Misi Sampah
Misi Sampah
Begitu Tetua Li masuk, dia mulai marah-marah. Ada beberapa tetua yang ada di sini. Bulu Batu, Ni Kun, Ku Mu dan yang lainnya semua ada di sini. Ketika mereka mendengar raungan Tetua Li, mereka langsung tahu apa yang sebenarnya terjadi.
"Tetua Li, bocah itu membuat masalah lagi?" Ni Kun bertanya dengan nada serius.
Tetua Li tersenyum dingin.
"Jika tidak? Aku belum setengah mengajar dan bocah itu sudah menginterupsiku sebanyak sepuluh kali! Sepuluh kali! Bagaimana mungkin aku masih mengajar?"
Beberapa tetua langsung merasakan hal yang sama ketika mereka mendengarnya dan mengkritik Ye Yuan.
"Ye Yuan itu memang tidak punya rasa hormat pada tetua! Terakhir kali aku mengajar, aku juga dia bantah sampai aku tidak bisa turun!"
"Bukankah begitu? Sejak dia menjadi pendeta, kuil belum pernah merasa damai!"
"Sepertinya kita semua memiliki dendam padanya. Setiap kali kita mengajar, dia akan menanyakan pertanyaan aneh. Sungguh membuatku marah!"
…
Para tetua sangat merendahkan. Namun, kalimat yang dikatakan dan siratkan menunjukkan kalau mereka tak berdaya. Karena mereka tidak bisa menjawab pertanyaan Ye Yuan. Mereka tidak bisa membantah kesalahan yang Ye Yuan temukan. Karena ini lah mereka tidak bisa melakukan apapun meski mereka menggertakkan giginya karena menahan kebencian.
Tidak ada alasan lain selain mengakui kalau Ye Yuan ini sungguh mengesankan!
Kau akan menjadi tidak yakin, jika kau berdebat dengannya!
Tetua biasanya berdiri mulia di atas orang kebanyakan, mereka dipuji dan dihormati oleh para pendeta dan juga murid-murid pendeta. Namun, Ye Yuan baru datang beberapa hari dan sudah menghancurkan tatanan ini. Para tetua tentu merasa kehilangan muka.
Ni Kum mendengus dingin dan berkata, "Bocah ini keterlaluan! Dia pikir dia itu siapa? Kalau begini, maka seluruh Kuil Pendeta akan dia bolak balik!"
Tampak jelas kalau pengajaran Ni Kun juga dipertanyakan oleh Ye Yuan beberapa kali sebelumnya. Ni Kun tidak menyukai Ye Yuan. Sekarang, dia semakin tidak tahan melihatnya.
Begitu Tetua Li mendengar kalimat ini, dia menanggapi, "Tetua Ni, kita harus memberikan pelajaran pada bocah ini! Jika tidak, hidungnya nanti terlalu tinggi menghadap ke langit!"
"Bagaimana caranya? Bertanya ketika pengajaran sudah menjadi tradisi sejak dulu kala. Apa mungkin kita melarangnya untuk bertanya? Jika sampai hal ini menyebar, bagaimana kita, para tetua ini, menjaga kewibawaan kita sebagai pendeta?" Ku Mu berkata.
Ni Kun tiba-tiba menyeringai.
"Aku sudah lama ingin membuatnya sadar diri!"
Kalimat Ni Kun membuat yang lainnya tertarik.
"Tetua Ni, apa kau punya caranya?"
Ni Kun tersenyum.
"Permainan Catur Abadi 'Jangan Bertanya', apa kau lupa akan hal ini?"
Begitu para tetua mendengar hal ini, mereka langsung tersenyum paham.
Tetua Li bahkan tertawa terbahak-bahak.
"Pintar, Tetua Ni! Sungguh pintar!"
...
Ye Yuan tidak tahu kalau saat ini para tetua sedang merencanakan sesuatu padanya. Setelah mengajar, dia pergi untuk mendapatkan misi.
Di Kuil Pendeta ini, jika seseorang ingin mendapatkan poin kontribusi mereka harus menerima misi membuat pil. Semakin tinggi kualitas pil yang dibuat maka akan semakin banyak poin kontribusi yang didapatkan.
Setengah tahun ini, Ye Yuan sering mengambil misi membuat pil di Kuil Pendeta. Sekarang ini, dia semakin pintar membuat pil siluman. Akan tetapi, cara Ye Yuan membuat pil berbeda dengan kebanyakan pendeta.
Para pendeta yang lain tidak mau mengambil misi rendahan seperti itu. Namun, Ye Yuan mengambilnya setengah tahun ini. Semua misi yang dia ambil merupakan misi dengan kesulitan rendah. Di antara misi yang dia ambil, bahkan ada beberapa yang tidak memiliki poin kontribusi karena saking mudahnya. Misi ini biasanya tidak bisa diselesaikan oleh kota-kota ibukota atau bahkan daerah. Ketika berada di kota kekaisaran, level misi ini menjadi begitu rendah. Tidak ada orang yang memperdulikannya. Namun Ye Yuan menyelesaikan semua ini dengan penuh perhatian.
"Heh, Yang Mulia Ye Yuan datang lagi. Misi level apa yang akan kau ambil kali ini?"
