Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Agak Sial



Agak Sial

3"Kau tidak cukup kuat, tetapi kau tetap memanggilnya dengan paksa. Kau tak tahan lagi, kan?" tanya Sima You Yue untuk mengingatkan karena ia langsung mengetahui kondisi Hua Piao Miao.     

"Kalaupun aku tak tahan lagi, aku tetap akan mengalahkanmu terlebih dahulu!" jawab Hua Piao Miao.     

"Itu tergantung apakah kau mampu atau tidak," kata Sima You Yue. "Sebenarnya, kau agak sial."     

"Apa?"     

"Kau seekor burung."     

Hua Piao Miao tidak beruntung hanya karena ia seekor burung?     

Logika macam apa itu!     

Sebenarnya, kalau Hua Piao Miao tidak terlalu meremehkan Sima You Yue dan lebih memperhatikan Sima You Yue, ia tidak akan kalah setelak itu sekarang.     

Toh, ada banyak orang di sekte yang tahu mengenai Sima You Yue. Misalnya, fakta bahwa Raja Burung merupakan Binatang Roh kontraknya.     

Kalau Hua Piao Miao tahu tentang hal tersebut, ia tentu mengerti kenapa Sima You Yue menganggapnya agak sial.     

"Bangau Ilahi, manusia tak dikenal ini berani menodai keberadaanmu. Kau pasti harus memberinya pelajaran!" pinta Hua Piao Miao pada Bangau Ilahi sambil menghadap ke belakang.     

Setelah berkata demikian, Hua Piao Miao mengeluarkan sebilah pisau dan menyayat telapak tangannya, lalu meneteskan darah segar ke atas Bangau Ilahi.     

Binatang Roh yang Hua Piao Miao keluarkan itu jelas-jelas berwujud roh, tetapi begitu darah segar Hua Piao Miao menetes ke tubuh Bangau Ilahi, Bangau Ilahi langsung menyerapnya.     

Setelah Bangau Ilahi menyerap darah tersebut, matanya terbuka dan langsung menatap Sima You Yue, memancarkan tatapan haus darah.     

"Pergilah, Bangau Ilahi." Hua Piao Miao terduduk lemah di tanah, kakinya yang terbakar membuatnya sangat kesakitan.     

"Ciiit -"     

Bangau Ilahi memekik dengan keras, menyerang ke arah Sima You Yue.     

Bunuh! Bunuh dia!     

Hua Piao Miao berpikir dengan gelisah.     

Namun -     

Kenapa Bangau Ilahi berhenti tepat di hadapan Sima You Yue? Seharusnya ia terus menyerang!     

Hua Piao Miao memuntahkan seteguk darah, melihat Bangau Ilahi dengan kebingungan.     

Bukan hanya Hua Piao Miao yang bingung, semua orang di sana juga bingung. Jelas-jelas Bangau Ilahi sedang menyerbu Sima You Yue, jadi kenapa Bangau Ilahi tiba-tiba berhenti?     

Guru juri sudah siap turun tangan, tetapi Bangau Ilahi justru berhenti tepat sebelum melakukan serangan, membuat guru tersebut berhenti juga.     

"Ada apa ini?"     

Semua orang yang menonton di tribune kebingungan. Mungkinkah Bangau Ilahi tiba-tiba sadar akan kenyataan pada saat-saat terakhir?     

"Bangau Ilahi gemetaran! Bangau Ilahi itu gemetaran!" seru beberapa orang yang berpenglihatan lebih tajam sambil menunjuk Bangau Ilahi.     

"Benarkah?! Cepat, lihatlah! Bangau Ilahi benar-benar gemetaran!"     

Semua orang memperhatikan dengan lebih saksama. Bangau Ilahi benar-benar gemetaran tanpa henti!     

"Ada apa ini?" seru Hua Piao Miao.     

Kenapa Bangau Ilahi gemetaran di depan Sima You Yue?!     

