Dewa Obat Tak Tertandingi

Tiga Bola Terima kasih



Tiga Bola Terima kasih

0Di tembok kota, beberapa puluh ribu prajurit melihat ke arah menara gerbang; yang sangat megah.      

Guo Changmin melihat ke sekitar dan berkata dengan suara jelasnya, "Dalam peperangan ini, semua prajurit dan laki-laki telah menggunakan nyawa mereka untuk mengusir musuh yang jumlahnya jauh lebih besar! Aku sangat bangga pada kalian semua!"      

"Jenderal Agung memang berkuasa!"      

"Jenderal Agung memang berkuasa!"     

"Jenderal Agung memang berkuasa!"     

Semua prajurit berteriak bersama-sama, suara mereka sampai mengguncang langit. Mereka semua, termasuk juga Guo Cangmin, tampak tidak tenang. Mati dan hidup mereka digantung di atas benang. Satu langkah yang salah akan membuat semua orang di kota akan hancur dan mati.      

Guo Changmin tersenyum dan berkata, "kalian semua lah yang kuat, anak-anakku! Mulai besok, tiga pasukan akan dihargai sesuai dengan jasa yang mereka lakukan! Akan tetapi, pahlawan paling hebat yang memberikan jasanya pada peperangan ini adalah orang yang sedang berdiri di sampingku sekarang! Mungkin banyak dari kalian yang tidak mengenalnya, akan tetapi dia lah orang pertama yang melihat bangsa iblis akan menyerang kita dari Punggung Bukit Panggilan Iblis. Dia juga yang membawa pasukan tambahan dari Kota Kangding. Karena jasanya inilah dia bisa membalikkan keadaan! Namanya adalah Ling Feng!"      

Di samping Guo Changmin, Ling Feng merasa tidak tenang dan pikirannya ke mana-mana. Dia tidak terbiasa diperhatikan oleh puluhan ribu pasang mata seperti ini.      

"Yang Mulia, aku tidak berani menerima penghormatan ini! Pahlawan paling berjasa dalam perang ini bukanlah aku!" Ling Feng tiba-tiba memberanikan diri untuk mengatakan sesuatu.      

Guo Changmin menyangka kalau Ling Feng mencoba untuk bersikap sopan. Dia menepuk pundaknya dan kemudian tertawa, "Haha, kalau memang kau harus dihargai maka kau harus mau menerimanya! Tidak akan ada orang yang merampasnya darimu! Kalau kau tidak memberi kabar pada pasukan Kota Kangding maka sudah lama bagian utara kota kita ini tembus oleh musuh! Mungkin aku yang seorang jenderal ini juga mungkin akan terkubur bersama prajurit yang lain! Dalam beberapa hal, kau mempertahankan banyak wilayah di belakang kita!"      

Ketika Ling Feng melihat Guo Changmin mengatakan kalimatnya dengan nada begitu serius, dia menjadi semakin ketakutan. Cepat-cepat dia berbicara, "Yang Mulia, kemenangan pertarungan ini bukan karena aku! Tapi...tapi ada orang lain! Jika bukan karenanya, regu prajuritku mungkin sudah lama tewas di Punggung Bukit Panggilan Iblis. Sangat tidak mungkin kami akan bisa kembali dan melapor."      

Guo Changmin terlihat terkejut ketika mendengar perkataan Ling Feng.      

"Orang lain? Siapa?"      

Ling Feng berkata, "Namanya Ye Yuan, dia adalah seseorang yang kebetulan lewat di Punggung Bukit Panggilan Iblis!"      

Ling Feng mengoceh terus tentang kejadian yang terjadi beberapa waktu sebelumnya. Semua orang bersamaan menghela napas dingin.      

Dia bercerita tentang membunuh regu prajurit iblis, jatuh dari tebing dan tidak mati, memotong jalur mundur pasukan iblis. Semua ini terdengar seperti legenda atau mitos.      

