Dewa Obat Tak Tertandingi

Banyak Korban Berjatuhan



Banyak Korban Berjatuhan

0"Anjing-anjing iblis naik! Sial!"      

"Serang mereka sampai habis!"      

Jumlah prajurit iblis terlalu banyak. Bahkan dengan tekanan dari busur-busur panah, mereka masih bisa naik ke tembok-tembok kota dengan begitu cepatnya. Selanjutnya, yang terjadi adalah pertarungan dalam jarak dekat. Begitu mereka tidak bisa mempertahankan gelombang serangan pertama, maka garis pertahanan mereka akan hancur.      

"Pfft!"      

Seorang prajurit manusia menebaskan pedangnya sambil berteriak keras, "Kenapa anjing iblis ini lemah sekali?"      

"Iya benar. Di sini juga!"      

"Lemah sekali. Satu tebasan dan mereka mati!"      

"Hahaha, sangat lemah! Aku puas sekali menebas mereka!"      

.....     

Dari arah tembok kota, para prajurit manusia berteriak dengan begitu semangatnya. Ketika Wang Yifeng melihat para iblis, dia langsung bergerak dengan cepatnya. Sebelumnya, ekspresi wajahnya berubah drastis.      

Namun, dia tidak menyangka kalau kawanan prajurit iblis yang naik begitu lemah. Diam-diam, Wang Yifeng mendesah. Pasukan yang ada di bagian selatan kota sudah tidak bisa diandalkan lagi. Dia hanya mengandalkan pasukan yang berjaga di wilayah utara saja sekarang!      

Hal yang paling penting adalah sekarang ini, prajurit iblis ada di sini. Ini menunjukkan kalau orang-orang yang dikirim ke Kota Kangding untuk meminta bantuan pasti sudah disingkirkan. Sekarang, Wang Yifeng dan yang lainnya, praktis, berada di kota yang tertutup.      

Sementara itu, Xiu Lie awalnya senang mendapati para prajurit merambat naik ke tembok kota. Namun tak lama kemudian, senyumannya menjadi kaku. Serangan kali pertama dibalas dengan begitu cepatnya. Dia tidak paham apa yang sebenarnya terjadi. Jelas-jelas, kemenangan itu sudah ada di depan mata. Namun, dalam sekejap berakhir menjadi kepulan asap.      

Gelombang ini langsung mengalahkan ribuan orang. Hati Xiu Lie rasanya sakit sekali. Sekarang ini, dia tidak memiliki pasukan tambahan. Kalau satu sudah mati maka tidak akan ada gantinya.      

"Serbu lagi! Serbu lebih kuat! Jurus Naga Iblis Melempar Tombak. Terus lepaskan!" Xiu Lie berteriak meraung.      

Gelombang serangan dilepaskan, kondisinya terlihat mengagetkan. Ada begitu banyak orang yang bergerak cepat ke atas tembok kota. Meski mereka cepat, mereka masih bisa dikalahkan dengan cepat. Begitu mereka sampai di puncak tembok, keadaannya seperti pisau panas yang membelah mentega. Pasukan iblis langsung tampak menyusut.      

Mata Xiu Lie membulat lebat. Dia membentak dengan begitu marahnya, "Serbu! Siapa pun yang berani melangkah mundur, bunuh tanpa ampun!"      

Duar!      

Xiu Lie mengangkat tangannya. Jurus telapak tangannya langsung membunuh beberapa prajurit yang sekarang melarikan diri ke belakang.      

Mereka kebingungan harus berbuat apa dan tidak memiliki pilihan lain selain kembali menyerbu arah tembok kota.      

Wush! Wush! Wush!      

Hujan panah terlihat di tembok kota, membuat tubuh para pasukan iblis meledak.      

"Yang mulia, kita tidak bisa menyerbu mereka lagi!" seorang komandan berteriak ketika dia berlari kencang ke arah sisi Xiu Lie.      

Alis Xiu Lie berkerut. Dia berbicara dengan nada serius, "Apa yang sebenarnya terjadi?"      

Si komandan berkata dengan ekspresi wajah sedih.      

"Ada orang yang menabur Bubuk Jiwa Hijau Mata Roh di celah angin!"      

Begitu Xiu Lie mendengar kalimat tersebut, ekspresi wajahnya langsung berubah drastis. Dia berteriak kencang, "Kembali! Semuanya kembali!"      

Para pasukan iblis baru saja akan naik. Begitu mereka mendengar teriakan Xiu Lie, mereka langsung berbalik untuk kembali.      

Pergerakan mereka ke sana ke mari terlihat seperti anjing yang berjalan, sangat lucu.      

"Hahaha! Anjing-anjing iblis! Ayo naik!"      

"Bukankah tadi kau sangat kejam tadinya? Ayo naik! Kakekmu sedang menunggumu di sini!"      

"Dasar sekumpulan anjing penakut! Naik lah! Bukankah kalian tadi sangat sombong?"      

...     

Di atas tembok kota, pasukan iblis semuanya langsung berteriak sangat bersemangat.      

Semua orang begitu bersemangat setelah bisa memukul mundur dua gelombang serangan iblis secara berturut-turut. Mereka membunuh sekitar lima atau enam ribu pasukan iblis.      

Sementara itu, di pihak manusia, mereka hanya menderita kekalahan kecil.      