"Huh! Hanya seekor bangau kecil, berani-beraninya kau melawan Master Kontrak Tuan ini!"     

Setelah berseru demikian, Burung Roc Kecil muncul di depan Sima You Yue. Ia tidak muncul dengan kemegahan, juga tidak dengan kesombongan. Namun, ia hanya berdiri di depan Sima You Yue, membuat semua orang terkagum-kagum.     

"Ini aura Burung Roc Agung yang legendaris?!" seru seseorang.     

"Burung Roc Agung yang legendaris? Oh sial, itu Raja Burung? Kita benar-benar bisa melihatnya dengan mata kepala kita sendiri!"     

"Ternyata Sima You Yue memang Master Kontrak Raja Burung. Kupikir rumor itu salah!"     

"Kalau ini benar, berarti rumor-rumor lainnya juga benar? Sialan, ini terlalu berlebihan!"     

Ketika Hua Piao Miao melihat kemunculan Burung Roc Kecil, ia tahu kalau semuanya sudah berakhir. Garis keturunan burung roh dalam dirinya sudah langsung ingin bersujud menyembah ketika ia melihat Burung Roc Kecil.     

"Raja Burung …." Hua Piao Miao sudah tak berdaya di tanah. Ia sudah tidak punya energi lagi untuk bangkit berdiri.     

Pantas saja. Tidak heran Sima You Yue bilang kalau Hua Piao Miao agak sial. Ia seekor burung yang bertemu dengan Raja burung, terlebih sampai berani melawan Master Kontrak Raja Burung, bukankah ia sedang cari mati namanya?     

Kalau Hua Piao Miao bukan dari klan burung dan kalau Sima You Yue bukan Master Kontrak Burung Roc Agung yang legendaris, mungkin akibatnya tidak sampai seperti itu sekarang.     

Sayang sekali dunia yang sebenarnya tidak punya ruang untuk kata-kata 'kalau'.     

Burung Roc Kecil memperhatikan Bangau Ilahi. Itu hanyalah jejak yang ditinggalkan oleh seekor burung tua, tetapi burung itu berani mondar-mandir seolah-olah dialah yang paling hebat.     

"Kau memang nekat, ya? Berani-beraninya kau menyerang masterku." Burung Roc Kecil meledakkan auranya, bahkan menambahkan sedikit kekuatan dari Api Kirmizi. Ia menekan burung tua itu sampai hampir setengah mati.     

Sebelum Burung Roc Kecil keluar, Api Kirmizi memberitahunya kalau burung tua tersebut sangat kuat. Bangau Ilahi sudah ada sejak lama. Kalau ia menggunakan auranya sendiri, mungkin ia tidak akan bisa menekan Bangau Ilahi, jadi Api Kirmizi meminjamkan sedikit kekuatannya untuk menekan burung tua itu.     

Sesuai dugaan, burung tua itu langsung tertegun sejenak, membuatnya menghentikan serangannya. Namun, ia tidak mundur, juga tidak takut. Namun, ketika ia merasakan aura Api Kirmizi, tentu saja ia jadi sangat ketakutan dan tubuhnya mulai gemetaran.     

Burung Roc Kecil meningkatkan kekuatannya, memaksa Bangau Ilahi berlutut.     

Sima You Yue menjulurkan kepala dari belakang Burung Roc Kecil, lalu berkata, "Jangan berlebihan. Langsung selesaikan saja."     

Burung Roc Kecil mengangguk. Ia berkata kepada Bangau Ilahi, "Aku menetapkan hukumanmu. Karena kau tidak tahu, kau kuanggap tidak bersalah. Ketika aku kembali, aku tidak akan mengingat kesalahanmu."     

Mata Bangau Ilahi memancarkan keengganan, tetapi tekanan Burung Roc Kecil sudah membuatnya tidak dapat menentang, apalagi menyerang.     

