Dewa Obat Tak Tertandingi

Dikumpulkan Dalam Sekali Waktu!



Dikumpulkan Dalam Sekali Waktu!

0"Yang Mulia, untuk apa kau memanggil kami kembali?"     

"Iya. Ada banyak orang berkumpul di Cabang Gerbang Jiwa Kematian di kota Sembilan Ikrar ini. Hal seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya!"     

...     

Semua orang ingin berbicara. Tampak jelas, kalau mereka ini bingung dengan tindakan Angin Bayangan. Meski Cabang Gerbang Jiwa Kematian di Sembilan Ikrar ini seperti sebuah tempat yang tidak mencolok, kekuatan cabang ini cukup untuk menyapu bersih sebuah ibukota kekaisaran tingkat tinggi.      

Normalnya, orang-orang ini bertebaran di mana-mana. Semua orang tentu saja sangat penasaran ketika dikumpulkan dalam sekali waktu.      

Angin Bayangan mengibaskan tangannya sebagai tanda supaya semua orang diam. Dia berkata pelan, "Tentu saja ada sebuah hal penting dengan aku memanggil kalian ke sini ..."     

Angin Bayangan memperkenalkan situasi yang terjadi di Elang Surgawi. Semua orang pun menjadi pucat pasi ketakutan ketika mendengarnya.      

"Sebuah kota kekaisaran kecil ternyata memiliki kekuatan setinggi itu?"     

"Ini beneran atau bohong? Dia itu hanyalah seorang Maha Dewa Surgawi kecil. Pihak Menara Segudang Harta Karun sampai mengirim banyak orang untuk melindunginya?"     

"Memang apa yang kau tahu! Sekarang ini, si Ye Yuan ini merupakan pohon uang bagi Menara Segudang Harta Karun. Jadi, normal saja jika mereka mengirim orang untuk melindunginya."     

...     

Ruang rahasia di bawah tanah ini sekarang sedang dipakai untuk merencanakan bagaimana mengurusi Kota Kekaisaran Elang Surgawi.      

Sementara itu, di dalam Istana Ibukota Kekaisaran Sembilan Ikrar, Yu Wenfeng sedang merespon lelaki tengah baya muram yang ada di depannya ini dengan hati-hati.      

Lelaki tengah baya ini bernama Duan Yi, seorang ketua Menara Segudang Harta Karun dari Ibukota Kekaisaran Agung Lima Cakrawala. Dia adalah seorang petarung hebat Dewa Sejati Cakrawala Kesembilan.      

"Begini … Yang Mulia Duan Yi, aktivitas rahasia apa yang ada di dalam penginapan kecil itu?" Yu wenfeng bertanya. Dia tidak bisa menahan lagi rasa penasarannya.      

Duan Yi duduk tegap. Dia sedikit minum teh-nya yang beraroma. Dia tampak mengenang rasa teh ini.     

"Yang Mulia Wali Kota Yu bisa menahan diri hingga baru sekarang bertanya. Ini melebihi bayanganku. Bukannya aku tidak mau memberitahumu, tetapi aku takut kalau aku akan membuatmu takut. Apa kau benar-benar ingin tahu?" Duan Yi berkata sambil tersenyum tipis.      

Mata Yu Wenfeng melebar. Dia sudah lama menduga kalau penginapan kecil di kota ini memang bukan tempat biasa. Mana mungkin masalah ini adalah masalah biasa? Ada seorang Dewa Sejati Cakrawala Kesembilan kuat yang langsung ditempatkan di Istana Wali Kota.      

Selain itu, ada tidak kurang dari 20 petarung Dewa Sejati tingkat akhir yang tinggal di Istana Wali Kota saat ini. Barisan petarung yang menakutkan ini membuat Yu Wenfeng tidak bisa tidur nyenyak beberapa hari ini. Dia sangat syok. Ini karena banyak petarung Dewa Sejati ini yang tidak berasal dari faksi yang sama.      

