Dewa Obat Tak Tertandingi

Tersinggung



Tersinggung

3"Guru, Langit Merah Tua sudah membuat keributan di luar selama beberapa hari. Dia bilang kalau dia ingin menantangmu di depan semua orang di kota ini."     

Begitu Ye Yuan keluar dari pengasingannya, Angsa Penyendiri datang untuk menyapanya.      

Kedua alis Ye Yuan terangkat dan dia berkata sambil tersenyum, "Oh? Pergi dan lihat."     

Kedua orang ini berjalan keluar dari pintu depan dan menemukan kalau sudah ada banyak orang di luar.      

Menantang Guru Kedua, hal semacam ini merupakan daya tarik yang luar biasa. Apalagi tantangan ini dilakukan di depan semua orang di kota ini.      

Selain itu, orang-orang yang ada di sini sudah tahu kalau Langit Merah Tua merupakan murid dari Pendeta Tinggi Jambul Merah. Kekuatannya pastinya sangat tinggi.      

Pertarungan ilmu pengobatan antara kedua orang ini pastinya akan sangat seru dan pantas ditonton.      

"Tuan Guru Kedua, Langit Merah Tua tidak pantas tetapi dia ingin menantangmu!"      

"Tuan Guru Kedua, apa kau melihatnya? Semua orang menantikan kau beraksi!"      

"Tuan Guru Kedua, membungkuk seperti seekor kura-kura, bukankah kau ini menurunkan reputasi Pendeta Tinggi Leluhur Suci?"     

...     

Di luar pintu depan, Langit Merah Tua berteriak sekuat tenaga. Suaranya menyebar ke mana-mana.     

Sebagian besar orang-orang ini mungkin datang karena suaranya yang keras.     

Akan tetapi, dia menjadi lebih bijaksana kali ini. Berulang kali dia memanggil 'Tuan Guru Kedua' dan tidak berani melakukan sedikit pun tindakan sombong.      

Begitu Langit Merah Tua melihat Ye Yuan keluar, matanya berbinar. Dia kemudian membungkuk ke arah Ye Yuan dan berkata, "Tuan Guru Kedua, aku telah lama menunggu di sini!"      

Ye Yuan menyahut dengan santainya, "Kau ingin menantangku?"     

Langit Merah Tua mengangguk.     

"Sekarang nii, semua orang di kota ini menyebut kalau nama Tuan Guru Kedua tidak sesuai kenyataan. Hanya seorang pendeta bintang enam Dewa Sejati, bagaimana mungkin dia bisa menjadi Tuan Guru Kedua? Jadi, aku sudah datang ke sini atas kemauanku sendiri dan ingin meminta Tuan Guru Kedua untuk memberikan beberapa petunjuk di depan seluruh siluman yang ada di kota ini. Ini dilakukan supaya nama Tuan Guru Kedua bisa diperbaiki."     

"Benar, Tuan Guru Kedua! Jika kau ingin mendapatkan pengakuan kami, maka keluarkan sedikit kekuatanmu!"      

"Kami benar-benar ingin melihat atas dasar apa kau bisa menjadi Guru Kedua!"     

"Kalau kami tidak melihat kekuatanmu, kami sama sekali tidak akan mengakui bahwa kau adalah Guru Kedua!"     

… …     

Dari orang-orang yang datang untuk berkerumun, cukup banyak dari mereka yang adalah pendeta. Mereka sangat menghargai gelar Guru Kedua ini.     

Begitu Langit Merah Tua berkata demikian, banyak orang yang setuju.      

Kedua mata Ye Yuan sedikit menyipit.Hatinya sejernih sebuah kaca yang bening.      

Langit Merah Tua, orang yang matanya berada tinggi di atas , tidak mungkin punya kelicikan macam ini. Pasti ada orang yang punya rencana jahat di belakang.      

Namun, karena dia berani datang ke Wilayah Roh Barat, maka dia pastinya tidak takut akan tantangan.      

