Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Menyebarkan Berita



Menyebarkan Berita

3"Pohon Kehidupan yang legendaris! Itu benar-benar Pohon Kehidupan!" kata si tetua sambil mengeluarkan sebuah buku kuno yang sudah usang. Ia membolak-balik halaman demi halaman sampai tiba di halaman yang membahas tentang Pohon Kehidupan, lalu membandingkannya dengan pohon yang berada di depannya tersebut. Pohon itu memang benar Pohon Kehidupan yang telah ia cari selama bertahun-tahun. Ia luar biasa senang.     

"Pohon Kehidupan? Pohon apa itu?" tanya seorang murid di samping si tetua.     

"Pohon Kehidupan, disebut juga Pohon Bejana Ilahi, merupakan pohon tertinggi di dunia. Ia bisa berubah jadi warna emas ketika sudah tua, bisa digunakan sebagai obat, juga bisa membantu kultivasi dan bisa membantu mencapai pencerahan!" jelas si tetua. "Setelah berkultivasi mencapai Peringkat Mulia, setiap kenaikan peringkat harus diikuti dengan mencapai pencerahan. Hanya dengan pencerahanlah seseorang dapat melangkah lebih jauh."     

"Kalau begitu, bukankah Pohon Kehidupan ini sangat berguna?!"     

"Esens Pohon Kehidupan bisa meningkatkan kultivasi orang. Dengan satu tetes esens, seseorang bisa naik satu peringkat dari Paragon Ilahi. Kalau peringkat orang itu lebih tinggi dari Peringkat Mulia, walaupun dia tidak mencapai pencerahan, dengan hanya menyerap esens tersebut, orang itu tetap bisa naik peringkat!" Setelah mendengar penjelasan si tetua, si murid jadi semakin bersemangat, seolah-olah ia melihat jalan keberhasilannya menuju peringkat yang lebih tinggi dari Kaisar.     

"Benarkah?!"     

Murid-murid lainnya menjadi semakin bersemangat. Kalau mereka bisa mendapatkan esens Pohon Kehidupan, mereka tidak perlu lagi mengkhawatirkan apa pun? Klan mereka pasti bisa meningkat pesat dan menjadi pesaing klan terkuat di wilayah dalam!     

"Di dalam buku-buku kuno, dikatakan bahwa Pohon Kehidupan sudah lama punah, tak kusangka ternyata aku bisa menemukannya di sini! Tanah abadi memang benar-benar tanah abadi. Tempat ini bahkan punya harta karun yang seberharga ini!"     

Pohon Kehidupan, Pohon Kehidupan! Itu benar-benar Pohon Kehidupan yang asli, Pohon Kehidupan yang telah berhasil berevolusi!     

Ada beberapa Pohon Bejana Ilahi yang ditemukan di dalam benua tersebut, tetapi sebelum berubah jadi berwarna emas, pohon-pohon itu tidak bisa disebut sebagai Pohon Kehidupan. Jadi, pohon-pohon tersebut tidak memiliki manfaat yang hanya bisa diberikan oleh Pohon Kehidupan.     

Namun, pohon yang tepat berada di hadapan mereka itu berbeda, itu Pohon Kehidupan yang asli!     

"Tetua Sekte, kalau begitu kita harus membawa pulang Pohon Kehidupan itu!"     

"Jangan terburu-buru! Berurusan dengan pohon ini bukanlah perkara mudah!" kata si tetua sekte. "Dalam buku kuno, dikatakan bahwa Pohon Kehidupan menyempurnakan sebuah penghalang roh untuk melindungi diri. Kita harus memikirkan bagaimana cara menerobos penghalang roh itu terlebih dahulu!"     

Mereka perlahan-lahan mendekati Qing Yi. Ketika mereka berjarak ratusan meter dari Qing Yi, mereka telah sampai pada sebuah penghalang roh yang tak berbentuk.     

"Seharusnya penghalang roh itu ada di sini. Tetua Sekte, apa yang harus kita lakukan?"     

"Mundur, aku akan mencoba membukanya dahulu!" perintah si tetua kepada murid-murid di sekitarnya.     

Kekuatan si tetua sekte mendekati Peringkat Paragon, jadi serangannya bukan serangan yang dapat dihadapi oleh generasi pemuda. Mendengar bahwa ia akan menyerang, murid-murid itu pun langsung bersembunyi di tempat yang jauh.     

Si tetua sekte terbang di udara, memadatkan seluruh energi rohnya. Setelah itu, ia menyerang penghalang roh dengan keras.     

"Bum!"     

Sebuah hantaman keras membuat si tetua terbang melayang. Setelah berputar beberapa kali di udara, akhirnya ia jatuh ke tanah.     

Hantaman susulan pun mengguncang sampai berkilo-kilometer jauhnya sebelum mereda. Para murid yang sudah bersembunyi di tempat yang jauh tetap terkena dampaknya. Mereka yang kekuatannya rendah meninggal, yang tersisa hanyalah murid-murid yang kuat, tetapi mereka semua terluka.     

"Tetua Sekte!"     

Para murid yang masih hidup bangkit berdiri dan berlari menuju ke tetua sekte mereka. Melihat tetua sekte mereka terbaring tengkurap, mereka membalikkan badannya dan menyadari bahwa bagian depan tubuhnya hangus sampai tidak bisa dikenali lagi.     

Untungnya si tetua tidak mati, ia masih bernapas.     

Para murid langsung memberi pil untuk si tetua. Setelah beberapa saat, ia membuka setengah matanya yang masih tersisa.     

"Pohon Kehidupan …."     

