Dewa Obat Tak Tertandingi

Membunuh Utusan Dewa! 



Membunuh Utusan Dewa! 

2"Tuan Utusan, Aliran Ziwei kami ini sungguh tidak memusuhi bangsa dewa! T-Tuan Utusan Dewa, tolong belas kasihani dan lepaskan kami!"      

Di depan seorang lelaki setengah baya, pemimpin aliran Ziwei berbicara sambil gemetaran.      

Kelihatan sekali kalau dia ini sangat takut. Ketakutan semacam ini datang dari jiwa!      

"O? Begitu? Sepertinya orang-orang yang aku bunuh belum cukup!"      

Si utusan dewa setengah baya itu tersenyum tipis dan menunjuk lagi. Seorang murid dari Aliran Ziwei tewas.      

Tatapan mata orang ini penuh dengan sorot acuh tak acuh. Dia seolah membunuh seekor binatang, bukan manusia.      

Pemimpin Aliran Ziwei gemetar dan suaranya tercekat oleh tangisan.     

"Apa yang Tuan Utusan inginkan sebelum Tuan mau melepaskan Aliran Ziwei?"      

Tatapan mata si utusan ini mendarat pada seorang wanita muda di tengah kerumunan. Matanya penuh dengan sorot ketamakan.      

"Ada seorang gadis di Aliran Ziwei dan dia dikenal dengan sebutan wanita tercantik di Langit Selatan. Mo Qingshan, apa kau paham!" si utusan tengah baya ini berbicara sambil tersenyum.      

Pemimpin Aliran Ziwei, Mo Qingshan, tiba-tiba mendongak. Sorot matanya penuh dengan kebencian ketika dia menjawab dengan suara syok dan murka.      

"Tuan Utusan Dewa menjebak Aliran Ziwei saya demi Xiaocao?"      

Si utusan ini tersenyum tipis dan acuh tak acuh juga ketika menanggapi, "Memang kenapa?"      

Si utusan ini sama sekali tidak repot-repot untuk menyembunyikan niatnya. Dia langsung mengakuinya!      

Dia datang ke sini untuk Mo Xiaocao!      

Dia mengarang tuduhan dan sengaja menjebak mereka!      

Apa yang bisa kau lakukan padaku?      

Si utusan in sangat pongah dan berkuasa.      

Mo Xiaocao adalah putri kesayangan Pemimpin Aliran Ziwei.      

Orang seharusnya tidak melihat bagaimana Mo Qingshan gemetar ketakutan di depan si utusan tengah baya ini. Dia sangat menyayangi putrinya.      

Di antara kerumunan orang, wajah Mo Xiaocao memucat. Sekujur tubuhnya gemetar.      

Dia punya kecantikan yang bisa membuat segudang kehidupan jatuh, tetapi sulit baginya melawan ketika bangsa dewa mendambakannya.      

Di mata bangsa dewa, para gadis-gadis bangsa manusia hanyalah mainan.      

Para gadis yang diincar oleh bangsa dewa akan berakhir dalam kondisi mengenaskan.      

Dia tersenyum kecut. Hari ini masih berakhir?      

Ekspresi Mo Qingshan menjadi gamang dan dia seketika bersujud.      

Dung!      

Dung!      

Dung!      

Tiap-tiap suara ini bisa didengar dengan jelas di seluruh wilayah Aliran Ziwei.      

"Utusan Dewa, tolong lepaskan putriku! Saya rela mati untuknya!" Mo Qingshan berkata dengan sungguh-sungguh.     

Akan tetapi, sama sekali tidak ada belas kasihan di mata utusan dewa ini. Dia hanya berkata dengan sinisnya, "Kau bisa mati. Tapi Mo Xiaocao masih harus aku bawa pergi!"      

Mo Qingshan tiba-tiba berdiri.Dia menatap lurus ke arah utusan dewa ini dengan sorot penuh amarah. Dia berani marah, tetapi dia tidak berani berbicara! Di belakangnya ada sepuluh ribu murid Aliran Ziwei! Begitu dia menjadi marah, maka sepuluh ribu murid ini harus dikubur dalam kematian!     

Akan tetapi, gadis ini adalah putri kesayangannya. Jadi mana bisa dia melihatnya melompat ke dalam lubang api dengan matanya sendiri?     

Begitu melihat sorot mata Mo Qingshan, alis utusan dewa ini sedikit berkerut. Dia tampak tak senang.      

"Kau berani melihatku seperti itu?"      

Mo Qingshan terkejut dan menggertakkan giginya.      

"Utusan Dewa, tolong maafkan saya!"      

Utusan Dewa itu berkata dengan santainya, "Hukuman mati bisa dihindari, tetapi hukuman tidak bisa dihindari! Kau, lumpuhkan kekuatan energimu dan turunkan menjadi orang biasa. Posisi pemimpin aliran ini akan digantikan oleh Lin Tianhan!"     

Selesai berbicara, dia berbalik lagi dan berkata kepada kedua bawahannya, "Pergi, bawa Mo Xiaocao. Jika ada yang berani menghentikannya, bunuh tanpa ampun!"     

"Baik!"     

Kedua anak buah itu menerima perintah dan langsung melakukannya. Mereka akan membawa Mo Xiaocao pergi.      

Wajah Mo Xiaocao menjadi pucat pasi. Dia ingin menolak, tetapi dia tidak berani.      

Sementara itu, raut wajah ayahnya berubah drastis dan dia hendak menghentikan keduanya. Akan tetapi, si utusan dewa berkata dengan suara seriusnya, "Aku memintamu untuk melumpuhkan kekuatan energimu. Apa kau tidak dengar?"      