Seperti, Duan Yi ini. Dia adalah ketua Menara Segudang Harta Karun dari Ibukota Kekaisaran Agung Lima Cakrawala, yang mana dia berkuasa atas Ibukota Kekaisaran Sembilan Ikrar. Beberapa petarung lain datang dari ibukota kekaisaran besar, sementara beberapa lainnya datang dari ibukota kekaisaran tingkat tinggi.      

Bahkan ada beberapa petarung yang datang dari Kaisar Surgawi Bodhimandas. Hanya saja, siapa yang bisa membuat orang-orang ini berkumpul di sini?      

Seorang petarung Langit?      

Petarung Langit tidak mungkin bisa menggerakkan petarung Dewa Sejati dari banyak tempat juga!      

Siapakah sosok besar ini?      

Yu Wenfeng penasaran. Hal ini membuatnya resah beberapa hari.      

Orang-orang ini diam-diam masuk ke Istana Wali Kota tanpa diketahui.     

Sekarang ini, di dalam Istana Wali Kota ini, hanya dia sendiri yang tahu latar belakang orang-orang ini.      

Yu Wenfeng menganggukkan kepalanya begitu dia melihat Duan Yi.      

"Yang Mulia Duan, tolong beritahu saya!"     

Duan Yi minum tehnya dan kemudian berkata sambil tersenyum, "Sebenarnya, penginapan kecil itu merupakan cabang dari Gerbang Jiwa Kematian! Jika perkiraanku benar, mungkin sekitar sepuluh Dewa Sejati tingkat menengah dan di atasnya di penginapan itu sekarang!"      

Plak!      

Yu Wenfeng gemetar. Cangkir teh di tangannya langsung jauh ke tanah.      

Wajahnya menjadi pucat pasi. Kedua kakinya gemetar tanpa henti.      

Gerbang Jiwa Kematian. Nama itu adalah nama yang membuat semua orang gemetar hanya dengan mendengarnya saja.      

Dan kekuatan mengerikan ini ternyata memiliki cabang yang kuat di bawah wilayah kekuasaannya!     

Sudah berapa tahun mereka ada di sini?      

Selain itu, berapa banyak orang dan berapa banyak faksi yang telah mereka singkirkan?     

Pikiran Yu Wenfeng menjadi kacau. Hanya ada ketakutan yang tersisa.      

"T-Tapi Yang Mulia Duan, Menara Segudang Harta Karunmu juga tidak akan mau menentang Gerabang Jiwa Kematian, kan?" Yu Wenfeng berkata dengan agak ragu.     

Duan Yi tersenyum dan berkata, "Menara Segudang Harta Karun kami melakukan bisnis. Selama ada keuntungan yang cukup, wajar saja jika kita mengambil tindakan. Terlebih lagi, faksi ini memiliki reputasi buruk, jadi setiap orang memiliki kewajiban untuk menghukum mereka!"     

Yu Wenfeng terkejut di dalam hatinya. Dia menjadi semakin ingin tahu siapa orang dibalik cabang Gerbang Jiwa Kematian ini.      

Tepat pada saat ini, seseorang diam-diam muncul di aula besar.     

Orang itu membungkuk hormat kepada Duan Yi dan berkata, "Yang Mulia Duan, Gerbang Jiwa Kematian telah bergerak!"      

Seluruh tubuh Yu Wenfeng gemetar. Dia tiba-tiba menyadari bahwa pertempuran besar petarung Dewa Sejati akan segera dimulai.     

Duan Yi mengambil waktu untuk minum seteguk teh. Dia perlahan bangkit dan berkata, "Panggil mereka semua, Cabang Gerbang Jiwa Kematian di Ibukota Kekaisaran Sembilan Ikrar ini telah membawa bencana selama bertahun-tahun. Mereka juga harus dimusnahkan."     

…     

Sekelompok orang Gerbang Jiwa Kematian pergi ke luar kota dan merobek penyamaran di tubuh mereka.     