"Tidak mungkin, kau tidak boleh menyerah!" seru Hua Piao Miao di tanah. "Kau sudah menyerap darahku, kau tidak bisa tidak mematuhiku! Aku perintahkan kau untuk menyerang mereka!"     

Keraguan melintas di mata Bangau Ilahi.     

Berbeda dari Bangau Ilahi, Hua Piao Miao bukan seekor burung berdarah murni, jadi tekanan Burung Roc Kecil tidak berdampak besar terhadapnya.     

Namun, beda halnya dengan Bangau Ilahi!     

Hua Piao Miao bisa mengabaikan tekanan Burung Roc Kecil, tetapi Burung Ilahi tidak bisa.     

Namun, Bangau Ilahi memiliki kontrak dengan Hua Piao Miao sekarang. Mereka berhubungan dan ia tidak bisa mengabaikan kata-kata Hua Piao Miao begitu saja. Terutama saat Hua Piao Miao sudah melakukan pengorbanan darah.     

Setelah menerima perintah Hua Piao Miao, Bangau Ilahi harus bertindak. Meskipun Bangau Ilahi takut, ia hanya bisa meneguhkan hatinya.     

"Dasar lancang!"     

Burung Roc Kecil melihat bahwa Bangau Ilahi benar-benar berani menyerangnya dan Sima You Yue. Ia pun melambaikan tangan, sebuah gelombang kekuatan yang agung mengalir keluar, mulai menyerang.     

Sejak awal Bangau Ilahi memang ketakutan. Meskipun Hua Piao Miao tidak bisa memberinya terlalu banyak kekuatan, itu sudah cukup untuk mengalahkan orang-orang di sana. Namun, karena garis keturunan Burung Roc Kecil telah menekannya, kekuatannya hanya tinggal setengah dari sebelumnya.     

Burung Roc Kecil memasukkan sedikit kekuatan Api Kirmizi ke dalam gelombang kekuatannya. Itu hanya satu pukulan, tetapi Bangau Ilahi yang sebelumnya sudah gemetaran, langsung tewas kena serangan Burung Roc Kecil.     

"Pfft -"     

Bangau Ilahi pun menghilang. Hua Piao Miao memuntahkan seteguk darah, langsung pingsan.     

Pada saat itu, kemarahan Hua Piao Miao yang mendidih akhirnya mereda. Tubuh yang mengamuk itu kembali ke wujud manusia. Hanya saja bajunya sudah sobek-sobek, tidak sepenuhnya menutupi seluruh tubuhnya.     

Juri menunggu selama satu menit. Ketika ia melihat Hua Piao Miao tidak bergerak lagi, ia berkata, "Pertarungan ini dimenangkan oleh Sima You Yue."     

Mao San Quan meminta juri untuk menurunkan Hua Piao Miao dari gelanggang, lalu menoleh kepada Fan Lei, ia berkata, "Fan Lei, aku mau minta tolong padamu."     

Fan Lei memelototi Mao San Quan, lalu berkata, "Pergilah sendiri. Kau selalu memintaku melakukannya."     

"Aku sendiri tidak sabar dan tidak bisa!" kata Mao San Quan. "Tak kusangka ternyata Hua Piao Miao merupakan salah satu anggota Klan Seribu Bangau. Wujudnya sekarang telah sepenuhnya terungkap. Kalau kita tidak menyelamatkannya, mungkin saja ini akan jadi masalah di kemudian hari. Orang-orang itu mungkin akan mengarahkan kemarahan mereka pada You Yue. Kalau Xu Jin tahu …."     

"Ya, ya, ya, aku akan pergi. Jangan bicara padaku tentang Xu Jin. Aku akan mengajak beberapa orang bersamaku. Apakah aku bisa menyembuhkan Hua Piao Miao atau tidak, aku tak bisa jamin." Fan Lei pun mengangkat Hua Piao Miao, lalu pergi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.