Dewa Obat Tak Tertandingi

Qilin Bumi 



Qilin Bumi 

0"P-pergi, Pelayan Jiang," si pengawal berkata, ketakutan.     

Baru kemudian, Jiang Hua sadar kembali.Dia menghela napas panjang karena lega. Sesaat setelahnya, dia mendengus sinis dan berkata dengan nada menghina, "Bodoh! Pemimpin Keluarga adalah tetua dari Balai Angin Musim Semi. Kenapa dia akan mencari seorang sampah sepertimu?"     

Memang benar kalau Ye Yuan ini hebat, tetapi orang-orang hebat di Ibukota Kekaisaran Besar Emas Berkilau jumlahnya terlalu banyak. Bagaimana mungkin Pemimpin Keluarga Jiang Yuan mungkin pergi sendiri untuk menemui seorang Maha Dewa Surgawi?     

Sangat tidak mungkin hal seperti ini terjadi.      

Setelah memikirkannya, dia berbalik dan keluar dari ruang samping. Dia masuk ke dalam halaman rumah Jiang. Tempat ini merupakan kediaman para asisten keluarga.      

"Oh, bukankah ini Adik Jiang Hua? Apa yang membawamu ke sini? Eh, kenapa ekspresi wajahmu begitu jelek? Apakah maish ada orang yang berani memprovokasimu di Rumah Jiang ini?"     

Ketika seorang lelaki tengah baya yang memakai baju pas melihat Jiang Hua, dia langsung menyapaya dengan senyuman lebar.     

Asisten ini bernama Qin Guan, seorang Dewa Sejati Cakrawala Pertama. Jangan dilihat kalau dia adalah Dewa Sejati, dia ini masih sopa terhadap Jiang Hua.      

Mereka ini semua, yang adalah asisten bermarga asing, harus melewati Jiang Hua untuk mengalokasikan sumber daya. Wewenang Jiang Hua di Keluarga Huang sangat besar. Jadi, tidak ada ruginya membangun hubungan baik dengannya.     

Raut wajah Jiang Hua menjadi sangat jelek ketika dia menjawab, "Kakak Qin Guan, aku diancam oleh seseorang hari ini. Aku harap Kakak bisa membantuku meluapkan kekesalanku!"     

Qin Guan terkejut.      

"Ternyata ada orang yang berani mengancam Adik? Apa dia sudah bosan hidup?Katakan padaku!"     

Qin Guan juga bukan orang bodoh, ikut campur dalam segala hal. Jika dia adalah Dewa Sejati atau sosok yang dia tidak bisa provokasi, maka dia pastinya tidak berani untuk menghadapinya.     

Bahkan seandainya dia memiliki kesemek sekali pun, dia harus memiliki yang lembut dan yang bisa dipermainkan.     

Begitu mendengar kalimat Jiang Hua, wajahnya menjadi masam. Dia kemudian berkata dengan suara dingin, "Sungguh anak yang sombong! Dia terbiasa congkak dia ibukota kekaisaran, kan? Tempat ini merupakan ibukota kekaisaran besar, para petarung Dewa Sejati saja bahkan tidak berani bersikap kurang ajar. Bocah ini sepertinya memang sudah bosan hidup! Adik, katakan, apa yag harsu aku lakukan kali ini?"     

Qin Guan langsung bersemangat begitu dia mendengar bahwa orang yang mengancam Jiang Hua ini adalah petarung Maha Dewa Surgawi. Kesemek ini ... dia akan mempermainkannya.     

Ada sorot kekejian melintas di mata Jiang Hua. Dia menjawab, "Huh! Bocah yang tidak peduli dengan luasnya langit dan bumi ini,tak apa jika dia menghinaku. Akan tetapi, dia telah menghina Rumah Jiang. Dia pantas untuk mati! Kakak Qin Guan, aku akan mencari keberadaannya beberapa hari ini. Kau bantu aku menghabisinya!"     

Qin Guan menepuk dadanya dan berkata, Tenang, serahkan padaku."     

