Kena Getahnya
Kena Getahnya
Kedua alis Leng Qiuling sedikit berkerut, dia jelas agak kecewa dengan sikap Bai Qing.
Ketika Bai Qing melihat Leng Qiuling marah, dia berkata dengan nada hormat, "Saya tahu saya salah! Namun, setiap kali kita pergi ke Gunung Bentangan Langit ini selalu saja ada orang udik yang terlalu percaya diri akan kemampuan mereka. Saya tidak senang melihatnya. Kau juga sudah memberitahu baik dan buruknya, kan? Namun dia tetap tidak menghargaimu, sungguh dia memang cari mati."
Leng Qiuling berkata, "Semua orang di dunia ini menginginkan Dao. Hidup orang lain ya terserah mereka. Kalau dia tidak mau, lupakan, kau tidak perlu memaksanya. Lagian, kita dan dia juga tidak datang dari dunia yang sama."
Bai Qing tersenyum.
"Heh heh, kalimat Kakak sungguh masuk akal. Bocah itu tidak bisa naik ke tingkatan Raja Dewa selama 300 tahun. Potensinya mungkin sudah habis, mungkin dia akan seperti itu selamanya. Namun, dia masih belum menyerah dan datang ke Gunung Bentangan Langit untuk cari mati."
Leng Qiuling tidak berbicara. Dia jelas setuju dengan apa yang dikatakan Bai Qing.
"Baiklah, jangan ditunda lagi. Kita harus bergegas ke Kota Kaki Selatan sebelum malam," kata Leng Qiuling.
...
Di malam hari, Ye Yuan dan Ning Tianping berjalan masuk ke Kota Kaki Selatan. Kota ini terletak di kaki Gunung Bentang Langit.
Gunung Bentangan Langit memiliki tinggi dan keliling yang entah berapa puluh ribu mil tinggi dan jauhnya. Gunung ini tidak bisa didaki. Setiap tahun, ada sebuah jalan setapak yang terbentuk menuju ke atas gunung.
Banyak petarung yang melewati jalan setapak ini sebelum mereka akhirnya bisa naik ke Gunung Bentangan Langit. Kalau ada yang mencoba pergi dari arah lain maka akan langsung dihancurkan oleh Dao Surgawi, tidak peduli berapa kuat orang itu.
Oleh karena itu, ada banyak kota kecil yang dibentuk di kaki Gunung Bentangan Langit. Fungsi dari kota ini yang pertama sebagai tempat istirahat bagi para petarung dan yang kedua adalah sebagai tempat untuk mengatur petarung yang belum dapat jatah naik dan supaya mereka tidak membuat masalah.
Tempat ini merupakan tempat terdekat menuju langit. Pertarungan akan membuat marah Dao Surgawi, sehingga hukuman akan diturunkan tanpa menyisakan apa pun.
Menurut legenda, dulu ada petarung yang bertarung untuk bersaing menaiki tangga ke langit. Akhirnya, hukuman surgawi turun, menyapu semua orang dalam rombongan petarung itu.
Di kaki gunung ada banyak kota kecil. Namun, kota-kota yang didiami petarung berbeda berdasarkan tingkat kekuatannya. Mereka juga memiliki jalan setapak yang berbeda.
Kota Jalan Selatan hanya didiami oleh petarung Raja Dewa.
"Hahaha, Kakak Leng, hati kita ini memang terhubung sampai kita bertemu di sini."
"Zhuo Han, siapa yang hatinya terhubung denganmu? Menyingkirlah dariku!"
"Adik Leng, jangan menghindari orang seperti itu! Jangan seperti ini, kau tidak bisa menyerang orang lain di Kota Kaki Selatan ini!"
"Minggir kau!"
...
Begitu Ye Yuan masuk, dia mendengar ada seorang pemuda dan pemudi yang sedang bertengkar. Salah satu dari kedua orang ini adalah Leng Qiuling. Sementara si pemuda bernama Zhuo Han. Dia memiliki kekuatan yang sama dengan Leng Qiuling. Zhuo Han ini tampak seperti manisan lengket yang selalu menempel Leng Qiuling tanpa henti dan tidak melepaskannya.
Ye Yuan hanya melihat sekilas dan tidak berniat untuk memprovokasi. Dia berjalan lurus ke arah sebuah aula besar di tengah kota.
Leng Qiuling sekarang ini sedang marah. Begitu dia melihat Ye Yuan, dia langsung berjalan untuk menghentikannya.
"Kau masih datang!"
Ye Yuan melihat gadis itu sekilas dan mengangguk. Dia tersenyum.
"Aku sebelumnya sudah bilang kalau aku punya alasan untuk datang ke sini."
Leng Qiuling mendesah, "Kau pasti tidak tahu tempat ini, kan? Ayo, aku akan mengajakmu untuk mendapatkan plat nomor!"
Ye Yuan baru saja akan menolak namun dia melihat ekspresi memohon Leng Qiuling. Ye Yuan paham. Dia hanya menggunakan Ye Yuan sebagai umpan. Dia juga tidak menyangka kalau si wanita cantik ini ternyata merendah untuk memohon padanya.
Tentu saja, sulit bagi Ye Yuan menolak wanita cantik seperti ini.
Selain itu, di sepanjang perjalanan, Ye Yuan bisa merasakan niat bagi wanita cantik ini. Oleh karena itu, dia berubah pikiran dan berkata sambil tersenyum, "Kalau begitu, aku harus merepotkan peri cantik ini."