Ye Yuan tampak terhibur. Dia menjawab sambil tersenyum, "Apakah jika aku mengalahkanmu, ini akan membuktikan kepantasanku mendapatkan gelar Guru Kedua? Langit Merah Tua, kau juga terlalu tinggi menilai dirimu, bukan?"     

Langit Merah Tua merasa tercekat begitu dia mendengar kalimat Ye Yuan. Yang lainnya juga langsung diam.      

Benar, memang sosok seperti apa Guru Kedua ini?      

Dia adalah sosok besar Dao Ilmu Pengobatan kedua setelah Pendeta Tinggi Leluhur Suci. Bagaimana mungkin orang seperti Langit Merah Tua ini pantas disebut dengan napas yang sama dengannya?      

Langit Merah Tua menemukan bahwa di depan Ye Yuan ini, dia benar-benar seperti anak bau kencur. Dia seperti bola tanah liat yang Ye Yuan bisa permainkan sesukanya.      

Benar-benar menyedihkan!     

"Tuan Guru Kedua, apa kau menghindari tantanganku?"     

Langit Merah Tua menggertakkan giginya dan berkata.     

Ye Yuan menghindari dan tidak mau berkelahi. Tidak ada yang berani mengatakan tidak.     

Kau ingin menantangku, kau ini sungguh tidak cukup memenuhi syarat!     

"Haha, kenapa aku harus menghindari pertarungan ini? Aku bilang hal ini hanya untuk memberitahumu supaya kau sadar akan statusmu! Aku tahu kalau kau berpikir dengan mencapai Alam Leluhur, kau ini bisa menyombongkan diri dan berpikir kalau kau bisa menantangku. Oleh karena itu, aku akan membuat tahu seberapa besar jarak antara dirimu dan aku!"      

Kedua alis Langit Merah Tua terangkat. Dia tertawa terbahak-bahak.     

"Itu yang kau katakan!"      

"Aku memang mengatakannya," kata Ye Yuan dengan entengnya.     

...     

Pertarungan antara Guru Kedua dan murid Pendeta Tinggi Jambul Merah, Langit Merah Tua, menyapu seluruh kota seperti angin.     

Di alun-alun, sudah ada kerumunan besar orang. Saking padatnya, bahkan jarum pun tidak bisa masuk ke dalamnya.      

Semua pendeta bangsa siluman memeras otak mereka dan ingin mendesak sedikit untuk masuk.      

Di atas panggung, Langit Merah Tua memandang Ye Yuan dengan tatapan puas. Dia berbicara sambil tersenyum, "Tuan Guru Kedua, penghinaan yang kau berikan kepadaku beberapa hari ini akan aku ambil kembali."     

Tatapan Ye Yuan berubah tajam dan dia berkata dengan suara serius, "Penghinaan? Kau bilang kalau kau tidak menunjukkan rasa hormat kepada atasanmu dan kemudian aku menghukummu untuk berlutut dan bertobat; apa itu namanya penghinaan?"     

Begitu Langit Merah Tua mendengar hal ini, dia hampir menggigit lidahnya.      

Begitu menyedihkan!      

Sedikit tindakan ceroboh, maka dia akan jatuh ke dalam lubang lagi.      

Sulit sekali bagi Langit Merah Tua untuk tetap bersikap merendah dan sopan kepada seseorang yang tingkat kekuatan energinya lebih rendah dari pada dirinya.      

Ketika berbicara, sedikit kecerobohan akan menunjukkan dirinya yang sebenarnya.      

"T-Tidak, aku … tidak bermaksud begitu. Maksudku adalah Tuan Guru Kedua, tolong beri aku petunjuk dengan baik," Langit Merah Tua berkata dengan nada tergagap.      

Di depan begitu banyak orang, jika dia dihukum untuk berlutut lagi oleh Ye Yuan, dia sungguh akan kehilangan muka.      

Hari ini, yang harus kehilangan muka adalah Ye Yuan, bukan dirinya.      

Langit Merah Tuan diam-diam menyimpan kebencian dalam hati. Dia bersumpah kalau dia pasti akan membuat Ye Yuan kalah parah!      

