Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Orang-Orang yang Bersembunyi di dalam Wilayah Sekte



Orang-Orang yang Bersembunyi di dalam Wilayah Sekte

3Semua peserta pertandingan beristirahat selama sehari.     

Semua peserta masih dalam keadaan baik-baik saja. Mereka bisa istirahat sendiri. Namun, murid-murid lain sangat bersemangat dan seluruh sekte penuh dengan pembicaraan mengenai pertandingan.     

Tidak ada yang terlalu terkejut melihat murid-murid yang masuk ke sepuluh besar. Murid yang paling sering mereka bicarakan tentunya adalah Sima You Yue. Murid baru itu begitu kuat sampai-sampai kemampuannya tidak bisa dibayangkan!     

Siapa yang akan menduduki peringkat pertama sudah jelas. Pasti Tujuh Kecil. Hal tersebut sudah bisa ditebak dan tidak ada yang bisa memperdebatkannya.     

Namun, mereka semua berdebat mengenai siapa yang akan menduduki peringkat kedua. Beberapa orang berpendapat bahwa pasti Wang Si Miao, tetapi yang lain berpendapat pasti Hua Piao Miao.     

Mengingat bahwa Wang Si Miao-lah yang menduduki peringkat kedua sebelumnya, beberapa orang berpendapat bahwa kali ini pasti dia lagi.     

Yang lain mengatakan bahwa terakhir kali keduanya bertanding, Hua Piao Miao hanya kalah setengah langkah dari Wang Si Miao. Hua Piao Miao telah meningkat pesat sejak saat itu, jadi Hua Piao Miao pasti akan menang melawan Wang Si Miao dan menduduki peringkat kedua.     

Namun, yang lain mengatakan bahwa pasti Pang Jia Nan atau Mo Bin, karena mereka tampil dengan sangat baik di pertandingan-pertandingan sebelumnya. Kemampuan bertarung mereka tidak lebih buruk dari Wang Si Miao atau Hua Piao Miao. Itulah alasan mengapa mungkin saja mereka yang akan menduduki peringkat kedua.     

Sepuluh tahun bukanlah waktu yang lama, tetapi juga tidak singkat. Khususnya bagi kaum muda di masa jayanya, sepuluh tahun dapat memungkinkan peningkatan besar, atau mereka juga bisa tetap berjalan di tempat. Itulah mengapa peringkat kedua menjadi topik yang hangat diperbincangkan.     

Di tengah hiruk pikuk pendapat yang ada, ada satu pendapat kecil yang mengemukakan gagasan yang berbeda.     

"Kurasa peringkat kedua bisa saja direbut oleh Sima You Yue!" Tidak diketahui siapa yang berpendapat demikian.     

Terhadap alur pemikiran tersebut, ada yang setuju, ada pula yang mengejek. Sima You Yue hanyalah murid baru, bagaimana mungkin dia bisa menduduki peringkat kedua? Dia bisa masuk sepuluh besar karena sedang beruntung saja.     

Pada saat itu, entah di mana di tepi pegunungan belakang sekte, Pang Jia Nan melihat ke kiri dan ke kanan, lalu berhenti di depan sebuah bukit.     

Pang Jia Nan melihat ke belakang, lalu memasuki gua di kaki gunung setelah memastikan tidak ada orang di belakangnya.     

Gua itu dalam. Ada jejak baru di sisi dinding. Tampaknya gua tersebut masih belum lama digali.     

Setelah memasuki gua dan belok di beberapa persimpangan, Pang Jia Nan memasuki sebuah ruang batu yang terletak jauh di dalam.     

Di dalam ruang batu itu duduk seorang lelaki tua. Ketika ia mendengar kehadiran Pang Jia Nan, ia membuka matanya dan bertanya, "Apa yang kau lakukan di sini?"     

Pang Jia Nan membungkuk memberi salam sambil menjawab, "Aku sudah memeriksa kejadian sebelumnya. Pada saat itu, Sima You Yue dan Tujuh Kecil-lah yang memberi racun pada Wang Si Miao. Orang-orang yang menguping pembicaraan kita yang terakhir kali itu Fatty Qu, anggota kelompok mereka. Menurut dugaanku, dia memberi tahu Sima You Yue tentang pembicaraan kita. Karena itu Sima You Yue memberi Wang Si Miao racun untuk menghalangi tindakan kita."     

"Sima You Yue … siapa dia sampai-sampai bisa menyempurnakan racun yang mampu membunuh seorang pendekar berperingkat Mulia?" tanya si lelaki tua.     

Pang Jia Nan menceritakan apa yang ia ketahui tentang Sima You Yue dan yang lainnya, membiarkan si lelaki tua menyimpulkan sendiri.     

"Fakta bahwa terakhir kali orang itu bisa sedekat itu dengan kita menunjukkan kalau dia pandai bersembunyi," kata si lelaki tua. "Namanya Fatty Qu, kan? Dia telah merusak rencana kita. Cari kesempatan untuk menyingkirkannya."     

"Ya, Tetua Peng."     

"Karena teman-temannya juga tahu tentang kita, singkirkan saja mereka semua sekaligus!" kata Tetua Peng.     

"Tujuh Kecil Itu …."     

"Siapa sangka, setelah mencari-cari di sekte dalam selama bertahun-tahun, Mata Bumi sebenarnya ternyata berbentuk manusia," kata Tetua Peng. "Pantas saja kita tidak bisa menemukannya setelah mencari-cari selama bertahun-tahun."     

"Itu memang mengejutkan." Pang Jia Nan setuju. "Awalnya kita tidak pernah menduga kalau Tujuh Kecil adalah Mata Bumi. Namun, kemarin kita menyadari kalau Tujuh Kecil terlalu kuat. Tidak sembarang Binatang Roh yang telah berubah wujud bisa memiliki kekuatan sepertinya. Itulah sebabnya kita merasa ada kemungkinan bahwa dia adalah Mata Bumi."     