"Awalnya, aku berpikir kalau ada petarung ahli yang lewat dan menolong kita diam-diam. Akan tetapi, semakin banyak aku berpikir maka semakin mungkin! Sepertinya, orang yang langsung membunuh kelima petarung bangsa iblis adalah Ye Yuan juga! Sementara itu, ketika aku pergi ke Kota Kangding, aku pikir kalau aku sudah terlambat untuk meminta bantuan. Akan tetapi, dia mengatakan padaku dengan segala keikhlasannya dan keseriusannya kalau pasukan tambahan akan bisa datang tepat waktu!" Ling Feng juga menyuarakan tebakannya.      

Sebelumnya, Guo Changmin masih kebingungan; kenapa pasukan bangsa iblis yang asalnya dari 100 ribu menjadi 30 ribu? Baru ketika dia mendengarkan pernyataan Ling Feng, dia akhirnya tersadarkan.      

Saat ini, Wang Yifeng tiba-tiba membuka mulutnya.      

"Yang Mulia, aku merasa ini semua sangat aneh. Sebenarnya, di hari pertama pasukan bangsa iblis menyerbu kota di bagian utara, situasi peperangannya sudah sangat kritis. Mereka melompati tembok-tembok kota beberapa kali, namun para pasukan iblis tampak lemah dan lembek! Satu tebasan dan mereka langsung ambruk! Ini lah yang membuat kita bisa bertahan selama berhari-hari! Setelah itu, Xiu Lie melancarkan serangan, para komandan langsung bergegas naik ke puncak tembok kota. Tapi di belakang, pasukan mereka sepertinya menghadapi gangguan, dan itulah yang menyebabkan mereka tidak diuntungkan dalam pertarungan ini!"      

Ling Feng juga berbicara, "Aku melihat pemanah iblis rusak di belakang pasukan iblis. Ada juga banyak prajurit iblis yang tewas di belakang, tapi di sana aku sama sekali tidak melihat pasukan pertahanan Kota Hujan Pasang!"      

Semakin banyak kedua orang ini berbicara, maka semakin waspada Guo Changmin. Semua ini terdengar seperti dongeng, tapi dampak yang dibawa kejadian-kejadian ini sampai pada titik sekarang sungguh tidak masuk akal.      

Meski begitu, petarung Sekilas Surga mampu mendikte jalannya perang yang melihatkan ratusan ribu orang?      

Ini...ini..bukankah ini terdengar begitu berlebihan?     

"Orang macam apa Ye Yuan ini? Apakah semua ini bisa dilakukan oleh satu orang?"      

"Ini namanya membuat banyak awan hanya dengan menggunakan satu tangan, dan hujan di sisi lain! Dia sendiri bisa mendominasi perang! Hal seperti ini, bahkan tidak bisa dilakukan oleh Yang Mulia Guo Changmin!"      

"Ye Yuan ini dikirim oleh langit untuk menyelamatkan kita!"      

"Ling Feng berkata kalau Ye Yuan hanyalah petarung di tingkat Sekilas Surga. Apakah mungkin kalau dia membantai orang sebanyak itu sendirian? Apakah orang ini...memiliki tiga kepala dan enam lengan?"      

.....     

Prajurit dan juga para lelaki lainnya semuanya terguncang, mulut mereka sampai membuka. Mereka berspekulasi kalau pahlawan yang tak terlihat ini telah menyelamatkan mereka semua.      

Guo Changmin menghela napas dalam.      

"Ling Feng, bukannya aku tidak percaya padamu, tapi apa yang kau katakan itu terlalu tidak masuk akal! Karena teman kecil kita yang bernama Ye ini ingin bergabung dengan bala tentara maka, di mana dia?"     

Ling Feng tersenyum kecut. "Setelah perang besar selesai, aku terus mencarinya, tapi aku tidak bisa menemukannya sama sekali."      

