Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Menggunakan Makanan sebagai Umpan (3)



Menggunakan Makanan sebagai Umpan (3)

1Setelah Sima You Yue berkata demikian, seluruh geladak terdiam sejenak lalu terdengar sorakan yang memekakkan telinga.     

"Oh ya ampun, Wakil Master Lembah, kau serius?" teriak Ni An Yi.     

"Kau tidak kebagian." Sima You Yue melirik Ni An Yi dengan tajam. "Anggur ini untuk menghibur Istana Yin Yang dan Lembah Kong. Kalau kau memang mau membeli beberapa puluh kendi anggur buah, barulah aku akan mentraktirmu juga."     

"Wakil Master Lembah, jangan begitu!" rengek Ni An Yi.     

"Memangnya kenapa?" tanya Sima You Yue. "Aku cuma mengatakan yang sebenarnya. Ada orang yang membeli anggur buahku. Kalau kau mau ikut minum, maka kau juga harus membelinya."     

"Namun, bukankah kau Wakil Master Lembah kami?" gumam Ni An Yi dengan suara pelan.     

"Tidak ada anggur kecuali kalau kau membayarnya." Sima You Yue melambaikan tangan dan belasan kendi anggur pun muncul di geladak. Ia berkata, "Ayo kita minum-minum."     

"Apakah ini benar-benar untuk kami?" tanya anggota Lembah Kong dengan tidak percaya."     

"Tentu saja. You Yue orangnya tepat janji. Cepat, ambillah!" jawab Kong Xiang Yi sambil melambaikan tangannya. Beberapa kendi anggur pun terbang menuju ke dekat anggota Lembah Kong.     

Murid-murid Lembah Kong dengan penuh semangat membagikan kendi anggur itu. Melihat anggota Lembah Kong mulai minum-minum, anggota Istana Yin Yang pun pergi untuk mengambil beberapa kendi anggur.     

Melihat kalau orang-orang itu sudah mulai minum-minum, Sima You Yue menundukkan kepalanya dan memasak untuk semua orang. Sudut mulutnya menunjukkan senyuman yang mendalam.     

"Wakil Master Lembah, kenapa aku sama sekali belum melihat Master Lembahmu?" Tetua Wu sedang makan hidangan enak dan minum anggur yang lezat, jadi ia merasa sangat senang. Ia menanyakan hal tersebut karena ia tiba-tiba berpikir kenapa hanya Sima You Yue yang ada bersama mereka di geladak.     

"Master Lembah? Dia tidak suka berinteraksi dengan orang lain dan tidak banyak keluar. Dia juga begitu di dalam lembah," jawab Sima You Yue dengan santai.     

Mengingat apa yang dikatakan Ximen Feng padanya sebelumnya, Sima You Yue hanya bisa geleng-geleng kepala tak berdaya.     

"Aku tidak akan keluar beberapa hari ke depan. Setiap kali aku melihat anggota Istana Yin Yang, aku langsung sangat ingin membunuh mereka. Aku takut niat membunuhku ketahuan dan mereka justru jadi curiga."     

Sepertinya sejak ada anggota Istana Yin Yang di sana, Ximen Feng sama sekali tidak mau keluar.     

"Tak pernah kusangka ternyata ada anak muda sepertimu yang sudah mampu menjadi Wakil Master Lembah. Seorang pendekar hebat benar-benar telah datang dari generasi muda!" Tetua Wu memuji Sima You Yue dengan tulus.     

"Aku cuma beruntung. Kalau aku tidak mengalami beberapa hal secara kebetulan, aku tidak akan bisa mencapai kedudukanku saat ini," kata Sima You Yue.     

"Wakil Master Lembah, kau benar-benar rendah hati," komentar Tetua Wu sambil tersenyum.     

"Aiya, ini lezat sekali!" puji Han Miao Shuang sambil mengunyah makanannya.     

"Memakan hidangan yang sangat enak, meminum anggur yang sangat nikmat, hidup ini memang sungguh luar biasa!" komentar Kong Xiang Yi, ikut memuji.     

"Kenapa aku merasa agak pusing?" teriak salah satu anggota Lembah Kong.     

"Aku juga merasa agak pusing," kata anggota lain dengan alis berkerut.     

"Hahaha, kalian bisa mabuk hanya karena anggur buah semacam ini?" Salah satu anggota yang berdiri di samping tertawa. Namun, sebelum ia selesai berbicara, ia juga jadi agak pusing. Ia berkata, "Mungkinkah aku juga sudah mabuk?"     

"Ughhh -"     

Sebelum orang itu selesai berbicara, ia sudah terjatuh ke lantai.     

Setelah itu, satu per satu orang pun mulai berjatuhan. Tidak peduli baik anggota Istana Yin Yang maupun Lembah Kong, mereka semua terjatuh di lantai.     

Tetua Wu juga merasa agak pusing. Melihat kalau Sima You Yue berhenti bergerak, ia langsung berubah waspada.     

"Apa yang kau lakukan pada kami?!" Tetua Wu memelototi Sima You Yue. Ia ragu-ragu sejenak, lalu berdiri. Kursinya jatuh ke lantai kena entakkan kakinya.     

Sima You Yue menusuk daging panggang di tangannya sambil menatap Tetua Wu dengan tenang.     

Melihat kalau murid-murid lembahnya juga berjatuhan, Kong Xiang Qi pun jadi bingung. Namun, melihat kalau Kong Xiang Yi hanya duduk dengan tenang di bangkunya, ia juga tetap duduk.     

