Dewa Obat Tak Tertandingi

"Adik, aku adalah penerus langsung garis keturunan Keluarga Jian. Aku lihat area di antara dua aliasmu itu gelap. Pasti ada bencana besar baru-baru ini! Cepat datang ke tempatku. Aku akan mengajarimu cara untuk menyelesaikannya. "     

"Setinggi gunung dan sepanjang sungai, terkena angin dan hujan dalam perjalanan, Adik, kau pasti ke sini untuk mencari seseorang, kan?"     

…     

Atmosfer di dalam Kota Kekaisaran Cahaya Ekstrim benar-benar unik. Begitu Ye Yuan berjalan di jalanan, dia merasa seperti memasuki sarang penipu dan peramal. Ada seseorang yang menariknya untuk membaca nasibnya tanpa henti.     

Beberapa orang mengatakan itu kalau hal ini terlalu dalam untuk dipahami. Ini membuat mereka tampak seperti orang yang memang bisa dengan sekali lihat.      

"Orang-orang ini, terlalu jelas dalam menipu dan menggertak orang, kan? Apakah benar-benar ada orang bodoh yang akan percaya?" Ye Yuan terdiam saat dia berkata kepada Tanpa Debu.      

Tanpa Debu menanggapi, "Kau salah. Mereka tidak menipu atau menggertak."     

Ye Yuan terkejut ketika mendengar jawaban Tanpa Debu.      

"Tidak menipu? Apa mungkin mereka benar-benar bisa meramal?"     

Tanpa Debu mengangguk dan berkata, "Mereka tentu saja bisa! Keterampilan Rahasia Dalam Kaisar Langit juga termasuk juga dalam keberuntungan. Orang-orang yang menjajakan diri di jalan ini sebagian besar memiliki garis keturunan dengan Keluarga Jian. Hanya saja garis keturunannya lebih tipis. Mereka tidak bisa menebak orang yang takdirnya terlalu berkembang. Tapi bagaimana bisa ada begitu banyak orang dengan takdir yang gembira? Sebagian besar orang hanyalah manusia biasa. Kita ini, orang-orang yang mendalami kekuatan energi, adalah orang yang paling peka terhadap masalah nasib baik atau buruk serta kekayaan atau penderitaan. Beberapa petarung secara khusus akan melakukan perjalanan ke Kota Kekaisaran Cahaya Ekstrim sebelum memasuki alam mistik untuk meramal nasib mereka. Mana mungkin mereka langsung bisa menghubungi Keluarga Jian? Karena kesulitan inilah, orang-orang yang ada di jalanan ini menjadi pilihan pertama mereka. Meskipun mungkin tidak akurat, sedikit banyak mereka masih dapat mencapai tujuan mengejar nasib baik dan menghindari bencana."     

Ye Yuan juga sangat terkejut ketika mendengar hal ini. Dia tidak menyangka kalau masih banyak orang yang terlibat dalam hal ini.     

Orang-orang ini terlihat terlalu rendah. Oleh karena itu, mereka tampak sangat tidak bisa diandalkan. Dia tidak menyangka kalau orang-orang ini sebenarnya memiliki keterampilan.     

Ye Yuan juga diam-diam terkejut di dalam hatinya. Seberapa kuat Rahasia Dalam Kaisar Langit? Bahkan orang-orang yang memiliki sedikit garis keturunan saja bisa memiliki keterampilan meramal dan mengintai seperti itu.     

Tidak heran para petarung di Kota Kekaisaran Cahaya Ekstrim begitu banyak. Ternyata mereka semua mengincar seni melihat aura.     

Berbeda dengan Kota Kekaisaran Elang Surgawi, mayoritas petarung yang ada di Cahaya Ekstrim merupakan petarung dari luar.      

Petarung Raja Dewa bisa dilihat di mana-mana di jalanan kota Cahaya Ekstrim.     

Kalimat 'Banyak Raja Dewa berjalan di semua tempat' untuk menggambarkan situasi di sini juga tidak sedikit berlebihan.     

"Orang-orang ini pasti tahu di mana Paviliun Rahasia Dalam berada. Mari kita pergi dan bertanya," kata Ye Yuan kepada Ning Tianping.     