"Tetua Sekte, jangan khawatir. Pohon itu tidak kenapa-kenapa," kata seorang tetua.     

Si tetua memuntahkan seteguk darah, ia sudah menyerang menggunakan kekuatan penuh, tetapi akhirnya ia justru luluh lantak sampai seperti itu. Namun, pohon tersebut tetap bergeming! Kalau begitu, luka yang dideritanya itu sia-sia belaka?!     

Namun, tetua yang lain masih berlagak menghiburnya dengan mengatakan kalau pohon itu sama sekali tidak rusak. Ia murka!     

"Tetua Sekte, jangan marah," hibur tetua lainnya. "Kita akan pikirkan cara lain begitu kau sembuh."     

"Bagaimana mungkin kita bisa menunggu sampai aku sembuh? Hantaman tadi pasti bisa dirasakan oleh orang-orang yang tidak jauh dari sini. Kalau orang lain datang ke sini dan melihat Pohon Kehidupan, kita bisa apa?!" teriak si tetua sekte.     

"Tidak masalah juga kalau ada orang yang datang kemari!"     

"Apa maksudmu?!"     

"Tetua Sekte jangan marah, dengarkan penjelasanku dahulu," jawab salah seorang pemuda. "Penghalang roh Pohon Kehidupan itu sangat kuat, menyentuhnya saja kau tak bisa bahkan setelah menggunakan seluruh kekuatanmu. Kalaupun kita menggunakan kekuatan semua orang setelah kau pulih nanti, kurasa kita tetap tidak akan bisa membuka penghalang roh itu."     

"Apa yang dikatakan adik kecil ini benar," timpal seseorang.     

"Tetua Sekte, kalau kita tidak bisa membuka penghalang roh itu, kita tidak bisa mengambil alih Pohon Kehidupan. Tidak peduli seberapa kuatnya kita, itu tidak akan ada gunanya. Kenapa tidak kita sebarkan saja berita ini, biarkan orang lain yang membukakan jalan bagi kita."     

"Benar, Tetua Sekte. Kalau kita tidak bisa mendapatkan pohon itu, sia-sia saja kalau kita hanya bisa memandanginya."     

Si tetua sekte ragu-ragu, apa yang dikatakan pemuda tersebut memang masuk akal. Tidak ada gunanya menjaga harta karun tersebut tanpa bisa mendapatkannya.     

"Tetua Sekte merupakan seorang pendekar yang sedang memasuki Peringkat Paragon, tetapi tetap tidak bisa membuka penghalang roh itu, jadi tidak akan ada gunanya juga kalau orang biasa yang mencoba membukanya. Kalau begitu, kita tidak hanya akan menyebarkan berita ini, kita harus menyebarluaskannya supaya banyak pendekar yang lebih kuat datang kemari."     

Setelah merenungkannya, si tetua sekte akhirnya menyetujui gagasan tersebut.     

Kalau hanya mengandalkan kekuatan mereka, memang sia-sia saja kalau mereka mau mendapatkan Pohon Kehidupan. Satu-satunya cara adalah meminjam kekuatan orang lain.     

"Kalau begitu, pergilah dan sebarkan berita ini," perintah si tetua dengan agak sakit hati.     

Pohon Kehidupan itu adalah harta karunnya! Harta karun yang ia temukan! Sekarang ia harus membaginya dengan orang lain. Hatinya terasa jauh lebih sakit daripada tubuhnya.     

"Kalian berdua, bantulah Tetua Sekte untuk memulihkan diri di tempat yang tersembunyi. Dua yang lainnya, bersihkan mayat-mayat itu. Sisanya ikuti aku."     

Kedua murid yang telah ditunjuk membantu Tetua Sekte pergi ke gunung di dekat hutan, sementara yang lainnya pergi keluar untuk menyebarkan berita.     

Pohon Kehidupan yang legendaris, yang bisa membantu mendapatkan kekuatan, bisa membantu peningkatan peringkat; berita itu menyebar dengan cepat. Tidak hanya orang-orang di pulau itu yang tahu, bahkan orang-orang di luar pulau pun mengetahuinya, sehingga semakin banyak orang yang bergegas ke sana.     

Orang-orang di pulau tidak ambil pusing lagi mencari-cari reruntuhan bersejarah. Mungkin ada harta karun di reruntuhan tersebut, tetapi pasti itu tidak seberharga Pohon Kehidupan!     

Terlebih, mungkin ada harta karun di reruntuhan bersejarah, mungkin itu tempat tinggal Kaisar dahulu, tetapi dibandingkan dengan Pohon Kehidupan yang sebenarnya, reruntuhan itu tampaknya tidak begitu penting.     

Semakin banyak orang yang datang, semakin banyak orang yang dihalangi oleh penghalang roh. Tidak peduli seberapa kuatnya mereka, penghalang roh tersebut tetap tidak hancur.     

Sima You Yue yang sedang menatap kerutan pohon dengan linglung di gua pohon tidak tahu betapa beruntungnya mereka bisa masuk ke situ. Walaupun ia sudah menyatu dengan Raung Kecil sehingga kebal terhadap penghalang roh, kalau bukan karena Qing Yi yang dengan sengaja tidak menyerang mereka, mereka tidak akan bisa mendekatinya tanpa terluka sedikit pun.     

Sepuluh hari kemudian, tempat tersebut sudah penuh sesak dengan orang-orang, tetapi tetap tidak ada yang bisa menghancurkan penghalang roh.     

Lebih dari sebulan kemudian, padang rumput itu semakin penuh sesak dengan orang-orang. Beberapa pendekar yang lebih kuat juga datang. Mereka bertekad untuk mendapatkan Pohon Kehidupan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.