"Dik, ini …."     

Kong Xiang Yi menghabiskan sepotong daging, lalu berdiri dan mengeluarkan sebotol batu giok. Ia mendekatkan botol batu giok itu ke depan hidung setiap anggota Lembah Kong supaya mereka bisa mengendus bau busuk di dalamnya, agar mereka bisa tersadar kembali.     

"Ada apa ini?"     

"Kalian bekerja sama?!" Tetua Wu akhirnya bereaksi begitu melihat tindak tanduk Kong Xiang Yi dan Sima You Yue.     

"Akhirnya kau sadar juga." Kong Xiang Yi kembali ke kursinya dan makan sambil menusuk-nusuk daging panggang.     

"Kalian … sengaja melakukan ini semua!" Tetua Wu akhirnya mengerti. "Dari awal kalian sudah merencanakan semuanya dan dengan sengaja memancing kami untuk ikut naik ke kapal kalian."     

"Benar! Tetua Wu, reaksimu sangat cepat!" Kong Xiang Yi mengambil sebuah kendi anggur lalu bersulang untuk Tetua Wu.     

"Kenapa?" Tetua Wu menatap Kong Xiang Yi. Ia tidak mengerti kenapa Kong Xiang Yi melakukan hal semacam ini. Sebelumnya mereka tidak pernah berselisih!     

Kemudian Tetua Wu mengalihkan tatapannya ke arah Sima You Yue. Ia bahkan jadi lebih bingung lagi perihal kenapa ada dendam antara Istana Yin Yang dan Lembah Patah Hati.     

"Kenapa?" Tetua Wu masih tidak bisa mengerti. Ia tidak bisa memikirkan satu alasan pun.     

"Kenapa?" Sima You Yue berjalan mendekat dan menginjak Tetua Wu. "Apakah kau mengenaliku?"     

Tetua Wu secara tidak sadar langsung mau menjawab kalau ia tidak mengenali Sima You Yue, tetapi melihat cara Sima You Yue bertanya kepadanya, ia merasa sepertinya jawabannya pasti salah.     

"Apakah kita pernah bertemu sebelumnya?" Tetua Wu berpikir untuk waktu yang lama, tetapi ia tetap tidak bisa menemukan hubungan antara Sima You Yue dan dirinya.     

"Benar. Kau belum pernah melihatku dalam penampilanku yang sekarang," jawab Sima You Yue. "Namun, ada seseorang yang pasti bisa kau kenali. Ximen Feng, keluarlah dan temui kenalan lamamu."     

"Krek -"     

Ximen Feng membuka pintu lalu berjalan keluar dari kabin. Ia tidak memakai topeng lagi.     

"Kau- kau …." Tetua Wu langsung mengenali Ximen Feng. Wajahnya penuh ketidakpercayaan. "Bukankah kau sudah mati?"     

Ximen Feng pelan-pelan berjalan menuruni tangga. Seolah-olah ia sedang menginjak jantung Tetua Wu di setiap langkah yang ia ambil.     

Tidak mungkin. Dahulu ketika Klan Zong Zheng kembali, mereka bilang Ximen Feng telah dihajar sampai jatuh ke Lembah Patah Hati. Ia bahkan menderita luka parah sebelum akhirnya jatuh ke dalam.     

Kebanyakan orang pasti tidak akan bisa selamat, terlebih Ximen Feng sudah terluka parah.     

Lembah Patah Hati ….     

Lembah Patah Hati!     

Akhirnya Tetua Wu mengerti kenapa Ximen Feng dan yang lainnya membangun pasukan mereka di Lembah Patah Hati! Ternyata itu alasannya.     

"Ternyata pemusnahan Klan Ximenku sudah terukir dalam di ingatanmu. Kita sudah tidak bertemu selama bertahun-tahun, tetapi kau masih ingat bagaimana wajahku!" Ximen Feng berjalan mendekat sementara Sima You Yue berjalan ke sisi samping.     

"Bukankah kau sudah mati? Bagaimana mungkin kau masih bisa bertahan hidup!"     

Ximen Feng bukan hanya berhasil selamat, ia bahkan mampu mendirikan sebuah pasukan dalam waktu yang begitu singkat. Terlebih, pasukan yang amat kuat!     

"Langit belum berniat merenggut nyawaku. Mereka mau aku tetap hidup dan membalas dendam. Katakan padaku, bagaimana mungkin aku berani mati begitu saja?" Ximen Feng menginjak lengan Tetua Wu, dan mereka semua bisa mendengar suara tulangnya yang patah.     

Tetua Wu merupakan lelaki yang kuat. Meskipun kesakitan, ia tidak mengeluh sedikit pun.     

"Kau mau apa?!" tanya Tetua Wu sambil menggertakkan gigi. Ia berusaha berbicara menggunakan mulut yang terkatup rapat.     

"Kami mau apa? Yang bisa kami lakukan hanyalah membayar darah dengan darah," jawab Ximen Feng. "Dahulu, ketika Istana Yin Yang dan Klan Zong Zheng memusnahkan keluargaku, apakah kau ada di sana? Kau melihat bagaimana mereka membunuh setiap anggota klanku. Kau menyaksikan saat mereka menghancurkan Klan Ximenku sampai rata dengan tanah dalam kobaran api. Katakan padaku, bagaimana aku harus membalaskan dendam darahku ini padamu?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.