Pada saat ini, seorang gadis kecil dengan malu-malu datang untuk menyambut. Dia berkata kepada Ye Yuan dengan suara lemah, "Tuan, ingin diramal? Datanglah ke rumah kami, ayahku masih memiliki sedikit pencapaian dalam ilmu meramal."      

Ye Yuan awalnya tidak punya rencana untuk meramal nasibnya dan hanya menanyakan arah. Akan tetapi, gadis kecil ini memiliki penampilan yang menyedihkan. Ye Yuan agak tidak tega melihatnya.      

"Kalau begitu … aku akan ikut denganmu! Tianping, kau ikut," kata Ye Yuan.     

Ning Tianping diam dan menunjuk dirinya sendiri. Dia terkejut.     

"A-aku pergi?"     

Ye Yuan memarahi Ning Tianping sambil tersenyum.     

"Kalau aku memintamu pergi maka pergi saja, untuk apa mengatakan omong kosong ini?"      

Ning Tianping mengangguk dan berkata, "Baik!"      

Kios-kios ini semua ditempatkan di jalan-jalan dan bisa dilihat di mana-mana. Sekali lihat maka akan jelas terlihat kalau levelnya sangat rendah.     

Tidak jauh di depan, masih ada bagian depan toko yang juga memiliki papan nama yang bertuliskan tanda peramal dan aura yang terlihat di atasnya. Jelas, kalau toko-toko ini jauh lebih mewah.     

Di toko-toko ini, semua orang berteriak, dan berlomba-lomba menarik perhatian orang untuk datang dan diramal.      

Mereka yang berani berteriak, bisnisnya juga cukup bagus.     

Sementara itu, rumah gadis kecil ini kosong. Tidak ada yang menunjukkan minat untuk datang ke sini.      

Jelas, orang-orang yang mendirikan kios di jalanan, garis keturunan mereka semua sangat tipis, bahkan Keluarga Jian tidak akan mengakuinya. Mereka terpaksa melakukan ini untuk mencari nafkah.     

Jika tidak, dengan nama besar yang dimiliki oleh Rahasia Dalam Kaisar Langit, mereka tidak akan mengalami kesulitan seperti itu.     

Ye Yuan pergi untuk melihat. Ayah gadis kecil ini sebenarnya cacat. Bahkan agak sulit untuk berjalan. Tidak heran dia akan membiarkan anak gadisnya yang pemalu pergi ke jalan untuk menarik orang.     

Ketika Ye Yuan melihat situasi ini, dia melangkah maju dan berkata dengan tangan terkepal, "Orang tua, beri adikku ini tampilan aura dan ramalan yang bagus."      

Kakek tua ini sangat kurus. Wajahnya sudah penuh dengan perubahan hidup. Begitu dia melihat ada tamu, dia nyaris tidak bisa tersenyum. Dia berbicara pada Ning Tianping.     

"Silahkan duduk! Aku ingin tahu apa yang sedang adik laki-laki ini lalui?"      

Ning Tianping berkata, "Kami datang ke Kota Kekaisaran Cahaya Ekstrim untuk mencari orang. Tetua, bantu saya untuk melihat apakah perjalanan ini akan berjalan dengan baik atau tidak! "     

Orang tua itu menganggukkan kepalanya. Dia mengeluarkan kulit kura-kura, dan mulai menanamkan energi dewanya ke dalam.      

Aura esensi ilahi yang mendalam menyebar, Ye Yuan pun menggelengkan kepalanya.      

Aura misterius pada pria tua ini terlalu lemah. Dibandingkan dengan Jian Zhentao, auranya hanya satu bagian di langit, dan yang lainnya ada di Bumi. Tidak heran mereka ini berakhir hidup dalam penderitaan seperti itu.     

Orang tua itu mengutak-atik sebentar, alisnya berkerut-kerut. Dia berkata, "Adik laki-laki ini, maafkan orang tua ini karena berterus terang. Perjalananmu ... Namun, kau mendapat bantuan dari tuan yang mulia, semua masalah dapat dengan mudah diselesaikan. "     

Ning Tianping tertawa ketika dia mendengar kalimat orang tua ini. Dia berkata, "Haha, bagus! Tetua, berapa?"     