Kali ini, Zhuo Han datang ke samping. Dia melihat Ye Yuan dengan tatapan ingin membunuhnya.
"Ada Maha Dewa Asli yang ingin cari mati di sini! Adik Leng, kau sengaja menggunakan si sampah ini untuk membuatku benci kan? Tidak ada gunanya!"
Meski Zhuo Han mengucapkan kata-kata 'tidak ada gunanya', dia sudah memasukkan nama Ye Yuan dalam daftar orang yang harus dia bunuh.
Leng Qiuling baru saja akan berbicara, namun Ye Yuan berkata, "Kau tidak bisa terus mengekor Nona cantik ini kalau kau menyukainya. Kau hanya akan membuatnya semakin tidak menyukaimu!"
Tatapan mata Zhuo Han menjadi dingin.
"Maha Dewa Asli tidak berhak untuk mengajariku!"
Ye Yuan menggelengkan kepalanya dan tertawa. Dia berkata pada Leng Qiuling, "Nona Leng, lebih baik kau menjauh dari orang bodoh seperti ini. Selamatkan matamu dari najis macam ini."
Selesai berbicara, Ye Yuan membawa Leng Qiuling pergi. Tatapan mata Zhuo Han menjadi semakin dingin, dia pun langsung menghadang di depan.
"Hei bocah, coba katakan lagi satu kali!"
Tekanan kuat dari Raja Dewa surga lapis sembilan langsung menghantam ke arah Ye Yuan.
Dengan perbedaaan tingkatan kekuatan yang sebesar ini, tekanan kekuatan dari Raja Dewa surga lapis kesembilan cukup untuk membuat Ye Yuan terluka parah dan muntah darah.
Leng Qiuling terkejut, tidak menyangka kalau Zhuo Han akan langsung menyerang. Namun, ketika dia menoleh, dia menemukan kalau Ye Yuan masih baik-naik saja, tidak kurang satu apa pun.
"Jangan buat tontonan lagi. Apa kau berani menyerang di sini? Jangan berpikir kalau Raja Dewa surga lapis kesembilan itu sangat kuat. Karena aku menemukan kalau mengatakan bahwa kau boosh itu sama juga dengan memujimu. Minggir!"
Tiba-tiba, dua orang berbaju perang datang entah dari mana. Aura yang ada di badannya begitu mengerikan. Salah satu dari mereka berkata, "Pembuat onar, bunuh tanpa ampun!"
Namun, seluruh wajah orang ini tertutup baju zirah. Hanya saja, tatapan matanya yang dalam dan sedih membuat Zhuo Han merasa seperti jatuh ke ruang bawah tanah beres. Badannya langsung basah oleh keringat.
Badan kedua orang ini memancarkan aura yang begitu menakutkan, bahkan wajah Leng Quiling saja berubah menjadi pucat.
Zhuo Han memaksakan senyumnya. "Aku...aku hanya ingin menakut-nakutinya. Aku tidak sungguh-sungguh menyerangnya."
Orang berbaju zirah ini menanggapi dengan dingin,"Kau mendapatkan peringatkan satu kali. Jika, hal ini kau ulangi lagi maka kau akan dibunuh tanpa ampun!"
Selesai berbicara, tatapan orang berbaju zirah itu berhenti pada Ye Yuan untuk beberapa saat. Dia kemudian menoleh ke sekelilingnya dan pergi.
Leng Qiuling juga tampak kaget dan melihat ke arah Ye Yuan. Dia tidak menyangka kalau Ye Yuan ini ternyata tidak goyah oleh tekanan dari Raja Dewa surga lapis kesembilan.
Ini bukan hal yang paling penting. Yang lebih penting adalah dua orang berbaju zirah itu memiliki aura yang kuat dan Ye Yuan masih bisa tetap tenang di hadapan mereka!
Kekuatan keduanya setidaknya ada di tingkatan Maha Dewa Surgawi, dan anehnya Ye Yuan tetap baik-baik saja.
Ye Yuan menoleh ke arah Zhuo Han dan berkata dengan nada merendahkan, "Bodoh! Nona Leng, ayo pergi!"
Leng Qiuling mengangguk dan pergi bersama Ye Yuan.
Zhuo Han berbicara dengan nada sinis begitu dia menyaksikan kedua orang ini semakin menjauh.
"Bajingan, kalau kita sudah meninggalkan Kota Kaki Selatan ini, aku pasti akan membuatmu mati mengenaskan!"
...
"Barusan, terima kasih banyak!"
Bahkan ucapan terima kasih Leng Qiuling terdengar sedikit dingin.
Ye Yuan tersenyum.
"Nona Leng terlalu baik."
Leng Qiuling berkata, "Sepertinya aku menyeretmu ke dalam masalah ini. Zhuo han itu suka membalas dendam meski dia hanya punya sedikit masalah. Dia mungkin tidak akan dengan mudah melepaskanmu."
Ye Yuan menanggapi dengan nada santai, "Karena aku berani berjanji pada Nona Leng maka aku pastinya tidak takut padanya."
Seorang Maha Dewa Asli mengatakan kalimat seperti itu? Kalimatnya terdengar lucu. Leng merasa Ye Yuan tahu apa yang dia lakukan, tapi dia tidak tahu mengapa.