Gua Mata Ajaib
Gua Mata Ajaib
"Kau Sungguh membunuhnya?" Ye Yuan berkata dengan suara dinginnya.
Aura pembunuhan Ye Yuan ini tentu tidak bisa membahayakan Raja Macan Surgawi. Nyatanya, mereka melihat amarah Ye Yuan ini sebagai lelucon.
Raja Macan Surgawi tertawa terbahak-bahak.
"Sepertinya hubunganmu dengan Cahaya Putih itu sangat dalam! Hanya saja, kekuatanmu itu tidak ada apa-apanya di hadapanku. Ini adalah dunia di mana yang kuat berkuasa dan yang lemah menjadi mangsa. Kalau kau tidak punya kekuatan, meski kau sangat berduka, kau juga harus menekan dukamu ini di dalam hatimu!"
Sekujur badan Ye Yuan gemetar. Tatapan matanya sudah sedingin es. Dia berkata dengan naad dingin juga, "Aku tanya padamu. Apa kau membunuhnya?"
"Haha, bocah ini mungkin orang bodoh. Dia masih tidak bisa melihat situasinya saat ini dengan jelas?"
"Bocah tingkat empat saja berani mengancam Raja Macan Surgawi. Nada suaranya juga terlalu besar!"
"Si bajingan bernama Cahaya Putih itu berani memukul Yang Mulia Muda Jantung Macan sampai terluka parah. Jadi sudah sepantasnya dia mati!"
....
Binatang yang lain ikut-ikutan. Mereka mencemooh Ye Yuan sama seperti Raja Macan Surgawi. Bagi mereka, cukup bagus mereka kadang-kadang bermain dengan orang lemah.
Raja Macan Surgawi tertawa.
"Kenapa, kalau mau membunuh ya silakan membunuh, Apa mungkin kau ini bisa mengubur semua Gunung Macan Surgawi? Bocah, bukannya aku merendahkanmu tapi orang-orang sepertimu? Sekarang, kau pergi dan obati Jantung Macan. Jika kau berani berniat jahat maka aku akan membuatmu tidak bisa meminta kematianmu!"
Seketika, Ye Yuan menjadi tenang. Badannya berhenti bergetar. Sepasang matanya melihat ke arah Raja Macan Surgawi tanpa sedikit pun emosi di dalamnya. Sekarang ini, Ye Yuan sudah tidak bisa menggunakan kata-kata untuk menggambarkan murkanya. Sebuah cahaya dingin berkilat di matanya. Pedang Junyi sudah muncul di tangan Ye Yuan. Dia berjalan perlahan ke arah Raja Macan Surgawi.
Si Raja Macan Surgawi tampak terhibur. Dia berkata dengan senyum sinis.
"Kalau kau tidak mengobati Jantung Macan maka kau tidak akan bisa menanggung akibatnya!"
Duar!
Seketika, aura Raja Macan Surgawi dilepaskan dengan penuh. Aura kuat ini membuat hutan di gunung ini bergetar. Bawahannya bahkan juga ikut gemetar, mereka mundur.
Raja Macan Surgawi ini sudah melangkah ke ambang pintu tingkatan enam. Kekuatan dari momentum besar ini tidak bisa ditahan oleh petarung biasa. Bahkan Wali Kota dari Kota Kekaisaran Macan Yerang bukan lawannya. Dari sini sudah ketahuan betapa mengerikannya kekuatan Raja Macan Surgawi.
Namun, tekanan kuat ini belum sampai di dekat Ye Yuan. Mata Raja Macan Surgawi sudah menampakkan kalau dia ketakutan. Aura kuatnya ternyata ditekan kembali. Dia seketika membeku di tempatnya.
"Yang … yang mana yang datang? Tolong tunjukkan dirimu! "
Tidak ada yang menjawabnya!
Raja Macan Surgawi tampak terkejut. Dia benar-benar tidak bisa merasakan aura apa pun. Namun, sekarang dia bahkan tidak bisa menggerakkan jarinya!
Dia hanya bisa melihat Ye Yuan mendekatinya tanpa daya.
Sama seperti dirinya, tidak ada binatang buas lain yang bisa bergerak. Raja Macan Surgawi tiba-tiba sadar. Dia mengingat kata-kata yang Ye Yuan katakan sebelumnya. Ye Yuan bilang kalau dia akan membuat seluruh Gunung Macan Surgawi dikuburkan bersama dengan Cahaya Putih!
Sebelumnya, Raja Macan Surgawi hanya menganggapnya sebagai lelucon. Dia tidak menyangka bahwa bocah manusia Raja Dewa ini benar-benar menakutkan!
Raja Macan Surgawi akhirnya merasakan datangnya kematian begitu dia melihat Ye Yuan perlahan-lahan jalan mendekat. Saat ini, dia bahkan tidak bisa melakukan perlindungan tubuh dengan energinya. Ye Yuan akan membunuhnya semudah dia membalikkan tangan!
Dilihat dari matanya, tampak kalau Ye Yuan ini tidak akan menunjukkan belas kasihan.
"T-Tunggu! Mungkin … Mungkin Cahaya Putih belum mati!" Raja Macan Surgawi berkata dengan agak lemah.
Ye Yuan berhenti. Tidak ada sedikit pun emosi saat dia berkata, "Kau hanya punya waktu tiga kali tarikan napas. Jika kau tidak bisa meyakinkanku, maka kau akan mati?"
Raja Macan Surgawi berkeringat dingin. Dia belum pernah merasakan tekanan yang begitu besar sebelumnya.