Ketika Jiang Hua melihat hal ini, dia setuju. Dia tersenyum dan berkata,"Kakak Qin Guan tenang saja. Setelah urusan ini selesai, aku pasti akan sangat berterima kasih padamu."     

...     

Setelah berpisah dalam kondisi yang tidak baik, Xiao Feng tampak bersalah dan menyesal.      

"Ye Yuan, maaf, hutang budi Guru padaku itu sebesar gunung. Aku sungguh tidak bisa membiarkan orang lain memfitnahnya."     

Ye Yuan tersenyum dan menanggapi, "Jangan berterima kasih dulu, untuk apa kau minta maaf? Mata semua pelayan ini ada di kepala mereka. Meski ada seorang Dewa Sejati sekali pun yang datang, mereka juga akan menolaknya. Kenapa kita harus memperhatikan orang seperti dia?"     

"Tapi, tanpa realsi Tetua Jiang Hua, bukankah perjalanan kita ini akan sia-sia?" Xiao Feng berkata dengan nada canggung.     

"Langit tidak menutup semua jalan, selalu akan ada jalan keluar," kata Ye Yuan.     

"Yang Mulia, kalau begitu, apa yang sebaiknya kita lakukan sekarang?" Ning Tianping bertanya.      

Ye Yuan tersenyum.     

"Karena jalan yang ada di sini ditutup, ayo kita beli tanaman obat terlebih dahulu. Kalau kekuatan Tong sudah pulih menjadi Dewa Sejati, keselamatan kita pasti lebih terjamin."     

Di ibukota kekaisaran besar di mana Dewa Sejati ada di mana-mana, kekuatan Ye Yuan saat ini masih sedikit lemah. Dengan adanya seorang petarung Dewa Sejati di sampingnya, maka dia pasti akan lebih aman.      

Ye Yuan juga bersiap melawan Jiang Hua, tetapi dia tidak menyangka kalau dugaannya benar; Jiang Hua tidak berencana melepaskan mereka.      

Rombongan ini meninggalkan Rumah Jiang dan langsung menuju Pertemuan Ratusan Ramuan. Tempat ini merupakan pasar perdagangan tanaman obat skala besar dan mencakup area yang sangat luas. Menara Segudang Harta Karun yang mendirikan pasar ini. Namun, pihak yang menjual tanaman obat di sini bukan hanya dari Menara Segudang Harta Karun. Tempat ini mengumpulkan lebih dari selusin kekuatan besar, bisnis besar, dan bahkan banyak pialang eceran, saling membantu untuk menutupi kekurangan yang lain, membentuk pasar tanaman obat yang sangat besar. Kapasitas barang keluar harian sangat mencengangkan.     

Tentu saja, Menara Segudang Harta Karun juga mendapatkan muatan di area ini.Tanaman obat yang dibutuhkan oleh Tong, yakni Pil Pemulih Mimpi Pembersih Hujan terlalu langka. Mereka hanya bisa dikumpulkan di tempat seperti Pertemuan Ratusan Ramuan. Kalau tempat semacam ini bahkan tidak bisa menyediakan tanaman-tanaman obat ini, maka hanya ada keberuntungan di masa depan, atau menunggu Tong memulihkan kekuatannya setelah seribu tahun.     

Seorang pelayan wanita cantik bertanya kepada Ye Yuan dengan senyum cerah, "Tuan, bolehkah saya bertanya tanaman obat apa yang Tuan butuhkan?"     

Pertemuan Seratus Ramuan memiliki area tanya jawab.Petarung dapat mencari tanaman obat yang mereka butuhkan di sini.      

Pertemuan Seratus Ramuan memiliki rangkaian tanaman obat yang yang mempesona, dari semua tingkat dengan variasi yang sangat banyak, dan dalam jumlah yang sangat besar.     

Jika petarung pergi untuk mencari tanaman obat satu per satu, entah berapa banyak waktu yang harus mereka buang.     

Untuk ini, Pertemuan Seratus Ramuan membangun formasi susunan skala besar dan mengkategorikan semua tanaman obat ke dalam kelas yang berbeda ke dalam formasi susunan.     