Namun, dalam hati Ye Yuan tertawa. Meski begitu, dia tampak tenang dan berkata, "Tenang, aku akan membimbingmu dengan baik."     

Huh, huh, ketika saatnya tiba, masih belum diketahui siapa yang membimbing! Sekarang kau bisa menyombongkan diri, tapi nanti kau akan menangis!      

Langit Merah Tua tersenyum sinis dalam hatinya.     

Dia sangat percaya diri dengan kekuatannya dan dia benar-benar tidak akan kalah dari Ye Yuan.     

Pertarungan ini pun menarik perhatian banyak pihak.     

Di menara pengawas yang tidak mencolok, Gongyang Lie berdiri dengan tangan di belakang punggungnya. Di belakangnya berdiri Xin Luo.     

Penampilan Langit Merah Tua yang menurun pastinya menarik perhatiannya secara keseluruhan.     

Gongyang Lie tidak bisa menahan diri untuk tidak menggelengkan kepalanya. Dia menghela napas dan berkata, "Bakat Langit Merah Tua ini memang hebat, tetapi pengalamannya terlalu sedikit. Dia sama sekali bukan tandingan Ye Yuan!"     

Xin Luo tersenyum.     

"Haha, aku yakin kalau pertarungan ini akan sangat membantu Tuan Langit Merah Tua. Dia adalah orang yang diperhatikan dengan baik oleh Tuan Jambul Merah sejak dia masih muda dan jalannya pun mulus. Dalam soal merencanakan sesuatu, dia tidak bisa dibandingkan dengan Guru Kedua."     

Tatapan Gongyang Lie menjadi tajam.      

"Ye Yuan ini, aku tidak tahu apa latar belakang dia. Dia masih muda, tetapi dia sudah seperti monster tua dalam bersikap. Dia ini orang yang bangga akan dirinya, tetapi dia tidak merendahkan orang-orang dan semua hal. Dia ini mendominasi, tetapi dia bersikap sopan. Bahkan aku juga harus berhati-hati di hadapannya."     

Xin Luo juga setuju, "Guru Kedua, gelar ini hampir begitu digunakan olehnya. Dia tidak mempertimbangkan segala sesuatunya dan semua orang di bawah perhatiannya karena dia adalah Guru Kedua. Akan tetapi, dia juga menggunakan gelar Guru Kedua untuk menekan kita sampai kita tidak bisa bernapas. Dia benar-benar sosok yang merepotkan."     

Tatapan Gongyang Lie mendarat di Ye Yuan yang berada jauh. Dia bertanya, "Menurutmu seberapa tinggi peluang Langit Merah Tua dalam pertarungan ini?"     

Xin Luo tersenyum dan berkata, "Tuan Langit Merah Tua pasti menang dalam pertarungan ini!"      

Gongyang Lie berkata dengan nada heran, "Oh? Kenapa begitu?"     

Mencapai Alam Leluhur merupakan pencapaian dunia lain. Sulit untuk mengatakan siapa yang lebih kuat atau lebih lemah.     

Gongyang Lie juga tidak punya pilihan selain mengakui kalau bakat Ye Yuan memang melebihi semua orang, termasuk juga Langit Merah Tua.      

Xin Luo tampaknya tahu apa yang Gongyang Lie pikirkan. Dia tersenyum, "Bakat itu satu hal, sementara kekuatan adalah hal lain. Kalau kita tidak mencapai Alam Leluhur, maka kita tidak akan punya kekuatan untuk melawan di depan Ye Yuan. Akan tetapi, seribu tahun yang lalu Langit Merah Tua melangkah ke Alam Leluhur, sementara Ye Yuan masih melangkah sekitar beberapa ratus tahun. Tujuan kenapa dia minta diizinkan pergi kali ini adalah dengan tujuan mengamati kekuatan Ye Yuan. Ini menunjukkan kalau Pendeta Tinggi Jambul Merah merasa sangat optimis soal Langit Merah Tua! Jika aku harus memilih satu diantara keduanya. Aku pasti akan memilih Langit Merah Tua.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.