Ketika semua orang sudah kebingungan, ada suara menggelegar datang dari atas langit Kota Hujan Pasang.      

"Pahlawan ini sudah pergi, semuanya, berikan tiga kali salam penghormatan ke arah timur dengan cara berlutut!"      

Suara ini terlalu kencang, seperti geledek yang menggelegar, merambat masuk ke dalam telinga setiap orang.      

"Siapa? Siapa yang berbicara ini?"      

"Pahlawan sudah pergi? Apakah kau mengatakan kalau Ye Yuan sudah pergi?"     

"Ke arah timur? Bukankah itu arah ke Punggung Bukit Panggilan Jiwa? Kenapa dia pergi ke arah sana?"      

"Apa kau bodoh? Bukankah Ling Feng juga sudah mengatakannya, kalau si pahlawan ini bisa bergerak ke sana ke mari! Tidak, tunggu...apakah mungkin kalau dia pergi menuju wilayah bangsa iblis?"      

Seketika wajah semua orang berubah, sadar kalau harapan hidup kini menjadi masalah. Bagi manusia, wilayah bangsa iblis sama seperti tanah terlarang. Bedanya tidak ada yang berani menyerang mereka.      

Namun, raut wajah Guo Changmin berubah, dia membungkuk ke arah langit dan berkata, "kami mematuhi Yang Mulia keputusan dharma Yang Mulia Ze Yan!"      

"Yang Mulia Ze Yan? Siapa dia?"      

"Aku dengar kalau ada seorang petarung Raja Dewa yang tinggal di Kota Hujan Pasang. Aku tidak pernah melihatnya sebelumnya!"      

"Apakah mungkin...kalau Kota Hujan Pasang ini memang memiliki petarung Raja Dewa?"      

"Jika ada petarung Raja Dewa, kenapa dia tidak bertindak ketika jatuh banyak korban di pihak kita?"      

"Benar! Kita hampir tersapu bersih. Aku juga tidak melihat kalau petarung Raja Dewa ini ikut bergerak!"      

...     

Suara ini seketika memunculkan diskusi.      

Legenda berbunyi kalau ada seorang pelindung yang menjaga Kota Hujan Pasang. Hanya saja, setelah ikut berperang, tidak seorang pun yang melihat Raja Dewa ini. Tentu saja, dia juga seorang petarung legendaris.      

Ada beberapa orang yang geram di dalam hati. Kenapa si petarung Raja Dewa ini tidak muncul padahal peperangan sudah mencapai skala sebesar ini?      

Ekspresi wajah Guo Changmin menjadi masam. Dia mengumpulkan energi murninya dan berbicara dengan suara serius, "Semuanya, diam!"      

Martabat Guo di antara pasukan kota ini sangat tinggi. Begitu mendengar raungannya, para prajurit langsung diam seperti seekor jangkrik di musim dingin, meski begitu wajah mereka masih terlihat geram.      

Guo Changmin mengedarkan pandangannya ke arah semua orang.      

"Kota Hujan Pasang ini memang memiliki Yang Mulia Ze Yan, seorang petarung Raja Dewa yang berjaga di sini! Apakah kalian pikir kalau pasukan iblis tidak memiliki petarung Raja Dewa ? Kalau mereka memiliki Raja Dewa maka kalian semua pasti sudah akan tewas! Kalau Kota Hujan Pasang hilang maka Yang Mulia Ze Yang pasti akan bertahan hidup dan juga wafat bersamaan dengan orang-orang di kota Hujan Pasang!"      

Suara Guo Changmin yang terdengar sangat keras akhirnya membuat semua pasukan langsung diam.      

"Sekarang, patuhi keputusan dharma! Semua prajurit dan lelaki yang ada di sini, dengarkan perintahku....tiga salam hormat sujud ke arah timur tiga kali!" Guo Changmin berbicara dengan suara jernihnya.      

Bluk!      

Selesai berbicara, Guo Changmin berlutut dahulu.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.