Undangan Penghinaan
Undangan Penghinaan
Di dalam sebuah kotak ruangan di Menara Harta Karun Tak Terhingga, Ye Yuan terlihat begitu cemas dan rewel. Dia terus bertanya pada Feng Ping yang sedang memeriksa nadi Liang Wanru.
Feng Ping adalah ketua tabib di Menara Harta Karun Tak Terhingga. Atas rekomendasi Pengurus Su, dia setuju untuk memeriksa nadi Liang Wanru.
Saat ini Ye Yuan bisa disebut sebagai Dewa Tabib namun hanya satu pil yang bisa dia buat, yakni Pil Energi Murni Dewa. Dia tidak bisa banyak berbuat untuk mengobati kondisi Liang Wanru.
Feng Ping menggelengkan kepalanya dan menjawab dengan suara desahan berat.
"Nona Wanru memiliki tubuh manusia biasa, tapi dia terkena racun pelambat gerakan tingkat dewa. Bagaimana dia bisa bertahan? Sekarang ini, racunnya sudah menjangkau organ dalam dan sebentar lagi akan mengenai jantung."
Ekspresi wajah Ye Yuan langsung berubah. Tanpa energi murni dewa, dia tidak bisa membantu mendiagnosa kondisi nadi Wanru.
Sebagai seorang tabib yang sudah berpengalaman, dia tantu tahu seberapa berbahaya kondisi Wanru ini. Tak peduli seberapa lemah racunnya, kalau nanti sudah sampai jantung maka akan sulit bagi manusia biasa atau bahkan dewa untuk bertahan hidup.
"Tetua Feng, apakah ada cara lain untuk menyembuhkannya?" Ye Yuan bertanya dengan dahi berkerut tegang.
Feng Ping menggelengkan kepalanya.
"Untuk menghilangkan racun dibutuhkan sebuah Pil Penghilang Racun kualitas hebat/dewa yang biasa dibuat oleh tabib bintang satu. Sayangnya, tidak ada seorangpun di Kota Bukit Perhiasan ini yang bisa menciptakan pil ini."
Sebutir Pil Penghilang Racun kualitas dewa, keberadaannya sudah seperti dewa. Apalagi di Kota Bukit Perhiasan, bahkan seorang dewa tabib bintang dua sekali pun mungkin tidak bisa membuatnya.
Untuk bisa membuat Pil obat di tingkat hebat, dibutuhkan kekuatan dan keberuntungan.
Di samping, pengurus Su juga ikut mendesah.
"Aku tahu gadis ini. Meski dia tidak bisa bicara, kepribadiannya sangat murni. Aku tidak menyangka kalau Liang Mingyu ternyata melakukan hal seperti ini pada putrinya, sungguh tidak masuk akal."
Tetua Feng menunjukkan ekspresi wajah mencemooh.
"Liang Mingyu terlalu sombong. Dulu, untuk mendekati Keluarga Wang, dia rela menikahi Wang Pianran sebelum jasad istrinya bahkan belum kering. Cerita ini selalu menjadi bahan tertawaan di seluruh kota."
Pengurus Su seperti ingin mengatakan sesuatu namun dia menahannya. Ye Yuan memperhatikannya.
"Pengurus Su, apakah kau memiliki cara untuk menyelamatkan Liang Wanru?" dengan cepat Ye Yuan bertanya.
Feng Ping menoleh ke arah Pengurus Su dan berkata, "Jangan memikirkan hal itu. Tidak akan berhasil."
Pengurus Su menjawab, "Benar Yuan. Apa yang aku pikirkan tidak akan berhasil. Lebih baik aku tidak mengatakannya. Aku takut kau justru akan kepikiran."
Ye Yuan berkata dengan nada penasaran.
"Bagaimana? Pengurus Su, Nona Wanru ini adalah penyelamat hidupku. Apa pun itu, seberapa sulitnya, aku rela untuk melakukannya."
Feng Ping tersenyum.
"Untuk hal ini, kau mungkin tidak akan bisa melakukannya."
Ye Yuan kebingungan. Pengurus Su menghela nafas dan meneruskan kalimatnya.
"Racun yang ada di tubuh Nona Wanru bernama Racun Bulu Ribuan Malam. Ini adalah racun rahasia keluarga Wang. Racun seperti ini selama tidak masuk ke dalam jantungnya maka Wang Lingbo dari Keluarga Wang akan bisa menyembuhkannya."
"Dan asal kau tahu, Wang Pianran adalah saudara kandung dari Wang Lingbo."
Dahi Ye Yuan berkerut. Sudah jelas apa maksud perkataan Feng Ping dan Pengurus Su. Racun yang ada di dalam tubuh Liang Wanru adalah racun Keluarga Wang jadi hanya keluarga Wang yang bisa menyembuhkannya.
Parahnya, Wang ini adalah nama keluarga Wang Pianran. Apakah Ye Yuan harus datang untuk memohon kepada mereka?
Ye Yuan sudah menerobos masuk ke kediaman Keluarga Liang dan menculik anak perempuannya dan dia Luo Jian bahkan sudah melukai tetua keluarga Liang dan juga Liang Mingyu. Mereka pasti sudah memiliki dendam padanya.
Dilihat dari sikap kejam Wang Pianran, bagaimana mungkin dia mengijinkan saudara laki-lakinya untuk menyembuhkan Liang Wanru?
Ye Yuan menghela nafas dalam-dalam lagi.
"Tetua Feng, sampai kapan Liang Wanru bisa bertahan?"
Feng Ping memikirkan jawaban atas pertanyaan Ye Yuan sebentar kemudian menjawab, "Sulit untuk menentukan hal seperti ini. paling lama mungkin besok."
