Dewa Obat Tak Tertandingi

Seribu Tahun Yang Singkat 



Seribu Tahun Yang Singkat 

1Sepanjang jalan, energi iblis perlahan menjadi semakin tebal.      

Di sekitar, beberapa aura kuat muncul berkali-kali dan kemudian menghilang.      

Aura ini jauh lebih kuat dibandingkan dengan aura Mosius.      

Ye Yuan mengikutinya. Tak ada apa-apa di sepanjang jalan.      

Ada beberapa titik pemeriksaan yang harus mereka lewati. Kedua orang ini akhirnya sampai di sebuah kota kecil.      

Ketika seorang penjaga melihat Mosius, dia bertanya, "Mosius, kau tidak sedang menjaga wilayahmu? Apa yang kau lakukan di sini?"     

Ye Yuan memperhatikan para penjaga di sini semuanya adalah petarung di level Langit.      

Mosius dengan cepat menjawab, "Aku di sini untuk bertemu dengan Tuan Manya. Ada hal penting yang harus aku laporkan."     

Tatapan penjaga itu tertuju pada Ye Yuan. Dia bertanya dengan suara serius, "Siapa dia?"     

Mosius menjelaskan, "Dia anak buahku. Dia yang menemukan hal penting ini."     

Si penjaga menanggapi dengan nada santai, "Tuan Manya sedang mencoba untuk menghibur Putri Dewi sekarang. Aku takut kalau dia tidak punya waktu untuk menemuimu. Kau pergi ke stasiun kurir untuk beristirahat dulu dan tunggu dipanggil."     

Mosius kaget dan berkata, "Putri Dewi? Apa itu Putri Dewi?"     

Si penjaga itu tersenyum.     

"Kau masih tidak tahu? Dia adalah perempuan dari bangsa manusia yang ditangkap! Guru Besar Jinyuan bilang kalau dia ini adalah Dewi milik Bangsa Dewa dan dia akan dikirim ke Dunia Jurang. Jika tidak … mana mungkin dia bisa hidup sampai sekarang?"     

Ye Yuan sangat syok ketika dia mendengar hal ini.      

Bagaimana bisa Li menjadi seorang Putri Dewi?     

Selain itu, apa itu Bangsa Dewa?      

Untuk beberapa saat, kondisi hati Ye Yuan kacau. Seolah, masalah ini berkaitan dengan rahasia yang menghancurkan bumi.      

"Yang Mulia, saya yang rendah ini punya cara untuk menghibur Putri Dewi manusia itu," kata Ye Yuan kepada si penjaga.     

Penjaga itu terkejut dan berkata, "Kau sungguh punya cara? Setiap hari, Putri Dewi bertengkar dengan Tuan Manya soal keinginannya untuk kembali ke bangsa manusia. Apa pun yang dilakukan Tuan Manya untuk menyakinkannya tidak ada gunanya. Kepalanya hampir meledak! Kalau kau benar-benar punya cara, itu akan menjadi sebuah pencapaian besar."     

Ye Yuan berkata, "Yang Mulia, yakinlah. Saya pasti akan berhasil."     

Si penjaga itu berkata, "Baiklah kalau begitu, kalian pergi ke stasiun kurir dulu. Aku akan pergi dan melapor ke Tuan Manya."     

Mosius membawanya ke stasiun kurir. Ada gelombang mengerikan melonjak di hati Ye Yuan.     

Para monster jurang ini tidak lagi dalam situasi tak teratur seperti yang pernah dia lihat sebelumnya. Sebaliknya, mereka yang ada di kota ini sudah seperti prajurit!      

Sebuah kota, stasiun kurir, para penjaga. Hal-hal semacam ini bukanlah sesuatu yang sebuah ras macam monster jurang ini punya. Meski monster kurang ini punya tingkat kepandaian yang lumayan tinggi, dunia mereka lebih mirip dengan dunia binatang buas.      

Yang lemah menjadi mangsa dan yang kuat menjadi pemangsa. Yang kuat ini lah yang bertahan hidup!      

Selain itu, mereka juga menyebut soal Bangsa Dewa dan Putri Dewi. Jadi, tempat seperti apa ruang jurang ini?     

Ketika Ye Yuan bertanya pada Mosius, dia juga tidak mendapatkan jawaban yang jelas. Dengan statusnya, dia sama sekali tidak bisa melakukan kontak dengan semacam ini. Mosius hanyalah orang lemah yang dibuang ke luar. Dia menerima perintah dari Manya dan Manya membawanya ke sini. Itu saja.     

Selain itu, ada yang namanya wilayah ruang ini. Tidak peduli bagaimana Ye Yuan melihatnya, tempat ini tampak seperti batas terpisah yang menghubungkan ruang jurang dan Dunia Bentangan Langit?      

Karena Klan Naga menekan ruang jurang ini, tampaknya tempat itu merupakan satu-satunya jalan.     

Lalu, urusan apa yang sedang terjadi di tempat ini?      

Untuk beberapa saat, ada banyak keraguan dan kecurigaan yang Ye Yuan rasakan.      

Tak lama kemudian, si penjaga itu datang ke stasiun kurir dan menemui Ye Yuan. Ketika Manya mendengar kalau Ye Yuan bisa menghibur Putri Dewi, dia sangat senang dan meminta supaya Ye Yuan langsung ke sana.      

Ketika Manya melihat Ye Yuan, dia bertanya dengan nada tidak yakin, "Kau bisa membuat Putri Dewi merasa nyaman dan tetap tinggal di sini?"     

Ye Yuan mengangguk dan berkata, "Tuan Manya, tenang saja. Kalau saya tidak berhasil, maka saya akan menyerahkan kepala saya untuk Tuan."      