Orang-orang yang bertanggung jawab pada misi-misi ini adalah para murid. Mereka sudah lama tahu kebiasaan Ye Yuan. Meski mereka memandang rendah dalam hati, mereka tidak berani meremehkan Ye Yuan karena identitasnya.
Ye Yuan menjawab, "Uh ... aku akan mengambil sepuluh misi dengan level kesulitan bintang 2 kali ini."
Sambil berbicara, Ye Yuan mulai memilih misi bintang dua yang dia lebih sukai dari daftar misi.
Misi-misi yang Ye Yuan ambil ini sudah dipikirkan dan tidak serta merta hanya dipilih begitu saja. Jika misi ini tidak membantunya meningkatkan standar pil buatannya maka Ye Yuan tidak akan memilihnya.
Ketika Ye Yuan sedang memilih misinya, terdengar suara tawa dingin dari belakang.
"Heh, ternyata kau menjalankan misi sampah yang semua orang tidak mau mengambilnya! Orang jenius nomor satu di kuil apanya? Aku rasa dia ini hanya tiruan, kan?"
Ye Yuan menoleh untuk melihat. Ada seorang pemuda berbaju jubah abu-abu. Ye Yuan memutar matanya dan berkata, "Bukan urusanmu! Kau ini hanya mengurusi orang tanpa tahu apa pun!"
Wajah pemuda ini menjadi masam.
"Hei kau, apa kau tahu siapa aku? Beraninya kau berbicara padaku seperti itu?"
Ye Yuan terperangah.
"Memangnya apa hubungannya identitasmu denganku? Apa kau pikir aku ini sama denganmu, suka mengurusi urusan orang lain tanpa tahu apa pun?"
Ketika yang lainnya mendengar kalimat Ye Yuan ini, mereka langsung diam seperti jangkrik di musim dingin.
Terlalu berani!
Yang lainnya mengenali pemuda berjubah abu-abu ini bernama Kong Yun. Dia terkenal sebagai pendeta nomor satu.
Kong Yun menjadi marah mendapati dirinya dibantah Ye Yuan berkali-kali.
"Mulutmu pedas sekali! Heh, jenius nomor satu di kuil ini ternyata melakukan misi sampah seperti ini. Sungguh membuat orang tertawa sampai mau mati! Aku ini sudah bertahun-tahun mengasingkan diri. Aku tidak menyangka kalau ada hal menggelikan seperti ini di kuil."
Kenyataannya, sebelum Ye Yuan muncul, julukan jenius nomor satu di kuil menjadi milik Kong Yun. Namun, terakhir kali, Ye Yuan mengalahkan Chi Feng dengan pil siluman yang dia buat untuk kali kedua. Ini membuat julukan jenius nomor satu pindah ke Ye Yuan.
Kong Yun selalu berada dalam pengasingan. Siapa sangka begitu dia keluar, gelarnya sudah hilang. Setelah bertanya, dia mendapati ternyata ada pemuda bernama Ye Yuan muncul di Kuil Pendeta.
Hari ini, Kong Yun datang ke sini untuk menjalankan misi. Siapa sangka dia ternyata bertemu dengan Ye Yuan.
Ye Yuan melihat sekilas ke arah Kong Yun.
"Misi dengan berapa bintang yang bisa kau jalankan?"
Begitu Kong Yun mendengar pertanyaan ini, dia merasa kalau Ye Yuan berniat menantangnya!
Heh heh, menarik!
Kong Yun berkata dengan bangganya, "Dengan kekuatanku, misi bintang lima tidak masalah. Kenapa, apa kau ingin bersaing denganku? Hanya dengan...misi sampahmu ini? Hahaha ..."
Kong Yun masih begitu percaya diri dengan misi ini. Kekuatan ilmu pengobatannya mengalami kemajuan besar selama dia mengasingkan diri. Misi dengan tingkat kesulitan level lima menyertakan pil obat dengan tingkat kesulitan level lima dan juga ada sedikit yang di level enam. Dengan kekuatannya sekarang, dia bisa menyapu bersih misi bintang lima. Dan aspek ini sama sekali tidak bisa dilakukan oleh pendeta lain.
Ye Yuan melihat ke arah Kong Yun seolah dia melihat orang bodoh. Dia memutar kepalanya ke arah murid pendeta dan berkata, "Berikan aku daftar misi dengan tingkat kesulitan bintang 7!"
Kong Yun kaget ketika dia mendengar kalimat Ye Yuan. Dia kemudian tertawa.
"Aku dengar kau tidak pernah mengambil misi di atas bintang tiga sebelumnya selama setengah tahun ini. Kau ingin mengambil misil bintang 7 sekarang? Apa kau mencoba untuk membuatku jengkel? Haha, asal kau tahu, kau juga perlu kekuatan untuk melakukannya!"
Ye Yuan tidak memperdulikannya. Dia mengambil beberapa misi bintang tujuh kemudian berkata, "Besok siang. Aku akan datang untuk menyerahkan misiku. Kalau kau juga menyelesaikan misi ini juga, kau bisa datang dan protes dan marah padaku. Sekarang, minggir!"