Mencapai Pencerahan
Mencapai Pencerahan
"Kita selalu bersama, aku adalah kau, kau adalah aku. Kita tidak bisa dipisahkan." Benda itu mengeluarkan suara tertawa yang aneh. "Tanpa aku, kau tidak bisa tetap hidup."
"Kalau begitu, aku lebih baik mati. Setidaknya kau bisa jadi kambing hitam setelah aku mati, bagaimanapun juga itu tidak begitu menyedihkan," kata Xuan Qiu He dengan lirih.
"Kau mau mati? Kenapa kau mau mati? Kau genius, langit telah memberimu hadiah yang luar biasa, kenapa kau tidak mensyukurinya? Ini hadiah dari langit!"
"Hadiah? Kau? Kau pikir aku menganggapmu sebagai hadiah dari langit?" Xuan Qiu He tertawa dengan getir. "Kau adalah hukuman dari langit, itulah kenapa orang-orang itu meletakkanmu dalam tubuhku. Aku pasti akan menemukan cara untuk menyingkirkanmu!"
"Tidakkah kau mau berdiri di puncak dunia? Tidakkah kau mau orang lain merangkak di bawah kakimu? Kau mendambakan semua itu juga, kan?"
"Tidak …."
"Jangan bilang tidak." Suara itu memotong perkataan Xuan Qiu He. "Kalau tidak, kau tidak akan bisa ada di sini, aku tidak akan ada dalam tubuhmu juga. Kau merindukan semua ini jauh di dalam lubuk hatimu, kau menginginkan semua ini!"
Xuan Qiu He terdiam, bibir tipisnya sedikit cemberut.
"Ya, kau benar, aku memang punya hasrat, tetapi yang kurindukan adalah melihat dunia ini dengan mataku sendiri dan tidak dikendalikan olehmu," kata Xuan Qiu He. "Aku akan berjuang sendiri untuk apa pun yang kuinginkan tanpa mengkhianati diriku sendiri. Kau tidak perlu membuang-buang tenagamu untukku."
Kata-kata Xuan Qiu He bergema dan kuat. Dengan sikapnya yang teguh, setelah ia berbicara lingkungan sekitarnya yang gelap menghilang dan kembali seperti sebelumnya.
"Jujur, jangan lupakan apa niat awalmu!"
Enam kata tersebut mengiang di antara langit dan bumi. Enam kata emas yang memesona tersebut tiba-tiba muncul di langit, terbang berputar satu kali dan berhenti di atas Pohon Kehidupan.
Sinar cahaya keemasan pun memancar. Bayangan Xuan Qiu He muncul di atas kanopi Pohon Kehidupan.
"Lihat, dia keluar!"
"Terselubung dalam cahaya keemasan, ditambah dengan melodi langit dan bumi. Ia mencapai pencerahan!"
Terjadi keributan di padang rumput. Jarang ada orang yang mencapai pencerahan langit dan bumi. Sekalinya orang mencapai pencerahan dan mendapatkan hadiah langit dan bumi, sejak saat itu kultivasinya akan jadi lebih lancar!
Enam kata besar tersebut mengelilingi Pohon Kehidupan, kemudian masuk ke dalam tubuh Xuan Qiu He.
Anggota Klan Xuan Qiu sangat bersemangat. Sebelum masuk, Master Yin Lin sudah memberi tahu kalau mereka akan mendapatkan sebuah kesempatan besar. Namun, mereka tidak menyangka kalau tuan muda mereka akan mencapai pencerahan langit!
Hal ini hanya sekali terjadi dalam entah berapa tahun! Mulai sekarang, Klan Xuan Qiu tentu menduduki peringkat teratas di antara klan yang tersembunyi!
Ketika enam kata langit tersebut masuk ke dalam tubuh Xuan Qiu He, ia merasa segel di tubuhnya sendiri menjadi lebih kuat. Matanya bisa melihat beberapa cahaya putih.
"Kau telah mencapai pencerahan, pergilah keluar," kata Qing Yi. Tubuh Xuan Qiu He terasa didorong oleh kekuatan yang tak terbatas dan ia pun keluar dari penghalang roh.
"Tuan Muda." Semua anggota Klan Xuan Qiu mengelilinginya.
"Ayo pergi," perintah Xuan Qiu He.
"Ya, Tuan Muda."
Anggota Klan Xuan Qiu mendorong kursi rodanya ke belakang. Sebelum ia pergi, ia berbalik untuk menatap Pohon Kehidupan, seolah-olah melihat Qing Yi lagi.
Teman-temannya? Siapa maksud Qing Yi? Apakah maksudnya Sima You Yue?
Ia tidak yakin mengapa ia merasa kalau orang yang dimaksud Qing Yi itu adalah Sima You Yue. Mungkin karena ia memang tidak punya banyak teman.
Setelah datang dan tinggal di situ selama beberapa hari, Klan Xuan Qiu pun pergi. Banyak orang yang mengagumi mereka.
Mereka juga mau mendapatkan hadiah dari Pohon Kehidupan!