Meski mereka menang dalam keadaan agak bingung, hal ini tidak menghalangi mental yang sedang berbunga. Raut wajah Xiu Lie tampak begitu masam. Dia bertanya pada komandan, "Kau yakin kalau itu adalah Bubuk Jiwa Hijau Mata Roh?"      

Si komandan menjawab, "Yakin sekali! Selain itu, kemurnian dari bubuk ini juga sangat tinggi. Barusan, aku menghisap sedikit dan hampir tidak bisa mengumpulkan energiku!"      

Xiu Lie menghela napas dingin dan berkata dengan suara terkejut, "Begitu kuat? Bagaimana mungkin ada seorang manusia yang bisa menguasai metode pemurnian Bubuk Jiwa Hijau Mata Roh?"      

Bubuk Jiwa Hijau Mata Roh tidak berpengaruh pada manusia, tapi membawa efek yang amat menakutkan bagi bangsa iblis yang kekuatannya rendah.      

Begitu bubuk ini terbang bersama angin, maka bubuk itu akan tidak berwarna dan tidak berasa. Menghirup bubuk akan membuat para iblis tidak bisa mengumpulkan energinya dan tinggal menunggu belas kasihan manusia.      

Meski begitu, meski bubuk itu sangat kuat, sangat sedikit orang yang bisa membuatnya, bahkan dari kalangan pasukan iblis sekali pun.      

Kenyataannya, hanya sedikit yang tahu tentang bubuk tersebut. Dia tidak menyangka kalau ada orang yang bisa tahu cara membuat Bubuk Jiwa Hijau Mata Roh. Ini sungguh menyedihkan bagi mereka.      

"Sial! Siapa dia? Dia menentang kita dalam segala hal?"     

Xiu Lie hampir gila. Lawan yang tak terlihat membuatnya tidak tenang. Pertama, dia memotong jalan mundur, kemudian membuat Bubuk Jiwa Hijau Mata Roh. Entah berapa banyak metode yang dia miliki!      

Pada titik ini, Xiu Lie berharap bisa bertarung dengan baik dengan si lawan. Namun, dia sama sekali tidak tahu siapa lawannya!      

"Yang Mulia, apa yang harus kita lakukan?" tanya seorang bawahan yang juga sangat bingung.      

Raut wajah Xiu Lie menjadi tegang. Tiba-tiba, dia memutuskan dan berkata dengan suara seriusnya, "Semuanya, serang! Semuanya, tahan napas kalian dan serang dengan sekuat tenaga! Mereka hanya punya ribuan orang. Selama kita bisa menyusup ke dalam, Kota Hujan Pasang akan bisa kita taklukkan! Semua Komandan petarung Maha Dewa Asli serbu di depanku!"      

Para ekspresi bawahan berubah. Mereka berkata, "Yang Mulia, apa kau yakin akan bisa menghindari panah-panah silang raksasa ini?"      

Xiu Lie berkata dengan nada serius, "Tidak yakin! Tapi kalau kita terus menunggu maka kita akan mati! Lawan tak terlihat ini sangat menakutkan! Aku merasa kalau dia sedang dituntun olehnya. Dia jelas ingin memperlambat gerakan kita.Kemungkinan besar....pasukan tambahan sudah ada di jalan!"      

Para bawahan terkejut, dan ketakutan.      

"Tidak mungkin! Orang-orang yang dikirim keluar kota untuk meminta bantuan sudah kita singkirkan!"      

Raut wajah Xiu Lie sangat jelek.      

"Kita tidak punya jalan keluar lagi! Kalau kita tidak bisa menaklukkan Kota Hujan Pasang, maka lebih baik kalau kita mati! Kita tidak bisa terus membuang waktu! Serang!"      

"Baik!"      

Di bawah komando Xiu Lie, semua komandan mengikutinya dan langsung menyerbu. Xiu Lie berada di depan dan berteriak kencang, "Semuanya, ikuti aku! Kalian tidak diperbolehkan untuk mundur. Bunuh!"      

Selesai berbicara, dia melompat, langsung terbang ke arah tembok-tembok kota. Ekspresi wajah Wang Yifeng berubah. Dia berkata dengan nada tegas, "Si pemanah lintas raksasa itu. Bunuh dia!"      

Wush!      

Panah tajam yang amat menakutkan bergerak di udara dan tiba, tanpa adanya halangan. Petarung besar seperti Xiu Lie sudah terlambat untuk bereaksi. Dia hanya memiliki waktu untuk memiringkan tubuhnya.      

"Pfft!"      

Xiu Lie meraung dengan suara yang diredam. Sebuah lubang besar langsung ditembak di dadanya. Wang Yifeng mendesah. Kalau tembakan itu mengenai bagian vitalnya maka nyawanya bisa melayang.     

Meski begitu, tembakan itu sudah melukai Xiu Lie. Dalam waktu sebentar, satu kelompok komandan melompat ke atas tembok kota. Para prajurit iblis mengikuti dari belakang. Tentu saja, akibat yang ditanggung sangat mahal. Gelombang serangan ini, korban yang berjatuhan di pihak bangsa iblis jumlahnya sudah banyak, sekitar satu pertiga.      

Bubuk Jiwa Hijau Mata Roh masih berlanjut. Satu regu besar pasukan iblis yang bergerak ke tembok kota berjatuhan lagi.      

Xiu Lie menghiraukan luka-luka yang ada di tubuhnya, melompat naik, dan terbang ke puncak tembok kota. Namun kali ini, seseorang tiba-tiba berkeliling di belakang pasukan iblis.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.