Dewa Obat Tak Tertandingi

Kabar Duka



Kabar Duka

1"Manusia, kau ingin bertemu denganku?"      

Di depan Ye Yuan, ada seekor macan besar setinggi manusia dan berbicara dengan bahasa manusia. Tatapan matanya begitu tajam terarah ke Ye Yuan. Badannya memancarkana aura yang mengerikan.      

Duk!      

Ye Yuan sama sekali tidak takut. Dia meregangkan tangannya dan sedikit mendorong Pupil Hitam ke depan Raja Macan Surgawi.      

"Ini adalah pengecut yang melukai Jantung Macan! Aku bisa membantumu merawat luka Jantung Macan tapi aku ingin bertemu dengan Cahaya Putih terlebih dahulu," kata Ye Yuan dengan nada dingin.      

Tatapan Raja Macan Surgawi menjadi tajam. Dia berkata, "Bocah, apa kau sedang bernegoisasi denganku? Apa kau pikir kalau kau ini punya modal untuk bernegoisasi di depanku?"      

Ye Yuan menolehnya sebentar dan menanggapi dengan tenang, "Aku tidak sedang membicarakan persyaratan denganmu tapi aku sedang memberimu kesempatan. Aku harap kalau Cahaya Putih baik-baik saja. Karena jika tidak ... seluruh Gunung Macan Surgawi ini akan terkubur karena kebodohanmu!"      

Kali ini, ada sekitar tujuh atau delapan macan buas di tingkat lima akhir yang berada di sekitar Raja Macan Surgawi. Ada banyak binatang di tingkatan lima di wilatah Gunung Macan Surgawi ini. Ketika mereka semua mendengar kalimat Ye Yuan, mereka saling berpandangan. Mereka tampak ingin tertawa.      

Manusia yang ada di hadapan mereka ini sekarang sedang mengancam Raja Macan Surgawi? Bocah ini pastti sudah gila kan?     

"Hahaha! Aku-Raja Macan Surgawi, telah berada di Gunung Macan Surgawi ini selama puluhan ribu tahun. Aku bahkan pernah membunuh salah satu wali kota dari Kota Kekaisaran Macan Terang. Tidak pernah ada orang yang sembarangan mengumbar kalimat sombongnya di hadapanku! Bocah, kau ini sungguh berani!"     

Raja Macan Surgawi tertawa keras. Tampak jelas kalau dia menganggap kalimat Ye Yuan ini sebagai guyonan. Kalau bukan karena Ye Yuan bilang dia bisa mengobati Jantung Macan maka dia pasti sudah dari tadi memukul Ye Yuan sampai mati.      

Ye Yuan tampak serius ketika dia bertanya, "Bagaimana keadaan Cahaya Putih?"      

Raja Macan Surgawi mengibaskan cakarnya dan menjawab dengan santai, "Tenang, dia sekarang ini dikurung dan sedikit menderita. Tapi, dia baik-baik saja. Kalau kau mengobati Jantung Macan maka aku akan melepaskannya!"      

Begitu mendengar jawaban ini, Ye Yuan sedikit tenang.      

"Selama Cahaya Putih baik-baik saja, semunya bisa dibicarakan. Silakan!"      

Dengan mengikuti panduan Raja Macan Surgawi, Ye Yuan masuk ke dalam gua. Di atas ranjang baru yang sederhana dan kasar, seekor macan berwarna terang bernapas pelan. Raut wajah Raja Macan Surgawi tampak masam.     

"Jangan sampai aku tahu kalau kau ini mempermainkanku. Kau akan tahu akibatnya."     

Sebenarnya, dia tidak terlalu berharap pada Ye Yuan. Apalagi, Ye Yuan ini masih berada di tingkat Raja Dewa. Semua pendeta tinggi Kota Kekaisaran Macan Terang sudah datang ke sini dan mereka bilang kalau mereka tidak berdaya dan meminta Raja Macan Surgawi untuk mengambil mayat Jantung Macan. Namun dia begitu memncintai anaknya ini. Karena Ye Yuan sudah mengatakan kalau dia bisa menyembuhkan Jantung Macan, maka dia hanya bisa memberikan kesempatan pada Ye Yuan untuk melakukannya.     

Ye Yuan mengabaikan Si Raja Macan Surgawi dan langsung pergi ke tepi ranjang batu. Dia menekan tubuh Jantung Macan ddengan menggunakan telapak tangannya. Ada jejak energi murni dewa tebal di dalam tubuh Jantung Macan.      

Alis Ye Yuan semakin berkerut. Dia semakin membenci Pupil Hitam. Orang ini menyerang dengan sangat kejam!     

Organ dalam Jantung Macan hampir hancur dipukuli oleh Pupil Hitam. Vitalitas badannya hampir hilang sepenuhnya. Bahkan jika Jantung Macan ini diberi pil sekali pun dia tidak akan bisa mencernanya. Tidak mengherankan jika pendeta tinggi bintang lima tidak berdaya. Bagi kebanyakan orang, situasi seperti ini sama dengan menunggu kematian.      

Raja Macan Surgawi tampak sedikit gelisah. Dia bertanya, "Bagaimana? Apa ... apa ada harapan?"      

Ye Yuan menganggukkan kepalanya dan berkata, "Dia sangat kuat karena bisa bertahan sampai sekarang. Tenanglah. Selama dia tidak mati, aku bisa menghidupkannya kembali!"     

Begitu Raja Macan mendengar kata-kata Ye Yuan, entah kenapa dia menjadi tenang. Ye Yuan mengeluarkan pil obat berwarna hitam keunguan. Dengan ditopang dengan telapak tangannya, pil obat itu bergantung di atas Jantung Macan.      

