cahaya harapan yang memancar dari mata Sima You Yue, Wu Lingyu tidak tega merenggut harapan tersebut. Namun, ia juga tidak mau Sima You Yue terlalu banyak berharap, jadi ia berkata, "Setiap hari ada banyak sekali jiwa yang beralih dari dunia manusia dan Alam Iblis ke Alam Hantu. Namun, Alam Hantu tidak pernah kelebihan penduduk. Kau tahu kenapa?"
"Karena jiwa-jiwa itu sudah mati?" jawab Sima You Yue.
"Jiwa-jiwa tersebut telah saling menelan satu sama lain. Penghuni Alam Hantu sendiri juga membantu untuk membunuh jiwa-jiwa tersebut. Sedangkan jiwa-jiwa yang baru masuk ke Alam Hantu masih sangat lemah. Mereka sama sekali tidak mampu melindungi diri. Maka dari itu, sedikit sekali jiwa yang berhasil bertahan di sana."
"Kalau aku mati dan beralih ke Alam Hantu, apakah aku juga akan mengalami hal serupa?" tanya Sima You Yue.
"Menurutmu bagaimana?" Wu Lingyu melemparkan pertanyaan tersebut kembali padanya.
Sima You Yue mengerti. Mereka pasti berbeda dari yang lainnya karena mereka selalu mengembangkan seni jiwa. Kalau mereka beralih ke Alam Hantu, mereka pasti setidaknya mampu melindungi diri karena mereka tidak terlalu lemah.
Karena Wu Lingyu berkata demikian, sebagian besar harapan yang ia miliki sebelumnya telah sirna. Namun, harapannya tidak sepenuhnya padam. Jauh di lubuk hatinya, masih ada sedikit harapan. Kalau Klan Ximen benar-benar berhasil bertahan ….
Ximen Feng dan Sima You Yue bertukar pandang. Mereka berdua memikirkan hal yang persis sama sekarang. Tentu mereka harus mencari cara untuk pergi ke Alam Hantu dan memeriksa keadaan di sana suatu hari nanti.
Namun, Sima You You belum tahu kalau nanti ia memang akan pergi ke Alam Hantu dengan cara seperti itu ….
"Baiklah, ayo lanjut," kata Bi Sheng. "Tidak ada lagi warisan di sini. Kita harus secepatnya mencari yang lain. Siapa itu?!"
"Hehehe …. Ternyata aku ketahuan." Terdengar suara bernada tinggi dari sisi gunung. Kemudian, segumpal asap berwarna hitam mengalir keluar dari bagian belakang gunung.
"Anggota Klan Hantu?!" Bi Sheng mengerutkan alis. Ia tidak menyangka kalau ia akan bertemu dengan anggota Klan Hantu secepat itu.
Sepertinya anggota Klan Hantu tersebut juga datang ke situ karena pertempuran yang sebelumnya terjadi.
Sima You Yue tidak menyangka kalau mereka akan bertemu dengan seseorang dari Alam Hantu tepat setelah mereka membicarakan tentang Alam Hantu. Terakhir kali, ia melihat orang-orang Alam Hantu dengan senang hati melenggang pergi tepat di depan matanya. Hal itu masih sangat membayanginya dan ia merasa berang terhadap Klan Hantu.
Dahulu, kalau bukan karena ia punya aura anggota Klan Hantu di dalam dirinya, ia pasti sudah mati ketika terkena setetes darah itu. Namun, meskipun ia berhasil bertahan hidup, aura Klan Hantu-nya telah benar-benar terbangkitkan dan bahkan menyebabkan Xu Jin dan Ge Lang pergi untuk mencari obat untuknya.
Klan Hantu!
"Serahkan semua milik kalian. Setelah itu, serahkan juga jiwa kalian! Hehehe, jiwa segar, pasti terasa lebih enak daripada yang sebelumnya." Ketua Klan Hantu menjilat bibirnya dengan lapar saat ia melihat manusia, seolah-olah ia nyaris ngiler di seluruh tanah saking bernafsunya.
Jiwa segar merupakan keuntungan yang besar. Jiwa-jiwa segar tersebut bisa membuat mereka tumbuh sedikit lebih kuat!
Seluruh Klan Hantu keluar dari belakang pegunungan. Jumlah mereka lebih dari tiga kali lipat pasukan Sima You Yue.
"Banyak sekali!" Bahkan Tujuh Kecil pun sampai mengembuskan napas.
"Dan masing-masing dari mereka tampak sangat jahat." Ni An Yi bersikap seolah-olah sedang ketakutan.
"Mereka memang cukup ganas." Sima You Yue mengangguk.