Wajah Ye Yuan langsung terlihat suram. Dia bertanya lagi, "Tetua Feng, aku ingin meminta satu Pil Penghilang Racun kualitas langit darimu, apakah boleh? Tentu saja, aku tidak memintanya cuma-cuma. Aku akan menggunakan seratus Pil Energi Murni Dewa kualitas langit sebagai gantinya."
Feng Ping menoleh ke arah Ye Yuan sekilas sambil tersenyum.
"Setahuku, sekarang ini kau hanya bisa membuat Pil Energi Murni Dewa kan? Apa kau berencana untuk membuat Pil Penghilang Racun kualitas hebat? Menyerahlah! Itu sangat mustahil untuk dilakukan!"
Ye Yuan menganggukkan kepalanya.
"Aku akan pergi menemui Keluarga Wang. Kalau mereka bersedia memberikan penawar racunnya berarti semuanya baik-baik saja. Tapi kalau mereka menolak....maka aku sendiri yang harus melakukan sesuatu."
Kalimat yang Ye Yuan ucapkan membuat semua orang yang mendengarkannya tercengang. Mereka sudah tahu kalau Ye Yuan orang yang sangat percaya diri ketika dia memutuskan untuk memaksa masuk ke kediaman Keluarga Liang. Sangat tidak mungkin dia bersedia merendah di hadapan orang seperti ini.
Selain itu, semua orang di sana pasti sudah menyimpan dendam pada Ye Yuan. Meski Ye Yuan merendahkan dirinya di sana, mereka mungkin tidak akan mau menyetujuinya.
Demi gadis bernama Liang Wanru, Ye Yuan rela dipermalukan seperti itu.
"Ye Yuan, apa kau sudah memikirkannya baik-baik?' Pengurus Su terdengar tersentuh begitu dia mendengar tekad Ye Yuan.
Ye Yuan hanya tersenyum lebar dan menjawab, "Nona Wanru melalui ujian berat karena diriku. Dia adalah penolongku, lalu kenapa aku tidak berani melakukan hal yang sama? Meskipun hanya ada sedikit harapan, aku pun harus mencobanya."
Semua orang tersentuh. Mereka tidak menyangka kalau Ye Yuan orang yang begitu setia dan sentimental seperti ini.
Tetua Feng dan Su adalah orang yang cerdas. Mereka tahu betul dari cara Ye Yuan menatap Wanru, kalau dia sama sekali tidak memiliki nafsu buruk padanya. Ye Yuan bukanlah lelaki lancang yang memiliki niat buruk pada Liang Wanru.
Apa yang Ye Yuan lakukan demi untuk membalas budi kebaikan gadis itu.
Kali ini Ye Yuan merasakan sudut lengan pakaiannya bergerak. Ternyata Liang Wanru yang menariknya.
Dia merundukkan kepala dan melihat kalau ada aliran air mata yang mengalir dari mata Wanru. Meskipun kondisinya saat ini sangat lemah, pikiran Wanru masih jelas.
Dia sangat kecewa mendapati Ye Yuan yang rela menderita demi dirinya.
Ye Yuan kemudian tersenyum.
"Nona Wanru, kau tidak perlu bersikap seperti ini. Tenang saja, aku pasti akan menyelamatkanmu."
Liang Wanru mengangguk pelan, namun dia sebenarnya sangat gelisah.
....
"Kakak, kau harus membelaku kali ini. Kau tidak tahu betapa sombongnya anak bernama Ye Yuan itu! Dia sama sekali tidak mengindahkan Keluarga Wang di matanya!"
Wang Lingbo berdiri dengan dua tangan yang dilipat di punggungnya, dia mendengarkan keluhan saudaranya, namun sama sekali tidak menampakkan ekspresi wajah apa pun.
Dia tahu betul bagaimana sifat Wang Pianran. Sudah bagus kalau 10% dari apa yang keluar dari mulutnya ini benar.
Selain itu, untuk apa Keluarga Wang ikut-ikutan dalam masalah Keluarga Liang?
Dia sudah tahu sejak lama!
"Pianran, katakan padaku yang sejujurnya! Ada rahasia apa dalam tubuh si Ye Yuan?" kata Wang Lingbo dengan tatapan tajam.
Wang Pianran terkejut begitu mendengar pertanyaan saudaranya. Dia mulai menghindari tatapan matanya.
"Kakak, Apa...maksudmu?"
Wang Lingbo menjawab sambil tersenyum.
"Pianran, seorang istri harus berada di sisi suaminya! Ini adalah sebuah pernyataan yang benar. Jangan lupa siapa yang memberimu posisi di tengah-tengah Keluarga Liang. Keluarga Liang memang harus ditarik..tapi pada saat bersamaan harus ditahan! Apakah kau kira tunduknya Liang Mingyu padamu itu karena kau memiliki kuasa atas masalah besar?"
Wang Pianran tiba-tiba terkejut. Baru kali ini dia sadar kalau Kakaknya ini sudah melakukan banyak hal di belakangnya.
Liang Mingyu selalu ragu untuk melakukan sesuatu karena takut akan terjadi apa-apa, dan dengan alasan ini dia ingin terlihat selalu menyenangkan istrinya.
"Kakak, aku...aku.."
Satu kalimat Wang Lingbo membuat Wang Piaran benar-benar terkejut.
Dia masih jauh dalam mengatur siasat.
"Semakin stabil kedudukan Keluarga Wang di Kota Bukit Perhiasan, maka akan menjadi semakin baik hari! Bukankah seperti itu?" Wang Lingbo masih berbicara sambil tersenyum.
Sementara itu, Wang Pianran hanya mengangguk saja,
"Jadi, ada rahasia apa di dalam tubuh bocah itu?"