"Karena kita sudah memutuskan, kita harus cepat bertindak," kata Tetua Peng. "Ada banyak sekali pendekar di sekte, kalau aku tidak punya senjata roh, aku tidak akan bisa bersembunyi di sini selama ini. Kita juga tidak bisa menyimpan rahasia ini untuk waktu yang lama. Aku terus merasa seolah-olah ada sesuatu yang memindai pegunungan belakang akhir-akhir ini. Maka dari itu aku yakin sekte pasti sudah mulai menebak tentang keberadaan kita."     

"Kalau begitu, kita sebaiknya bertindak lebih cepat," timpal Pang Jia Nan. "Kalau kita menunda-nunda, mungkin nanti kita tidak bisa lagi melarikan diri."     

"Tidak mungkin kita bisa mengambil Mata Bumi dan melarikan diri di bawah hidung sekte. Kita harus menyusun rencana yang menyeluruh dan segera melaksanakannya," kata Tetua Peng.     

"Apakah sebaiknya kita meminta bantuan dari luar?" tanya Pang Jia Nan.     

"Untuk sekarang, tidak," jawab Tetua Peng. "Baru-baru ini orang-orang sekte mengawasi dengan cermat. Aku tidak berani melakukan apa pun dengan tenang. Aku khawatir, kalau kita sampai menghubungi pihak luar, orang-orang tua itu akan menemukan kita. Ayo lakukan ini, pikirkan bagaimana cara membawa Mata Bumi ke belakang gunung. Selama orang-orang tua itu tidak ikut kemari, kita masih punya waktu untuk melarikan diri setelah menangkapnya. Kalau kau menangkapnya di sekte dalam, orang-orang tua itu akan datang lebih cepat. Ada penghalang ruang di sekte dalam, jadi kita tidak bisa membuka lorong ruang di sana. Selama kita bisa keluar dari wilayahnya, maka kita bisa pergi dengan cepat."     

"Baiklah, aku pasti mencari cara untuk membawa Tujuh Kecil ke belakang gunung," kata Pang Jia Nan. "Namun, Tetua Peng, perihal Wang Si Miao, dia …."     

"Informasi yang kau berikan pada orang itu terakhir kali, apakah dia memercayainya?"     

"Dia memercayainya."     

"Kalau begitu biarkan saja dia," kata Tetua Peng., "Alangkah baiknya kalau dia bisa berhasil. Namun, kalau dia tidak bisa, asal kita bisa mendapatkan Mata Bumi, segala sesuatu yang lain tidak penting."     

"Aku mengerti," kata Pang Jia Nan. "Namun, Tetua Peng, kita bisa mencari mereka kalau kita mau membunuh Wang Si Miao. Namun, kalau kita mau membunuh Sima You Yue dan yang lainnya, sebaiknya kita tidak mendekati mereka. Toh, akan sulit untuk mencari alasannya."     

Tetua Peng berpikir sejenak, lalu berkata, "Keadaannya berbeda sekarang. Semuanya tergantung pada Mata Bumi. Kita tidak bisa membiarkan hal-hal lain memengaruhi tujuan kita ini. Biarkan saja orang-orang itu untuk saat ini. Nanti kita bicarakan lagi."     

"Aku mengerti."     

"Baiklah, kembalilah dahulu. Kalau kau tidak mendengar kabar dariku lagi, lanjutkan saja rencananya. Jangan datang ke sini lagi, bisa-bisa kau membocorkan tempat persembunyianku," pesan Tetua Peng.     

"Baiklah."     

Pang Jia Nan meninggalkan gua tersebut dan melihat sekelilingnya. Ketika ia yakin tidak ada orang di sekitar, ia meninggalkan pegunungan dan bergegas kembali ke sekte.     

Pang Jia Nan tidak tahu kalau di tengah rimbunnya daun-daun pohon besar di luar gua, bersembunyi dua ekor Lebah Merah Tua.     

Seekor Lebah Merah Tua terus mengikut Pang Jia Nan meninggalkan pegunungan, sementara lebah satunya tetap hinggap di pohon tersebut, terus mengawasi gua itu ….     

Taman Perpisahan.     

Sima You Yue, Tujuh Kecil dan Wang Si Miao sedang duduk di sebuah paviliun di pelataran.     

"Ada apa? Apa kau mendapat kabar terbaru?" tanya Tujuh Kecil.     

Sima You Yue menggeleng, lalu menjawab, "Pendekar pihak lawan sangat kuat, jadi Lebah Merah Tua tidak berani mendekat. Mereka hanya menguping sedikit diam-diam."     

"Apa yang mereka dengar?"     

"Mereka menyinggung tentangmu dan Direktur Mao," jawab Sima You Yue. "Jelasnya tentang apa, aku tidak tahu."     

"Siapa sangka ternyata ada pendekar sekuat itu yang bersembunyi di dalam sekte. Aku bertanya-tanya apakah sekte tahu tentang ini?" kata Wang Si Miao dengan raut wajah serius.     

"Terlepas dari mereka tahu atau tidak, kita harus memberi tahu Direktur Mao dan yang lainnya," jawab Sima You Yue. "Orang-orang ini bersembunyi di dalam sekte, berarti mereka menyimpan rahasia besar. Ini masalah besar bagi kita."     

Sima You Yue menatap Tujuh Kecil, ia tahu kalau pihak lawan pasti bersembunyi di dalam sekte untuk menangkap Tujuh Kecil. Ia harus memberi tahu sekte tentang hal tersebut. Kalau Tujuh Kecil kena masalah, akibatnya bisa fatal.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.