Tujuan Tindakan Tujuh Kecil
Tujuan Tindakan Tujuh Kecil
"Namun, itu benar-benar sakit!" Fatty Qu diam berbaring. Seluruh tubuhnya sakit ketika ia bergerak sedikit saja.
"Kau hanya merasakan sakit?" Sima You Yue memutar mata.
"Aku merasa ada aura hangat yang mengalir di tubuhku." Fatty Qu merenung sebentar.
"Bukan itu." Sima You Yue berdiri. "Meskipun Tujuh Kecil memukulimu, ia membuka meridian dan titik akupunkturmu. Kau telah memulai jalur pelatihan fisik. Ini dapat membantu meningkatkan kekuatanmu di masa depan."
"Benarkah?" Fatty Qu tidak bisa memercayai hal itu.
"Tidakkah kau merasakan aura hangat yang mengaliri tubuhmu? Tujuh Kecil bukanlah orang yang kejam. Seperti yang kukatakan, mengapa dia memukulimu sampai kau tidak bisa bangun dari tempat tidur? Ternyata tubuhmu tidak sehat," jelas Sima You Yue. "Baiklah, kau baring saja dengan patuh selama dua hari. Jangan minum pil apa pun. Setelah rasa sakitnya hilang, kau akan baik-baik saja."
Fatty Qu menatap Sima You Yue dengan sedih. Pasti Sima You Yue sengaja menghukumnya karena ia telah keceplosan.
"Tujuh Kecil barusan merasa diperlakukan dengan tidak adil. Aku harus menghiburnya. Kau beristirahatlah dengan baik!" Sima You Yue menepuk pundak Fatty Qu, lalu pergi.
Fatty Qu menggertakkan gigi dengan kesakitan, lalu mendengus, "Sima You Yue memang kejam. Aduh, sakit sekali."
Sima You Yue pergi ke kamar Tujuh Kecil. Tujuh Kecil sedang berbaring di tempat tidur dan melihatnya masuk. Ia memalingkan wajah.
Sima You Yue tersenyum. Ia berjalan mendekat dan duduk di samping tempat tidur. "Aku tadi salah. Jangan marah."
"Huh," dengus Tujuh Kecil.
"Tidak ada yang benar-benar menyalahkanmu." Sima You Yue menyentuh kepala Tujuh Kecil dan memain-mainkan rambutnya. Ia menambahkan, "Aku juga tidak menyalahkanmu."
"Kau jelas menyalahkanku barusan," bantah Tujuh Kecil sambil mengangkat kepalanya.
"Aku juga minta maaf barusan." Sima You Yue mencubit hidung Tujuh Kecil. "Lain kali, kalau kau mau bersikap baik kepada seseorang, kau bisa langsung memberi tahu mereka."
"Aku tidak akan bersikap baik pada mereka!" Tujuh Kecil tidak mau mengaku.
"Baiklah, kau tidak bersikap baik pada mereka. Kau bersikap baik padaku." Sima You Yue tidak memaksa Tujuh Kecil.
"Baguslah kalau kau tahu." Akhirnya Tujuh Kecil tidak marah lagi, tetapi ia masih tetap kesal.
"Apa kau masih marah? Aku ingin memberitahumu tentang masalahku. Karena kau masih marah, lupakan saja. Aku keluar dahulu." Sima You Yue pura-pura berdiri.
Tujuh Kecil melompat dari tempat tidur dan merangkak ke atas pangkuan Sima You Yue. "Ceritakan padaku."
Sima You Yue merasa bahwa Tujuh Kecil jadi lebih tidak tahu malu dibanding ketika mereka baru saja bertemu. Tujuh Kecil bersikap seperti gurita yang mengikatnya. Tujuh Kecil tidak bersikap seperti itu ketika mereka pertama bertemu.
"Turunlah, aku akan memberitahumu." Sima You Yue memegang tangan Tujuh Kecil supaya ia tidak jatuh.
Tujuh Kecil kembali ke atas tempat tidur dan menatap Sima You Yue, ia sama sekali tidak tampak marah.
Sima You Yue kembali duduk. Ia memeluk Tujuh Kecil dan bergumam, "Sebenarnya, ketika aku setuju kau bergabung ke dalam Kelompok Guntur, aku tidak berencana untuk menyembunyikan apa pun lagi darimu. Hanya saja aku tidak kepikiran selama dua hari ini. Tidak ada kejadian yang mengingatkanku untuk memberitahumu secara khusus."
"Apakah keluargamu benar-benar terbunuh?" tanya Tujuh Kecil.
"Mm. Bukan hanya keluargaku, aku juga mati," jawab Sima You Yue.
"Kau juga mati? Lalu bagaimana kau bisa hidup?"
"Tubuhku saat ini bukanlah tubuh asliku. Pada waktu itu, aku diburu oleh sekelompok orang …."
Sima You Yue mengingat kembali peristiwa tersebut. Itu tidak sesakit saat pertama kali ia mengingatnya. Meskipun ia masih menyalahkan dirinya sendiri, ia tidak hancur berantakan seperti sebelumnya.