"Orang-orang ini sama sekali tidak kuat," kata Wu Lingyu.
"Namun, meskipun begitu, kita bukan tandingan mereka," kata Ni An Yi.
"Kita tidak harus terlibat," kata Wu Lingyu. "Biarkan Mimpi Kecil saja yang menghadapi mereka."
"Mimpi Kecil berasal dari Klan Iblis, kan? Bisakah dia mengalahkan Klan Hantu?"
"Di masa lalu, jenis klannya ada baik di Alam Iblis maupun Alam Hantu," jawab Wu Lingyu. "Dalam hal berurusan dengan makhluk kegelapan, dialah yang paling mampu."
"Baiklah kalau begitu." Sima You Yue memanggil keluar Mimpi Kecil.
"Yue Yue, akhirnya kau memanggilku keluar." Mimpi Kecil muncul dengan berseri-seri.
"Bukannya selama ini kau sibuk di Pagoda Roh dengan Seribu Gaung dan yang lainnya?" Sima You Yue mencubit pipi kecilnya.
"Jadi, apa yang harus kulakukan?" Tiba-tiba Mimpi Kecil tampak seolah-olah ia ingin bergegas dan segera kembali ke Pagoda Roh.
"Mm, anggota Klan Hantu di seberang kita itu mau membunuh kita! Mereka bahkan bilang kalau mereka mau memakan jiwa kita," jawab Sima You Yue.
"Apa?!" Suara Mimpi Kecil tiba-tiba melengking. "Siapa yang berani memakan jiwamu? Bos perempuan ini akan menghajar mereka!"
"…."
"Pfft -"
Sima You Yue tidak bisa berkata-kata. Mereka semua tertawa. Suasana yang tadinya agak serius langsung cair, dan jauh jadi lebih santai.
Mimpi Kecil berbalik dan melihat Klan Hantu di puncak gunung di seberang. Ia mengibaskan roknya dengan marah.
"Klan Hantu? Sialan, berani-beraninya mereka mau memakan jiwa Yue Yue-ku meskipun mereka selemah itu?" Mimpi Kecil murka. Dalam warisan ingatannya, ia tahu kalau Klan Hantu terbiasa memakan jiwa manusia. Ia tidak peduli kalau mereka memakan jiwa orang lain, tetapi kalau mereka mau memakan jiwa Sima Yue Yue, ia tidak mungkin membiarkannya begitu saja.
"Bisakah kau mengalahkan mereka?" tanya Sima You Yue.
"Huh, meski jumlah mereka banyak, mereka hanyalah pasukan berjalan kaki," jawab Mimpi Kecil dengan enteng.
Diremehkan oleh seorang anak kecil benar-benar membuat anggota Klan Hantu luar biasa marah, sampai-sampai mereka berteriak, "Memangnya kau siapa! Berani-beraninya kau meremehkan kami Klan Hantu!"
"Huh, memangnya kenapa kalau aku meremehkan kalian? Kau berani menggigitku?" Mimpi Kecil menyilangkan lengan di depan dadanya, postur arogan yang persis seperti Tujuh Kecil.
Sima You Yue meletakkan tangannya di dahinya, apa yang sebenarnya sedang terjadi?
"Kalian berdua tidak lagi kuizinkan bermain dengan Raung Kecil!" perintah Sima You Yue.
Raung Kecil sudah menyesatkan mereka!
Raung Kecil sedang bertengger di bahu Ximen Feng dan bisa merasakan aura marah Sima You Yue yang mengalir ke arahnya. Tanpa sadar ia membenamkan dirinya ke dalam leher Ximen Feng.
"Feng'er, kakakmu itu terlalu menakutkan. Wajahnya mengerikan, kurasa pasti dia jadi cepat tua," bisik Raung Kecil ke samping telinga Ximen Feng.
"Hati-hati, bisa-bisa dia mengurungmu gara-gara apa yang kau bilang barusan," kata Ximen Feng memperingatkan, tetapi senyum di wajahnya menunjukkan suasana hatinya yang baik.
Ximen Feng tidak akan pernah mengakuinya, tetapi ia memang senang melihat raut wajah Sima You Yue yang marah saat ini. Tentu saja, asal amarah Sima You Yue tersebut tidak ditujukan padanya.
Dibandingkan dengan Sima You Yue yang sebelumnya, kepribadiannya telah mengalami perubahan besar. Ia mengalami banyak tekanan, jadi ia jarang tersenyum atau marah, apalagi tertawa. Ia juga jarang memperhatikan hal-hal kecil di sekitarnya. Sekarang, ia sudah bisa menunjukkan amarah dan mengubah raut wajahnya, yang merupakan pertanda bagus.