Saat berbicara, kedua anak buah ini sudah tiba di depan Mo Xiaocao. Mereka ingin mengulurkan tangan mereka dan membawa gadis ini.      

Huf!     

Huf!      

Entah dari mana datangnya dua garis cahaya pedang. Kedua anak buah ini jatuh dengan lembut tepat di depan Mo Xiaocao.     

"Ahhh!!"     

Mo Xiaocao ketakutan dan dia berteriak.     

Mata si utusan dewa membelalak. Dia berkata dengan raungan kemarahan.     

 "Siapa? Siapa yang melakukannya? Maju, lawan aku!"      

Para murid Aliran Ziwei saling bertukar pandang. Kau melihatku, aku melihatmu. Semua orang tidak yakin.      

Alis utusan dewa itu sedikit berkerut dan dia berkata dengan senyum dingin, "Tidak ada yang maju, kan? Kalau kau berani membunuhku, maka seluruh Aliran Ziwei harus dikubur dalam kematian!"     

Wajah semua orang berubah drastis. Mereka tampak waspada dan marah.      

"Siapa yang membunuh mereka. Kenapa kau tidak maju! Apa kau ingin membuat kita semua mati?"      

"Sialan, siapa yang ingin menjebak Aliran Ziwei kita supaya selamanya dikutuk?"     

"Sial, cepat maju!"     

...     

Para murid Aliran Ziwei tampak berwajah masam. Mereka berteriak ketakutan.      

Hanya kalimat ini dan kalimat ini terlalu mematikan!      

Seorang utusan dewa mengatakannya. Dia tidak sedang bercanda dengan mereka. Dia bilang akan memusnahkan aliran ini. Maka itu akan terjadi!      

Bagi bangsa dewa, memusnahkan sebuah aliran bukanlah perkara yang sulit.      

"Aku sedang berdiri di depanmu. Apa kau tidak tahu?" Tepat pada saat ini, sebuah suara santai seketika terdengar.      

Suara ini tidak keras, tetapi suara ini membuat jantung orang gemetaran.      

Di depan utusan dewa, seorang anak muda sedang berdiri dengan kedua tangan berada di belakang punggung.      

Yang lebih menakutkan adalah mereka ternyata tidak tahu kalau dia ini berdiri di sana!      

Dia jelas-jelas sedang berdiri di sana tetapi orang-orang merasa kalau ini tidak nyata. Orang ini pastinya tidak lain adalah Ye Yuan.      

Setelah berjalan melalui ruang waktu, hukum ruangnya sudah mencapai level sumber.      

Selain itu, hukum ruang yang dia pahami ini bertumpang tindih dengan hukum ruang Dunia Bentangan Langit.      

Bahkan bagi petarung bangsa dewa, hal ini sulit untuk dibedakan juga. Tapi sebelumnya, rasa terkejut yang Ye Yuan rasakan sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata. Dia benar-benar mengikuti arus ruang waktu yang kuat dan tiba di zaman sebelumnya?     

Bangsa Dewa dengan kejamnya menindas banyak sekali bangsa lain. Awalnya, itu hanya ada dalam imajinasinya juga. Akan tetapi, setelah melihat pemandangan ini di depan matanya, dia akhirnya tahu bagaimana kebencian Shang Hang muncul.     

Mata utusan dewa itu membelalak dan dia berkata dengan suara serius, "Siapa kau? Kau benar-benar berani membunuh utusan dewa. Apa kau bosan hidup?"      

Ye Yuan tampak tak suka saat dia menjawab dengan santainya, "Bunuh ya bunuh saja. Memang kenapa?"     

Alis utusan dewa itu berkerut dan dia berkata dengan suara dingin, "Bagus sekali! Kau berani membunuh utusan dewa, setelah kau mati, Aliran Ziwei juga akan dikubur dalam kematian!"     

Ye Yuan melihatnya dengan tatapan menghina ketika dia berkata, "Bangsa Dewamu ini benar-benar sombong! Apa kau ini menganggap kalau dirimu ini adalah utusan langit? Kau bahkan tidak bisa jadi kentut di depanku!"     

Semua orang menatap dengan mata terbelalak dan lidah kelu. Mereka menatap Ye Yuan dengan ekspresi terkejut. Dari mana munculnya orang ini? Dia benar-benar berani berbicara begitu ngawurnya!      

Utusan Dewa, ya memang utusan langit!      

Si utusan dewa itu tertawa terbahak-bahak ketika dia mendengar perkataan Ye Yuan.     

"Dari mana orang gila ini muncul? Dia benar-benar berani mempertanyakan otoritas bangsa dewaku! Hari ini, aku akan menegakkan keadilan atas nama langit dan membuatmu tahu apa yang disebut sebagai surga itu!"     

Selesai berbicara, si utusan ini melepaskan aura penuhnya. Dia ternyata berada di Alam Dao Surgawi delapan tanda!      

Kekuatan di level ini benar-benar membuat bangsa manusia kewalahan!      

Di matanya, Ye Yuan ini hanyalah seorang Kaisar Surgawi Cakrawala Kelima.      

Alam kekuatan Ye Yuan yang masih rendah ini tidak cukup untuk mengisi celah di antara gigi-giginya. Dia pastinya tidak akan menganggap Ye Yuan penting.      

HAAH!      

Ye Yuan menjentikkan jarinya dan berkata dengan santainya, "Pedang, datanglah!"      

Cling, cling, cling ...     

Semua pedang milik Aliran Ziwei terbang tanpa sadar dalam sekejap. Mereka terbang ke arah utusan dewa itu.      

Jleb!     

Jurus utusan dewa setengah baya itu belum dilepaskan dan dia sudah tertusuk-tusuk menjadi bolong seperti sebuah saringan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.