Tujuh Kecil bisa mendengar Sima You Yue menahan napas di belakangnya. Ia merasakan rasa sakit dan kebencian Sima You Yue. Ia mengulurkan tangan dan menggenggam tangan Sima You Yue.
"Itulah yang terjadi padaku. Sekarang kau tahu kan, kenapa yang lainnya tidak bisa langsung memberi tahu siapa pun tentang masa laluku?"
"Mm, aku tidak akan memberi tahu siapa pun," tandas Tujuh Kecil dengan serius. "Orang-orang yang membunuhmu dan keluargamu seharusnya dikutuk. Ketika kau sudah membentuk kekuatan, kau harus membunuh mereka semua."
"Mm, aku pasti membuat mereka mengganti rugi perbuatan mereka." Sima You Yue tidak meragukan hal tersebut. Ia tidak akan mengecewakan siapa pun yang ikut serta dalam rencananya itu!
"Jadi, apa yang terjadi dengan Bibi Ketiga yang kau temui kemarin?"
"Dia adalah istri pamanku yang ketiga. Karena dia tidak punya anak, dia sangat baik padaku dan Feng'er, seolah-olah kami adalah anak kandungnya," jawab Sima You Yue. "Kupikir dia juga terbunuh, tetapi kemarin aku baru tahu kalau ternyata dia masih hidup."
"Baguslah, masih ada keluargamu yang tersisa." Tujuh Kecil melepaskan Sima You Yue dan bertopang dagu menggunakan kedua tangan.
"Bagaimana denganmu, Tujuh Kecil? Bagaimana dengan keluargamu?" Sima You Yue teringat bahwa ia tidak pernah menanyakan hal-hal itu kepada Tujuh Kecil.
"Aku tidak punya keluarga," jawab Tujuh Kecil.
"Tidak punya keluarga? Apakah mereka juga …?" Sima You Yue menduga-duga.
"Aku dilahirkan dari langit dan bumi. Aku tidak punya keluarga, hanya diriku sendiri. Kemudian aku diselamatkan dan dibawa ke sekte. Sejak saat itu, aku selalu tinggal di sekte." Tujuh Kecil mengangkat bahu. Ia sama sekali tidak sedih.
"Sudah berapa lama kau tinggal di sekte?" tanya Sima You Yue.
"Berapa lama?" Tujuh Kecil berpikir sambil memiringkan kepala, lalu menjawab, "Aku tidak ingat berapa lama, tetapi aku telah hidup di sana di bawah kepemimpinan lima atau enam ketua sekte."
"Kau sudah hidup di bawah lima atau enam ketua sekte? Berapa tahun itu? Jika lama masa kerja seorang ketua sekte kira-kira dua ratus tahun, lima atau enam ketua sekte itu secara keseluruhan lebih dari seribu tahun, kan?"
Sima You Yue menatap Tujuh Kecil dengan aneh. Sebenarnya apa bocah cilik itu? Ia telah hidup sangat lama, tetapi penampilannya masih seperti boneka kecil.
"Tatapan macam apa itu?" Tujuh Kecil melihat tatapan aneh Sima You Yue dan mencolek wajahnya.
Sima You Yue memegang tangan Tujuh Kecil. Ia tersenyum, lalu berkata, "Kau terlihat sangat muda, padahal kau sudah hidup selama bertahun-tahun. Aku penasaran bagaimana kau bisa hidup tanpa bertumbuh?"
"Jangan tertawa!" Tujuh Kecil menatap Sima You Yue dengan marah. "Umurku menunjukkan bahwa aku tetap masih anak-anak, aku bukan seorang monster tua!"
"Uhuk, uhuk, baiklah aku tidak akan tertawa." Sima You Yue melihat tatapan Tujuh Kecil dan menyingkirkan senyumannya. Ia menatap Tujuh Kecil dengan serius, tetapi ia tidak bisa menyembunyikan matanya yang berseri-seri.
"Aku lapar." Tujuh Kecil tidak memperhatikan Sima You Yue yang nyaris tertawa, tetapi ia terlalu malas untuk ambil pusing.
"Kau mau makan apa? Aku akan membuatkannya untukmu."
"Sayap ayam panggang."
"Itu tidak akan membuatmu kenyang, pilih yang lain."
"Kalau begitu, hidangan ayam utuh."
"Baiklah, kau mau ikut denganku?"
"Baik."
Sima You Yue mengajak Tujuh Kecil pergi ke dapur. Melihat bagaimana Tujuh Kecil mengikuti Sima You Yue, Sima You Ming dan yang lainnya tidak habis pikir kenapa Tujuh Kecil begitu lengket dengan You Yue.
Mereka tinggal di penginapan itu selama dua hari lagi. Lebah Merah Tua mengirimkan berita bahwa kesepuluh kakak beradik itu telah siap untuk memasuki Hutan Gelap.
Bukan hanya kesepuluh kakak beradik itu, mereka yang datang ke Kota Hijau juga pergi ke Hutan Gelap dalam dua hari tersebut. Kota Hijau tiba-tiba kosong melompong.