Saat masuk gudang, ada catatan yang jelas kapan tanaman obat ini dijual.     

Dengan cara ini, pasar mudah dikelola dan juga nyaman bagi petarung untuk memeriksanya.     

Ye Yuan berkata, "Bantu aku memeriksa Abu Kayu Besi, Rumput Laut Hati Hitam, Qilin Bumi ..."     

Ye Yuan mendaftarkan banyak tanaman obat sekaligus. Jari-jari mungil pelayan cantik itu bergerak sedikit, memasukkan satu demi satu mantra ke dalam formasi susunan di depannya.     

Segera, hasilnya keluar.     

"Tuan, Menara Segudang Harta Karun dan Kamar Dagang Segudang Alam memiliki Abu Kayu Besi. Asosiasi Pedagang Rusa memiliki dua porsi Rumput Laut Jantung Hitam, ..." Pelayan cantik itu berbicara dengan percaya diri dan tenang, melaporkan hasil pemeriksaannya.      

Ye Yuan mengerutkan kening ketika dia mendengarnya.     

"Bagaimana dengan Qilin Bumi?"     

Pelayan cantik itu menjawab sambil tersenyum, "Baruan, stoknya masih ada, tapi mungkin sekarang sudah habis. Sebelum Tuan datang, Tuan Chen Chang baru saja menanyakan tentang Qilin Bumi ini dan sudah pergi sekarang. Saat ini, di dalam Pertemuan Ratusan Ramuan, hanya ada satu bagian dari Qilin Bumi."     

Ye Yuan mengerutkan kening dan berkata, "Karena belum terjual, maka saya masih bisa pergi ke sana dan bertanya, kan? Katakan padaku kiosnya, ini seharusnya tidak melanggar aturan, kan? "     

Petugas itu tersenyum dan berkata, "Tentu saja tidak.Tuan bisa melihatnya. Tapi, Tuan Chen Chang adalah Dewa Tabib Bintang Enam yang terkenal di kota, kau ..."     

Ye Yuan mengibaskan tangannya dan berkata, "Katakan padaku."     

Petugas itu tidak berdaya dan hanya bisa memberi tahu Ye Yuan tentang kiosnya.     

Qilin Bumi ini adalah sejenis tanaman obat. Benda itu dinamai Qilin Bumi karena terlihat sangat mirip dengan binatang suci legendaris, Qilin, yang sangat jarang terlihat.     

Pertemuan Seratus Ramuan yang begitu besar hanya memiliki satu porsi Qilin Bumi. Dari ini, bisa dilihat betapa langkanya benda ini.     

Hanya saja Qilin Bumi ini adalah bahan inti untuk membuat Pil Pemulih Mimpi Pembersih Hujan. Begitu Ye Yuan melepaskannya saat ini, entah kapan dia bisa menemukannya lagi. Ye Yuan pastinya tidak mau menyerah.     

Ye Yuan segera menemukan kios itu dengan mengikuti instruksi dari petugas itu. Akan tetapi, dia melihat ada seorang lelaki tua yang saat ini wajahnya memerah sampai ke telinga. Dia tampak sangat marah.     

Qilin Bumi itu saat ini diam-diam ditempatkan di wadah batu giok.     

Orang tua ini kemungkinan adalah Tuan Chen Chang yang dibicarakan oleh si petugas di depan. Ye Yuan menghela napas lega melihat si Qilin Bumi belu terjual. Sepertinya kedua orang ini tidak mencapai kesepakatan dalam transaksi Qilin Bumi.     

"Hai kau, kenapa kau bisa begitu keras kepala? Pil Pemulih Jantung Giok Indahku sudah mencapai kualutas surga puncak; sudah sangat dekat dengan tingkat hebat! Aku sudah bilang kalau aku akan menggunakan hal-hal lain untuk mengkompensasimu. Kenapa kau tidak mau mengalah?" Chen Chang berkata dengan nada marah kepada pemilik kios.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.