Angin Bayangan memerintah, "Bersikap biasa saja di sepanjang jalan. Jangan mengagetkan rumput dan memperingatkan musuh. Ketika kita mencapai Kota Kekaisaran Elang Surgawi, kita akan bersembunyi dan masuk terlebih dahulu. Mari kita tunggu saat yang tepat untuk mengambil tindakan, mengerti?"     

"Mengerti, Yang Mulia Angin Bayangan!"     

Semua orang menerima perintah dan menerjang udara.      

Hanya saja mereka tidak tahu bahwa setiap tindakan dan gerakan mereka sedang diawasi. Di depan, ada penyergapan yang mengejutkan menunggu mereka.     

Rombongan ini sekarang sedang dalam berjalan cepat ketika tiba-tiba, beberapa lusin gelombang energi yang mengerikan melewati kehampaan dan menabrak mereka.     

Suara gemuruh terdengar!      

Di atas langit, ledakan keras dan besar bergema.     

Yang lemah langsung mati oleh amukan energi.      

Pergantian peristiwa yang tiba-tiba ini terjadi terlalu mendadak. Semua orang praktis tidak bereaksi tepat waktu.     

Jauh di atas langit, jeritan kesengsaraan saling bertautan.      

Ekspresi Angin Bayangan langsung menjadi sangat jelek. Mereka masuk ke dalam penyergapan!     

Bagaimana ini bisa terjadi?     

Gerbang Jiwa Kematian selalu menyergap orang. Sejak kapan mereka disergap oleh orang lain sebelumnya?     

"Siapa? keluarlah kalian! Menyakiti orang dengan cara curang, pahlawan macam apa kau ini?" Angin Bayangan meraung marah.     

Wush! Wush! Wush!      

Bersamaan dengan raungannya, ada lebih dari dua orang yang mengepung dari segala arah. Mereka mengepung dengan rapat rombongan ini di tengah.     

Ketika Angin Bayangan dan yang lainnya melihat barisan seperti itu, wajah mereka segera menjadi pucat pasi.     

Lebih dari 20 petarung Dewa Sejati tahap akhir ada di sini. Kekuatan semacam ini benar-benar keterlaluan untuk didengar.     

Seorang setengah baya di antara mereka bahkan sudah mencapai kekuatan Dewa Sejati Cakrawala Kesembilan yang mengerikan!     

"Berurusan dengan sekelompok orang yang melanggengkan setiap kejahatan dan mungkin tidak bisa dimaafkan, melukai orang dengan cara curang juga bisa dianggap pahlawan, kah?"     

Angin Bayangan berkedip tanpa henti. Dia berkata kepada Duan Yi dengan tangan tergenggam, "Saudaraku, aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan! Kami hanya sekelompok orang yang sedang terburu-buru di jalan. Aku ingin tahu apa alasan kalian semua menyergap kami di sini? "     

Duan Yi memandang Angin Bayangan dan berkata dengan sedikit tersenyum, "Angin Bayangan, sebagai kepala Cabang Gerbang Jiwa Kematian di kota Sembilan Ikrar, aku tidak percaya kalau kau tidak mengenal ketua Menara ini!"     

Hati Angin Bayangan seolah tenggelam. Dia diam-diam bertanya-tanya pada dirinya sendiri bagaimana mereka ketahuan?      

Dia pastinya tahu ketua Menara Segudang Harta Karun dari Ibukota Kekaisaran Agung Lima Cakrawala. Dia adalah seorang Dewa Sejati Cakrawala Kesembilan yang kuat. Sebagai kepala cabang Gerbang Jiwa Kematian, mana mungkin dia tidak mengenalnya?      

Begitu melihat Angin Bayangan tidak berbicara, Duan Yi berkata dengan nada dingin, "Apa kau sangat ingin tahu kenapa kau ketahuan? Haha, aku akan mempertemukanmu dengan seseorang; kau pasti akan mengerti."     

Saat dia berbicara, ada seseorang yang perlahan berjalan keluar dari kehampaan.     

Angin Bayangan melihat ke arah orang ini. Matanya langsung melebar tanpa disadari. Dia berteriak kaget, "Ye Yuan!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.