Setelah beberapa bulan, beberapa klan yang tersembunyi dan pasukan dari wilayah dalam juga datang. Pengetahuan mereka tentang Pohon Kehidupan lebih baik daripada yang lainnya. Mereka tidak pernah berniat untuk mencabutnya sampai ke akar-akarnya, karena Pohon Kehidupan bukan lagi sesuatu yang bisa mereka miliki sendiri. Mereka hanya ingin mendapatkan beberapa hadiah dari Pohon Kehidupan. Meskipun hanya sedikit, mereka pasti akan terus-terusan diuntungkan berkat hadiah tersebut.
Terutama ketika Xuan Qiu He mencapai pencerahannya sendiri di Pohon Kehidupan, berita ini membuat banyak orang dari tanah abadi berdatangan ke situ. Mereka harap mereka juga bisa seberuntung Xuan Qiu He.
Beberapa orang berhasil masuk. Seperti Xuan Qiu He, mereka masuk ke Pohon Kehidupan dan juga diberi ujian yang serupa, tetapi tidak ada yang berhasil keluar dengan mencapai pencerahan.
Namun, mereka mendapatkan hal-hal lain yang diberikan oleh Qing Yi. Meskipun hal-hal tersebut tidak sekuat pencerahan yang dicapai Xuan Qiu He, hal-hal itu tetap berguna bagi mereka.
Beberapa dari orang-orang yang datang itu pergi, karena mereka sadar bahwa kalau mereka tidak bisa membuka penghalang roh, berarti mereka tidak bisa mendekati Pohon Kehidupan dan tidak bisa mendapatkan hadiah darinya. Karena kesempatan itu tidak ditakdirkan bagi mereka, sebaiknya sekalian saja mereka menyerah lebih awal dan pergi ke tempat lain untuk mencari apa yang memang ditakdirkan bagi mereka.
Meskipun yang lain tidak pergi, mereka mengerti kalau tidak ada gunanya mereka memaksakan diri. Mau tidak mau mereka harus memikirkan cara lain untuk bisa masuk ke penghalang roh.
Sejak itu, orang-orang gelombang demi gelombang berdatangan ke situ tanpa henti. Sebelumnya mereka datang ke situ untuk mencari reruntuhan dan pusaka, tetapi sekarang mereka datang ke situ demi Qing Yi.
Di gua pohon, Sima You Yue terus menatap kerutan tersebut dan tenggelam dalam pikirannya. Ia tidak tahu tentang pertempuran yang terjadi di luar. Namun, ketika Xuan Qiu He berhasil memahami tao dan ketika langit mempersembahkan tao kepadanya, Sima You Yue merasakan secercah keilahian menyentuhnya dan hatinya pun bergetar.
"Mungkinkah Saudara Senior atau Saudari Senior telah berhasil?"
Ia berdiri dan berjalan berkeliling. Ia tidak bisa mengatur energi rohnya sendiri, ia bahkan tidak bisa memanjat meskipun ia sudah berusaha.
"Aku capek sekali, sebaiknya aku tidur siang dahulu." Ia meregangkan tubuh dan berbaring. Ia berbaring tepat di tengah gua pohon.
Ia menatap lurus ke atas, ke dalam lubang yang gelap. Ia seolah-olah tersedot ke dalam.
Ia mengantuk, tetapi ia tidak bisa tidur dan terus menatap lubang di atasnya. Sambil terus melihat, lubang itu akhirnya berubah menjadi kerutan di dahan.
Ia mengusap matanya. Namun, ia masih melihat hal yang sama. Ia pun berteriak, "Apakah aku sedang berhalusinasi?!"
Ia menutup mata, memaksa diri untuk tidak memikirkan apa pun, tetapi ia tetap bisa melihat kerutan pohon itu di dalam matanya.
"Kerutan pohon benar-benar telah memenuhi pikiranku setelah aku menatapnya terlalu lama."
Ia mengetuk kepalanya, membuka matanya dan melihat lubang hitam yang dipenuhi kerutan pohon.
"Mengapa kerutan pohonnya jadi semakin kabur?"
Ia mengamati kerutan-kerutan tersebut. Awalnya ada lapis demi lapis yang teratur, tetapi garis-garis itu perlahan bengkok dan bercampur menjadi satu, seolah-olah lapisan-lapisan kerutan itu berubah menjadi sebuah tanah gersang.
Ia merasa seolah-olah menjadi bagian dari udara, melayang mengikuti angin sepoi-sepoi di atas tanah yang gersang.
"Tandus sekali di sini, rumput liar pun tak ada," batinnya.
Ia melayang terbawa angin. Namun, ke mana pun ia melayang pergi, yang ia lihat hanyalah hamparan bebatuan.
Dengan panas sinar matahari yang membara, permukaan batu-batu itu sudah terbakar sampai berasap. Ia merasa seolah-olah sedang dipanggang menjadi dendeng manusia.
"Sialan, tempat macam apa ini! Alangkah enaknya kalau aku bisa meneguk air!"
Setelah ia berbicara, sebuah mata air yang manis tiba-tiba muncul dari celah di tanah, membuatnya terkejut dan tercengang.