"S-Sebenarnya, setelah kami menangkap Cahaya Putih, kami melemparnya ke Gua Mata Ajaib! Tempat itu adalah tanah terlarang di Gunung Iblis Langit. Selama ada orang yang masuk maka mereka tidak pernah keluar hidup-hidup sebelumnya. Jadi … Jadi … dia mungkin masih … hidup … sekarang."
Semakin banyak dia berbicara, suara Raja Macan Surgawi semakin lemah. Bahkan dia sendiri tidak terlalu percaya apakah Cahaya Putih masih hidup. Jika masih ada jejak kemungkinan Cahaya Putih masih hidup, dia juga tidak akan menipu Ye Yuan dengan mengatakan bahwa Cahaya Putih baru saja dikurung.
Namun, aura sedingin es yang tulang segera mencair secara signifikan.Jejak harapan tambahan muncul di matanya.
Selama bukan Raja Macan Surgawi yang membunuh Cahaya Putih, maka dia masih memiliki secercah harapan untuk bertahan hidup.
Ye Yuan selama ini percaya bahwa Cahaya Putih bukanlah orang yang bernasib buruk!
Setelah Ye Yuan menyingkirkan Pedang Junyi, aura pembunuh pada dirinya menghilang secara signifikan. Kekuatan tekanan kuat ynag menekan tubuh Raja Macan Surgawi juga menghilang bersamanya.
Raja Macan Surgawi terkejut di dalam hatinya. Dia benar-benar tidak dapat membayangkan kekuatan seperti apa yang dimiliki pihak lain, untuk dapat membuatnya bahkan tidak dapat menggunakan energinya!
Ye Yuan memandang Raja Macan Surgawi dengan dingin dan berkata, "Bicaralah, ada apa dengan Gua Mata Ajaib ini! Perlu kau ketahui bahwa kau ini tidak memiliki kesempatan kedua!"
"Tidak berani, tidak berani! Macan Surgawi pasti akan mengatakan semua yang aku tahu. Aku akan mengatakannya tanpa sisa!"
Bagaimana mungkin Raja Macan Surgawi ini masih memiliki keberanian sebagai seorang penguasa wilayah ini?
Di depan Ye Yuan, dia bersikap seperti anak kucing yang lembut. Dia tahu kalau petarung yang bersembunyi dalam kegelapan itu perlu berpikir untuk bisa membunuhnya!
Raja Macan Surgawi langsung mengkerut. Ukurannya menjadi setengah lebih pendek dari pada Ye Yuan. Dengan hati-hati dia memperhatikan kalimatnya sebelum dilontarkan.
"Gunung Iblis Langit ada di bawah kekuasaan Bukit Awan Langit. Wilayah ini memiliki tiga tanah terlarang; Puncak Hampa Ungu, Hutan Bambu Lautan Awan, dan juga Gua Mata Ajaib. Puncak Hampa Ungu merupakan tempat bertenggernya Bukit Awan Langit, sementara dua wilayah lain adalah zona kematian! Tidak ada yang tahu apa yang ada di dalam Gua Mata Ajaib. Tapi aku dulu pernah dengar kalau ada siluman besar tingkat enam yang pernah masuk ke dalamnya. Akan tetapi, dia tidak pernah keluar. Sejak saat itu, tidak ada orang yang berani masuk ke dalam sana lagi."
Berbicara sampai sini, Raja Macan Surgawi tidak tahan untuk tidak melirik ke arah Ye Yuan. Dia melihat kalau Ye Yuan masih tampak datar. Dia tidak tahu apa yang dipikirkan oleh manusia ini. Tiba-tiba, Ye Yuan berbalik dan berjalan menuju Jantung Macan lagi.
Raja Macan Surgawi melihat ke arah Ye Yuan dengan tatapan terkejut. Dia melihat kalau Ye Yuan mulai merawat Jantung Macan lagi!
Di bawah keahlian ajaib Ye Yuan, kekuatan jantung Jantung Macan tumbuh sedikit demi sedikit. Setelah lima hari, Jantung Macan muncul di hadapan Raja Macan Surgawi dalam keadaan bugar.
Hingga sekarang, Raja Macan Surgawi masih tidak berani mempercayainya. Dia berterima kasih pada Ye Yuan.
"Terim kasih banyak, Yang Mulia!"
Ye Yuan tampak berwajah dingin. Dia menunjukkan ke arah Jantung Macan.
"Jangan terburu-terburu berterima kasih padaku. Dia harus masuk ke dalam Gua Mata Ajaib bersamaku!"
Raja Macan Surgawi belum sempat berbahagia. Badannya gemetar. Dia berteriak.
"Ini ... bagaimana bisa kau melakukan ini?"
Ye Yuan berkata dengan nada dingin, "Kalau aku tidak berhasil keluar, orang itu tidak akan mungkin membinasakan Gunung Macan Surgawimu. Anakmu akan terkubur bersamaku dan juga saudaraku! Ini adalah karma yang kau tanam sendiri. Jadi, kau harus menanggung akibatnya!"
Ye Yuan tentu sangat paham. Sayap ingin mencari lawan yang bisa menandinginya dan bukan hanya memelihat orang tidak berguna di dalam rumah kaca. Jika bukan demi menyelamatkan Cahaya Putih, Ye Yuan juga tidak akan meminta pihak kuil untuk mengirim seorang ahli untuk datang. Dia tidak mungkin bisa masuk ke dalam Gua Mata Ajaib ini. Kalau Ye Yuan tewas di dalam gua ini maka semuanya akan selesai!