Kau Tidak Tahu Diriku
Kau Tidak Tahu Diriku
Orang ini menutup seluruh tubuhnya dan juga indra jiwanya sehingga orang di luar tidak bisa menebak kekuatannya. Ye Yuan merasa dia pernah melihat orang ini, entah di mana.
"Kota Tujuh Mutlak dan Istana Suci Fajar sudah banyak kehilangan. Bisa dibilang ini adil bagi kedua belah pihak. Aku datang ke sini untuk membersihkan kekacauan yang ada di sini. Aku rasa tidak ada yang keberatan kan?"
Tatapan mata Sun Man menyapu semua orang yang ada di depannya hingga pada akhirnya dia berhenti di Ye Yuan.
Di pintu masuk Kebun Obat Abadi, semua faksi kekuatan saling menahan diri untuk tidak saling menyerang sehingga Sun juga ikut melakukan hal yang sama.
Sekarang, dia melihat ada petarung tingkat Mistik Hampa dan Kota Tujuh Mutlak dan Istana Suci Fajar yang terluka. Ini merupakan kesempatan emas baginya.
Begitu Yue Xinping melihat kemunculan rombongan Sun Man ini, dia bergita bergembira.
"Aku tidak keberatan, sama sekali tidak! Ketua Sun, silahkan melakukan apa yang kau inginkan! Aku sudah lama dibuat jengkel oleh bajingan ini! Aku berharap Ketua Sun akan berhasil! Aku akan pergi dulu!"
Selesai berbicara, Yue Xinping langsung menghilang dari hadapan orang-orang. Sebenarnya, Jiang Taicang dan Wu Luo tidak menyukai cara Yue Xinping melarikan diri namun karena aura kekuatan Sun Man mengunci keduanya maka mereka memilih untuk bersikap lebih hati-hati.
Sun Man merupakan petarung yang memiliki kekuatan yang sama dengan Shu Yunqing dan He Dajiang, tak terkalahkan.
Dan yang lebih penting adalah Sun man datang ke tempat ini setelah orang-orang bertempur. Tentu saja dia datang dengan kekuatan penuh tanpa kehilangan sedikit semangat.
Ketika Wu Yuanqiao mendapati Yue Xinpiung pergi dan Sun Man tidak melakukan apapun untuk mencegahnya maka dia pun menjadi begitu senang.
Dia langsung mengucapkan selamat tinggal dan dalam waktu sekejap sudah sampai di samping He Dajiang. Lelaki ini mengambil tubuhnya dan langsung menghilang.
Wu Yuanqiao bukan ingin membantu He Dajiang namun karena dia sudah terlanjur mengambil sumpah Dao Surgawi maka dia tidak punya pilihan lain selain membantunya.
Di dalam wilayah Kebun Obat Abadi ini, Wu Yuanqiao sudah sama dengan anggota Kota Tujuh Mutlak. Sebenarnya, Wu sudah ingin keluar dari Kebun Obat Abadi ini dan tidak ingin terlibat dengan percekcokan ini.
Setelah ketiga orang ini pergi, Sun Man melihat ke arah Shu Yunqing.
"Ketua Istana Suci Fajar masih ada di sini. Apa kau berencana untuk bermusuhan dengan Balai Pengobatan Raja? Ini ..adalah urusan keluarga kami maka aku harap kalau Ketua Shu tidak ikut campur."
Ekspresi wajah Shu Yuqning terlihat berubah sebelum pada akhirnya dia mendesah dalam-dalam.
"Tuan Muda JI, bukannya aku tidak ingin membantu tapi sekarang ini aku begitu lemah."
Selesai berbicara dia memberi sinyal pada Ding Zhanguo dengan tatapan matanya. Kedua orang ini pun pada akhirnya pergi. Kini yang tersisa di sini hanya rombongan Ye Yuan.
Mata Sun Man menyipit. Dia melihat ke arah Ye Yuan sambil berbicara, "Serahkan Kitab Suci Jiwa Dewa Obat dan Artefak Dewamu. Maka aku akan membunuhmu dengan cepat tanpa rasa sakit."
Ye Yuan melihat ke arah Sun Man sambil tersenyum.
"Apa kau tidak tahu kalau berbicara padaku dengan cara seperti ini hanya buang-buang waktu saja? Silahkan menyerang!"
Raut wajah Sun Man beruba milikku dan memilih untuk minum racun? Baiklah."
Sun Man mengangkat tangannya dan beberapa kilatan cahaya pedang langsung menyerang Ye Yuan. Ao Qian tidak bisa tinggal diam saja. Dia langsung membuka domain raja dewanya untuk meledakkan kilatan cahaya pedang ini.
Ao Qian baru saja melewati pertarungan besar. Sekarang ini tenaganya banyak berkurang sehingga dia agak kelelahan menghadapi Sun Man.
"Tuan, serahkan orang ini padaku. Kau pergilah dulu!" Ao Qian berkata dengan nada dingin suaranya.
Jiang Taicang dan Wu Luo tidak bisa tinggal diam saja. Keduanya langsung bergabung dengan Ao Qian membentuk formasi segitiga.
"Ao, tenagamu banyak terkuras. Kami akan membantumu!" Jiang Taicang berkata.
Ao Qian menganggukkan kepalanya dan tidak menunjukkan kesombongannya.
Sebelumnya, ketiga petarung gaek ini memang bertarung hanya untuk memenuhi kontrak jiwa yang sudah mereka sepakati. Namun sekarang, bisa dibilang kalau mereka benar-benar tulus membantu Ye Yuan.