Mata Manya berbinar dan dia berkata sambil tertawa lebar, "Bagus! Kalau kau bisa membuat Putri Dewi menenangkan pikirannya dan mau tinggal di sini, aku akan memberimu hadiah besar!"     

Selesai berbicara, Manya membawa Ye Yuan dan tiba di sebuah rumah batu.     

Rumah batu itu sangat luas, tetapi begitu Ye Yuan mendekatinya, dia menemukan bahwa banyak ajian penghalang yang dipasang di sekelilingnya.     

Ye Yuan ternyata belum pernah melihat ajian penghalang macam ini sebelumnya. Ajian-ajian ini sungguh dalam. Dan jelas kalau ajian ini dipasang untuk mencegah Li melarikan diri.     

Begitu sampai di depan pintu, ada dua benda yang melesat terbang.     

Di dalam rumah ini, sebuah teriakan perempuan yang sedang marah terdengar.     

"Enyah! Aku minta kalian pergi. Apa kalian tuli?"     

Namun kata-kata ini terdengar seperti kata-kata madu di telinga Ye Yuan.     

Sudah berapa lama dia tidak mendengar suara ini?      

Perpisahannya dengan Mengli sudah hampir mendekati dua ribu tahun!      

Waktu tidak menghilangkan perasaannya tetapi justru membuat kerinduan menyatu menjadi lautan.     

Ketika sosok cantik itu tampak di matanya, hati Ye Yuan yang kokoh seperti batu juga meleleh.     

"Hiks, Hiks, … Kakak Yuan, aku tidak bisa melihatmu lagi. Maaf … aku benar-benar minta maaf … aku … aku tidak sengaja!"     

Setelah mengamuk, Li berbaring di atas meja dan menangis sepuasnya.     

Hati Ye Yuan bergetar dan dia hampir meneteskan air mata.     

Dia merasa kalau Li ini adalah wanita yang baik hati, cantik, anggun dan bermartabat. Dia tidak akan pernah bersikap begitu berang.     

Namun sekarang, Li tahu kalau kepergiannya ini akan perpisahan abadi. Perasaan putus asa semacam itu tercurah dari lubuk hatinya dan itulah sebabnya dia menjadi seperti sekarang.     

Manya tampak murum. Beberapa hari ini, dia merasakan amukan Yue Mengli.      

Manya melihat Ye Yuan. Ye Yuan tahu apa artinya dan bergerak beberapa langkah ke depan. Dia membungkuk dan berkata, "Putri Dewi, saya datang dengan membawa kabar baik untukmu."     

Ye Yuan seketika marah. Dia meraung.     

"Aku tidak mau mendengar kabar baik! Pergi kau! Kau si buruk rupa, pergi dari sini kau!"     

Seketika, seluruh tubuh Mengli gemetar. Dia menatap mata Ye Yuan. Kemarahannya yang menjadi-jadi tiba-tiba berubah menjadi ketenangan. Ye Yuan membungkuk, namun kedua matanya bertemu tatapan Mengli.      

Satu tatapan ini cukup untuknya dan Li!      

Meski yang ada di depan Li ini adalah monster jurang, dengan melihat auranya, dia sama sekali tidak mengenali aura ini. Akan tetapi, entah kenapa, tatapan mata ini langsung membuatnya tenang.     

Mengapa dia tampak begitu familiar?      

Mengapa dia terlihat sangat mirip dengan Kakak Yuan?     

Jelas-jelas, dia ini monster jurang, jadi kenapa …     

Seluruh tubuh Li terasa kaku di tempat.      

Manya berkedip! Ada kesempatan!     

Yue Mengli cepat bereaksi. Wajahnya yang cantik menjadi sinis saat dia berkata, "Kabar baik apa, katakan!"     

Ye Yuan menyeringai dan menjawab, "Bangsa manusia itu mengirim orang untuk datang dan mencari Putri Dewi."     

Hati Mengli gemetar. Dia berkata, "Apa yang terjadi dengan mereka?"     

Ye Yuan terkekeh.      

"Apa lagi? Mereka tentu dikirim pulang oleh Tuan Mosius."     

Kedua alis Yue Mengli berkerut. Dia mencela, "Kau, sengaja pamer di depanku, kan?"     

Saat Manya mendengar bahwa ada yang tidak beres, dia buru-buru memarahi Ye Yuan, "Dasar sialan, kau sengaja menggunakan kabar ini untuk membuat marah Putri Dewi?"     

Akan tetapi, tanpa disangka Yue Mengli mengibaskan tangannya dan berkata kepada Manya, "Lupakan saja, kau pergi dulu! Karena ada kabar dari pihak manusia, aku ingin mendengarnya berbicara."     

Manya langsung mengiyakan dan pergi.      

Selama si leluhur ini berhenti membuat keributan, semuanya akan baik-baik saja.      

Dia meninggalkan Ye Yuan untuk mengobrol dengannya. Ini juga tampaknya menjadi pilihan yang cukup bagus.     

Dia tidak takut Ye Yuan akan membawa Yue Mengli melarikan diri juga. Lagi pula, ajian penghalang di sini dibuat oleh Tuan Jinyuan.     

Seorang petarung Kaisar Surgawi sekali pun tidak akan bisa melarikan diri dari sini!      

Begitu Manya pergi, tatapan Mengli menjadi agak buram. Dia berkata, "Tatapan matamu … sama dengan teman lamamu!"     

Ye Yuan tersenyum tipis. Kekuatan dunia kekacauan diam-diam dilepaskan. Kekuatan ini membungkus dirinya dan Li.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.