Ning Tianping akan membayar orang tua ini, tetapi hati Ye Yuan tergerak. Dia bertanya, "Tetua, karena kau tahu seni melihat aura, bantu saya melihat bagaimana nasib saudara saya."     

Orang tua itu menganggukkan kepalanya dan mengumpulkan energi murni dewanya sekali lagi. Dia melihat ke arah Ning Tianping.     

Ekspresi wajah orang tua ini mau tidak mau berubah. Dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Adik-adik, maafkan aku yang tidak tahu apa-apa. Aku benar-benar tidak bisa melihat takdir kalian berdua."     

Ye Yuan tersenyum dan berkata, "Katakan apa pun yang ada, tidak perlu khawatir."     

Ekspresi lelaki tua itu agak jelek ketika dia berkata, "Kalau begitu … baiklah! Adik laki-laki ini, takdirnya sangat gembira. Kekuatan lelaki tua ini sangat kecil dan tidak bisa menembusnya. Tapi dengan pengalaman orang tua ini, takdirnya sepertinya tidak akan lebih rendah dari warna cyan!"     

Ning Tianping juga sangat gembira ketika mendengar hal itu. Takdir Cyan sudah menjadi takdir tingkat tinggi.     

Sebagian besar petarung hanya memiliki takdir kuning dan warna di bawahnya.     

Sepertinya sejak bertemu dengan Yang Mulia, takdir Ning Tianping menjadi jauh lebih bagus!      

Ning Tianping bertanya, "Lalu bagaimana dengan ... tuanku?"     

Melihat Ning Tianping bertanya, ekspresi lelaki tua itu menjadi lebih buruk dan dia berkata, "Adik ini ... tidak berwarna. Kemungkinan besar ... tidak bisa dilevelkan!"      

Orang tua itu melihat ke arah Ye Yuan dan tidak ada yang menarik. Seni melihat auranya tidak bisa membangkitkan jejak gelombang sama sekali. Dia telah memeriksa begitu banyak orang dan belum pernah melihat sebelumnya ada orang yang diberkahi dengan keburukan.      

"Ha ha ha! Sampah yang bahkan tidak bisa masuk peringkat sebenarnya berani datang dan meramal juga! Hei, Nak, apakah kau ini masih punya malu atau tidak?"      

Tiba-tiba, ledakan tawa keras terdengar. Seorang pria muda membawa beberapa penjaga. Dia perlahan berjalan dengan ekspresi mengejek di wajahnya.     

Ekspresi gadis kecil itu berubah dan dia buru-buru mendorong Ye Yuan pergi. Dia berkata dengan cemas, "Tuan, m-maaf, cepatlah pergi!"     

Ye Yuan bukanlah orang yang bisa dengan mudah dia dorong. Ye Yuan memandang tuan muda itu dengan alis berkerut dan berkata dengan nada dingin, "Kau juga tahu seni melihat aura?"     

Pemuda itu sepertinya telah mendengar lelucon lucu dan berkata sambil tertawa lebar, "Aku juga tahu? Apa kau bercanda? Aku ini Jian Yu. Keturunan langsung dari Keluarga Jian. Menurutmu, aku ini bisa meramal atau tidak?"      

Ye Yuan menyadari sesuatu dan berkata, "Kalau begitu, apa menurutmu takdirku tidak bisa masuk peringkat?"     

Jian Yu berkata dengan jijik, "Sampah! Tuan muda ini menggunakan seni melihat aura untuk melihat barusan. Kau ini hamparan air yang tergenang! Tuan muda ini belum pernah melihat orang dengan bakat rendah seperti itu. Apa kau tidak bingung di sana?"      

Ye Yuan tersenyum dan berkata, "Kalau begitu, level tampilan auramu terlalu buruk, keahlianmu masih kurang!"     

Ekspresi Jian Yu berubah dan dia berkata dengan suara dingin, "Kau pikir kau ini siapa, berani mengevaluasi seni melihat auraku?"      

Sebagai keturunan langsung Keluarga Jian, Jian Yu sangat percaya diri dengan ilmu seni melihat auranya. Begitu dia mendengar kata-kata Ye Yuan, dia menjadi sangat marah.     

Ye Yuan berkata dengan nada dingin, "Aku tentu memiliki kualifikasi, karena ... matamu tidak buta!"