Ini karena Ye Yuanlah yang memberikan mereka kehidupan baru. Ye Yuan sudah melakukan banyak hal untuk ketiga orang ini. Tentu saja, Ruan Shuangzhou juga termasuk di dalamnya.
Sun Man hanya tertawa sinis.
"Kalau kalian maju bersama-sama lantas siapa yang akan melindungi si bocah itu? Bingyun, kalahkan si bocah itu untukku!"
Aura kekuatan Bingyun sudah mengunci Ye Yuan dari kejauhan. Sangat tidak mungkin baginya untuk melarikan diri.
Kali ini, Lu muncul di depan Ye Yuan untuk menghadang Bingyun.
"Tuan Muda, kau pergi dulu. Aku yang akan menghadapinya."
Ruan Shunagzhou juga ikut bersama Lu. Sepertinya, dia memang sudah siap untuk mati.
Ye Yuan mengulurkan tangannya dan memukul dahi Lu. Dia tersenyum."Jangan mencoba terlihat berani. Kau bukan tandingannya."
Air mata Lu mengalir. Dia menjawab dengan nada sedih.
"Tuan Muda, Lu...aku...ini masih tidak berguna!"
Ye Yuan tersenyum lagi. "Omong kosong! Kalau kau belum bisa membantu lantas apa yang tadi kau lakukan dengan api esnya! Ayo cepat, masuk ke dalam Pagoda Surga Luas! Aku baik-baik saja!"
Selesai berbicara, Ye Yuan langsung memasukkan Lu ke dalam Pagoda Surga Luas, tanpa menunggu jawaban dari gadis itu.
"Adik, aku sarankan supaya kau berhenti melawan! Meski kau tahu kau ini memiliki banyak cara tapi kau belum cukup kuat untuk melawan Balai Pengobatan Raja!" Ji Bingyun berkata dengan nada dingin.
Ye Yuan menatap Ji Bingyun sambil tersenyum setengah hati.
"Kau ini terlihat seolah sudah mengalahkanku. Apa kau tidak tahu kalau aku memiliki artefak dewa?"
Kalau sampai Ye Yuan menggunakan Tanda Naga Sucinya maka dia akan mampu untuk menghadapi Ji Bingyun. Lelaki ini memang masih sulit untuk Ye Yuan kalahkan namun dia lebih dari mampu untuk melindungi dirinya.
Ji Bingyun tidak terpengaruh dengan kalimat yang Ye Yuan ucapkan sambil berkata dengan tenang.
"Tentu saja aku tahu. Kau mungkin akan bisa menahan seranganku tetapi bagaimana dengan yang lainnya? Ketiga orang itu sudah pada batas kekuatan untuk terus bertarung. Meski mereka bergabung, mereka bukanlah lawan Ketua Sun Man."
Ye Yuan menanggapi dengan nada santainya.
"Cukup bicara omong kosong! Serang saja!"
Ekspresi wajah Ji Bingyun terlihat berubah menjadi dingin. Kekuatan pedang bergolak menuju langit.
"Tarian Pedang Tenang!"
Ji Bingyun berteriak. Si pedang panjang bergoyang mengeluarkan begitu banyak cahaya pedang yang berkeliaran di antara bumi dan langit, kemudian bergerak ke arah Ye Yuan.
Ye Yuan tertawa, dia menghilang. Hujan pedang yang menutupi langit menghujam udara kosong.
Menyerang Ye Yuan tanpa menggunakan domain jauh lebih susah dibandingkan dengan naik ke langit. Ekspresi wajah Ji Bingyun berubah. Dia sudah tahu kalau Ye Yuan sudah menguasai ilmu menyatu dengan bumi dan langit. Namun ketika dia melihatnya dengan mata kepalanya sendiri, dia merasa kalau apa yang dikuasai Ye Yuan ini agak fantastik.
Ji Bingyun mengenal Ji Qingyun sebagai adik yang gila dengan ilmu pengobatan dan mengabdikan hidupnya untuk satu bidang ini.
Bagaimana mungkin sekarang ini, dia mampu mencapai kekuatan hati setinggi ini setelah 20 tahun berlalu?
"Adik, apa kau berencana untuk bersembunyi seperti ini? Atau kau berniat untuk meninggalkan anak buahmu dan pergi sendiri?" Ji Bingyun menyingkirkan pedangnya.
Ji Bingyun sudah tinggal bersama Ji Qingyun selama ratusan tahun jadi dia tentu tahu karakternya dengan baik.
Ji Qingyun adalah orang yang sangat setia dan menghargai persahabatan. Meski kepribadiannya berubah dalam kehidupannya sebagai Ye Yuan, namun tidak mungkin kalau karakter itu hilang begitu saja.
Meski Ao Qian dan yang lainnya hanya berstatus sebagai anak buahnya, tidak mungkin bagi Ye Yuan untuk meninggalkan mereka.
Tebakan Ji Bingyun benar. Ye Yuan perlahan menunjukkan dirinya dan melihat ke arah Ji Bingyun sambil tersenyum.
"Bingyun, kau sangat tahu tentang diriku. Tapi ada satu tebakanmu yang salah, kau tentu juga tahu banyak tentangmu...namun kau belum cukup tahu keadaanku sekarang."
Ye Yuan perlahan menarik pedang Bulan Bintangnya. Sebuah kekuatan pedang yang amat menakutkan beriak keluar. Ketika Ji Bingyun melihatnya, raut wajahnya langsung berubah.