Energi murni Ye Yuan mengalir keluar sedikit demi sedikit dan membimbing kekuatan obat dari pil obat hitam keunguan ke dalam tubuh Jantung Macan.     

Saat Raja Macan Surgawi melihat ini, tatapannya menjadi lebih tajam. Dia terkejut.     

"Anak ini memiliki kendali yang mengerikan!"     

Seberapa hebatnya penglihatan Raja Macan Surgawi?      

Kontrol Ye Yuan atas energi murninya begitu menakutkan.Saking mengerikannya, maka tidak perlu dibicarakan lagi. Para pendeta tinggi dari Kuil Pendeta sama sekali tidak bisa melakukan seperti Ye Yuan ini.      

Jantung Macan bertahan dengan satu napas dan dia sama sekali tidak dapat menyerap kekuatan pil obat ini sendirian. Jika dia masih bisa mengonsumsi pil obat, para pendeta tinggi pastinya tidak akan kehabisan akal. Setidaknya, mereka masih bisa memperpanjang hidupnya. Sebelumnya, para pendeta tinggi itu juga bilang sebelum pergi kalau Jantung Macan bukannya tidak memiliki harapan. Hanya saja tidak ada yang memiliki kontrol yang baik untuk mengangkut kekuatan obat ke dalam tubuh Jantung Macan. Bahkan Guru Balai Jin Hua tidak bisa melakukannya!      

Sekarang, ada bocah di tingkat empat ini yang benar-benar melakukannya!      

"Bocah ini memang mampu! Kontrol energi murninya sangat brilian."      

Si macan hitam sangat kagum.      

Raja Macan Surgawi berkata dengan penuh semangat, "Haha, sungguh, langit tidak ingin anakku mati!"     

Macan hitam itu sedikit khawatir ketika dia berbisik, "Yang Mulia, anak ini menginginkan Cahaya Putih itu, kita ..."      

Wajah Raja Macan Surgawi menjadi masam. Dua matanya melotot saat dia berkata dengan suara serius, "Tunggu dia menyelesaikan pengobatan ini sebelum berbicara! kalau kau mengatakannya sekarang, apa kau ingin mati?"      

Macan hitam itu terkejut dalam hati dan buru-buru mundur, tidak berani berbicara lagi.     

Pengobatan yang dilakukan Ye Yuan ini berlangsung selama tiga hari tiga malam.     

Di bawah tatapan kagum semua orang, vitalitas Jantung Macan berubah dan secara bertahap menjadi lebih kuat. Meskipun proses ini sangat lambat, semua yang hadir di sini adalah orang ahli jadi secara alami mereka bisa merasakan perubahan pada pernapasan Jantung Macan.      

Tanpa disadari, senyuman terpancar di wajah ganas Raja Macan Surgawi. Tiba-tiba, telapak tangan Ye Yuan ditarik ke belakang, pengobatan tiba-tiba berhenti.     

Ekspresi wajah Raja Macan Surgawi berubah. Dia bertanya, "Apa maksudnya?"      

Ye Yuan perlahan bangkit dan menyeka butiran keringat halus di dahinya.     

Metode mengangkut kekuatan obat ini terlalu memakan energi. Bahkan ia juga merasa sangat tertekan dengan terus menerus melakukan metode ini selama tiga hari tiga malam. Akan tetapi, bukan ini yang menjadi alasan Ye Yuan berhenti.      

Ye Yuan memandang Raja Macan Surgawi dan berkata dengan nada dingin, "Dengan situasi Jantung Macan sekarang ini, bukan hal yang sulit baginya untuk hidup beberapa bulan lagi. Aku bisa terus membantu merawatnya. Tapi aku harus melihat Cahaya Putih dulu!"     

Alasan mengapa Ye Yuan membantu merawat Jantung Macan adalah untuk memberitahu mereka kalau dia memiliki kekuatan untuk melakukan ini semua. Akan tetapi, tujuan Ye Yuan adalah Cahaya Putih. Kalau dia tidak melihat Cahaya Putih, dia tidak akan melanjutkan mengobati Jantung Macan.      

Ye Yuan sudah menduga sikap Raja Macan Surgawi. Dia tidak sepenuhnya mempercayai kalimat macan ini.      

Ekspresi Raja Harimau Surgawi berubah, dan dia berkata, "Aku sudah bilang, kalau kau mengobati Jantung Macan maka aku akan membebaskannya."      

Ye Yuan menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku ingin melihat Cahaya Putih dulu!"     

Ekspresi Raja Macan Surgawi menjadi sangat jelek dan dia tanpa sadar melihat ke arah macan hitam.     

Wajah Ye Yuan menjadi masam, dia mendapatkan firasat butuk. Dia lalu berkata dengan suara dingin, "Bagaimana keadaan Cahaya Putih? Jika kau berani menipuku, lupakan kalau kau ingin anakmu sembuh!"      

Raja Macan Surgawi tahu kalau dia sudah tidak bisa menyembunyikan hal ini lagi. Dia mendengus sinis.     

"Dia sudah mati!"     

Buzz!      

Mata Ye Yuan menjadi hitam, dia sempoyongan dan hampir jatuh ke tanah. Kepalanya tiba-tiba terasa meledak, kesedihan tak berujung langsung memenuhi seluruh tubuhnya.     

"Huek!"      

Kecemasan melanda hati Ye Yuan, dia langsung memuntahkan kabut darah.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.